It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Sip ka~ tenang aja
Aku tidak berani menatap vanilla, ya, karena aku masih bingung dengan kejadian tadi pagi, jujur saja... aku merasa hampa saat vanilla tidak ada, karena dia sangat... menarik? Iyakah? Aku pun terus menghindarinya, saat mau jogging, aku berusaha tidak melihat dia. Walaupun aku tau, dia terus memperhatikanku.
Aku berlari secepat mungkin agar aku tidak terlalu dekat dengannya. Aku melihat kearah belakang, vanilla sudah cukup jauh. Tiba2 timothy membisik padaku, "lu kenapa? Ada masalah sama vanilla?" Tanyanya. Temenku yang satu ini memang tajam, karena sudah bersamaku sejak kecil. Aku hanya menggeleng karena masih bingung.
Disaat aku berlari itu, aku mendengar keributan dari belakang, kami pun berhenti berlari. Aku sangat kaget melihat vanilla sudah tidak sadar diri.
Aku berlari kesana, aku melihat wajahnya tampak pucat. Aku ingat tadi pagi saat memeluknya, badannya terasa sedikit hangat.
"Ayo, kalian lari lagi, vanilla bapak bawa ke uks." Katanya, kami pun menjauhi vanilla yang masih pingsan.
Sekilas aku melihat kak cokelat berlari menuju ke gedung sekolah. Apa aku berhalusinasi? Karena kelas 11 dan kelas 12 lagi liburan. Aku pun melanjutkan berlari sampai selesai.
Setelah itu kami kembali masuk ke dalam sekolah. Lagi2 membuat makanan, suasana grup kami sangat sepi. Apalagi dengan ketidakhadiran vanilla yang biasa suka ribut sendiri.
"Vanilla... semoga dia ngga apa-apa.." gumam kevin sambil masih menggoreng tahu, kami semua mengangguk. Harusnya aku sadar tadi pagi vanilla sakit... harusnya aku ngga ngebiarin dia begitu saja, sungguh bodoh aku, cuma masalah kecil jadi runyam begini.
Aku menyadari kehadiran seseorang, aku pun menoleh melihat kak cokelat, ada apa dia kesini? Bukannya dia lagi libur? Jadi yang tadi bukan halusinasi?
"Kenapa ka--" sebelum aku selesai berkata, aku sudah merasakan sakit akibat tinjuan kak cokelat. Wtf?! Tiba2 dateng ninju orang?!
"Apa apaan lu kak! Kenapa lu ninju gue!!" Kataku berteriak. Ia mengepalkan tangannya, hampir meninjuku lagi, untung saja tony dan timothy menahannya.
"Lu... lu apain vanilla?!!!" Bentaknya dengan wajah kesal. Oke ada apa ini? Vanilla? Emang aku apain dia? Bukannya harusnya aku yang paling bingung saat ini?!
@lulu_75 @Kim_Hae_Woo679 @Llybophi @Abdulloh_12 @argopuro @Andriii
Aku reygan, biasa dipanggil rey, aku duduk di kelas 5SD sekarang. Perawakanku yang sangat gendut dan jelek membuatku jadi bahan ejekan orang-orang. Aku tidak gampang tersinggung, jadi aku cuek saja.
Tapi ada satu orang yang menarik perhatianku dari dulu, yaitu vanilla, bisa dibilang dia cowok yang paling sering menghina-hina diriku. Aku jugatidak tahu mengapa, walaupun begitu aku hanya terus memperhatikannya dari jauh tiap hari, saat ia tidak menjelekkanku.
Ternyata ia anak yang cukup friendly, bukan kayak berandalan yang suka membully, ia punya cukup banyak teman, karena orang nya cerewet.
Aku mulai tersadar, aku mulai tidak suka saat ia mengataiku gendut, jelek, atau pendek. Aku tidak suka saat aku dipandangan dia begitu buruk rupa, karena itu aku coba macam-macam diet untuk menurunkan berat badanku. Untungnya saat itu sedang liburan jadi aku bisa melakukan apapun sesukaku.
Aku mulai dari jogging santai tiap pagi, lalu sarapannya makan sayuran dan daging, tanpa nasi. Aku terus menjalani rutinitas itu sampai beberapa minggu, aku dapat merasakan badanku jadi lebih enteng, dan aku jadi makin pede. Ntah kenapa dalam hatiku waktu itu aku bergumam tanpa sadar, "dengan begini gue layak dihadapan vanilla"
Tapi, aku harus merelakan semua itu hanya menjadi sebuah mimpi ketika orangtuaku berkata mereka dipindah kerjakan ke singapore, aku sangat menyesal waktu itu, kenapa aku tidak berdiet lebih awal?
Tapi aku tidak putus asa, di singapore, aku masuk smp, disana aku mencoba berbagai macam fitness centre untuk membuat badanku jadi lebih oke.
Sampai akhirnya, aku mendapatkan hasil yang kuinginkan, yaitu, tinggi, sixpack, dan berotot. Aku tidak sabar kembali keindonesia dan menunjukkan perubahanku, pasti mereka terkejut, terutama vanilla.
Beberapa tahun kemudian....
Aku melihatnya! Iya, vanilla satu sekolah denganku! Yey, akhirnya aku punya kesempatan menunjukan perubahanku ini.
Vanilla... yang sekarang terlihat sangat kecil dan lemah. Padahal waktu itu aku ingat dia murid yang cukup tinggi, setidaknya sampai kelas 4SD. Aku secara tidak sadar menanam pada pikiranku, bahwa aku harus melindunginya.
UKS
"Njing lu kak" kata reygan sambil mengusap pipinya yang sakit.
"Eh sori sori gw khilaf, lagian si vanilla ngigo2 "reygan" pake suara kek gimana, gw kira lu apa2in ade gw" cokelat menepuk kedua tangannya tanda minta maaf
"Yeh, makanya nih lu liat pipi gue" tunjuk reygan, emabg sih pipinya merah. Cokelat jadi makin merasa bersalah.
"Sorriiii coii, gue gabisa nahan diri..."
"Iye gw bercanda kali" reygan akhirnya senyum lagi. Tadi dia hanya pura-pura marah, nyatanya ia merasa layak dapat tinjuan dari kak cokelat.
"Tapi berkat tonjokkan lu itu gue jadi sadar kak" cokelat menatap wajah reygan. Sadar apaan?
"Maksud lu apaan?" Tanyanya. Tapi regan hanya terdiam, membuat cokelat semakin bingung.
"Gapapa kak, gue ngucapin terimakasih atas tonjokan lu," reygan menepuk pundak cokelat dan keluar dari ruang UKS meninggalkan cokelat kebingungan sendirian.
"Apaan dah tu anak, ckckck..."
°•°•°•°•°
"Woiiii" timothy melambaikan tangannya, memberi tanda ke reygan kalo mereka udah mau jalan menuju bus.
Reygan berlari kearah mereka bertiga, "lho vanilla mana?" Tanyanya.
"Oh dia masuk duluan, kasian masih lemes dia," kata timothy. Mereka berempat pun naik ke bus, di bus suasana masih sepi, karena baru sedikit yabg masuk.
Mereka memutuskan di kursi yang paling tengah, vanilla juga disitu soalnya. Jadi kursinya ada yang 2 pasang, ada yang 3 pasang.
"Eh gw ama vanila" bisik reygan.
"Ha? Lu uda baikan sama dia?" Tanya timothy.
"Emang mereka berantem?" Tony dan kevin kebingungan.
"Ngga.. gue ga berantem, nih si anjing salah sangka, udah ye," reygan langsung pergi. Ia melihat vanilla masih tertidur dengan lelap di kursinya. Pelan2 dia duduk di sebelah vanilla.
"Imut ya" reygan menoel pipi vanilla. Untungnya vanilla itu deep sleep type, jadi mau digangguin kyk gimana tetep tidur aja ni anak.
'Eh uda ah gamau gangguin anak orang lagi sakit' reygan pun mengeluarkan hapenya dan mendengarkan lagu. Saking asyiknya dia jadi ketiduran.
°•°•°•°•°
Suasan bus mulai ramai, mereka pun sedang bersiap-siap untuk perjalanan yang cukup panjang yaitu ke puncak.
"Gapapa tu mereka di tinggak berdua? Kata lu mreka berantem?" Tanya tony.
"Gapapalah, biarin aja, bukan urusan kita ini wkwkw" kata timothy santai. Ya emang sih bukan masalah mereka juga.
"Tony... mau denger lagu bareng?" Tanya kevin. Tony sebenernya gasuka tuh denger lagu, tapi, karena kevin yang minta, dia mau deh...
'Anjing gw kaya jadi nyamuk disini' pikir timothy.
"GUE MAU PACAARRRR" teriak timothy.
"Eh berisik lu!"
Di tengah perjalanan vanilla terpaksa terbangun karena berat di pundak sebelah kirinya. Ia lihat sudah jam 9 pagi, berarti masih satu jam lagi dong.
Ia memperhatikan bahunya, kaget saat melihat ada kepala seseorang, ternyata reygan... ngapain dia di sini?!
Duh vanilla sih sebenernya ga keberatan, tapi bahunya jadi sakit, pegel banget, pasti si reygan udah lama nih tiduran di bahunya, keenakan...
Vanilla mencubit-cubit pipi reygan supaya bangun, eh ia malah terpesona sendiri, reygan emang ganteng ya... eh..
"Anjing gue jadi maho ye" kata vanilla lumayan keras. Ia langsung menutup mulut sendiri.
"Gaada yg denger kan.." ia celingukan ke segala arah, untung sepertinya anak2 kebanyakan sibuk sendiri ngobrol dengan kencang, sebagian ada yg sudah tidur.
Ia pun kembali duduk dengan perasaan lega.
"Hai" sapa seseorang. Vanilla tau suara ini.
"Reygan."
Mereka saling berdiam diri sejenak, bingung mau nggomong apa, lagian juga mereka belum lupa kejadian tadi pagi yang membuat mereka salah paham.
"Sorry tadi pagi," kata reygan membuka pembiacaraan. Vanilla menatap reygan, ia melihat ketulusan terpancar dari matanya.
"G-gue juga rey, gara2 tadi gue baper sendiri..." balas vanilla.
"Udah ah, kita jadi awkward banget sih.." reygan tertawa. Ia membuka bungkusan snacknya dan memakannya dengan lahap. Vanilla masih menatap reygan. Mungkin ia memang terlalu overacting tadi ya...
"I-iye ya.. hahaha eh mau dong" vanilla mau mengambil keripik tapi reygan langsung menarik bungkusnya.
"GABOLEH, lu masih sakit, mendingan lu makan bubur... blablabla"
Reygan memulai ritual ceramah yang paling ngga disukai vanilla. Vanilla menyumpal kupingnya dengan earphone sambil mengambil bekal yang dibikinin oleh kevin... baik banget ya tu anak... vanilla terharu.
Ia lagi menikmati makanannya, tapi ia terkejut saat reygan melepas salah satu earphonenya. Ia pun melihat reygan yang menyumpalkan earphone vanilla ke kupingnya.
Mau gak mau vanilla jadi malu sendiri...
"Lu tau gak?" Tanya reygan.
Vanilla menggeleng.
"Kayaknya gue dari dulu tuh gak sadar, apa yang gue lakuin, kayak diet, fitness, dan segalanya, ternyata semuanya cuma buat elu van."
Vanilla terdiam mendengarkannya. Ia bingung, tapi memilih untuk tetap mendengarkan kelanjutannya.
"Gue gasuka, kalo gue jelek dimata lu, kalo lu gasuka sama gue..."
Vanilla hampir menyemburkan makanannya. Untungnya dia tahan pake tangan.
"Woi jangan bercanda lu rey"
Reygan melihat ke vanilla dengan serius, "gue terlihat bercanda?" Tanyanya. Vanilla pun kembali sungkem.
"Jadi?" Tanya vanilla.
"Gue pengen bilang aja, kayanya gue suka sama lu deh" kata reygan santai. Entah kenapa ia merasa begitu tenang, mungkinkah ini efek tonjokkan dari kak cokelat?! Maybe...
Vanilla juga merasa tenang, mungkin gara2 ia sudah sembuh, ia jadi lebih bisa berpikir dengan jernih.
"Tapi kita cowo rey."
"Terus kenapa?"
Wah kim mau di bully nih oke
seru kak..ayo lnjut lgi...& yg pnjang ya
Sip kak, makasih dah baca yak