It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
ceritanya bagusss..semoga nggak omdo ya...
BRAMA
Aku bingung bagaimana harus bersikap pada pram,teman sekamarku.Lelaki itu terus saja murung sejak kakak laki lakinya,bang Pras pulang ke bandung dua hari yg lalu.Ia hanya tiduran,melamun,makan sedikit,ngampus sebentar,pulang tidur lagi,begitu seterusnya selama dua hari ini.Ia bahkan sama sekali tidak mengajakku bicara.
Hari ini ketika aq pulang dari siaran dan melihatnya menelepon sambil sesenggukan,aku tak tahan lagi.
"Pram..are u okay?gua sedih sebagai temen sekamar lu ga bisa bantu lu dalam kesulitan lu yg gua ga tau apa masalah lu,"
Aku membuka percakapan setelah ia selesai berbicara di telepon selularnya.Lelaki itu menolehku,lalu mengulas senyum tipis,terkesan dipaksakan.
"I'am fine...thanks,"
"You're not pram,ayolah you can sharing with me,siapa tau gua bisa bantu kesulitan lu,"
"....."
"Pram....,"
"...."
"Lu sedih abang lu pulang?lu masih kangen dia ya..,"
"...engga..dia memang sudah seharusnya pulang..anak istrinya membutuhkan dia..,"
"So?apa yg buat lu sedih terus?"
".....gua cuma takut...,"
"Huh?takut? About what?"
"Takut kesabaran mb windy habis...,"
"Huh?maksutnya?"
"Mb Windy bilang ditelepon klo mas pras cuek,dia bahkan ga nyentuh namira,putrinya sendiri sama sekali,dia hanya terus mengurung diri di kamar...,"
"....kenapa..dia seperti itu?"
"Semua ini gara gara mas Gustav!!!homo bangsatt itu udah ngancurin semuanya!!"
Aku terkejut melihat perubahan pram yg tiba tiba,dari yg tadinya murung,berkata dengan lirih,tiba tiba saja berseru marah dan memukul ranjang.
"Pram...,"
"Dasar homo gila semua disini,jijik gua sumpah!!lu ati ati bram mereka semua homo!!"
Aku tertohok mendengar seruan kata kata teman sekamarku ini.
Sebnrnya,sedikit banyak aku paham situasi yg terjadi di tempat ini.Meski Pram tidak pernah bercerita apa apa,tapi aku toh sering mendengarnya bercakap dengan wanita yg dipanggilnya mbk Windy di telepon itu yg kutau adalah istri kakaknya.Aku juga langsung paham bagaimana hubungan kakaknya dengan Gustav demi melihat keterpurukanya setelah putra pemilik kos itu tewas dibunuh istrinya sendiri.Aku juga tahu bagaimana anak anak kos disini tergiur kemewahan yg ditawarkan Gustav dengan bersedia dijadikan pemuas nafsu pemilik kos itu.Aku memahami semua yg terjadi.Aku hanya bersikap sewajarnya seperti tak mengerti apa pun di tempat ini.
"Homo?siapa?"
"Semua!!semuanya Bram!semua yg disini ini homo!ga punya otak emang!!"
"Termasuk kakak lu kan?"
Martin menukas datar di ambang pintu.
"Apa lu maho!sana lu pergi dari kmr gua,menjijikkan!"
"Menjijikkan ya?apa kabar abang lu yg trnyata bekas lelaki terindahnya bang Gustav?"
"Anjing lu! Ga usah bawa2 mas gua!"
"Eh kunyuk,gimana gua ga bawa bawa abang lu,lu jijik sama homo pdhl abang lu sendiri juga homo,otak lu di pantat ya Pram?"
"........."
"Kenapa diem?ga bisa nyaut kan lu?makanya ngaca sono sblum ngatain orang!sok suci lu pram!"
"...."
"Lu pikir kita seneng jadi kyk gini?gue masih doyan meme* kali pram!cuman gue akui gue ga bisa nolak segala keuntungan yg ditawarkan bang gustav selama ini dengan tidur sama dia!"
"Dan itu urusan martin,panji dan junas dengan bang gustav,pram,bukan urusan kita,toh mereka ga ngerugiin kita,ga seharusnya lu bersikap segitunya sama mereka,gue sih terserah mereka mo ngapain kek,jd apa kek,yg pnting ga ganggu gue,mereka tetep temen gue,"
Nirwan sudah berada dibelakang Martin dan merangkul pundak lelaki itu.
Kulihat Pram diam,lalu memalingkan mukanya ke jendela.Sementtara Martin balas merangkul nirwan dan mengucapkan terimakasih.
"Wan serius lu ga diajak bang Gustav gituan? Gua kira semua yg kos disini diicip semua sama dia,kecuali pram tentunya krna dia kan adek mantanya,mas pras?"
Martin lalu bertanya pada nirwan yg langsung tertawa.
"Menurut lu?ya iyalah gue juga ditawari sama dia,dijanjiin dibayarin kuliah,ga usah bayar sewa kos,djatah uang saku,tapi gue tolak halus krna emng gue ga bisa,gue ga tertarik dengan segala yg diimingkannys itu sama gue krna gue udah cukup dengan kiriman ortu gue,"
"Oh iya,gue lupa bokap lu kan orang kaya broo punya usaha perhiasan emas bebrrapa cabang,jelas lu ga tergiur sama uang bang gustsv! Hahaha,"
"Selain itu nirwan juga ogah jadi pemuas nafsu bejat mas gustav kayak lu!dia ga tertarik jd homo kyk lu dan lainnya!dia masih waras!"
"Eh??!!kok lu nyolot lagi sih Pram?anjing ya lu!mo brapa kali gue ingetin lu klo abang lu juga homooooo!!!"
"Itu beda!setidaknya mas gue berhubungan sama bang gustav bukan krna uang,tp karna murni cinta!!"
"Eeecieeeee cinta ya njing?cinta sesama jenis kan?so judulnya tetep aja HOMO kan? Mo krna uang mo krna cinta,tetep aja homo!!"
"Oh ga!jgn samain mas gua sama kalian yg mata duitan dong,kalian rela belok demi kuliah dan kos gratis,mas gua emng dari dulu belok dan pacaran sama mas gustav krna mereka saling mencintai,bukan krna materi!"
"Hahahaha kok gua jadi yg mual ya njing sama lu!lu jijik sama homo tp lu bicara segitu sweetnya tentang percintaan abang lu sama bang gustav!menggelikan!"
"Udahhh udahhh stopp jangan berantem dong kalian,udah yaa pisss pram,mar,"
Nirwan menengahi adu mulut martin dan prama yg hanya mendengus kesal dan berpaling dari kedua teman sesama penghuni kosnya itu.Aku lalu memberi isyarat pada kedua lelaki itu untuk meninggalkan aku dan pram,bermaksut agar pram menenangkan diri.
Sepeninggal keduanya...
"Pram..jalan jalak yuk,"
Prama menoleh,menatapku dengan mata membulat.
"Sorry?"
"Jalan jalan,keliling jogja,gua belum sempet ngiderin jogja nih krna siaran mulu,anterin gue kulineran yuk,"
Prama menatapku seolah takjub.Aku tau,mungkin dipikiranya aku akan menghiburnya dengan kalimat kalimat basi yg membosankan,atau justru menasehatinya dengan kalimat2 menjemukan.
Tapi aku malah memintanya menemaniku mengelilingi kota pelajar ini,disaat seharusnya aku yg menghiburnya yg sedang bermasalah.
"Kuliner apa?"
Lelaki itu bertanya setelah terdiam cukup lama.
"Apa aja yg khas dari jogja,"
"Gudeg?"
"Boleh,apa lagi?"
"Oh iya! Lu harus nyobain bakmi godog kang parjo bram,endesss rasanya,apalagi di udara yg dingin gini!"
Aku tersenyum dalam hati,senang melihat perubahan raut wajah pram yg tiba tiba antusias.Aku langsung berdiri dan mengerlingnya.
"So?ayo kita pergi!"
"Ayok!"
******
Aku dan Pram menyusuri jalanan bantul yg lengang di malam hari dengan tertawa tawa diatas motor.Aku menyetir memboncengkan pram yg kebetulan motor dia sedang diprbaiki di bengkel.Aku menceritakan kejadian kejadian lucu menjalani khdupan di jakarta padanya sepanjang perjalanan.
"Lu tau pram,gua waktu itu sama sekali ga mudeng klo depan rumah gue itu lg buat set syuting sinetron,gue dengan cueknya lewat depan kamera cuman make boxer doang ke rumsh tetangga gue buat numpang mandi,krna sanyo kmr mndi gue rusak hari itu,pdahl lg ada pengambilan gambar sepasang kekasih ciuman di teras rumah tetangga gue itu,"
"Hahahaha konyol lu bram! Terus terus lu dimarahin dong sana sutradaranya?"
"Gak,gua ga dimarahin tuh,cuman langsung dilempar sandal! Hahaha soalnya itu udah ulangan take yg ke 20 kali,yg terakhir itu baru pas bgt aktingnya sesuai yg diharapkan sutradara,malah gue lewat nyantai telanjang dada mke kolor bunga bunga doang bawa gayung isi sabun,murka lah sutradara botak itu!"
"Hahahaha ada ada sih lu bram,masa lu bisa ga tau rumah tetangga depan lu dikontrak wat syuting!"
"Mana gua tau,gua pulang siaran malem bgt jam 1 pagi,pagi mo mandi sanyo ngadat,gua biasa numpang kmr mndi tetangga gue klo sanyo gue rusak,"
"Hahaa trrus ada cerita apa lagi bram?"
"Em..apa ya?oh iya cerita tentang temen siaran gua aja di radio..jadi disitu ada satu announcer yg top abis dikalangan pendengar,nama udaranya Genta Oktara,dia emng penyiar andalan radio kami krna pembawaanya yg seru,asik,sampai ketenaranya itu udah kyk artis ibukota,tiap bukan jadwal dia siaran para pendengar kami selalu minta genta yg siaran,suatu saat para cewe2 penggemar berat genta datang ke studio siar buat ktmu penyiar kesayangan merrka,genta malah ketakutan setengsh mati,dia takut sekali kehilangan pemggemar dan kepopuleranya sbgsi penyiar yg diidolakan banyak pendengar radio musnah setelah mereka bertemu lgsung sama dia,"
"Loh emng kenapa bram? Kok takut ketemuan ma penggemar?"
"Karna genta merasa bhwa dirinya sama sekali ga menarik,dia super genduttt,pendek,pokonya kontras sama suaranya yg merdu bgt di radio,dia takut mengecewakan cewe2 penggemarnya yg pasti membayangkan klo genta itu ganteng,jadi genta minta gue yg nemuin mereka dan ngaku klo gue itu genta oktara,dan genta pura pura jd muhamad brama,kita tukeran identitas,"
"Hah?terus terus?"
"Ya udah sejak ketemu gue cewe2 itu makin tergila gila sama gue,eh maksut gue sama penyiar yg namanya genta oktara,mereka jd sering dtng ke studio bawain kue,coklat,martabak dll,dan gue yg selalu nemuin mrka sebagai genta,hahaha,konyol,"
"Ah lu,itu mah bukan cerita lucu,tpi cerita tragisss hahahaha,"
"Hahahaha iya juga yaa,"
Aku senang mendengar tawanya malam ini.Setidaknya teman sekamarku itu bisa sedikit melupakan kesusahan hatinya atas segala yg terjadi belakangan ini dalam hidupnya.
PRAMA
"Mbak..jangan menyerah ya..terus semangati mas pras agar ia kembali pada realita hidupnya sebagai suami dan ayah...,"
Aku mengirimkan pesan sms pada kakak iparku,setelah sms pertamaku yg menanyakan kabar kakak laki lakiku tak kunjung dibalas setelah satu jam lebih berlalu.
"Pram yakin kesabaran mbak windy akan berbuah manis...semangat ya mbak...,"
15 menit berlalu dan sms ku belum juga dibalas.
"Namira sehat kan mbak?pram kangeenn pengen maen sama dia...,"
25 menit berlalu...
"Kpn pulang magelang mbk,simbah kakung sama simbah putri pasti juga kgn bgt sama Namira,"
40 menit kemudian...
"Mas Pras hanya butuh waktu untuk melupakan mas Gustav mbak..mbk yg sabar ya nunggu dia pulih kembali...,"
Satu jam berlalu...
"Mbk lg sibuk ya,banyak pesanan jahitan ya mbk? Maaf ya klo pram ngeriwehin mulu,"
2 jam kemudian...
"Mbk telpon pram kok ga diangkat2? Mbk jaga kesehatan ya...,"
5 jam berlalu...
"Mbk harus kuat demi namira,"
12 jam kemudian...
"Mbak,mas Pram pasti kembali,kakakku itu orang yg bertanggung jwb kok,dia pasti kembali pada mbak dan namira klo ia sudah pulih..,"
Aku terlonjak kaget saat ponselu berdering nyaring disaat aku melamun menunggu balasan sms dari mbk Windy.
Nomor bapak???
Huh?
"Haloo leee,mulih saiki lee cepett!!"
(Pulang sekarang nak,cepet)
"Hah? Nopo pak?wangsul?? Lhoo emnge wonten nopo to pakk?"
(Apa pak,pulang?emngnya ada apa to pak?)
"Mas muu lee mas muuu!!"
Aku terkesiap.
Mendengar suara bapak berseru sambil menangis,ditingkahi pula suara latar yg begitu berisik,seperti banyak sekali orang di dekat bapak bicara denganku di telepon.
"Mas..?mas kenapa pak???"
"Ndang mulih lee mesakno ibumu!!mulih saiki!"
(Buruan pulang nak,kasihan ibumu,pulang sekarang juga)
"Ta..tapi..tapi wonten nopo pak?mas pras kenapa??!!"
"Le mas mu ora ono,mas mu sedo!mas mu bunuh diri!"
(Mas mu ga ada,mas mu meninggal)
!!!!!!!!!!!!!!!!
Tidak.
Tidak.
Bohong.
Bapak bohong.
Bapak ngawur.
Aku mencari cari kontak mbk windy,setelah ketemu lsung kutekan tombol telepon.
"Halo? Pram? Itu kau?"
Bukan suara mbk Windy.Bukan kakak ipar kesayanganku.
Ini...suara mbak Wanda,kakak perempuan mbk windy...
"Mbak...wanda?"
"Iya pram ini mbk wanda..
Pram gimana keadaan disana? Maaf ya mbk wanda ga bisa ikut ke magelang nemenin windy ngurus pemakaman pras...Rossi sakit jd mbk ga bisa bawa dia pergi jauh..salam saja buat bapak ibumu..yg tabah ya pram...ini hp windy ketinggalan di rumah..mbk lgsung ke rumah ini begitu mbok Jum telepon klo pras dibawa kerumah skit tadi pagi,"
".........."
"Pram?"
"A..apa..yg..terjadi..mbk?"
"Huh?"
"A..apa...yg..ter...terjadi..de..dengan..mas..pras?"
"Huh?pram? Kamu...,?"
"Ya...ya mbak...pram...belum..tau..."
"MasyaAllah praamm,jadi kmu belum tau? Belum ada yg ngabarin kmu? Emng km lg dimana sekarang? Ohhh km di jogja ya??Astagfirullah pramm...mas mu itu bunuh diri pram! Dia motong urat nadinya pake cutter!nyawanya ga tertolong di rumah sakit...pram...pulang ke magelang sekrang juga!temani namira! Buruan!"
........
........
.......
Ponselku jatuh ke lantai kamar.Aku memegangi dadaku yg tiba tiba terasa nyeri luar biasa.Tuhan tolong aku,sakit sekali dada ini Tuhan!!!!!!
********
Aku tiba di kota kelahiranku diantar Bram dengan motornya setelah dia membawaku ke klinik dekat kosku karena aku pingsan dikamar beberapa saat setelah aq mendengar kabar kematian kakakku dari mbk Wanda.
Aku bahkan harus dipapah oleh teman satu kamar ku itu untuk sampai di ruang tamu,dimana telah terbujur kaku tubuh kakakku satu satunya disana ,dikelilingi kerabat keluarga kami dan juga para tetangga.
"Prammm,mas muu lee mas muuu....,!!!"
Ibuku berteriak histeris melihat kedatanganku,wanita tua yg begitu kucintai itu berlari menubrukku dan meraung raung di dadaku.
"Buukk,biar tole ketemu mase siken buuk,kene rene lee temomono mas mu le..,"
(Buu,biar tole ketemu kakaknya dulu,sini kesini nak temui kakakmu,"
Bapak berdiri menghampiri kami,pria tua berwajah adem itu melepaskan tubuh ibu dari dadaku lalu menggamitku mendekat ke jenazah mas pras yg ditutupi kain jarik.
Aku berusaha sekuat kuatnya untuk tetap sadar saat membuka kain jarik untuk memandang wajah kakak kebanggaanku itu untuk terakhir kalinya .
Mas pras.....
Mas pras ku...
Pelindungku..
Mas...ini hanya mimpi kan?
Mas...bangun mas...
Mas...ayo main di sungai seperti waktu kita kecil dulu...
Mas..ayo kita mancing di kali sampai petang dan dimarahi bapak seperti waktu itu...
Mas..ayo bangun mas...jangan tidur disitu...
"Maaaassssss BANGUUNNNN MAAAASSSSS!!!!!"
"Prammm sabarr pramm sabarr heiiii!!"
Bram serta merta mendekapku kencang2 melihatku menampar nampar wajah kakakku yg terbujur kaku.Aku meraung raung di pelukan lelaki itu.Bapak ibu serta semua yg ada di ruangan itu ikut menangis,merasakan penderitaanku kehilangan kakakku satu satunya.
*****
Pemakaman sudah lengang.Para pelayat sudah pulang,begitu juga bapak yang ikut pulang memapah ibu yang habis pingsan saat mas pras dikuburkan.
Hanya tinggal aku,mbak windy dan juga Bram yg menggendong namira yg tertidur kecapekan di pundak teman sekamarku itu.
Kakak iparku yg begitu tulus mencintai mas pras...menerima segala kekurangan mas pras...tabah menanti janji mas pras untuk mencintai dia seutuhnya tanpa bayang2 Gustav....
Tapi...dia tak pernah merasakan dicintai kakakku itu sampai akhir hidupnya!!!
Aku terus berpelukan dengannya di depan tanah merah bertabur bunga yg mengubur jasad lelaki jahat yg amat sangat kami berdua cintai.
Aku,baru kali itu menyaksikan istri mas ku itu menangis sepanjang aku mengenalnya sebagai kakak ipar.
Selama ini yg selalu terpampang di wajahnya adalah senyuman tulus seorang istri dan ibu yg begitu bahagia dengan keluarga kecilnya.
"Maaf mbak..maaf dia tidak memenuhi janjinya..maafkan dia mbak...,"
Mbak Windy membelai kepalaku.
"Ga papa pram...setidaknya ia sudah pernah memberi mbk kebahagiaan..,"
"Kebahagiaan macam apa mbk?pria brengsek itu hanya terus melukai mbk dan namira bhkan smpe dia mati!"
"Namira..dia sudah memberi mbak malaikat kecil yg cantik dan pintar..mbk harus berterimakasih padanya atas kebahagiaan itu...,"
Aku ga kuat.Sungguh.Melihat kakak iparku begitu ikhlas seperti ini justru menyakitkan hatiku,sangat!Ingin rasanya membongkar kuburan mas pras lalu berteriak di kupingnya;
"Lu goblokk ato gimana sih mas,ga besyukur lu dikasi istri sehebat mbak windy,masih aja lu sia siain!!!!"
"Badan Namira panas,sepertinya dia demam...tidakkah dia lebih membutuhkan kalian saat ini dibanding bang pras disitu?"
Aku dan mbk Windy terhenyak mendengar teguran Bram yg berdiri menggendong namira keponakanku di belakang kami.
BRAMA
Desa kelahiran Prama di magelang ini begitu sejuk dan asri ,membuatku kerasan meski sudah 3 hari berada di tempat ini.Suasana desa yg tenang,membuat pikiranku rilex dan nyaman.
Kalau ada yg sedikit mengurangi kedamaian hatiku di desa yg tentram ini tak lain adalah duka pram dan keluarganya sepeninggal bang Pras.
Meski di depanku yg merupakan tamu di rumah ini mereka bersikap sedemikian ramah menutupi kesedihan,tapi aq mengerti kalau itu untuk menghormatiku semata.
"Le cah bagos,sesuk yen pram balek nang jogja,bapak titip deweke yo le,"
(Nak ganteng,besoj klo pram kembali ke jogja,bapak titip dia ya,"
Bapak pram memesaniku sore itu saat kami tengah duduk berkumpul di ruang tengah setelah tetangga2 sudah pulang usai pengajian 3 harian kepergian bang pras.
"Iya pak,saya akan jaga pram,bapak jgn kawatir,"
Aku menjawab setelah kata2 bapak yg menggunakan bhsa jawa diterjemahkan oleh mbak Windy.
Bicara mengenai kakak ipar prama tsb,sungguh aku mengagumi ketegaranya yg luar biasa.
Perempuan yg baru saja terguncang atas kematian suaminya yg tak wajar,tampil begitu kuat dibanding anggota keluarga pram sendiri.
Ia bahkan mampu bersikap seperti tak trjadi apa apa di rumah mertuanya itu.Ia yg bangun pagi memasakkan sarapan untuk kami semua.
Lalu mengurusi keperluan namira putri kecilnya.
Menyiapkan segala sesuatu untuk keperluan pengajian 3 harian kematian suaminya.
Mbak Windy...luar biasa tabah.
"Tenan yo le,jaga pram nang jogja,tulung digemateni bocah iku,dielingke mangane,ojo pareng sedih terus kelingan kang mase...,"
(Bener ya nak,jaga pram di jogja,tolong disayangi anak itu,diingetin makannya,jgn boleh sedih trus keinget kakaknya,)
Ibu pram ikut meminta tolong padaku sembari mengusap air mata yg mengalir di pipi tuanya.
"Ya bu,saya janji akan memperhatikan prama,ibu dan bapak jaga kesehatan aja,biar bisa nunggu pram lulus dan jd orang sukses,"
Kedua orang tua prama mendekatiku yg duduk bersila di samping mbK windy yg memangku namira,mereka berdua lalu memeluku sambil terisak.
Ya Tuhan,rasanya aq ingin melakukan apa saja untuk menghapus duka di jiwa kedua orang tua teman sekamarku ini.
Aku membalas pelukan mrreka erat,aku turut larut terisak bersama mereka.
Bayangan wajah kedua orng tuaku yg meninggal saat aku masih duduk di awal sekolah menengah pertama serta merta berputar2 di kepalaku.
"Bapak ibu harus janji sama bram,kalian harus terus sehat biar pram juga tenang mengejar ilmu di jogja,kalian kehilangan bang pras tp kalian masih memiliki prama,sedang bram? Bram sebatang kara setelah papa mama bram meninggal dlm kecelakaan belasan tahun yg lalu..,"
Kedua orang tua prama terhenyak kaget mendengar penuturanku itu,ditatapnya aq iba lalu merrka kmbali mendekapku kali ini lebih erat dari sebelumnya.
"Ora le ora,awakmu ora dewean saiki,esih ono ibu karo bapak nang kene,anggap wae ibu bapak iki wong tuomu dewe,seng sabar yo lee,"
(Engga nak engga,kamu ga sendirian sekarang,masih ada ibu dan bapak disini,anggap aja ibu bapak orang tuamu sendiri ,yg sabar ya nak)
Kami saling menguatkan sambil makin mengetatkan pelukan kami.Disampingku mb windy ikut menangis haru sambil menepuk nepuk pundaku pelan.
Aku masuk kamar pram tepat pukul 10 malam,saat bapak ibu,mb windy dan juga namira sudah lebih dulu masuk kamar mrka masing masing untuk beristirahat.
Lelaki itu tetap pada posisi semula,berbaring menghadap jendela membelakangiku dengan sebuah pigura berisi potret dirinya dan bang pras dimasa kecil.
"Pram...lu belum makan,ntr sakit"
Hening.Dia tak menyahut.
"Makan ya pram,gua ambilin,"
Tetap sunyi.Tak ada sahutan.
"Mbak Windy masak sayur lodeh sama ikan bawal,katanya itu kesukaanmu tiap pulang ke magelang,"
Masih sepi.Tak ada jawaban.
"Em..yaudah klo belum mau makan,jalan jalan aja yuk pram!"
Aha!Dia menoleh!
"Huh?"
Mata pram masih basah dan tampak sekali letih memandangiku dengan lemah.
"Gua belon ngantuk,jln jln yuk keliling desa,"
Pram masih memandangiku.
Lalu perlahan mulai bangkit dari posisinya semula.
"Ayo...,"
Hah?
Apa dia bilang?
Ayo?
"Apa pram?"
"Ayo...jalan jalan..,"
Astaga.Swear,aku ga nyangka klo pram beneran mengikuti ajakanku yg sebenernya main main krna putus asa permintaanku untuk dia mau makan sama sekali tak digubris.
Dan jalan jalan di desa kelahiran prama ini ternyata jauh berbeda dengan jln2 sperti yg kuduga sebelumnya.Kami keliling jalanan magelang menggunakan sepeda ontel milik bapak nya.
Kali ini pram yg menggoncengkanku krna aq sama sekali blum pernah menaiki sepeda jawa tsb.
Pram membawaku ke sebuah tempat yg lumyan ramai di pinggiran kota magelang,dia berhenti di tukang jagung bakar dan membeli dua potong untuk kmi nikmati di malam yg dingin itu.
"Gua ga sanggup liat namira,"
Pram membuka obrolan untuk pertama kalinya setelah sedari tadi diam.
"Dia anak yg pintar..dia pasti sekuat ibunya,"
Aku menepuk pundak pram pelan.
"Mbak Windy harus bahagia kelak..,"
"Itu pasti..dia pasti akan mendapatkan kebahagiaanya sendiri nanti,bukan dari mas mu tp dari hal atau orang lain,"
"Dia perempuan luar biasa,"
"I know...,"
"Dia menderita sejak kecil,"
"Huh?"
"Dia lari ke magelang ini ikut kakek neneknya krna ga kuat hidup dibandung dengan kondisi orang tuanya yg selalu bertengkar setiap hari...ayahnya pengangguran dan hnya berjudi tiap hari,ibunya melacurkan diri demi menafkahi kedua putrinya yg kala itu masih sekolah..mb windy lulus smp mutusin buat sekolah dimagelang ikut kakek neneknya...dia pikir disini dia akan segera menemukan kebahagian,tapi trnyata ia salah.Mengenal dan mencintai mas pras adalah lanjutan penderitaanya kemudian.Menikah dengan pria penggila sesama jenis yg berakhir tragis dengan bunuh diri menyusul belahan jiwa homonya di neraka!Menyedihkan sekali...,"
"........"
Aku diam tak bersuara menndengar semua uneg uneg pram.
*****
Kami tiba di rumah pukul 12 malam lewat.Semua anggota keluarga pram sudah tidur.Begitu selesai membersihkan diri aku dan pram juga lgsung naik ke pembaringan untuk beristirshst.
"Pram ,besok gua pulang ,gua cuma dapat ijin off siaran 3 hari dari atssan di radio,maaf ya,"
"Iya,gua juga besok plng kok,kita barengan lg aja,gue bonceng lu lgi,"
"Serius lu mo plng besok?lu ga nemenin bapk ibu lebih lama disini?"
"Engga bram..smakin lama gue disini makin sakit hati gue...,"
"...yaudah klo gitu..,"
"Iya...,"
"Oh iya pram,lu kok ga ngabari anak anak kos klo mas lu meninggal?mereka pasti nlp2 end sms lu nanya lu kmn aja 3 hari ga ada di kosan,"
"Lupa...gue terlalu berduka ditinggal mas pras...knp ga lu yg ngbarin mereka?"
"Gue belon punya kontak merrka,ada sih kontak zack tp itu udah nmr lama,dia udh ganti nomor,"
"Yaudahlah biarin aja...tidur bram udah malem,istirahat,"
"Iya...lu juga...,"
Pram tidur memunggungiku.
Beberapa saat kemudian terdengar isaknya yg tertahan.
"Mas...aku kangen...,"
Mendengar itu hatiku trenyuh,langsung kudekap perut pram dari belakang.
"Pram..biarkan mas mu tenang disana...jgn lu persulit jln dia ke Tuhan dengan lu terus2an tahan dia disini,"
Bram tak menyahut tp perlahan isaknya mulai berkurang.Kudekap tubuhnya erat dari belakang,bermaksut menguatkanya.Ia diam tak merespon ,bberspa saat setelahnya kudengar dengkur halusnya terdengar tnda ia sudah terlelap.
Dan entah karena apa,aku bergerak mengecup kepala belakang teman sekamarku yg sudah tertidur itu.
Selamat malam pram...
Aku ingin esok senyumu kembali....
Aku merapatkan pelukan.
******
Jam 10 pagi usai sarapan,aku dan pram brrpamitan kembali ke jogja pada bapak ibu serta mb windy yg masih disini.
Merrka mengantar kami di halamam dengan tangisan.
Sepanjang perjalanan ke jogja pikkiranku resah tergiang ngiang pesan mb windy,kakak ipar prama di desa.
Saat aku membantu mbak windy mengangkat piring kotor ke sumur,wanita cantik itu meminta waktuku sejenak untuk bicara.Dia berkata dengan bahasa yg lembut ,tapi sungguh membuatku terkejut.
"Jangan belokin prama ya bram"
"Cukup mas nya aja yg ngerasain bgmna menderitanya mencintai dan dicintai sesama jenis,jgn biarkan pram merasakan hal yg sama ,"
"Mbk tau..kmu sama dengan pras...mungkin kamu belum merasa menyukai pram saat ini,tapi kmu sudah lebih dari sekedar peduli padanya,"
"Caramu memeluk dan mencium kepala pram tadi malam sudah menjelaskan siapa dan bgmna dirimu bram...,mbak liat saat mbk hendak menengok pram apa dia baik2 saja..kalian lupa tidak mengunci pintu..,"
"Mbak percaya sama kamu bram,km ga akan biarkan pram terluka seperti kakaknya...jaga dia ya,tapi jgn cintai dia..,"
.........
@Lulu_75
@Aurora_69
@RaraSopi
@jjsssan
@Charliemrs
@Abdulloh_12
@Tuink
@rama212
@Riyand
@kurniaeric
@tegarwiguna
Mas nya akhirnya bunuh diri juga..apa cinta memang sebuta itu ya. Hadeehh, padahal bunuh diri kan dosa. Arwahnya g diterima jadinya ntar gentayangan deh..hihihihi