It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
"Tapi Yus..." aku menghentikan ucapanku saat kulihat sesuatu seperti bayangan melintas dengan cepat dihadapanku. Gak lama setelah bayangan itu melintas aku mencium aroma anyir yang menyengat. Ini bau yang sama seperti dirumahku hari itu.
Aku merapatkan tubuhku kearah Yusuf.
"Jangan takut, Wo" ucap Yusuf kalem. Aku menatap Yusuf horor. Dia bicara seolah tau apa yang sedang kupikirkan. Atau jangan-jangan dia memang tau.
"Suf.... Yusuf...." samar-samar kudengar suara orang memanggil Yusuf dari arah makam. Seperti suara perempuan.
"Kinan" ucap Yusuf sambil tersenyum lalu berlari ke arah makam. Aku berteriak memanggilnya tapi Yusuf gak mengabaikan panggilanku. Aku bingung antara ingin menyusul Yusuf atau menunggu saja dipohon beringin tua ini. Tapi bayangan hitam yang kembali berkelebat dihadapanku membuatku berlari menyusul Yusuf.
Aku berlari kencang seperti tiupan angin. Tiba dipekuburan, aku melihat sosok wanita bergaun lusuh berdiri ditengah-tengah pekuburan.
Sosok itu, Kinanti.
"Kinan...." ucap Yusuf tersamar oleh derasnya hujan. Arwah Kinanti menggerakan tangannya seolah menyuruh Yusuf mendekatinya. Yusuf hendak melangkah tapi aku buru-buru menahan tubuhnya.
"Yus, sadar Yus itu bukan Kinanti. Itu setan!" ucapku keras.
"Tapi Wo"
"Gak ada tapi! Ayo kita pulang sekarang!" aku menarik Yusuf keluar dari pekuburan. Bagaimanapun tempat ini sudah terkesan menakutkan, apalagi saat hujan turun selebat ini.
Aku terus menarik Yusuf menjauh dari tempat ini. Saat melintas dipohon beringin tua, aku mendapati sosok Kinanti disana, berayun-ayun dengan rambutnya yang tergantung didahan beringin tua itu. Yusuf memandangi sosok yang tengah menggantung sambil merintih itu lekat.
Sementara mulut dan hatiku ribut membaca banyak doa yang kubisa.
KREETEK... BLAAR....
Lalu sesuatu keluar dari dalam retakan tanah itu. Sosok itu bergerak merangkak mendekati ku dan Yusuf. Itu sosok penuh pasir yang malam itu datang kerumahku.
"Yusuf" suaranya terdengar berat.
"Ke... Kemal" Yusuf melotot lalu mundur beberapa langkah. Hakh!! Jadi sosok penuh pasir ini Kemal?? Aku hanya bisa menganga sankin kagetnya. Bagaimana aku dan Yusuf bisa bertemu dua arwah gentayangan sekaligus ditempat sepi begini.
Aku dan Yusuf gak mungkin mundur kebelakang, itu artinya kami harus kembali kepekuburan. Sementara arwah Kinanti berputar-putar dipohon beringin tua, kadang tertawa kadang menangis. Lalu sosok Kemal yang terus merangkak, Yusuf memeluk ku erat. Sementara aku hanya bisa berdoa-doa menghalau rasa takutku. Jika saja hujan gak turun, mungkin Yusuf sudah melihat kalau aku terkencing-kencing dicelana saat ini.
"Jangan takut"
"Ka... Kamu?!" aku melongo saat melihat orang yang tengah berdiri diantara aku dan Yusuf. Dia tersenyum ramah padaku, lalu menyentuh bahu Yusuf yang masih memelukku.
"Suf, dia datang untuk minta maaf" ucap orang itu sambil menunjuk kearah Kemal.
"Hari itu dia berniat menemui mu untuk minta maaf. Dia gak tau kalau karena perbuatannya pacarmu sampai bunuh diri, Suf. Arwah gadis itu selalu datang menghantuinya, karenanya dia mencari tau apa yang sebenarnya terjadi. Dan dia mendapatkan kenyataan pahit, dia datang menemui orangtua gadis itu untuk minta maaf. Lalu berniat menemuimu dan saat kalian bertemu. Dia justru gak sempat menyampaikan kata maafny, Suf" jelas orang itu lagi.
Yusuf memeluk ku makin erat, dia mulai menangis.
"Laki-laki yang kamu temui pagi itu, melihat semua yang terjadi antara Yusuf dan dia" ucap orang itu sambil menatapku.
"Laki-laki itulah yang mengeluarkan jasad dia dari tanah" jelas orang itu lagi.
"Suf, kamu harus memaafkan dirimu sendiri. Sebenarnya dia mencintai Yusuf tapi yang ada dimata Yusuf hanya gadis itu. Kesal karena cintanya gak bersambut akhirnya timbul niat jahat dalam pikirannya. Saat itu gak ada satupun dari mereka yang menyentuh gadis itu, mereka memukulinya karena gadis itu berusaha menyelamatkan Yusuf. Tapi gagal, karena menyesal gak bisa menyelamatkan lelakinya, gadis itu memilih mengakhiri hidupnya" ucap orang itu sambil memandangi arwah Kinanti.
Yusuf menangis makin keras, dia meraung sambil memukuli dadanya sendiri. Ternyata dugaan Yusuf selama ini salah. Kinanti bunuh diri bukan karena dilecehkan tapi justru karena gak bisa menolong Yusuf.
"Maafkan aku Kinan, maaf...." jerit Yusuf lalu berlari ke arah arwah Kinanti.
Arwah kinanti berubah menjadi wujud aslinya. Yusuf memeluknya, Kinanti tersenyum sebelum akhirnya lenyap. Pun juga Kemal, dia berdiri setelah pasir ditubuhnya hilang. Arwah Kemal menatap Yusuf kemudian sosoknya menipis dan hilang bersamaan dengan berhentinya hujan.
Aku mengandeng Yusuf yang nampak linglung.
"Ayo pulang" ucap orang itu lalu melangkah dengan begitu ringan.
Orang itu memang misterius, darimana coba dia tau semua hal yang Yusuf alami? Tadi juga dia muncul gitu aja, ck kenapa aku gak tanya!
"Burhan, tunggu!!"
tamat
gyaaa akhirny cerita gaje kuh tamat.
hu.um kak rara
karena saya gak bs buat tokoh baru dgn karakter baru jd saya pake aja si burhan
gak indigo dek @StevenBeast cm bs liat tpi gak bs interaksi