It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
"Pagi sayang..." terdengar suara yang sangat aku kangeni belakangan ini membuatku tersentak bangun menatap layar ponselku lekat-lekat. Aku tidak salah dengar, ini suara Reza.
"Halo?" terdengar suara Reza di seberang sana. "Kamu udah bangunkan sayang?"
"Ha...halo," jawabku terbata-bata sambil menyeka mataku yang tiba-tiba berair.
"Kamu udah bangun kan sayang?" tanyanya. Gue melirik jam dinding, masih jam 4.15 pagi. Terlampau pagi buatku untuk bangun di jam segini. Bahkan aku lupa, kapan aku mengangkat panggilan dari Reza.
Aku terkekeh, "jangan bercanda Za. Aku belum banguun..." ujarku manja sambil mengucek-ngucek mata. "Ini baru bangun pas denger suara kamu Reza. Aku kangeen..."
Reza terdengar tertawa di seberang sana. "Maaf ya sayang, aku sibuk banget belakangan ini. Tugas kampus."
"Tugas kampus atau main game?" cibirku dengan senyum mengembang, oh tidak, sangat mengembang malah di bibir. Reza bila main game setiap aku tanya, pasti alasannya selalu bikin tugas.
"Tau aja yank, perhatian banget deh," godanya yang sukses membuatku tersipu malu. Tak lupa aku berguling-guling di kasur, meluapkan semua kupu-kupu yang berterbangan di perutku.
"Makasih ya buat makanannya kemarin, enak. Mas Agus malah minta nambah tuh."
"Sebenarnya makanan yang di mas Agus itu sih buat kamu. Tapi nampaknya dia kepengen, makanya aku kasih aja bungkusan yang warna merah. Daripada semuanya di embat sama dia. Kamu sih nggak ada di kosan."
"Maaf ya, aku lagi di rumah temanku kemarin."
"Iya, nggak apa-apa. Aku tahu kok. Oh ya, kamu kemarin ke rumah temanmu sama apa Za?"
"Sama motor lah, apa lagi?"
"Kok motormu terparkir di garasi kosan?"
Dia terdiam sejenak sebelum aku memanggil namanya. "Eh..., Iya. Kamu lihat ya?"
"Iya."
"Aku ke rumah temanku sama motornya, nebeng. Jadinya motorku aku tinggalin di garasi deh. Sekalian penghematan," jawabnya.
"Owh gitu ya Za. Syukur deh. Aku sempat berfikiran macam-macam tentang kamu. Maaf ya."
"Iya nggak apa-apa kok. Jangan berfikiran yang macam-macam ya sayang.
Love you..." terdengar suara Reza yang sukses membuat jantung gue berdebar dan pipi ini memerah di pagi yang sedingin ini.
" I Love you too, Reza. Muuaach..."
"Muuach.... Kamu pagi ini kuliah kan?"
"Huum, kenapa?"
"Aku jemput ya?"
Aku menggigit bibirku gemas, mengatur jantungku yang tidak beraturan sebelum mengambil nafas dalam penuh senyuman. "Iya," jawabku. "Jam setengah tujuh ya."
"Oke aku jemput nanti ya sayang. Jangan lupa dandan yang ganteng ya." Aku bisa membayangkan dia menggerling nakal kepadaku, membuatku tersipu malu.
"Sampai jumpa nanti pagi ya sayang. Bye. "
"Sampai jumpa nanti Reza," jawabku sambil mematikan sambungan telefon kami.
Ah... Aku sangat senang sekali. Aku meremas bantal saking senangnya, meluapkan semua perasaan bahagia yang meledak-ledak bagaikan petasan tahun baru. Aku menggumamkan nama Reza berkali-kali sambil bangkit dari kasur. Rasanya seluruh tubuhku menghangat dibalik cuaca yang dingin.
Aku harus siap-siap.
---
Akupun melingkarkan kedua tanganku ke pinggangnya sambil memandang wajahnya dari kaca spion motor gedenye. Pengen rasanya aku merebahkan kepalaku di punggungnya yang lebar yang pasti dapat melindungi dari apapun yang akan membahayakanku.
Reza semakin nakal sekarang, sesekali mengerem mendadak membuat tubuhku terhuyung kedepan hingga aku terpekik kaget. Reza bukannya merasa bersalah, tapi malah tertawa puas dengan kejahilannya yang membuat pipiku mengembung menahan malu
"Reza, jangan gitu ah," teriakku sambil mencubit lengan kekarnya. "Ntar jatuh gimana?"
"Aku rela deh jatuh asal sama kamu," godanya, membuat wajahku pasti bersemu.
"Mulai deh."
"Kamu udah makan yank?" Dia melirikku dari kaca spion.
"Udah tadi. Kamu belum makan Za?"
Dia nyengir, "Hehe belum nih, soalnya kan mau sarapan bareng kamu yank."
"Maaf ya, nanti siang gimana?"
"Yaa... Siang nanti aku udah ada janji sama teman yank. Bikin tugas," jawabnya dengan muka bersalah.
Aku mendesah kecewa, aku berusaha tersenyum kepadanya. Aku tidak boleh mementingkan egoku sendiri. Sama denganku, dia juga kuliah dan dia juga punya tugas. Aku tidak boleh egois.
"Yadeh, nggak apa-apa kok. Tapi jangan lupa siap ini sarapan ya," ujarku. "Buryam yang di kantin MKU enak loh, coba deh dijamin kamu ketagihan. Recomended."
"Oke sayang." Dia mengelus tanganku yang melingkar di pinggangnya. "Nanti aku coba. Kamu juga makan siang nanti ya."
"Kamu nggak main game kan Za?"
Dia tertawa sambil mengelus tanganku. "Nggak lah yank, main ya main, buat tugas ya buat tugas," jawabnya.
Aku tersenyum, "kamu kemarin nggak sakit kan?"
Kening Reza mengerut, "kok kamu bilang gitu sih? Doain aku sakit ya?" tanyanya, membuatku jadi nggak enak hati. Reza pasti salah faham.
"Bukaan! Aku nggak doain kamu kok Za, serius. Aku hanya kawatir aja kalau kamu membohongi kondisimu sama aku. Aku takut kamu sakit."
"Kok kamu yakin gitu?"
Aku mengeratkan pelukanku, "aku khawatir aja kamu sakit. Kemarin aku ke FT, nyari kamu. Kata teman cewekmu yang berkacamata itu kamu nggak masuk, jadi..."
"Aku emang nggak masuk beberapa hari ini," potong Reza, "aku lagi mengerjakan tugas. Aku lagi bikin proposal PKM. Jadinya aku absen beberapa hari. Mau fokus dulu."
Aku tersenyum, "oh gitu. Sukses ya buat PKM nya. Sama anak FT saja atau sama anak lintas fakultas pula?"
"Mmm..., Gimana ya. Liat aja nanti kalau lolos ya," jawab Reza. "Pokoknya dukung sama doain aku ya yank."
"Pasti," aku tersenyum membayangkan jikalau PKMnya lolos. Pasti Reza sangat bahagia. "Aku sayang kamu," bisikku sambil merebahkan kepalaku ke punggungnya. Punggung yang selalu membuatku nyaman. Punggung yang selalu aku rindukan.
"Aku juga," bisiknya, membuat jantungku berdebar tidak karuan. Ah Reza, aku cinta sama kamu.
Aku lalu menggeser kepalaku manja, sehingga nampak dari kaca spion oleh Reza. "Oh ya, antarin aku ke FE ya Za."
"FE!? Ngapain kesana?" Reza tersentak, dia menoleh kearahku melalui kaca spionnya. Reza kelihatan terkejut sekaligus cemas. Ada apa dengannya, kenapa dia cemas seperti itu?
"Ada yang mau aku kasih sama Doni," jawabku. "Bisakan Za?"
Dia kelihatan bimbang sebelum mengangguk dan mengantarkanku ke FE. "Aku nggak bisa nungguin kamu yank, nggak apa-apa kan? Ada kelas pagi nih," katanya sesampai kita di depan Fakultas Ekonomi, fakultas tempat Doni sahabatku menuntut ilmu.
Aku turun dari motor besarnya sambil menyerahkan helm ke Reza. "Nggak apa-apa kok Za. Makasih ya," ujarku malu-malu. "Jangan lupa makan ya sayang."
Reza tersenyum sambil menutup helmnya. Aku menangkap senyumannya terlihat sebagai senyum keterpaksaan, penuh kecemasan. Atau hanya itu perasaanku saja?
Aku melambaikan tangan kearah Reza yang berlalu meninggalkanku di depan fakultas Doni tanpa melakukan ritual yang biasa dia lakukan kepadaku setiap pagi. Mengacak-acak rambutku sehingga membuatku kesal bersungut-sungut karena aksinya yang telah merusak gaya rambutku.
Tiba-tiba aku kangen dengan perlakuannya itu.
"Hoi ngelamun aja lo!" teriak Doni dari belakang.
--- tbc
R~
@lulu_75 @adrian69 @digo_heartfire @rama212 @o_komo @RakaRaditya90 @boyszki @QudhelMars @akina_kenji @Secreters @Algibran26
waini, pasti takut sama doni krn ditagih utang ni, terus krn gabisa bayar doninya nagih bayaran pake bodi aja, ih wawwww //khayalanlontestandar
dan gw msh gangerti perumpamaan kupu2 di perut itu drmn, pernah liat gambar2 di epbe juga gt, bottom suka ada kupu2nya dlm perut
Romantis banget ..l Siapa yang punya punggung, saya pinjam!
Ngebayanginnya gimana gitu :v seakan bener" ada serangga yg terbang didalem perut :v sebegitu senengnya kah sampe segitunya fantasinya :v
Hayoolloooh reza mencurigakan.
@lulu_75 Semoga nggk takut sama Doni bang. Hehehe secara Doni temannya si Aku.
@digo_heartfire Wkwk agak ekstrim jga ya, tpi bisa jadi bisa jadi. Reza takut diapa2in ntar.
Yee pasti nggk pernah merasakan ya... ~ nggk gaol.
@boyszki @andrik2007 *ketjup kalian berdua*
Zzzt boys genit.
@secreters aku punya, mau? Tpi nggk hanya punggungnya saja, tpi semuanya.
@QudhelMars Yee~ nggk oernah merasakan ya? :Smirk: Hayo ngaku~
Hih, nggk gehol yb mah.
@o_komo Reza cmn bsa nge why sma lo knp lo nge why in dia *bikin bingung*