It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Siapppp ditunggu aja.. ni lg ngetik lg.
Stay Tune hehehehee
<br>
"Lelaki itu ?? Dia ???" Bathinku menjerit kegirangan dan rasanya ingin sekali aku berteriak sekencang-kencangnya saking senengnya perasaanku pada saat itu. <br>
<br>
"Bapaaaaakkkkk" teriakku kegirangan. Langsung saja aku memeluk tubuh bapakku yang sangat kurindukan itu. <br>
"Arie makin gede aja yaa sekarang.." kata bapak seraya membalas pelukanku dan kemudian mengacak-acak rambutku.<br>
"Arie kangen sama bapak.. sudah lama sekali bapak tidak pulang dan memberi kabar" kataku dengan nada sedikit manja.<br>
"Bapak kan kerja nak.. bapak juga kangen sama arie dan ibu heheheee" <br>
"Iyaa pak.. " timpalku seraya melepaskan pelukanku. Kemudian aku dan bapak masuk ke dalam rumah. Ku lihat bapak membawa satu buah tas ransel dengan menenteng beberapa kantong plastik hitam.<br>
"Ini bapak bawa buah-buahan kesukaan arie.. ayoo dibuka" kata bapakku kemudian setelah menaruh barang bawaanya di atas meja.<br>
"Wahhhh buah apel yaa pak.." kataku sambil membuka kantong plastik hitam itu.<br>
"Ada jeruk dan pir juga" sambungku kemudian. <br>
"Ibu kemana nak?" Tanya bapak ketika menyadari ibu tidak ada di rumah.<br>
"Ohhh kemarin ibu ke Cip***y pak ke rumah bibi amah.. nginap juga disana.. soalnya bibi sakit keras.." terangku pada bapak setelah tadi aku sempat lupa untuk memberitahukan keberadaan ibu.<br>
"Udah lama amah sakit?? Emangnya dia sakit apa?" Tanya bapak lagi.<br>
"Arie kurang tahu pak.." jawabku apa adanya. <br>
<br>
Setelah itu bapakku langsung membersihkan badan dan mengganti pakaian. Sementara aku masih menikmati buah-buahan yang dibawa oleh beliau.<br>
"Bapak sehat-sehat aja kan??" Tanyaku kemudian setelah bapak selesai dengan aktivitasnya itu.<br>
"Alhamdulillah bapak baik-baik saja nak.. ini semua berkat do'amu dan juga ibu.."<br>
"Syukurlah kalo begitu pak.." aku merasa lega karena bapakku pulang dalam keadaan sehat.<br>
"Bapak sudah makan??" Tanyaku kemudian.<br>
"Sudah nak.. tadi dijalan bapak makan dulu di warteg" jelas bapak.<br>
"Ohhhh.."<br>
"Ohya motor arie kemana.. kok tidak ada di rumah?" Tanya bapakku melihat tidak ada motor yang terparkir baik di dalam maupun diluar rumah.<br>
"Itu pak... motor arie ada di bengkel dekat sekolah.." <br>
"Ada yang rusak?"<br>
"Bannya robek pak.. kemarin pas arie mau pulang sekolah.. sepertinya kena paku" terangku ke bapak dengan sedikit berbohong. Aku cuma tidak mau bapak berfikir yang tidak-tidak.<br>
"Kenapa tidak diganti saja sama yang baru? Terus arie pulangnya gimana?"<br>
"Justru itu pak.. arie tidak punya uang.. bahkan arie juga kebingungan kemarin. Untung saja ada kakak kelas yang berbaik hati mau nganterin arie pulang pak.." terangku panjang lebar kepada bapak.<br>
"Berarti sekarang motornya masih disana?" <br>
"Iya pak.. dan kemarin arie juga janji motornya mau diambil hari ini... tapiiiii..." aku tidak meneruskan perkataanku karena aku bingung harus bilang apa ke bapak.<br>
"Bapak tahu nak.. nanti kita berangkat sama-sama yaaa ke bengkel itu untuk ganti ban baru" jelas bapakku sambil menepuk-nepuk pundakku. Sepertinya bapak sudah paham akan kebingunganku.<br>
"Alhamdulillah.. makasih pakkk" sontak saja aku merasa senang seolah-olah baru terbebas dari vonis hukuman penjara. ( LEBAY ) <br>
bapak hanya tersenyum melihat kegiranganku. Aku sangat bersyukur sekali ternyata Allah masih sayang sama aku dan pertolongannya datang disaat yang tepat melalui orangtuaku sendiri. <br>
Sekitar jam satu siang aku berangkat ke bengkel bersama bapak dengan mengendarai sepeda motor yang bapak pinjam dari tetangga. Sesampainya disana bapak langsung memerintahkan si akang tukang bengkel untuk mengganti ban motorku sekaligus memeriksa semua bagian motor taku-takut ada yang perlu diperbaiki juga selain bannya. <br>
Setelah selesai bapak pamit mau menjenguk adik iparnya yang sakit sekaligus menemui ibu. Aku sendiri tidak bisa ikut dan hanya menitip pesan untuk keluarga bibiku karena besok sudah harus ikut latihan paskibra. <br>
Sebelum pergi bapak memberiku uang sebesar Rp. 100.000 katanya untuk jajanku dan berpesan agar berhati-hati ketika membawa motor. Aku pun sangat senang dikasih uang oleh bapak karena bagiku nilai tersebut cukuplah besar dan baru kali ini aku menerimanya namun aku berniat untuk menyimpannya saja. <br>
<br>
<br>
Aku langsung merasa khawatir dan sedikit was-was takut kalau mereka melihatku lalu mengusiliku lagi seperti yang kerap ia lakukan ketika berada di sekolah. Namun sepertinya mereka tidak menyadari keberadaanku dan aku sangat bersyukur akan hal itu.<br>
Setelah rombongan mereka melewatiku aku langsung ngegas motorku dengan kecepatan yang lumayan tinggi.<br>
<br>
Aku menghentikan motorku di bawah pohon ketapang pinggir jalan karena aku mendengar HP ku berdering. Sepertinya ada panggilan masuk.<br>
Benar saja ada kontak dengan nama "KAK RULI XI-IPA 1" yang sedang memanggilku. Ini adalah kali pertama dia menghubungiku via HP setelah kita bertukar nomor HP kemarin. Tapi ada apa ya? Pikirku. <br>
<br>
"Hallo assalamualaikum kak" aku mengucapkan salam setelah mengangkat panggilan darinya.<br>
"Wa'alaikum salam.." balasnya dari seberang sana.<br>
"Mau kemana ini? Kok tadi dipanggil-panggil gak nyahut malah ngebut aja" sambung kak ruli.<br>
<br>
Hah kak ruli manggil-manggil ?? Kapan ?? Dimana ?? Tanyaku dalam hati dengan perasaan heran. <br>
"Kok kakak tau aku lagi bawa motor dan ngebut.. emang kakak dimana??"<br>
"Saya lagi di conter Al-Ans**r yang dekat Pom Bensin itu terus gak sengaja lihat kamu tadi lagi bawa motor.. emang habis dari mana ?" <br>
"Ohhh itu.. tadi habis ngambil motor dari bengkel yang kemarin kak" <br>
"Udah diganti bannya?"<br>
"Udah kak.. Alhamdulillah tadi pagi bapak pulang jadi bapak yang bayarin semuanya.." <br>
"Syukur deh kalo begitu.." kata kak ruli akhirnya, seperti ikutan lega dengan masalahku kemarin.<br>
"Oh yaa ini masih dimana sekarang?" Tanya kak ruli kemudian.<br>
"Aku masih di Cikum**y kak,, di pinggir jalan" balasku.<br>
"Ohhh ya sudah tungguin saya disitu yaa.. pokoknya jangan kemana-mana dulu sebelum saya sampai sana.."<br>
"Lhooo emng mau ngapain kak??" <br>
"Udah pokoknya tungguin aja disitu.. jangan ngeyel lagi.." <br>
"Iya deh kak.. heheheeee" <br>
"Nahh gitu donk.. ya udah yaa saya tutup dulu.. assalamualaikum.."<br>
"Walaikum salam kak"<br>
Tuuuttttt.. kak ruli pun mengakhiri panggilannya. Aku masih duduk diatas motorku yang terpakir di pinggir jalan, dan jadi bertanya-tanya pada diri sendiri kira-kira ada apa yaa kak ruli memintaku untuk menunggunya?.<br>
Disaat aku sedang termenung dalam kebingungan, aku merasa ada seseorang yang menepuk bahuku dari belakang. Sontak saja aku terkesiap karena kaget, ketika aku menoleh ternyata itu kak Gaga yang sedang tersenyum kepadaku.<br>
<br>
"Astagaaa.. kirain siapa, ternyata kak Gaga.. bikin kaget saja" kataku sambil menghembuskan nafas.<br>
"Hahahaaa baru segitu aja..." kata kak Gaga kemudian.<br>
"Beneran lhoo kak aku kaget banget.."<br>
"Ahhh kamu ini.. hehehee" kak Gaga terkehkeh.<br>
"Emang lagi ngapain disini.. pake ngelamun segala.. tar kesambet lhooo" <br>
"Ehhh .. itu kak.. aku lagi.. nungguin temen.."<br>
"Temen yang mana,?? Si Agus itu bukan??" Tanya kak Gaga.<br>
"Ummm.. bukan kak.." balasku.<br>
"Oohhh.. gitu" <br>
"Iya kak"<br>
"Ngomong-ngomong gimana persiapan untuk besok?? Udah lengkap kan.. kaos putih.. celana hitam panjang.. sepatu kets.. topi.. ransel.. sama handuk kecil ??" Tanya kak gaga memastikan dengan panjang lebar dan sangat lengkap dengan selengkap-lengkapnya.<br>
"Alhamdulillah kak.. udah semuanya.." kataku seraya tersenyum.<br>
"Baguslah kalo udah.. inget yaaa besok jangan sampai telat.. harus datang sebelum jam 8 pagi.. kalo telat nanti kena hukuman.." tegas kak Gaga.<br>
"Siaaapppp" balasku dengan sigap.<br>
<br>
Kalau aku perhatikan penampilan kak Gaga semakin hari semakin keren saja, apalagi wangi parfumnya yang bikin orang betah berada disampingnya ditambah mukanya yang semakin berseri-seri saja. "Aahhh dia tampan sekali" bathinku.<br>
Tanpa disadari ternyata aku sudah larut dalam lamunanku, hingga akhirnya tepukan tangan kak Gaga di pipiku membuatku tersadar.<br>
"Heyyyy.. kamu kenapa?? Kok malah bengong..?" <br>
"Ehhh gimana.. gimana kak.." aku jadi kelabakan. Duuhh malu sekali aku pada saat itu, takut ketahuan kalau aku sedang melamunkan dia.<br>
"Lhaaa kamu ini.. dari tadi dipanggil-panggil gak nyahut. Waaahhh beneran kesambet nih kayaknya.." <br>
"Ihhhhh kak Gaga ini ngomong apasih.. aku gak kenapa-kenapa kok kak.. beneran deh.." <br>
"Serius??" Tanya Kak Gaga sambil menurunkan kacamatanya sedikit dan mendekatkan wajahnya ke wajahku matanya terlihat seperti sedang menyelidik. Aku pun jadi deg degan dan salah tingkah melihat aksi kak gaga itu, aku juga merasakan wajahku mulai panas. Mungkin saja sudah memerah. Duhhh ini kenapa jadi dag dig dug gini yaaa!! Wajah tampan itu kini sangat dekat dengan wajahku, wangi parfumnya tercium begitu kuat.. aku... aku... aku.. gak tahan diginiin. <br>
Jujur saja, bagiku ini benar-benar awkward moment dan aku sangat tidak nyaman dengan situasi seperti ini. Mungkin kami terlihat seperti orang yang mau berciuman ditambah ini di pinggir jalan raya namun untungnya jalanan lagi sepi dan tidak ada rumah penduduk di sekitar sini. Tiba-tiba...!!!<br>
"Tiiiiiiiidddddddd...." aku mendengar bunyi clarkson motor di dekat kami lalu diikuti suara motor yang semakin mendekat dan akhirnya berhenti di dekatku.<br>
Mengetahui ada motor yang berhenti dekat kami, sontak saja aku menjadi gelagapan dan buru-buru turun dari motor. Tapi ku lihat kak Gaga dengan santainya menjauhkan wajahnya dariku.. kemudian dia malah tersenyum.<br>
"Jadi beneran gak kesambet kan??" Tanya dia kemudian dengan senyuman yang masih terpampang di wajahnya.<br>
"Ehhh.. iyaaa kak.. ummm..beneran gak kok.. sumpah deh.." kataku dengan masih gelagapan dan cengar cengir gak jelas. <br>
"Ya sudah kalau gitu saya pergi dulu yaa.. tuh temenmu sudah datang.." kata Kak Gaga seraya menunjukkanku ke arah orang yang menghentikan motornya dekat motorku, ternyata itu kak ruli. Dia sudah sampai rupanya.<br>
Kemudian Kak Gaga melajukan motornya kembali tanpa mengeluarkan sepatah kata terhadap kak ruli. <br>
<br>
Setelah kak Gaga pergi, aku jadi semakin salah tingkah dihadapan kak ruli. Apalagi tadi kak ruli melihatku sama Kak Gaga dengan posisi wajah kami yang seperti orang mau berciuman. Duuhhh aku jadi malu, takut kalau kak ruli berfikir yang aneh-aneh.<br>
"Udah selesai..?" Akhirnya kak ruli membuka suara. Tapi Nadanya kok terkesan dingin dan tidak sehangat seperti biasanya.<br>
"Umm.. udahh kak.. tadi aku nungguin kakak terus kak Gaga melihatku disini dan berhenti.." <br>
"Karena kamu kesambet yaa??" Tanya kak ruli dengan nada yang menyindir.<br>
"Ehh kakak ngomong apa sih? Heheheee" aku terkehkeh yang terkesan yang dipaksakan.<br>
"Inget.. ini tempat umum.. pinggir jalan pula." Katanya kemudian dengan maksud yang bikin aku berpikir sejenak untuk mencerna kata-katanya.<br>
"Ummm.. apaan sih kak.." aku langsung tertunduk malu dan gak berani menatap mata kak ruli.<br>
"Kenapa kamu??" Tanya kak ruli dengan nada yang masih dingin.<br>
"Gak apa-apa kak.. heheee" garing.<br>
"Gak kesambet lagi kan?" Sindirnya lagi.<br>
"Gak kak heheee"<br>
"Ohya.. tadi ada perlu apa kakak memintaku untuk menunggu disini??" Akhirnya aku bertanya tentang tujuan nya yang menyuruhku menunggu disini sekalian mengalihkan pembicaraan yang sangat tidak nyaman itu.<br>
"Gak apa-apa.. tadinya ada perlu saja sama kamu.. cumannn.. sekarang udah enggak.." balasnya.<br>
"Ohhhh gitu kak.." <br>
"Ya sudah kamu pulang saja, maaf sudah membuat perjalanan kamu terganggu." Katanya kemudian seraya membalikan badan dan menaiki motornya kembali.<br>
"Ehh.. iya kak gak apa-apa kok" aku pun menoleh ke arahnya dengan ada sedikit rasa kecewa dihatiku. Bukan karena kak ruli gak jadi mengutarakan keperluannya sama aku tetapi lebih ke sikap dan perkataannya yang sangat dingin dan berubah 180 derajat dibanding sebelumnya.<br>
Salahku apa ya? Kenapa dia bisa berubah seperti itu? Apakah aku telah berbuat sesuatu yang menyinggung perasaanya? Atau apa? Hatiku berkecamuk dengan berbagai pertanyaan yang ada didalamnya. Arrrgghhhh aku bingung..!
Ku dengar kak ruli mulai menghidupkan motornya sepertinya ia akan segera pergi
"MAAF" itulah satu-satunya kata yang ia ucapkan sebelum pergi meninggalkanku yang masih terpaku Dengan heran dibawah pohon ketapang ini sembari melihat bayangan nya yang semakin lama semakin menjauh hingga akhirnya menghilang begitu saja.<br>
Aku pun memutuskan untuk pulang saja ke rumah dan mempersiapkan diri untuk hari esok
Benar-benar hari yang penuh rasa dan warna !
<br>
Sesampainya di rumah aku melihat belum ada siapa-siapa. Tampaknya kedua orangtuaku masih belum kembali ke rumah, mungkin mereka mau nginap lagi disana. Apakah bibi belum sembuh dari sakitnya? Pikirku
Karena di kampungku belum banyak yang memiliki HP termasuk kedua orangtuaku, maka aku jadi susah untuk menghubungi mereka. Pada saat itu pasaran produk HP masih dikuasai oleh Nokia dengan harga yang relatif mahal. Begitupun dengan pulsa yang dijual oleh beberapa provider yg ada di Negara ini sangat mahal sekali termasuk biaya SMS dan Nelpon juga cukup berat bagiku yang merupakan kalangan bawah. Maka dari itu aku harus sebijak mungkin dalam penggunaannya
Perlengkapan untuk besok sudah selesai ku persiapkan termasuk menyetrika pakaian yang akan aku kenakan juga beberapa peralatan yang akan dibawa sudah ku kemas kedalam ranselku
Saat ini waktu sudah memasuki jam 20.00 WIB, aku mencoba untuk memejamkan mataku namun sepertinya sangat sulit sekali. Dikepalaku masih terbayang-bayang sikap Kak Ruli yang berubah tadi siang, aku merasa tidak enak dan bersalah terhadap dirinya padahal aku sendiri tidak tahu penyebabnya apa.
"Aahhhhh.. kakak kenapa jadi berubah gitu yaa??" Gumamku.
"Apakah aku telah melakukan sesuatu yang salah sehingga dia berubah sikap seperti itu?"
"Tapi apa???" Tanyaku kemudian pada diri sendiri.
*mungkin aku harus mencoba hubungi kak ruli dan menanyakan apa penyebabnya dia bersikap seperti itu* kataku dengan mantap dalam hati.<br>
<br>
Aku membuka HP ku dan menekan tombol kontak, lalu ku cari nama "KAK RULI XI-IPA 1" setelah ketemu langsung ku tekan tombol "Call" sesaat kemudian terdengar suara RBT disana. Namun hingga suara RBT itu habis tidak ada seorangpun yang menjawab panggilan dariku. Ku coba sekali lagi tetapi masih tetap dengan kondisi yang sama "TIDAK ADA RESPON" kemudian aku memutuskan untuk tidak menghubunginya lagi. Mungkin dia sudah tidur, sedang keluar, atau beneran marah sama aku ??!!. Aaarrrgghhh hatiku jadi semakin gelisah.
Sudah berulang kali aku mengganti posisi tidur. Menghadap ke kanan, ke kiri, terlentang, telungkup hingga duduk di tepi kasur namun rasa ngantuk itu tak kunjung datang. Sedangkan hatiku sendiri malah semakin gelisah, hingga akhirnya aku lelah sendiri dan kemudian tertidur dengan sendirinya tanpa harus aku paksakan.
#Bersambung
Hehehee stay tune aja yaaaa !! Ntar sore mau update lagi. Ni dah selesai ngetiknya.
Mengingatkan kembali buat para reader.. seluruh cerita yang aku buat di Me&The Future Goals adalah kisah nyata yang diangkat dari pengalaman pribadiku sendiri. Jadi, kalau tidak ada yg sesuai harapan para reader aku mhon maaf karena aku tidak mau mengubah cerita ini keluar dari fakta aslinya. Baik suka maupun tidak, kuharap tetap ada dukungan yaaa dari kawan2 semua. Hehehee salam siang !!!
#Episode6
Pagi itu matahari bersinar dengan cerah seolah-olah ia tersenyum dan mengucapkan selamat pagi kepada insan manusia yang mulai sibuk dengan aktivitas masing-masing. Udara sejuk khas pegunungan membuat tubuhku terasa segar dan siap untuk melakukan aktivitas hari ini, latihan paskibra. <br>
Sebelum berangkat tak lupa aku berdo'a dalam hati agar diberikan kelancaran dan juga keselamatan oleh Tuhan YME. Kemudian aku pun menjalankan motorku dengan kecepatan sedang dan tidak buru-buru karena ini masih jam 06.30 WIB sedangkan waktu mulai berlatih adalah jam 08.00 WIB jadi aku masih punya waktu sejam lebih sebelum berlatih.<br>
<br>
Sebelum turun ke lapangan ku putuskan untuk mampir dulu ke kosan Agus. siapa tahu dia belum berangkat. Pikirku !!<br>
Ketika melewati sebuah rumah yang lumayan besar dengan model bangunan ala eropa aku melihat sosok yang sudah tidak asing lagi bagiku, kebetulan waktu itu pagarnya tidak tertutup sehingga aku bisa melihat dia dengan jelas. Rupanya dia hanya mengenakan handuk warna putih polos sepinggang sehingga terlihatlah badannya yang putih dengan sedikit otot yang mulai menonjol di dadanya. Perutnya tidak six-pack tapi cukup bagus untuk cowok berusia 18 tahun itu. Di lehernya terlihat tali hitam yang melingkar dengan liontin seperti gambar tengkorak, dia mengambil sebuah kantong plastik dari dalam mobil honda jazz warna merah yang pernah ia bawa ke sekolah beberapa hari yang lalu itu. Rupanya dia baru saja selesai mandi pikirku. <br>
Melihat pemandangan tersebut aku merasa malu sendiri tetapi mataku tidak bisa terlepas darinya. Rasanya ingin terus memandangi tubuh indah itu, namun karena takut tertangkap basah sedang memperhatikannya aku langsung terburu-buru melajukan motorku menuju kosan agus. <br>
Sesampainya disana aku melihat Agus sudah berdiri di depan pintu kos-nya, tampaknya ia sedang menghubungi seseorang. Menyadari kedatanganku agus langsung mematikan HP nya dan kembali memasukan ke dalam kantong celannya.<br>
<br>
"Laaahhhh baru juga aku mau nelpon kamu rie.. ternyata kamunya udah disini.." kata agus sambil nyengir.<br>
"Emangnya kenapa gus??" Tanyaku.<br>
"Tadinya Aku mau minta dijemput sama kamu soalnya hari ini motor kakak ku rusak lagian tadi juga aku agak kesiangan bangunnya.." terang agus padaku.<br>
"Ohhh.. terus kak Muldan kemana sekarang.. apa udah berangkat?" Tanyaku lagi karena melihat sudah tidak ada kakaknya di sekitar situ.<br>
"Udah tadi bareng si ipong.." <br>
"Ehh gus lagian nih yaa kalau misalkan aku tidak kesini juga kamu hanya butuh berjalan sekitar 50 meter saja ke depan dan kamu bakal dapat tumpangan gratisssss..." <br>
"Maksud kamu??" Tanya agus heran.<br>
"Tadi pas perjalanan kesini aku melihat kak Gaga juga belum berangkat gus, dia kelihatannya baru habis mandi.." jawabku.<br>
"Kok kamu bisa tau rie kak Gaga baru selesai mandi.. waahhh jangan-jangan kamu ngintip yeeee.." selidik agus yang diakhiri dengan tawa. <br>
"Enak aja.. orang tadi aku lihat dia di depan rumahnya. Di garasi.. dia gak pake baju cuma handukan doang.." jelasku ke agus.<br>
"Wahhh berarti kamu lihat tubuh kak Gaga dong?? Terus gimana.. gimana.. badannya bagus gak?? Putih gak ?? Berotot gak??" Tanya agus dengan heboh. Dia langsung antusias mendengar ceritaku barusan.<br>
"Diiihhhh dasar gatel.. sabar kali ahhh buuuu entar aja aku ceritain semuanya..hahahaaa" <br>
"Seriusan yaaaa ceritain.. pokoknya awas kalo nggak.." <br>
"Iyeeee tar aku ceritain.. yukk ahh berangkat.. jangan sampai kita malah keduluan sama kak Gaga.." ajakku ke agus.<br>
"Yukkk" timpal agus.<br>
Dan akhirnya kami pun berangkat menuju lapangan merdeka tempat yang dijadikan untuk latihan kami selama lebih dari sebulan. Ketika kembali melewati rumah megah itu, ku lihat honda jazz merah itu masih terparkir di garasinya. Sepertinya kak Gaga belum berangkat. Pikirku.<br>
Aku pun semakin mempercepat motorku hingga tak terasa kami sudah sampai di lapangan merdeka yang lumayan besar ini.<br>
<br>
Baru ada beberapa anggota paskibra yang datang termasuk para senior. Aku dan agus memutuskan untuk ikut nimbrung bersama anggota yang baru masuk lainnya, disana terlihat ada Leli, Fauzi, Anwar, Egi dan juga Riska. Aku sudah sedikit Mengenal mereka ketika disuruh kumpul oleh senior beberapa waktu yang lalu di sekolah. <br>
Lalu sesaat kemudian aku melihat Lina ( bukan Lina temanku ) bersama Revi berada dalam satu motor mereka juga baru saja tiba, tepat setelah aku dan agus. <br>
Begitupun senior yang mulai berdatangan satu per satu termasuk kak Gaga yang paling ditunggu-tunggu kehadirannya oleh anggota paskibra cewek, termasuk mungkin olehku dan juga agus biarpun kami bukan cewek. Heheheeeee !!!<br>
<br>
"Selamat pagi dekkk.." sapa kak Gaga setelah ia memarkirkan mobilnya dan berjalan ke arah kami. <br>
"Pagi kakkkkkkk.." jawab kami serempak.<br>
"Gimana untuk hari ini.. apakah sudah siap??" Tanya kak Gaga kemudian.<br>
"Semuanya sudah kak.." jawab kami lagi.<br>
"Bagus.. " balasnya kemudian.<br>
"Oya hari ini saya kembali akan memperkenalkan para anggota paskibra alias senior kalian dari kelas 2 dan 3 yang akan bertugas melatih kalian. termasuk saya sendiri.. siapa tau diantara kalian ada yang lupa lagi. tapi nanti yaaa setelah selesai apel pagi.." jelas kak Gaga panjang lebar.<br>
"Siaaapppp kak.." kata kami serempak.<br>
Ku lihat revi, Lina dan juga Mega sedang berbisik-bisik sambil memperhatikan kak Gaga mereka juga terkadang saling sikut dengan diiringi tawa kecil. Sepertinya mereka sudah terpesona oleh ketampanannya itu.<br>
<br>
Kemudian kak Gaga terlihat bertanya pelan pada rekannya yang ku ketahui bernama "Norma Irmalasari" dia merupakan cewek cantik, dengan gigi gingsulnya yang kerap kali terlihat ketika ia sedang tertawa dan tersenyum.<br>
Dia tampak serasi berdiri di samping kak Gaga. Mereka juga terlihat sangat akrab sekali, terkadang keduanya saling membisikan sesuatu yang tidak kami ketahui. Dilihat dari sikap keduanya jika saling berdekatan apalagi kak Norma suka manja-manjaan terhadap kak Gaga, aku jadi bertanya pada diri sendiri. Apakah mereka pacaran ?? Tapi aahhh sudahlah lagi pula apa pentingnya aku mereka mau pacaran atau tidak itu kan urusan mereka bukan urusanku, meskipun begitu tidak bisa dipungkiri kalau di dalam hati ini seperti ada yang mengganjal. Kenapa aku bisa begini ??<br>
<br>
Ketika semuanya sudah berkumpul para senior dari kelas 3 pun membariskan kami semua untuk memulai apel pagi termasuk senior kelas 2 juga ikut berbaris karena mereka juga masih ikut dalam tugas pasukan pengibaran bendera kecuali senior kelas 3 dan beberapa senior yang sudah lulus sekolah memang dikhususkan untuk melatih kami.<br>
Setelah selesai apel pagi kak Gaga pun memperkenalkan para senior dari kelas 2, 3 dan yang sudah lulus dari sekolah serta kebetulan hadir pada saat itu kepada kami. Pertama kak Gaga memperkenalkan dirinya sendiri dilanjut dengan rekan-rekannya. Ada beberapa macam karakter yang aku lihat dari para seniorku itu. Ada yang kalem, ada yang terlihat galak, ada yg terlihat lucu dan lain-lain. Ketika semua senior sudah selesai memperkenalkan diri mereka masing-masing kini saatnya giliran kami yang merupakan anggota baru untuk memperkenalkan diri. Dimulai dari Leli, Anwar, Agus, Egi, Lisna, Riska, Lina, Fauzi, diriku sendiri dan lain-lain hingga selesai. Kemudian kami pun disuruh berbaris di tengah lapangan untuk memulai aktivitas kami namun sebelumnya kami dibagi kedalam 3 pasukan. Ada pasukan 17, pasukan 8 dan pasukan 45. Aku sendiri masuk kedalam pasukan 8 karena badanku dinilai kurang tinggi untuk mengisi slot pasukan 17 yang diwajibkan untuk anggota yang memiliki tinggi tubuh lebih dari 173 cm sedangkan aku cuma 170 cm saja. Selain aku, agus dan leli juga masuk pasukan 8. <br>
<br>
Untuk sesi pagi hari kami hanya melakukan latihan fisik saja, semacam lari, push up, sit up, dan lain-lain. Baru memasuki sesi sore harinya kami mulai memasuki gerakan dasar seperti jalan ditempat, hadap kiri - kanan, balik kanan, hormat, langkah tegap maju dan lainnya hingga waktu pulang pun tiba karena sudah memasuki jam 17.00 WIB. Sebelum pulang kami kembali diapelkan oleh senior dengan barisan sesuai dengan pasukannya masing-masing. Setelah itu, kami diperbolehkan untuk pulang.<br>
<br>
"Gus.. kamu gak dijemput sama kak muldan ??" Tanyaku ke agus ketika kami sedang beres-beres ransel.<br>
"Kayaknya gak rie.. soalnya kakak ku hari ini ada latihan basket sama kak ruli di sekolah.." timpal Agus.<br>
"Kak ruli main basket juga..?" Tanyaku lagi penasaran. Karena setahu aku kak ruli cuma ikut organisasi KEPAL.<br>
"Iyaa do'i ikutan juga.." <br>
"Oohhhh..." balasku kemudian. Namun ketika teringat akan sikap kak ruli kemarin, kembali timbul rasa kecewa dihatiku. <br>
"Terus kamu pulang bareng siapa..?? Aku anterin lagi gimana gus.." tawarku ke Agus.<br>
"Ya udah deh.. makasih ya rie.. sekalian, mending kamu nginap saja di kosanku.."<br>
"Iyaa gus.. tapi kalo nginep gak bisa aku.. gak bawa persiapan apa-apa.. lain kali aja.." <br>
"Ohhhh.. gitu..."<br>
" ya gus.."<br>
<br>
Ku lihat beberapa senior dan juga anggota paskibra lainnya sudah mulai meninggalkan lapangan merdeka satu persatu. Kak Gaga sendiri sudah pamit dari tadi, dengan diikuti oleh kak Norma di dalam mobil kak Gaga. Mungkin dia mau nganterin kak Norma dulu ke rumahnya, atau mau jalan-jalan dulu, atau apa..? Entahlah.. itu bukan urusanku. Begitu bathinku !!!<br>
<br>
"Ehhh rie.. itu kenapa sihhh kak norma kayaknya manja banget yaaa sama Kak Gaga..?? Hampir seharian ini dia selalu deket-deket kak Gaga.. uuhhhhhh" tiba-tiba agus nyeletuk.<br>
"Kamu kenapa sih Gus?? Emng kenapa kalau kak Norma deket-deket sama Kak Gaga??" Timpalku.<br>
"Yaa gak suka aja ihhh.. kecentilan banget dia.." sepertinya Agua kesal dengan kedekatan Kak Norma dan Kak Gaga.<br>
"Yaelaaahhh biasa aja kali buuu.. gak usah panas.." cibirku ke agus.<br>
"Hahhh ?? Panassss..?? Siapa juga yang panas.." agus masih merungut kesal.<br>
"Terus kalo gak panas.. kenapa kamu kelihatan gak suka gitu sama kak Norma??"<br>
"Yaa... yaaa... akuuu.. akuuuu... aku gak suka aja.." jawab dia terbata-bata.<br>
"Hmmm.. udah ahhh mending pulang.. aneh kamu mah gus.." aku menangkap sepertinya agus cemburu dengan sikap kak norma itu. Tampaknya agus beneran suka sama kak Gaga. Duuuhhhhhh...!! Padahal aku juga suka sih melihat wajahnya yang tampan itu. Tapi aku berusaha untuk menepisnya karena aku yakin kak Gaga tidak sama denganku maupun Agus. Jadi tidak ada harapan sama sekali. Lagipula kak Gaga mungkin saja pacaran dengan Kak Norma, biarpun awalnya aku juga merasa sedikit cemburu namun kini aku tidak mau terlalu memikirkannya lagi karena bagiku mereka pantas saja jika pacaran dan sudah selayaknya begitu. Yang satu ganteng dan satunya lagi cantik, jadi serasi kan...!!!<br>
<br>
Sekembalinya ke Jalan Raya sesudah mengantarkan Agus ke Kosan-nya aku berpapasan dengan Bayu yang sedang mengendarai Satria F nya itu kemudian kami pun berhenti di pinggir jalan.<br>
<br>
"Baru pulang sob...?? Gimana hari pertama latihan..??" Sapa bayu sambil nyengir kuda.<br>
"Iyaa bay.. ni baru pulang.. lumayan sih seru.. anaknya juga asyik-asyik.. beda ama di kelas.. hehehee" aku membalas cengiran bayu.<br>
"Hahahaaa dasar.. berarti aku gak asyik donk..??" <br>
"Kamu asyik kok bay.. kamu bestfriend dehhh.. heheee"<br>
"Wahhh.. makasihhh arieeeeee..."<br>
"Ohya.. aku ganti kartu rie.. jdi hampir semua kontak hilang.." lanjut bayu kemudian.<br>
"Pantesan.. waktu itu aku hubungi gak aktif juga.. " timpalku.<br>
"Sini minta nomor kamu.."<br>
"Nihhh catet.. 081315******.. disave yaa jangan ilang lagi.."<br>
"Iyaaaa cintaaaa... tar aku misscall yaaa.."<br>
"Diihhhh kok cinta???" <br>
"Hahahaaa enggak.. aku kangen aja sama kamu.. bakal lama nih gak sekelas.."<br>
"Hmmm... gak nyampe dua bulan kok bay... habis agustusan juga dah balik ke kelas lagi..."<br>
"Iyaaa... iyaaa.. tapi kalo gak ada kamu itu kayak gimana gituuu... heheheee"<br>
"Hmmmm... dasar kamu mah hehehee"<br>
<br>
Lagi asyik ngobrol dengan bayu, tiba-tiba aku melihat kak ruli dengan mengendarai CS1 nya menghampiri kami. Aku jadi merasa canggung seketika, mau apa dia kesini? Apakah sengaja menghampiriku dan memberi penjelasan akan sikapnya itu?? Tapi masa harus di depan bayu. Bathinku bertanya-tanya..!!<br>
Akhirnya aku mencoba tersenyum pada kak Ruli, sepintas dia melirikku. Namun akhirnya......<br>
<br>"Bro jangan lupa yaa nanti malam jam 8 temenin saya ke rumah dewi.." ternyata kak Ruli bertanya pada bayu dan mengabaikanku. Dan dia meminta bayu untuk menemaninya ke rumah dewi. Dewi siapa?? Apakah itu pacarnya dan dia mau ngapel ? Tapi setahuku kak Ruli lagi gak punya pacar. Apakah sekarang dia lagi PDKT ??Tanyaku dalam hati.<br>
"Siapppp kakak brooo" balas bayu.<br>
"Tar bawa mobil saya aja.. kamu tunggu depan rumah kamu. Saya jemput..!!" Jelas kak Ruli ke Bayu.<br>
"Oke kakak Broooo" balas bayu seraya mengacungkan jempolnya. Sepertinya kak Ruli dan Bayu ini sudah bersahabat lama, mungkin semenjak SMP dulu karena setahuku mereka sekolah di SMP yang sama sebelum ke SMA.<br>
"Ya sudah saya pulang dulu.. mau mandi.. keringetan habis basket tadi.." seraya kembali menyalakan motornya dan berlalu meninggalkan kami tanpa mengeluarkan sepatah katapun untukku. <br>
<br>
Aku jadi penasaran dengan yang namanya dewi itu, dia siapanya kak Ruli. Terus mau ngapain juga dia meminta bayu menemaninya ke Rumah Dewi itu. Ahhhh apa hak ku mengetahui ini semua. Memangnya aku siapanya dia?? Tapi hatiku seperti sakit mendengarnya. Kenapa denganku? Apakah aku cemburu ? Apakah aku sudah mulai menyukai kak Ruli lebih dari sahabat dan seorang kakak Kelas yang baik ? Apakah aku mencintainya ?? <br>
Bermacam pertanyaan muncul di benakku begitu saja. <br>
<br>
"Ya sudah bay.. aku lanjut lagi yaaa takut kemalaman sampai rumah.." kataku dengan suara pelan ke bayu.<br>
"Ehh iyaaa cintaaa... hati-hati dijalan yaaa.. tar aku telpon kamu kalo udah sampai.."<br>
"Hmmmmm.... iyaaa bayy" kali ini aku tidak mau terlalu menanggapi candaan bayu karena suasana hatiku yang menjadi mendung seketika. Aku hanya tersenyum pelan saja. Bayu kalau bercanda memang suka keterlaluan. Panggil-panggil cinta segala, aku kan cowok dan dia juga. Hadeeehhhh ada-ada saja teman sekelasku itu.<br>
Akhirnya aku pun melajukan motorku menuju jalan pulang. Semoga saja aku tidak kemalaman ketika sampai nanti soalnya aku belum masak nasi dan sebagainya.<br>
<br>
Dengan perasaan galau aku mengendarai motorku, hingga sempat beberapa kali mau terjatuh gara-gara kebanyakan melamun namun pada akhirnya sampai juga dirumahku ketika adzan maghrib sedang berkumandang. <br>
Aku melihat lampu rumahku sudah menyala, mungkin ibu dan bapak sudah pulang. Ternyata benar saja, mereka sudah pulang. Aku sangat kangen sama ibukku. Setelah bersalaman aku langsung menanyakan kondisi bibiku yang sedang sakit itu. Ternyata keadaan beliau sudah membaik hingga ibu berani untuk pulang ke rumah. <br>
Selesai membersihkan badan, aku dan kedua orangtuaku makan bersama. Jarang-jarang ada pemandangan seperti ini. Biasanya cuma aku dan ibu saja, tapi kali ini ada bapak di antara kami. Aku sangat bersyukur karena akhirnya keluarga kami bersatu kembali. Aku ingin selamanya tetap seperti ini, tapi karena tuntutan ekonomi yang membuat kami terkadang harus terpisah. Benar-benar pemandangan yang menakjubkan sekaligus mengharukan bagiku. <br>
Hatiku pun sangat bahagia dan sesaat aku terlupa akan kegalauan hati ini, gara-gara sikap kak Ruli yang berubah tanpa alasan kepadaku. Terimakasih Tuhan atas segala Anugerah-MU ini <br>
Sekarang waktu menunjukkan tepat pukul 22.00 WIB, kedua orangtuaku sudah terlelap dari tadi sedangkan aku sendiri masih terjaga di kamarku sembari mengotak-atik HP Nokia jadulku itu. Aku pun tidak tahu mau ngapain dengan benda itu, namun sesaat kemudian ada 1 SMS yang masuk. Langsung saja aku buka, ternyata dari Agus.<br>
<br>
@Agus : rieeeeee... aku seneng banget malam ini...<br>
@Me : hmmm.. da apa buuu ?? <br>
( aku jadi kebiasaan manggil agus dengan sebutan "Buu" )<br>
@Agus : km tw gk sih, tdi aq naik motor breng K Gaga<br>
@Me : kok bsa.. mang bis dr mna?<br>
@Agus : bis bli gorengan jln kaki trs dijalan diajakin K Gaga<br>
@Me : ciyeeeee.. inget buuu kak norma mw dikmanain.. hahaa<br>
@Agus : ahhhh biarin yg pnting aq seneng bngtzzzz skrg.<br>
@Me : hoohhh<br>
@Agus : ehh aq mw angkat jemuran dlu.. tdi lupa. Byeee<br>
@Me : yupzz<br>
<br>
Hmmmm.. sekarang terbukti ternyata Agus memang menyukai kak Gaga bahkan mungkin mencintainya. Tapi ahh biarkan saja lah itu juga hak Agus untuk mencintai siapapun juga. Bahkan mencintai lelaki yang sama dengan yang ku kagumi sekalipun. Tapi kini aku tidak mau terlalu memperhatikan kak Gaga lagi, terlebih setelah aku yakin sekali bahwa kak Gaga sudah menjadi milik Kak Norma. Tapi bagaimana dengan Agus? Bisakah ia terima kenyataan ? Atau bahkan akan melawannya. Entahlah..!! <br>
Aku pun tertidur dengan lelap. <br>
<br>
Hari ini aku tidak menjemput agus ke kosan-nya karena dia diantar oleh kakaknya. Begitu dia bilang via telpon tadi pagi sebelum aku berangkat.<br>
Di perjalanan aku melihat Leli sedang berdiri di pinggir jalan, sepertinya dia menunggu angkot. Aku menepikan motorku tepat di depan leli.<br>
"Pagi Li.." sapaku.<br>
"Ehh arie.. pagi juga rie.."<br>
"Kok belum berangkat Li..?" <br>
"Nunggu angkot nihh.."<br>
"Bareng aja yukkk tar kesiangan.."<br>
"Gak apa-apa nihh kalau aku bareng??"<br>
"Udahh tenang aja.. lagian kan kita tujuannya sama.."<br>
"Hehehee iyaa.. makasih yaa riee.."<br>
"Sama-sama Li.. udah yukk naik.."<br>
<br>
Lalu leli pun naik ke atas motorku dan kami pergi berdua menuju lapangan merdeka tempat kami berlatih.<br>
<br>
Sesampainya disana aku melihat baru ada beberapa anggota paskib yang sudah datang selebihnya mungkin masih dijalan. Ini adalah hari kedua kami berlatih dan meninggalkan pelajaran di kelas untuk sementara waktu. <br>
Rupanya Agus sudah datang terlebih dahulu dibanding aku dan Leli.<br>
"Bareng leli rie.." sapa Agus begitu aku menghampirinya setelah memarkirkan motor.<br>
"Iyaaa tadi ketemu leli dijalan" balasku.<br>
"Oia riee.. emangnya kamu suka PP ( Pulang Pergi ) terus yaaa..kenapa gak nginap aja sama Agus daripada capek harus bolak - balik, gimana kalau hujan" kata leli memberi saran padaku.<br>
"Iya Li.. sebetulnya capek juga sih.. tapi mau gmna lagi.." jawabku.<br>
"Iyeeee si Arie mah mana mau kalo diajak nginep li.." timpal Agus.<br>
"Mendingan besok-besok mah nginep aja rie.. tuh sama Agus.. kan lumayan gak perlu buru-buru dari rumah.. lagian gimana kalo dijalan bocor ban dan sebagainya.." kata Leli lagi memberikan pengertian.<br>
"Diihhhh amit-amit... jangan sampe deh li..." timpalku ke Leli.<br>
<br>
Disaat kami sedang terlibat obrolan santai, tiba-tiba ada bunyi SMS masuk di HP-ku. Hmmm bayu ternyata.<br>
<br>
@Bayu : pagiiiii cintaaa... ini nomorku yg bru. Disave yaaa *BAYU*<br>
@Me : hmmmm... cinta..cinta.. km kesambet ya?<br>
@Bayu : hahahaa.. kangen tw gk da km dikelas.<br>
@Me : Gombal <br>
@Bayu : biarinnnnnn weee<br>
@Me : blm masuk g2?<br>
@Bayu : blm da guru nih<br>
@Me : pantesssss<br>
<br>
"Ehhmmmn... Serius amat !!" Aku mendengar suara kak Gaga yang entah kapan datangnya tiba-tiba saja sudah berada di sampingku. Cukup mengagetkan. <br>
Setelah aku menoleh ternyata Agus, Leli dan yang lainnya sudah bersiap-siap untuk baris. Rupanya aku trlalu fokus SMS-an sama Bayu sehingga tidak memperhatikan sekitar.<br>
<br>
"Buruan siap-siap.. udah mau apel tuh" lanjut kak Gaga mengingatkanku seraya tersenyum.<br>
"E...ee..ehhhh iya kak.. siaapppp" <br>
Aku pun buru2 mematikan HP dan menaruh ranselku di motor. Setelah itu aku bergabung dengan yang lain untuk berbaris dan siap melaksanakan apel pagi.<br>
<br>
"Apel pagi dimulai. masing-masing danton laporan.." seru kak Gaga memimpin apel pagi kali ini. Dia terlihat sangat menawan. Hingga Aku tersenyum sendiri.<br>
Selesai apel pagi, kami memulai aktivitas dengan latihan fisik dilanjutkan dengan berlatih gerakan-gerakan PBB. Masih terlihat belum kompak dan masih banyak yang harus diperbaiki, begitu kata senior sebelum mengijinkan kami untuk ishoma.<br>
Aku dan beberapa teman yang lain pergi ke musholla terdekat untuk sholat dzuhur, termasuk Agus dan Leli. Setelah selesai kami kembali ke area lapangan untuk makan siang bersama tepat jam 1 siang. Ternyata cara makan disini berbeda dari biasanya, karena memakai waktu dan hitungan. Serta dimulai dan diakhiri dengan bersama-sama. Kata senior hal tersebut untuk membangun jiwa korsa, kekompakan dan kedisiplinan. Bagus juga. <br>
<br>
Setelah makan siang beberapa diantara kami ada yang memilih untuk membeli jajanan, ada yang ijin keluar sebentar, ada yang bertanya-tanya kepada senior mengenai kesulitan yang mereka alami dan lainnya. Aku sendiri ikut berkumpul bersama beberapa teman lainnya dibawah pohon mangga yang ada di pinggir lapangan. Ada Egi, Fauzi, Mega, Leli, Agus dan Anwar yang duduk berkerumun disitu termasuk beberapa senior. <br>
Kak Gaga sendiri sedang keluar bersama kak Norma, entah mau kemana. Bukan urusanku juga kan !!<br>
<br>
Secara tidak sengaja aku mendengar ada celetukan dari salah satu senior yang bernama Nazia Pratiwi mengenai hubungan kak Gaga dan kak Norma, ternyata mereka belum pacaran dan baru TTM-an saja. Kulihat ada kelegaan dan rasa optimis di wajah agus. Hmmm semoga beruntung kamu Gus. Bathinku !!<br>
Aku sendiri santai saja mendengar kabar tersebut, tidak ada rasa senang atau pun sedih. Karena akhir-akhir ini pikiranku masih dipenuhi tanda tanya akan sosok Kak Ruli. Arrggghhhh aku tidak boleh galau sekarang. Latihan belum selesai, jangan sampai teman-temanku tahu kalau aku sedang galau.<br>
Di kejauhan aku melihat sosok bayu yang mendekat ke arah kami, lalu setelah sampai dia memarkirkan motornya dan meminta ijin pada senior untuk bertemu denganku.<br>
Ada perlu apa nih anak?? Tanyaku dalam hati.<br>
Kemudian aku dan bayu pergi ke bawah pohon kelapa dan sedikit menjauh dari teman-temanku.<br>
<br>
"Ada apa bay ??" Tanyaku.<br>
Dia tidak menjawab malah mengeluarkan seauatu dari dalam tasnya.<br>
"Itu buku apaan bay ??" Tanyaku lagi.<br>
"Besok ada tugas pelajaran sejarah suruh mengumpulkan jawaban dari pertanyaan dikasih tadi di kelas, tanpa kecuali.." akhirnya bayu menjelaskan maksud dan tujuannya datang menemuiku.<br>
"Duuuhhhh gimana yaaa??" Aku sedikit panik.<br>
"Tenang aja.. kamu bawa buku tulisku, terus nanti malam kamu salin dirumah.. udah selesai kok.. tinggal lihat aja.."<br>
"Besok pagi aku ambil lagi kesini.." sambung bayu kemudian.<br>
"Alhamdulillah.. makasih yaaa bay.. kamu baik sekali hehehee" kataku lega.<br>
"Iyaaa cintaaaa ini demi kamu.." lagi-lagi dia bilang cinta.<br>
"Ssstttttt.. jangan disini.. banyak orang.. gak enak kalo ada yang dengar.." aku mencubit tangan bayu.<br>
"Awwwww..." bayu sedikit teriak sambil mengusap-usap tangannya yang tadi aku cubit.<br>
"Makanya jangan aneh-aneh.." <br>
"Iyaaa.. iyaaa.. maaf heheheheee.." timpal bayu sambil membentuk hurup V dijarinya menandakan peace...<br>
"Ya udah aku kembali ke barisan ya bay.. makasih lhoo ini.." ujarku sambil tersenyum.<br>
"Iyaaa.. aku juga mau pulang.." <br>
"Yupzzzzz hati-hati.." kataku kemudian.<br>
Bayu hanya tersenyum dan kemudian melajukan motornya. Aku pun kembali ke teman-temanku yang masih duduk berkumpul dibawah pohon mangga.<br>
<br>
"Ada apa??" Tanya agus dan leli ketika sudah kembali duduk dan memasukkan buku tulisan bayu kedalam ranselku.<br>
"Itu buku apaan?" Sambung leli.<br>
"Ada tugas dikelas.. besok harus dikumpulkan.. terus bayu minjemin buku catatannya.." balasku.<br>
"Duuuhhh kita gimana nih gus.. jangan2 ada tugas juga.." kata leli ke agus dengan sedikit khawatir.<br>
"Iyaaa nih li.. gimana yaa low ada tugas juga.. si arie mah enak ada bayu.. lahhh kita gmna dong??" Timpal agus.<br>
<br>
Aku pun cuma angkat bahu menandakan "i have no idea" melihat kegusaran mereka.<br>
Setelah pukul 2 siang teng, kami kembali turun ke lapangan untuk berlatih. Cuaca yang panas dan juga debu yang berterbangan disekitar kami akibat hentakan dari kaki kami membuatku sangat tidak nyaman.<br>
<br>Namun aku harus kuat demi kesuksesanku sebagai anggota paskibraka yang menjadi kebanggaan tersendiri dihatiku.<br>
Ini hanyalah langkah awal dan belum seberapa dibanding pengorbanan dan kerjakeras yang harus aku lalui untuk meraih kesuksesanku dimasa yang akan datang. Pokoknya aku jangan mengeluh, jangan menyerah dan harus kuat. Aku yakin aku bisa menggapai sukses dan cita-citaku suatu saat nanti. Aku harus optimis !!! Begitulah tekad yang ada dalam hatiku ketika sedang menjalani latihan ini.<br>
Hingga menjelang jam 5 sore barulah kami berhenti dari aktivitas ini dan bersiap-siap untuk apel sore sebelum pulang ke tempat masing-masing.<br>
<br>
Aku pulang sendiri untuk kali ini karena Agus dijemput oleh kakak nya sedangkan Leli yang tadi pagi berangkat bersamaku katanya mau pulang agak sorean saja karena mau mampir terlebih dahulu ke rumah bibi nya.<br>
Sebelum pulang ke rumah aku memutuskan untuk pergi ke terminal terlebih dahulu membeli gorengan dan beberapa jajanan pasar lainnya. <br>
Tanpa aku sadari ternyata kak Gaga juga pergi ke tempat ini namun dia sendirian, tak ada Kak Norma disampingnya. Tumben !!!<br>
<br>
"Belum pulang rie?" Sapa kak Gaga ketika sudah melihat keberadaanku di tempat itu.<br>
"Ehhh.. kak Gaga, iya kak.. ini mampir dulu kesini beli jajanan.. kaka sendiri ngapain disini ?" Balasku.<br>
"Sama nih.. mau beli jajanan juga" timpal kak Gaga.<br>
"Ohhhh..." aku cuma meng-oh kan saja sambil kembali melihat-lihat deretan jajanan yang dijual disitu.<br>
"Sendirian aja ??" Tanya kak Gaga kemudian.<br>
"Iya kak... kakak juga kok sendirian aja, kak Norma mana ??" Secara gak sadar aku keceplosan menyebut nama Norma.<br>
"Ohhhh.. norma dah pulang.. tadi dia bawa motor sendiri.." sahut kak Gaga. Syukurlah dia tidak tersinggung dengan pertanyaan tentang kak Norma tadi.<br>
<br>
Setelah merasa cukup dengan jajanan yang ku beli akhirnya aku pun pamit ke kak Gaga.<br>
"Kak.. aku duluan ya!!" Ujarku.<br>
"Kok buru-buru amat..??" Tanya kak Gaga.<br>
"Iya kak.. takut kesorean.. hehehee"<br>
"Yaaaaaaahhhhh... tadinya mau diajak makan mie ayam dulu.." <br>
"Maaf yaa kak.. lain kali saja.." balasku seraya tersenyum.<br>
"Beneran lhooo yaaa lain kali.." kata kak Gaga antusias.<br>
"Siaaappppp.." timpalku. <br>
"Hati..hati dijalan.. jangan ngebut-ngebut.." kak Gaga memperingatkan ketika aku mulai menaiki motorku.<br>
"Yaa kakkkkkk" ujarku seraya menjalankan motorku sesaat kemudian.<br>
<br>
Fix !! Hari ini aku tidak melihat kak ruli, entah gimana kabar dia hari ini. Jujur saja, aku kangen untuk melihat wajah manisnya itu tetapi ketika teringat akan sikapnya yg berubah drastis kepadaku, mungkin sebaiknya aku tidak usah bertemu dulu dengannya daripada nanti ujung-ujungnya aku terbawa perasaan galauku.<br>
Sesampainya dirumah aku langsung membersihkan badanku kemudian makan bersama dengan kedua orangtuaku. <br>
Selesai makan aku langsung pamit pada orangtuaku untuk mengerjakan tugas pelajaran sejarah, sebetulnya tinggal menyalin saja dari bukunya bayu yang ia berikan tadi sore jadi aku tidak perlu bersusah payah mencari jawabannya. Tepat Jam 9 malam kami sudah berada di kamar masing-masing untuk beristirahat dan dan meregangkan otot-otot tubuh yang terasa lelah demi menyambut aktivitas di esok hari yang sudah menanti kami.<br>
Malam ini tidak ada satu pun pesan masuk atau pun telpon ke HP Nokia Jadulku, jadi aku memutuskan untuk tidur saja agar besok tidak kesiangan. <br>
<br>
<br>
<br>
#Bersambung