It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Ya bisa dibilang gitu lah..hehe
Yang penting updatenya siapin aja yang banyak2, biar kita puas..haha
Aku kembali pada sikapku yg dulu terhadap fitra.Merendahkannya.Menghinanya.Seolah hariku suram tanpa ngatain dia.Kata2 bencong gatel gak tau diri dsb bertebaran dari mulutku setiap kali ketemu dia.Seakan mulutku didesign untuk mengeluarkan ucapan kotor semacam itu.Anehnya aku lalu sakit sendiri kalau udah kelar hina hina dia.Mulai ga waras nih gue.Sementara fitra sendiri hanya diam gak pernah merespon segala bullyanku.Mungkin dia mikir aku bipolar.Dulu bully lalu belain lalu bully lagi.I hate my self,damn.
Seperti pagi ini saat aku gak kekantor karna kepala terasa pusing dari semalam.Badan juga rasanya lemas gak bertenaga.Mungkin aku harus ngentot saat ini juga kalau mau lekas sembuh.Aku baru bisa tidur pukul 4 subuh itupun gak nyenyak.Siangnya aku bangun jam 10 lebih.Aku ngerasa lapar maka dengan memaksakan diri aku keluar kamar.Niatku mau ke kamar mandi dulu kencing lalu keluar cari makan.Ternyata fitra sedang masak di dapur.Mungkin dia kuliah siang.
"Gak kerja bang?" Dia menyapaku yg melewatinya.Aku berhenti dan menatapnya.
"Suka suka gue,bencong!" Dia tanya baik baik dan aku jawab kasar.Tampar gw men.
"Sorry bang," dia ngangguk ala orang jepang lalu ngelanjutin masak.
"Masak apa lu?hmm pasti masakin anton! Dasar nista,lu itu cowok udah kayak istri masakin suami aja,jijik gue cong," aku melanjutkan serangan.Aku kesal liat dia memasak untuk anton.
"Kalau mau ntr makan aja bang,fitra masak banyak kok,kak hasna mo kesini ntar siang soalnya,"
"Gak sudi makan masakan homo kayak elu,eh apa tadi?istri sah mau datang? Wah lu racuni gak tuh? Kan klo di sinetron katanya istri kedua suka jahatin istri pertama hahaha,"
Iya men,gue juga nyadar kok mulut gue justru yg melebihi bencong.Jangan2 gw berkepribadian ganda ya men.Separuh manly separuh banci.Wkwkwk.Fitra lalu diam gak merespon lagi.Dia melanjutkan kegiatannya sendiri.Itu lah yg bikin aku frustasi.Mbok ya sekali kali tuh anak ngelawan.Ini diem aja dihina kayak apa juga.Karna kesal sendiri aku lalu pergi dari situ dan masuk kamar mandi.Kelar kencing aku kembali ke kamar untuk sedikit merapikan diri krna aku mau keluar cari makan.Saat kelar rapi2,keluar melewati ruang tengah mataku melihat sepiring nasgor plus telur dadar di meja dekat tv.Fitra muncul dari arah dapur membawa segelas teh panas.
"Bang dimakan ya,maaf klo gak enak," fitra meletakkan teh yg dibawanya di samping piring nasgor.Sesaat aku termangu.Ada rasa aneh menjalari hati ini,halah.Semacam perasaan hepi gitu lho bro.Jangan ketawa,plis.Bahkan aku nyaris senyum2 di depan fitra memandangi nasi goreng plus teh di meja,yg disiapkan fitra untukku.Anjirrr aku langsung melengos begitu senyumku hampir tersungging.Tanpa ngomong apa apa aku melangkah keluar gedung kos menuju parkiran motor.Di dalam hati ngarep fitra ngejar trus bujuk gue buat makan nasgor bikinannya.Tapi motor ku udah keluar gerbang pun bocah sialan itu gak tampak dibelakangku.Njrot lah.Sepanjang perjalanan aku memuaskan diri untuk cengar cengir.Otakku terus memaksa untuk mengingat sepiring nasgor dan segelas teh buatan fitra untukku.Bahkan hal sderhana itu rasanya buat sakit kepalaku sembuh seketika.Ajaib.
Di suatu hari yg lain.Hari libur.Aku baru pulang main bola di lapangan belakang kos bareng Bagus dan anak2 umuran sd dan smp pagi itu saat aku ngerasa kebelet boker.Saat ke sumur kulihat fitra tengah mencuci pakaian.Aku cuek melewati dia tanpa menyapanya langsung masuk wc dan ngeden.Sialnya di dalam wc pun otakku membayangkan muka fitra saat aku tengah berjuang mengeluarkan tae.Aku heran knp ada cowok mukanya bisa semanis itu.Mukanya kecil,hidungnya bangir dan bibirnya tipis kemerahan.Body nya juga mungil bahkan devi sama sandra lebih besar dari dia.Kulitnya putih dan mulus macam perempuan.Sial.Tae ku jadi susah keluar gara2 bayangin muka si bencong diluar itu.
"Heh cong lu bisa pergi gak dari situ?lu dsitu bikin tae gue kaga mau keluar!" Teriakku asal.
"Apa bang?"
"Budeg ya lu?lu pergi dulu gw gak bisa boker krna lu disitu!" Lebay bgt kan gue.
"Oh..tapi...masih lama ga bang?soalnya ini kemeja bang anton mo dipake ntr siang,biar cepet kering makanya fitra cuci cepet sekarang,"
Anjrit,lagi2 anton.Bikin aku pengen eek di muka anton deh.
"Asuu asuu lama2 gue bokerin juga lu cong!bisa pergi gak lu?!"
"Zan? Opo sih teriak2 ra jelas! Berisik!" Mendadak terdengar suara bentakan anwar! Reflek aku langsung keluar dari wc tanpa naikin kolorku dulu.Entah bro ada semacam rasa was was itu preman nyakitin fitra lagi.Aneh kan gue.
"Klo sinting jangan idup dah lu,itu kontol lu pamerin aja lu pikir kontol lu udah paling bagus?"
Anjing.Aku langsung naikin kolor dan serta merta nyambar lengan fitra,kuseret dia pergi dari sumur.Melewati dapur aku berhenti dan mendorong tubuh fitra ke tembok di belakang pintu dapur.
"Lu bisa gak sih dengerin gue! Kalau ada anwar lu buruan pergi dari dia!lu mau disakitin lagi sama dia,hah?!nurut knp sih,toh itu juga buat keselamatan lu sndri!"
Fitra diam menunduk mendengar bentakannku yg lebih mirip bisikan.
"Ta...tapi..tadi bang zanu nyuruh fitra pergi pas mas anwar belum dateng kan," akhirnya dia menjawab.
"Arghh ya maksut gue tuh...ah asu lah pokoknya lu itu harus jaga diri jgn smpe anwar nyakitin lu lagi,ngarti?!!"
"I...iya bang...maaf,"
Sedih men.Boker gue kepending lagi.Kamprettttt.
Di suatu sore yang mendung.Anak2 kos tengah menikmati masakan hasna dengan nistanya.Dasar gembel.Hasna memasak di dapur sore ini untuk kami semua.Udah cantik,sholehah,montok,masakanya delicious pula.Suatu saat aku akan bunuh ini cewek biar gak ada yg milikin dia.Kami semua hepi makan2 sambil bercanda di ruang tengah.Tapi mataku terus mencuri pandang ke arah Fitra yg duduk disamping kakak perempuannya.Aku tau dia sedang berakting hepi seperti yg lain.Dia berusaha keras menyembunyikan rasa sedihnya.Aku lihat sndri tadi siang dia masak dengan cerianya untuk anton.Sepertinya sup baso ikan kesukaan anton.Tapi anton sama sekali tak menyentuh sup itu krna lebih memilih makan masakan hasna .Melihatnya seperti menahan susah payah suasana hatinya ,ada dua perasaan yg muncul di hatiku.Rasa iba sekaligus marah.Lalu entah dorongan darimana tiba2 aja aku berdiri menuju dapur.Dan kubawa panci sup masakan fitra lalu kutaruh di tengah2 lingkaran anak2 kos disamping mangkuk sup ayam bikinan hasna.
"Masih mau pada ronde keduaaa pemirsaaaa??mari kita sikatttt sup baso ikaan inii," semua mata menujuku.Aku mencuri pandang ke fitra.Anak itu tampak terkejut.Tangannya dia katupkan ke mulut.Ugh gemesin.Eh? Lupakan.
"Apaan ini bang?lu masak juga bang ? Widihhh sejak kapan lu mau nginjek dapur wkwk," aku cengengesan mendengar ejekan widya.Aku layani mereka semua dengan menaruh masing2 mangkok dengan sup buatan fitra.Meski mereka mengeluh udah kenyang toh tetap dimakan juga untuk menghargaiku.Biarlah mereka taunya ini masakanku.Boro2 aku bisa bikin sup.Bikin mie aja gosong.Eh emg mie bisa gosong klo direbus wkwk.Dan god,aku bahagia bgt men liat fitra senyum hangat ke aku waktu kami semua makan sup bikinan dia.Baru kali ini rasanya aku bahagia bisa membantu orang lain.
Waktu waktu berlalu sementara aku makin bingung dengan diriku sendiri.Aku sering kehilangan konsentrasi di kantor karna tiba tiba saja bayangan sosok fitra melintas di benakku.Aku sering jadi inget dia tiapkali ketemu samsul si ob kantorku.Aku seringkali curi pandang ke arah kamar fitra kalau seharian belum liat sosok dia di kos.Bahkan kalau saking pengennya liat dia aku sampai cari cari dia ke dapur,ke wc, ke taman belakang mondar mandir gak jelas lah.Iya gue juga tau itu aneh.Sangat aneh malah.Kenapa sosok fitra jadi begitu mempengaruhiku? Aku gak pernah begini dengan siapapun itu bahkan pada perempuan.Perempuan yg nyari2 aku meski mereka yg lagi ngambek dan marah.Karna aku memang gak pernah manjain perempuan,bagiku mati satu tumbuh seribu.Yang ini ngambek ya pergi ke pelukan yg lain.
Tapi kenapa fitra yg seorang lelaki sama sepertiku berhasil membuatku seperti ini?
Dito tampak murung dari semalam.Anak itu gak keluar kamar dari sejak pulang kuliah sore.Pagi ini aku liat dia di depan kamar mandi,ngobrol sama fitra.Aku heran kenapa dadaku berdegup lumayan kencang melihat sosok fitra disitu.Aku buru buru masuk kamar mandi tanpa menyapa mereka.
"Gue putus fit sama bf gue...,"
Aku dengar dito mengeluh pada fitra.
"Masalahnya apa dit?"
Aku dengar juga suara lembut(eh?) fitra bertanya.
"Dia gak suka sama sifat gue yg posesif dan cemburuan,"
"Hmm namanya pacaran masa ga boleh cemburu...,"
"Tapi gue cemburunya kebangetan kali fit,"
"Emang cemburu gimana,sama siapa?"
"Sama anjingnya,"
"Ha?"
"Abisan dia tu keliatannya lebih sayang sama dogginya itu timbang gueee,gue ke rumah dia tp yg dipeluk2 anjingnya,gue dicuekin mulu,"
"Hahaha,"
"Dih ketawa,bukannya ikut prihatin lu fit,ugh"
"Abis lucu masa cemburu sama guguk hahaha,"
"Yeeee namanya juga cinta,dia asik ngobrol sama tukang kebunnya aja gue cemburuuu,abis tukang kebunya masih muda ,manis pula,seumuran sama bang zanu lah 26 nan,"
Alhamdulilah bagi dito gue masih muda wkwkwk.
"Nah kalau itu baru wajar,cemburu sama orang,klo sama doggie sih lu kelainan hahaaa,"
"Asem lu fit,sini luu hihhhh,"
"Hahahaaa aduhh gelii ditoo hahaa aduhh ampunnn,"
Aku dengar suara cekikikan dito dan fitra diluar.Aku sedari tadi belum mandi hanya untuk dengerin rumpian mereka.Gak banget ya.
Sorenya saat lagi pada ngumpul nonton tv seperti biasa,dito lagi2 gak keluar kamar.Aku bangkit melangkah ke kamarnya untuk lihat dia ngapain aja dikamar.Aku cuek meski Bagus heran krna biasanya aku gak pernah peduli apapun yg trjdi di kosan.
"Ngapain lu dit,kayak perawan ngendon aja dikamar,"
Aku lihat fitra lagi memandangi hp nya yg tergeletak di kasurnya dengan muka masam.
"Gpp bang," dia nyahut singkat.
"ada problem? Yah sapa tau abang bisa nambahin masalah lu klo lu mau cerita,"
"Wkwk bukanya bantu tp malah nambahin masalah ya bang,ada2 aja bang,"
"Krna meringankan masalah udah terlalu mainstreem men,"
"Auk ah bang,sono keluar,"
"Dit lu tau kan gue orng yg masa bodoh,lu mustinya bangga kali ini gue nanyain keadaan lu,"
"Eh? Iya juga ya bang? wow akoh terharu loh bang?bener juga ya sejak kpn abang zanuar si playboy cap kadal ini rumpik wkwkwk,"
"Kampret luh wkwk,"
"Gue kelar bang sama bf gue,"
"Yg dulu lu kenalin ma kita itu?"
"Iya sapa lagi,"
"kenapa emang?"
"Tau lah bang dia bilang gue gak dewasa2,cemburuan terus bikin risih,"
"Hmm,klo homo bisa gitu juga ya dit?"
"Maksutnya?"
"Itu,cemburu"
"Yaelah bang?ya namanya pacaran pasti ada lah rasa cemburu,mo homo mo lesbi mo hetero,ada2 aja lu bang nanya nya,"
"Ohhh gitu,selain itu? Apa lagi?"
"Apanya?"
Coba lu jelasin,lu cemburu krna apa,gimana ceritanya?"
"Dih?bang zanu knp deh?"
"kenapa gimana?"
"Aneh aja lu bang nanya2 kayak gitu,makan apa sih bang kok jd rumpiiikk wkwkwk,"
"Iya ya? Tau dah gue juga bingung? Yaudah sih jwb aja,mumpung gue lagi peduli sama elu nih,"
"Wkwkwk bang,bang..anehh.Hmm ya dito kan syg bgt sama dia bang,cintaa bgtt,nah krna cinta itulah dito jadi terlalu posesif sama dia,cemburu buta sama dia,maunya ketemu terus,maunya liat dia terus,kangen mulu,cemburu sama segala hal yg deket sama dia,entah itu orang maupun binatang,bahkan dito jealous sama asu nya,ughhh,"
"......oh gitu..."
"Tumben gak ngetawain?kirain mo ketawa trus ngejek krna dito cemburu sama asu,kok bengong bang?"
Ya,aku gak bisa ketawa dulu dit kali ini.Ada pikiran aneh berkecamuk dalam benakku.Semua yg dito katakan mengenai perasaanya pada pasangan homonya itu...kenapa seperti yg kerapkali kurasakan pada....fitra? Ingin selalu ketemu,selalu melihatnya,cemburu pada segala yg dekat dengannya,aku selalu kesal kalau lihat fitra bermanja ataupun melayani kebutuhan2 anton.Itu...cemburu juga kah namanya?
Waktu waktu berlalu dan keadaan hatiku makin membingungkan.Aku makin sering saja marah2 gak jelas tiap kali melihat fitra sedang melayani anton.Memasak,nyuci baju,menggosoknya,mencucikan motornya dsb.Celakanya rasa dongkol ku itu berimbas pada fitra.Dia yg lalu jadi sasaran kekesalanku.Selalu saja kucari2 kesalahan dia,walau gak ada ya ku ada adain pokoknya.Dia lagi nyuci baju2nya anton,aku usir krna aku mau berak,hanya supaya dia tertunda mencuci pakaian anton.Dia lagi masak aku usir krna aku bilang mau masak mie instan juga,hanya supaya dia menunda melayani sarapan anton.Pokoknya aku senang kalau anton tertunda pelayananya.Emang situ bos.Huh.
Tapi sore ini keadaanya lain.Untuk pertama kalinya fitra marah padaku.Membantahku.Menjawab makianku.Kejadianya pagi saat dia menggoreng nasi untuk sarapan anton.Aku yg melihatnya langsung saja kesal.Kuhampiri dia dan langsung kudorong dia supaya minggir dari depan kompor gas.
"Ah ngapain sih lu masak lama amat,gue juga mo bikin sarapan nih,"
Aku ngomel sambil mengankat wajan dari kompor gas satu tungku itu dan menyingkirkannya di pojokan.Aku ganti dengan teflon dan menuangkan mentega untuk menggoreng telur.Men,lu tau gue gak pernah sudi merepotkan diri bikin sarapan sndri di dapur biadap ini.Aku selalu sarapan dikantor nyuruh samsul atau badrul atau bahlul atau semprul(biarin aja orng lagi uring2an mah sekata kata dia) beliin nasi uduk atau bbur ayam dekat kantor.Tapi belakangan ini aku jadi suka ke dapur goreng telur,masak nasi di ricecooker,bikin mie goreng instan dsb,hanya untuk dan dengan tujuan ngerecokin kegiatan fitra dan menggagalkan pelayanannya untuk tuan raja pujaan hatinya,anton kampret.Aku menulikan telinga tiap kali anak2 kos mendengungkan ketakjuban mereka atas sikap baru bin ajaibku.
"Loh bang,apa apaan sih,itu biar nasi fitra kelar dulu baang,"
"Ah lama lu,gue udah kesiangan kampret,"
"Klo kesiangan ngapain pake bikin sarapan sih,beli aja yg mateng,"
"Bacot ya lu,suka2 gue dong!"
"Bukanya gitu bang,maaf nih tp bang anton juga kul pagi bang,klo sarapanya telat ntr ke kampus jadi telat juga,biar fitra dulu ya bang,"
"Eh begok lu pikir yg punya kepentingan pagi si anton doang hah?gue juga mo kerja,btuh sarapan juga,ini dapur juga buat barengan bukan dapur nyokap lu,jadi lu diem bisa kan?"
"Yaallah bang,kan bisa gantian,aduhh ini mah keburu bang anton nya marah kalau sarapanya ga kuanter anter,"
"Anjing ya! Lu itu dibayar berapa sih sama dia??hah??segala lu service dia tiap hari,lu itu adeknya atau jongosnya hah??!"
"Bang,gini aja,fitra kelarin nasi gorengnya buat bang anton,nanti fitra gorengin telurnya buat bang zanu,gimana?"
"Babi!!! Gue gak butuh!! Gue bukan pujaan lu itu yg manja yg sok bos segala sesuatu tinggal nyuruh jongosnya!Gak punya otak dia itu,manfaatin adek pacarnya buat jadi babunya!"
"Bang!! Jgn ngatain bang anton ya!bang anton gak kyk gitu!fitra sendri yg mau bantuin diaaa,"
"Halahhh bela aja terus! Dasar kalian homo najisssss,jadi gak nafsu gue mo sarapan,"
"Oke bang,silakan klo bang zanu mo hina2 fitra,fitra emang gak pernah ada bagus2nya kan dari awal dimata bang zanu,mas anwar dan semuanya?semua yg fitra lakuin gak pernah bener,fitra selalu berusaha gimana caranya agar kalian bisa nerima perbedaan fitra disini ,kalian bisa nerima dito yg beda juga kayak fitra,knp sama fitra bang zanu sikapnya beda?seolah fitra ini sumber kekesalan2 abang,knp abang dulu peduli saat fitra dilecehin mas anwar,kalau akhirnya sekarang justru abang yg paling terlihat benci fitra?Kenapa bang?bang,emang fitra salah bantuin orng yg fitra sayang?fitra salah melayani orang yg fitra cinta?"
"Salah karna itu pacar kakak lu asuuuu!!!"
"Oh itu ,iya fitra tau itu salah,tp apa abang tau fitra juga tekanan batin krna menusuk kakak snsdri dibelakangnya? Tau apa bang soal hati fitra yg hancur krna gak sanggup mengingkari rasa yg salah trhdap calon kakak ipar?andai bisa fitra gak mau nyakitin kak hasna seperti ini ,apa abang tau dri mana awalnya fitra jatuh cinta sama bang anton,sejak dia mati matian belain fitra waktu bang zanu dan mas anwar bully fitra dulu!sadar kah jika kalian sumber dari semua ini??!!!"
Drama pagi itu diakhiri dengan berlarinya fitra keluar dari dapur sambil menangis...meninggalkan aku yg termangu pilu krna telur ku gk mateng krna gas nya habis...