It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
aku hanya bisa tersenyum kikuk menanggapi senyumannya itu. buru-buru aku menyekat busa di mulut dan sikat gigiku.
aku melihat cermin memastikan posisi pak angga. dia masih disana, masih mencuci tangannya dan sesekali melihatku.
"kenapa?" tanyanya.
"tidak apa-apa, pak" jawabku agak terbata.
" bukan, kenapa fotonya di ganti?"
"foto?" aku masih merasa bingung. dan ia hanya bisa meninggalkan aku dalam kebingungan.
foto apa maksudnya?
dia sudah nikah punya 4 anak pula. aku berusaha membuyarkan pikiran itu. aku berusaha meyakinkan diri sendiri klo bukan pak angga pemilik akun itu.
aku berusaha membayangkan. pria coklat manis dengan kumis dan sedikit jenggot yang baru tumbuh itu. aduh malah jadi ngelamun jorok.
anying anying gila....
sudah beberapa kali aku menguap. padahal ini masih siang. apa karena habis makan siang. tapi hari biasanya enggak ah.
hp ku bergetar. aku lihat ada notifikasi masuk dari aplikasi itu. dari aku itu lagi.
'cuci muka dulu sana.' mataku langsung tertuju pada dia yang berada di barisan pimpinan.
wow,sebelah matanya langsung berkedip saat mata kami bertemu. dan wajahnya lamgsung berpaling melihat layar yang penuh dengan penjelasan.
fix. akun ini miliknya. aku tidak menyangka.
entah sengaja atau kebetulan ada dia di depan lift. tidak sendiri ada karyawan lain juga. ada mbak marta jugà.
dia tersenyum saat melihatku. #geeeeeerrrrrr. akupun seperti anak perawan, membalas senyumanya lalu menunduk.
pintu lift terbuka dan kami masuk. didalam lift dia, mbak marta dan karyawan lain masih membahas tentang target target yg blm dicapai. aku hanya bisa mendengarkan.
hingga suara berat itu bertanya, " pulang kemana ki?"
sampai dilobby semua pamit satu persatu dengan pak angga. akupun ikut pamit. baru satu langkah keluar pintu lobby. ada chat masuk. dari dia.
"mau bareng?"
aku menengok lagi ke arah dia yang masih berdiri ditempat yang sama saat kami pamit tadi. aku hanya bisa memandangnya yang terhalang dinding kaca. dia mengirim pesan lagi.
"klau mau bareng tunggu di pintu gerbang"
saat aku selesai membaca pesan itu. ia sudah tidak ada.
aku bimbang mau ikut dia atau tidak.
dua diriku yang saling berlawanan, berargumen. saling melontarkan pendapat mereka. antara iya dan tidak. dan setelah perdebatan sengit dimenangkan oleh si IYA.
"di belakang saja." katanya.
duduk manislah aku di sampingnya.