BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Tomorrow Never Come

2»

Comments

  • chocklate wrote:
    Farden wrote:
    Esok………..

    Banyak orang menggambarkan esok yang cerah dengan keindahan, kesejahteraan, keharmonisan, kedudukan yang tinggi, kewibawaan dan semua yang menggembirakan dengan penuh optimisme. Namun.…., benarkah esok akan datang?? Sungguh tragis memang, pemuda seperti aku berpikiran seperti itu. Aku sendiri tidak tahu siapa yang salah dan dimana kesalahanya. Disaat pemuda yang lain tersenyum berseri memandang sang dewi, mempersiapkan segala yang ada untuk mengarungi kehidupan bersama serta memimpikan buah cinta mereka, aku hanya diam dan tak kuasa melakukanya.

    Sungguh berat ketika keluarga dan orang-orang dekat menanyakan tentang pernikahan. Memang saat ini usiaku usia yang ideal untuk melangsungkan pernikahan. Ditambah aku sudah kerja mapan di salah satu perusahaan telekomunikasi terkenal di negeri ini, banyak juga orang yang menilai penampilanku menarik. Namun itu semua menjadikan semakin berat dalam hidup ini teman….. .Bagaimana tidak mereka hanya menilai sekilas, mereka tidak tahu kalau ada yang salah dalam diri ini dan aku memang tidak ingin mereka tahu..

    Sempat terpikir aku nekad menerima tuntutan mereka untuk menikah, namun apakah diri ini sanggup hidup dalam kebohongan. Aku khawatir tidak bisa membahagiakan istri dan anak, serta mempertahankan pernikahan yang semuanya itu akan berakhir dengan kekecewaan dan hancurnya hidup anak dan istri. Huhhh…….

    Namun bila aku menolak untuk menikah, mereka pasti akan curiga dan akan tahu keadaan sesungguhnya. Keluarga dan lingkungan pasti akan mengucilkan, karena mereka beranggapan “dog aja tahu pasanganya”. Padahal aku tidak mau mengecewakan orang tua dan keluarga. ketika tua dan sakit, akan ikut siapa diri ini dan siapa yang merawatnya jika tidak punya anak istri. Ohh Tuhanku…….

    Sebagai manusia yang diberi akal sehat, sebenarnya diri ini menginginkan pernikahan untuk melangsungkan kehidupan. Namun aku tidak kuasa, naluriku menolaknya dan naluri tidak bisa dibohongi. Ada apa dengan diri ini? Mengapa ini terjadi? Sungguh berat hidup ini, ibarat dihadapkan pada dua pilihan yaitu melangkah di atas air atau berdansa dengan bayangan. Sanggupkah?? Mungkinkah Esok Akan Datang…..????


    Tuhan itu baik....,semua pasti ada maksud & tujuannya!
    Coba rubah pola pikir mu itu!
    Jangan pesimis dalam menghadapi masalah....!

    Salam

    Chocklate


    Memang berat kawan, namun janganlah kamu sempat terpikir sedikit pun menyalahkan Tuhan. Ambilah hikmahnya, kenapa Dia menciptakan kamu (atau kita) dalam keadaan yang berat seperti ini.Dia lebih tahu mana yang terbaik untuk kamu, walaupun terkadang hal itu terasa sangat sakit dan kotor . Percayalah Dia sangat menyayangimu (dan kita).
    btw bagaimana ya jika kisah2 seperti ini difilmkan? pasti menyentuh :cry:
  • warsidi wrote:
    chocklate wrote:
    Farden wrote:
    Esok………..

    Banyak orang menggambarkan esok yang cerah dengan keindahan, kesejahteraan, keharmonisan, kedudukan yang tinggi, kewibawaan dan semua yang menggembirakan dengan penuh optimisme. Namun.…., benarkah esok akan datang?? Sungguh tragis memang, pemuda seperti aku berpikiran seperti itu. Aku sendiri tidak tahu siapa yang salah dan dimana kesalahanya. Disaat pemuda yang lain tersenyum berseri memandang sang dewi, mempersiapkan segala yang ada untuk mengarungi kehidupan bersama serta memimpikan buah cinta mereka, aku hanya diam dan tak kuasa melakukanya.

    Sungguh berat ketika keluarga dan orang-orang dekat menanyakan tentang pernikahan. Memang saat ini usiaku usia yang ideal untuk melangsungkan pernikahan. Ditambah aku sudah kerja mapan di salah satu perusahaan telekomunikasi terkenal di negeri ini, banyak juga orang yang menilai penampilanku menarik. Namun itu semua menjadikan semakin berat dalam hidup ini teman….. .Bagaimana tidak mereka hanya menilai sekilas, mereka tidak tahu kalau ada yang salah dalam diri ini dan aku memang tidak ingin mereka tahu..

    Sempat terpikir aku nekad menerima tuntutan mereka untuk menikah, namun apakah diri ini sanggup hidup dalam kebohongan. Aku khawatir tidak bisa membahagiakan istri dan anak, serta mempertahankan pernikahan yang semuanya itu akan berakhir dengan kekecewaan dan hancurnya hidup anak dan istri. Huhhh…….

    Namun bila aku menolak untuk menikah, mereka pasti akan curiga dan akan tahu keadaan sesungguhnya. Keluarga dan lingkungan pasti akan mengucilkan, karena mereka beranggapan “dog aja tahu pasanganya”. Padahal aku tidak mau mengecewakan orang tua dan keluarga. ketika tua dan sakit, akan ikut siapa diri ini dan siapa yang merawatnya jika tidak punya anak istri. Ohh Tuhanku…….

    Sebagai manusia yang diberi akal sehat, sebenarnya diri ini menginginkan pernikahan untuk melangsungkan kehidupan. Namun aku tidak kuasa, naluriku menolaknya dan naluri tidak bisa dibohongi. Ada apa dengan diri ini? Mengapa ini terjadi? Sungguh berat hidup ini, ibarat dihadapkan pada dua pilihan yaitu melangkah di atas air atau berdansa dengan bayangan. Sanggupkah?? Mungkinkah Esok Akan Datang…..????


    Tuhan itu baik....,semua pasti ada maksud & tujuannya!
    Coba rubah pola pikir mu itu!
    Jangan pesimis dalam menghadapi masalah....!

    Salam

    Chocklate


    Memang berat kawan, namun janganlah kamu sempat terpikir sedikit pun menyalahkan Tuhan. Ambilah hikmahnya, kenapa Dia menciptakan kamu (atau kita) dalam keadaan yang berat seperti ini.Dia lebih tahu mana yang terbaik untuk kamu, walaupun terkadang hal itu terasa sangat sakit dan kotor . Percayalah Dia sangat menyayangimu (dan kita).
    btw bagaimana ya jika kisah2 seperti ini difilmkan? pasti menyentuh :cry:
    tapi apa gak janggal yah kalo mang Dia ciptain kaya gini knp mesti ada sodom dan gomorah
  • abxis wrote:
    warsidi wrote:
    chocklate wrote:
    Farden wrote:
    Esok………..

    Banyak orang menggambarkan esok yang cerah dengan keindahan, kesejahteraan, keharmonisan, kedudukan yang tinggi, kewibawaan dan semua yang menggembirakan dengan penuh optimisme. Namun.…., benarkah esok akan datang?? Sungguh tragis memang, pemuda seperti aku berpikiran seperti itu. Aku sendiri tidak tahu siapa yang salah dan dimana kesalahanya. Disaat pemuda yang lain tersenyum berseri memandang sang dewi, mempersiapkan segala yang ada untuk mengarungi kehidupan bersama serta memimpikan buah cinta mereka, aku hanya diam dan tak kuasa melakukanya.

    Sungguh berat ketika keluarga dan orang-orang dekat menanyakan tentang pernikahan. Memang saat ini usiaku usia yang ideal untuk melangsungkan pernikahan. Ditambah aku sudah kerja mapan di salah satu perusahaan telekomunikasi terkenal di negeri ini, banyak juga orang yang menilai penampilanku menarik. Namun itu semua menjadikan semakin berat dalam hidup ini teman….. .Bagaimana tidak mereka hanya menilai sekilas, mereka tidak tahu kalau ada yang salah dalam diri ini dan aku memang tidak ingin mereka tahu..

    Sempat terpikir aku nekad menerima tuntutan mereka untuk menikah, namun apakah diri ini sanggup hidup dalam kebohongan. Aku khawatir tidak bisa membahagiakan istri dan anak, serta mempertahankan pernikahan yang semuanya itu akan berakhir dengan kekecewaan dan hancurnya hidup anak dan istri. Huhhh…….

    Namun bila aku menolak untuk menikah, mereka pasti akan curiga dan akan tahu keadaan sesungguhnya. Keluarga dan lingkungan pasti akan mengucilkan, karena mereka beranggapan “dog aja tahu pasanganya”. Padahal aku tidak mau mengecewakan orang tua dan keluarga. ketika tua dan sakit, akan ikut siapa diri ini dan siapa yang merawatnya jika tidak punya anak istri. Ohh Tuhanku…….

    Sebagai manusia yang diberi akal sehat, sebenarnya diri ini menginginkan pernikahan untuk melangsungkan kehidupan. Namun aku tidak kuasa, naluriku menolaknya dan naluri tidak bisa dibohongi. Ada apa dengan diri ini? Mengapa ini terjadi? Sungguh berat hidup ini, ibarat dihadapkan pada dua pilihan yaitu melangkah di atas air atau berdansa dengan bayangan. Sanggupkah?? Mungkinkah Esok Akan Datang…..????


    Tuhan itu baik....,semua pasti ada maksud & tujuannya!
    Coba rubah pola pikir mu itu!
    Jangan pesimis dalam menghadapi masalah....!

    Salam

    Chocklate


    Memang berat kawan, namun janganlah kamu sempat terpikir sedikit pun menyalahkan Tuhan. Ambilah hikmahnya, kenapa Dia menciptakan kamu (atau kita) dalam keadaan yang berat seperti ini.Dia lebih tahu mana yang terbaik untuk kamu, walaupun terkadang hal itu terasa sangat sakit dan kotor . Percayalah Dia sangat menyayangimu (dan kita).
    btw bagaimana ya jika kisah2 seperti ini difilmkan? pasti menyentuh :cry:
    tapi apa gak janggal yah kalo mang Dia ciptain kaya gini knp mesti ada sodom dan gomorah

    mungkin itu merupakan peringatan dari Tuhan. Dengan keadaan yang super berat seperti ini, jika kita mampu menjalani cobaan, dalam artian kita menaati n tidak melanggar aturan2 n kodrat-Nya, pasti kita mendapatkan balasan pahala yang luar biasa besar. Lebih-lebih jika kita mampu mengesampingkan "nafsu"(or naluri?) dengan menciptakan suatu penikahan suci di hadapan-Nya sampai akhir hayat , pasti kita memiliki derajat yang tinggi setara para Rasul disisih-Nya. Any way aku bukan orang alim atau bijak, dan itu hanya pendapat pribadi. Aku tidak munafik, aku tidak mampu menjalani hidup sesempurna itu.

    Salam
  • warsidi wrote:
    abxis wrote:
    warsidi wrote:
    chocklate wrote:
    Farden wrote:
    Esok………..

    Banyak orang menggambarkan esok yang cerah dengan keindahan, kesejahteraan, keharmonisan, kedudukan yang tinggi, kewibawaan dan semua yang menggembirakan dengan penuh optimisme. Namun.…., benarkah esok akan datang?? Sungguh tragis memang, pemuda seperti aku berpikiran seperti itu. Aku sendiri tidak tahu siapa yang salah dan dimana kesalahanya. Disaat pemuda yang lain tersenyum berseri memandang sang dewi, mempersiapkan segala yang ada untuk mengarungi kehidupan bersama serta memimpikan buah cinta mereka, aku hanya diam dan tak kuasa melakukanya.

    Sungguh berat ketika keluarga dan orang-orang dekat menanyakan tentang pernikahan. Memang saat ini usiaku usia yang ideal untuk melangsungkan pernikahan. Ditambah aku sudah kerja mapan di salah satu perusahaan telekomunikasi terkenal di negeri ini, banyak juga orang yang menilai penampilanku menarik. Namun itu semua menjadikan semakin berat dalam hidup ini teman….. .Bagaimana tidak mereka hanya menilai sekilas, mereka tidak tahu kalau ada yang salah dalam diri ini dan aku memang tidak ingin mereka tahu..

    Sempat terpikir aku nekad menerima tuntutan mereka untuk menikah, namun apakah diri ini sanggup hidup dalam kebohongan. Aku khawatir tidak bisa membahagiakan istri dan anak, serta mempertahankan pernikahan yang semuanya itu akan berakhir dengan kekecewaan dan hancurnya hidup anak dan istri. Huhhh…….

    Namun bila aku menolak untuk menikah, mereka pasti akan curiga dan akan tahu keadaan sesungguhnya. Keluarga dan lingkungan pasti akan mengucilkan, karena mereka beranggapan “dog aja tahu pasanganya”. Padahal aku tidak mau mengecewakan orang tua dan keluarga. ketika tua dan sakit, akan ikut siapa diri ini dan siapa yang merawatnya jika tidak punya anak istri. Ohh Tuhanku…….

    Sebagai manusia yang diberi akal sehat, sebenarnya diri ini menginginkan pernikahan untuk melangsungkan kehidupan. Namun aku tidak kuasa, naluriku menolaknya dan naluri tidak bisa dibohongi. Ada apa dengan diri ini? Mengapa ini terjadi? Sungguh berat hidup ini, ibarat dihadapkan pada dua pilihan yaitu melangkah di atas air atau berdansa dengan bayangan. Sanggupkah?? Mungkinkah Esok Akan Datang…..????


    Tuhan itu baik....,semua pasti ada maksud & tujuannya!
    Coba rubah pola pikir mu itu!
    Jangan pesimis dalam menghadapi masalah....!

    Salam

    Chocklate


    Memang berat kawan, namun janganlah kamu sempat terpikir sedikit pun menyalahkan Tuhan. Ambilah hikmahnya, kenapa Dia menciptakan kamu (atau kita) dalam keadaan yang berat seperti ini.Dia lebih tahu mana yang terbaik untuk kamu, walaupun terkadang hal itu terasa sangat sakit dan kotor . Percayalah Dia sangat menyayangimu (dan kita).
    btw bagaimana ya jika kisah2 seperti ini difilmkan? pasti menyentuh :cry:
    tapi apa gak janggal yah kalo mang Dia ciptain kaya gini knp mesti ada sodom dan gomorah

    mungkin itu merupakan peringatan dari Tuhan. Dengan keadaan yang super berat seperti ini, jika kita mampu menjalani cobaan, dalam artian kita menaati n tidak melanggar aturan2 n kodrat-Nya, pasti kita mendapatkan balasan pahala yang luar biasa besar. Lebih-lebih jika kita mampu mengesampingkan "nafsu"(or naluri?) dengan menciptakan suatu penikahan suci di hadapan-Nya sampai akhir hayat , pasti kita memiliki derajat yang tinggi setara para Rasul disisih-Nya. Any way aku bukan orang alim atau bijak, dan itu hanya pendapat pribadi. Aku tidak munafik, aku tidak mampu menjalani hidup sesempurna itu.

    Salam
    jadi kalo terjadi perkawinan anatar gay masih bisa dibilangkah itu perkawinan suci..misal dia kawin diluar negeri and dilakuakn di sebuah gereja gitu
  • abxis wrote:
    warsidi wrote:
    abxis wrote:
    warsidi wrote:
    chocklate wrote:
    Farden wrote:
    Esok………..

    Banyak orang menggambarkan esok yang cerah dengan keindahan, kesejahteraan, keharmonisan, kedudukan yang tinggi, kewibawaan dan semua yang menggembirakan dengan penuh optimisme. Namun.…., benarkah esok akan datang?? Sungguh tragis memang, pemuda seperti aku berpikiran seperti itu. Aku sendiri tidak tahu siapa yang salah dan dimana kesalahanya. Disaat pemuda yang lain tersenyum berseri memandang sang dewi, mempersiapkan segala yang ada untuk mengarungi kehidupan bersama serta memimpikan buah cinta mereka, aku hanya diam dan tak kuasa melakukanya.

    Sungguh berat ketika keluarga dan orang-orang dekat menanyakan tentang pernikahan. Memang saat ini usiaku usia yang ideal untuk melangsungkan pernikahan. Ditambah aku sudah kerja mapan di salah satu perusahaan telekomunikasi terkenal di negeri ini, banyak juga orang yang menilai penampilanku menarik. Namun itu semua menjadikan semakin berat dalam hidup ini teman….. .Bagaimana tidak mereka hanya menilai sekilas, mereka tidak tahu kalau ada yang salah dalam diri ini dan aku memang tidak ingin mereka tahu..

    Sempat terpikir aku nekad menerima tuntutan mereka untuk menikah, namun apakah diri ini sanggup hidup dalam kebohongan. Aku khawatir tidak bisa membahagiakan istri dan anak, serta mempertahankan pernikahan yang semuanya itu akan berakhir dengan kekecewaan dan hancurnya hidup anak dan istri. Huhhh…….

    Namun bila aku menolak untuk menikah, mereka pasti akan curiga dan akan tahu keadaan sesungguhnya. Keluarga dan lingkungan pasti akan mengucilkan, karena mereka beranggapan “dog aja tahu pasanganya”. Padahal aku tidak mau mengecewakan orang tua dan keluarga. ketika tua dan sakit, akan ikut siapa diri ini dan siapa yang merawatnya jika tidak punya anak istri. Ohh Tuhanku…….

    Sebagai manusia yang diberi akal sehat, sebenarnya diri ini menginginkan pernikahan untuk melangsungkan kehidupan. Namun aku tidak kuasa, naluriku menolaknya dan naluri tidak bisa dibohongi. Ada apa dengan diri ini? Mengapa ini terjadi? Sungguh berat hidup ini, ibarat dihadapkan pada dua pilihan yaitu melangkah di atas air atau berdansa dengan bayangan. Sanggupkah?? Mungkinkah Esok Akan Datang…..????


    Tuhan itu baik....,semua pasti ada maksud & tujuannya!
    Coba rubah pola pikir mu itu!
    Jangan pesimis dalam menghadapi masalah....!

    Salam

    Chocklate


    Memang berat kawan, namun janganlah kamu sempat terpikir sedikit pun menyalahkan Tuhan. Ambilah hikmahnya, kenapa Dia menciptakan kamu (atau kita) dalam keadaan yang berat seperti ini.Dia lebih tahu mana yang terbaik untuk kamu, walaupun terkadang hal itu terasa sangat sakit dan kotor . Percayalah Dia sangat menyayangimu (dan kita).
    btw bagaimana ya jika kisah2 seperti ini difilmkan? pasti menyentuh :cry:
    tapi apa gak janggal yah kalo mang Dia ciptain kaya gini knp mesti ada sodom dan gomorah

    mungkin itu merupakan peringatan dari Tuhan. Dengan keadaan yang super berat seperti ini, jika kita mampu menjalani cobaan, dalam artian kita menaati n tidak melanggar aturan2 n kodrat-Nya, pasti kita mendapatkan balasan pahala yang luar biasa besar. Lebih-lebih jika kita mampu mengesampingkan "nafsu"(or naluri?) dengan menciptakan suatu penikahan suci di hadapan-Nya sampai akhir hayat , pasti kita memiliki derajat yang tinggi setara para Rasul disisih-Nya. Any way aku bukan orang alim atau bijak, dan itu hanya pendapat pribadi. Aku tidak munafik, aku tidak mampu menjalani hidup sesempurna itu.

    Salam
    jadi kalo terjadi perkawinan anatar gay masih bisa dibilangkah itu perkawinan suci..misal dia kawin diluar negeri and dilakuakn di sebuah gereja gitu


    Hahahaha... nice question.
    Well..emg bnr seh masalah homoseksual dlm gereja2 masih kontroversial dan menyebabkan pro dan kontra.
    Ada bbrpa gereja di luar (perhaps in Nether) dmna mengesahkan pernikahan sejenis dan di Amerika (gw perna bc) yg pro utk kaum homoseks, tp TIDAK mengesahkan pernikahannya, cuma menerima jemaat2 gay dan komunitasnya secara terbuka (krn ada bbrp gereja ortodoks yg melarang jemaat gay)
    Masalah Sodom & Gomorah sendiri sbnrya jg masih diperdebatkan.
    banyak yg menganggap kota2 tersebut dihancurkan sbg simbolisasi Tuhan menghukum para homoseks.
    Yah..gw bukan ahli Theology yg brilian, tp mnrt gw: mungkinkah Tuhan masih menunggang balikkan kedua kota tsb BILA penduduknya tau batas2 antara naluri dan nurani?
    dlm hal ini gw agk sependpt dgn warsidi.
    Kita tau bhwa kota tsb dihancurkan krn semua penduduknya ga bermoral. Bahkan konon rombongan Nabi Luth mau diperkosa (di Alkitab tdk dibeberkan scra rinci, tp ada di literatur laen).
    Kalo sudah begitu, apa Tuhan masih boleh berpangku tangan?
    Kadang kita seperti di'kotak'kan dgn pemikiran: GAY (dosa bgt). STRAIGHT (ga).
    Walau str8 pun, tp kl punya kelakuan spt penduduk sodom gomorah (dlm hal ini maksud nya sex) sama ja perbuatan mereka mengandung dosa.

    Tuhan itu ga perna bs ditebak dgn pasti recanaNya.
    Klo emg Dia menciptakan kita sbg homoseks dr lahir, semua itu pasti ada maksudNya.
    kalo lu pura2 married ama cewe, itulah yg jelas2 bs disebut dosa.
    sm aja lu zinah (married sm ce cm topeng, tp hati masi doyan lekong)
    dan nyakitin hati istri lu.
    (Rome 1:25-27)
    Jd gay itu uda susah. Susahnya kenapa? Krn sebagian besar org jijik dan menganggap kita alien.
    So, ga usa ditambah susah lg dgn nambah dosa: flirting trus ONS-an, party drugs skalian party sex, de el el...
    jalani yg wajar2 aja lah. be faithfull to your couple (kyk iklan kampanye HIV :lol: )
    Karena kasih banyak sekali menutupi dosa :wink:
    GBU
  • banyak yg menganggap kota2 tersebut dihancurkan sbg simbolisasi Tuhan menghukum para homoseks
    Klo emg Dia menciptakan kita sbg homoseks dr lahir, semua itu pasti ada maksudNya.[code:1]mungkin maksud nya yg i atas ini kali yah...diciptakan utk simbolisasi :roll: :roll: :roll: [/code:1]
Sign In or Register to comment.