It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
jadi melanggar sila ketiga ya??? :roll: :roll: :roll:
sila ke-3 : menghindari perjinahan
asik ada ralat :P :P :P
Betul...
Cheers,
Terry Sie
Gw ambilnya dari salah satu kitab suci Agama Buddha.
Gw kurang tahu kenapa ada perbedaan diantara keduanya.
Namun yang pasti, di Buddha tidak dijelaskan secara gamblang mengenai tidak bolehnya homoseksualitas.
Perilaku seksual tidak wajar dapat pula diartikan perjinahan, jadi intinya mereka lebih setuju dengan satu pasangan.
Cheers,
Terry Sie
bagaimana kalau semua agama mengizinkan... hmm bicara soal agama jadi riskan.
Terry, kalo ngga tau jelas, baiknya cari referensi yang lengkap dulu biar tidak malah bikin pemahaman salah bagi yang tidak tahu. Sila ketiga yang bunyinya "kamesu micchara veramani sikkhapadam samadiyami" bermakna "aku bertekad akan melatih diri menghindari perbuatan asusila".
Asusila tidak bisa disamakan dengan perilaku seks yang tidak wajar. Susila = sopan, beradab. Asusila = tidak sopan, tidak beradab. Nah, silakan persepsikan sendiri perbuatan asusila itu yang bagaimana.
buat OP :
Untuk memahami inti atau makna sesungguhnya satu ajaran agama dibutuhkan pemikiran yang matang dan pemahaman secara komprehensif, tidak bisa dimaknai hanya kalimat demi kalimat, sepotong demi sepotong.
sila ke tiga bukannya "Persatuan Indonesia"??
Iya, bener banget. Kalo saya sih berpikiran masalah agama ya agama, masalah seks yang seks. Jangan dikonfrontir begitu saja...
Sorry ya...
Gw mau koreksi yang ini.
Salah satu alat persembahan dalam agama Buddha adalah Sesaji dalam bentuk buah buahan, dupa, bunga, lilin dan rupang.
So di dalam agama Buddha memang ada persembahan kepada Buddha.
Jadi bukannya tipikal Hindu.
HAHHA...
Cheers,
Terry Sie
Sorry Say,
Mana berani Gw ambilnya sembarangan.
Gw ambil dari buku Buddha kok.
Di buku tersebut berbunyi sama dengan apa yang Gw sebutkan diatas.
Dan menurut Gw juga tidak layak jika Gw dikatakan ngga tahu jelas, karena buku tersebut ditulis seorang Bhikku juga.
Sekarang referensi apa lagi yang harus Gw lihat?
Harus punya 100 buku dan terus baru tulis disini???
Hahhaha...
U ngga lagi bercanda khan?
Ohya satu lagi di web yang direferensikan oleh Tommy Bun mengatakan jika sila ketiga adalah menghindari perjinahan, nah sekarang mana yang benar?
Dalam suatu kata khan mengandung beberapa arti.
Menurut Gw sah sah aja jika diartikan berbeda, asal tidak melenceng terlalu jauh saja.
Cheers,
Terry Sie
Itu sila yang lain kali ya.
HUAHHAHA...
Cheers,
Terry Sie