Mau coba posting cerita dunk,
cerita fiksi sih, thriller gt tp tetep ada bumbu percintaannya donk
dibaca dan dikomen yah, kalo sambutannya bagus saya sambung,
dan sebaliknya, kalo responnya kurang, yah di-stop, namanya juga coba-coba, here we go
Suara sirene mobil polisi memecah keheningan malam, satu korban lagi ditemukan dengan keadaan yang sama dengan korban-korban sebelumnya, wajah yang hancur, (maaf) kemaluan yang rusak karena yang tersisa hanyalah buah zakarnya saja, sementara batang kemaluannya telah habis terpotong, ini adalah kasus ke delapan selama empat bulan terakhir ini. Polisi pun kesulitan mengidentifikasi mayat korban karena korban selalu ditinggalkan dengan keadaan yang sama dan juga tidak ada laporan dari keluarga yang kehilangan anggota
keluarganya. Mereka tidak bisa menduga motif apa yang ada dibalik semua pembunuhan ini, dan pelaku pun tidak meninggalkan jejak sama sekali, bagaikan hantu.
"Ini korban ke delapan selama 4 bulan ini" kata Bima kepada rekannya Sakti.
"Iya, dan korban kali ini pun keadaannya sama seperti korban-korban sebelumnya, entah motif apa yang tersembunyi dibalik semua kejadian ini" kata Sakti sambil mengambil gambr korban.
"Hei, coba lihat kemari" kata Bima memanggil Sakti untuk melihat bekas luka yang ditemukan di paha bagian dalam mayat tersebut.
"Angka delapan" kata Sakti sambil memperhatikan bekas luka yang sepertinya dibuat dengan menggunakan benda tajam semacam silet atau cutter.
"Menurutmu apakah bekas luka ini ada kaitannya dengan jumlah korban?"tanya Bima.
"Hmm, menurutku begitu" jawab Sakti, "dan mungkin akan ada korban selanjutnya" lanjut Sakti.
"Baiklah, ayo kita cari barang-barang yang bisa kita jadikan petunjuk, selepas itu kita kembali ke kantor untuk membuat laporan" ajak Bima.
"Baiklah" kata Sakti.
to be continue........
Comments
Di lain tempat, seorang Bapak setengah umur sedang memaki-maki murid perguruan silatnya yang sedang berendam telanjang di sungai. Di sungai di tengah pedalaman hutan tersebut, sekitar sepuluh orang laki-laki berumur awal 20-an berendam di derasnya sungai, melatih kuda-kudanya, mencoba tegar tidak terhanyut terbawa arus.
"Bodoh, kalian semua bodoh berpikir saya tidak tahu!" bentak Ki Agus Junaidi, sang pemilik pendopo persilatan terkenal Bocah Tangguh.
"Semua urusan kalian adalah urusan saya juga. Tiap inci badan kamu adalah milik saya juga. Kamu makan, minta ijin saya! Kamu mandi, minta ijin saya! Kamu onani, minta ijin saya! Mengerti?"
"Siap, Ki!" jawab mereka kompak
"Jangan sampai salah satu di antara kalian jadi orang kesembilan atau kesepuluh yang menyerah! Saya benci orang yang menyerah! Mengerti?"
"Siap, Ki" jawab mereka dengan muka yang sudah kelelahan menahan derasnya arus sungai.
Gw suka bgt cerita kyk gini
Lanjuuuttt.....!!
Iya nih lg musim
Tp nih cerita kayaknya beda ma yg laen...
seharusnya modie bikin 1 room lagi buat nampung sk bikin cerita...
Ceritanya lulebay serus...berasa baca novelnya Agatha Christie hoho...lanjuttt..
Jd inget 17tahun.com
Beda dunk...hehehe...17.com kan cerita2 yang ga ada isinya, kebanyakan alur ceritanya Ujung2nya ML dan ga ada konflik2 yang bikin seru. perbandingannya 70% ML nya: 30% pendalaman karakternya..Pengennya sih dibikin 50:50 gtu
cepet ambilll/....!!!! :evil: :evil: :evil:
sett dah, masa jem segini loe nyuruh gue balik ke kantor sih??
Hohoho, daripada bengong
Tp kalo ada room khusus bwt cerita kayak gini, jd mirip 17thn.com gitu...
Tp kalo ada room khusus bwt cerita kayak gini, jd mirip 17thn.com gitu...