AKU TETAP DISINI
aku tetap disini
menunggu kepastian dari mu
untuk membawa ku
kedalam hidup mu
kedalam jiwa mu
aku tetap disini
menunggu huluran tangan mu dengan ikhlas hati
membawa ku kedalam pelukan mu
kedalam hatimu
tenangkan hatiku bilaku resah
memujuk ku
pastikan aku selamat
tapi kenapa kau harus sakiti hati ku
dengan kata kata dan tuduhan mu itu
aku masih, tetap dan senantiasa menyayangi mu
cuma kau yang tak mahu tahu
aku tetap disini
menunggu dan terus menunggu
andai aku sudah berlalu pergi
usah berharap lagi aku akan kembali
kerna aku takut terluka lagi
dan juga melukakan mu
aku doakan kebahgiaanmu
aku tetap disini
penuh emosi
DIAM
Diam nya aku...
Untuk mencari masa yang lama hilang dari waktu
Jauh tersasar tanpa aku tahu
Dan Masa itu... telah lama meninggalkan aku sendirian
Diam nya aku...
Mencari jawaban kepastian yang harus digenggam
Mencari ketulusan yang makin menipis
Meraba kasih sayang yang hambar
Meniti rindu yang telah bertebaran
Diamnya aku...
Untuk diri aku sendiri
Menghargai sebuah hati
Yang akan di sia-sia
Di sebalik pergorbanan usang
Diamnya aku...
Menangisi diri sendiri
Bagaikan dunia akan mati
Bersama semangat samurai ini
Diam nya aku... Untuk mencari masa yang lama hilang dari waktu. Jauh tersasar tanpa aku tahu. Dan Masa itu... telah lama meninggalkan aku sendirian.
Diam nya aku... Mencari jawaban kepastian yang harus digenggam. Mencari ketulusan yang makin menipis. Meraba kasih sayang yang hambar . Meniti rindu yang telah bertebaran
Ternyata Hatiku Tak bisa Berdusta
Meski ku coba melupakan mu
Meski ku coba tuk jauh darimu
Tetap tak bisa ku menghapusmu
Tulus cintaku telah kuberikan padamu
Ku takkan sesali mencintai dirimu
Wanita terindah pernah jadi mimpiku
Tak pernah menyesal mengenal dirimu
Walau Jalan yang kutempuh tak tertuju padamu
Meskipun kini kau kuhindari
Tapi hatiku tak bisa kupungkiri
Maaf ku terlalu mencintaimu
Ku mencintaimu karena hatiku mencintaimu
Telah terukir dirimu dalam hatiku
Telah terangkai mimpi-mimpiku bersamu
Bila kumiliki dirimu untuk bahagia
Tak ada niatku untuk pernah melukaimu
Tak pernah kupahami rasa ini
Walaupun selalu kuterima lelah dan duka karena menyayangimu
Tapi perihku selalu membuatku bahagia
Biarlah tetap terjaga rasa ini hingga akhir nafasku ini
Untuk dirimu yang selalu mencintaiku....
Hari ini ku berikan padamu...
Aku menulis saat aku teringatkan mu
Aku berkarya hanya dengan secebis kasih cinta
Aku tersenyum teringatkan gelagatmu,
Oh,... Di manakah kau? Hanya Dia saja yang tahu.
Tidak pernah ku impikan
Tidak pernah juga aku dambakan
Kau hadir di setiap tarikan nafasku
Kerna namamu sudah lama aku ukir di hatiku
Kau menyinari kehidupan harianku
Kau menghiasi setiap lubuk jantungku
Kau melukis warna-warna indah
Walaupun sekadar aku hanya dibuai bayang-bayangmu.
Tidak sanggup aku menepis rasa degupan ini
Tidak mungkin akan aku lupakan mu
Kehadiranmu di dalam diriku
Terlalu indah hadiahnya buatku
Aku sentiasa menyayangi,
walaupun dari jarak jauh
Tidak pernah aku sangka ini akan jadinya riwayat cintaku
Namun akan ku tetap ikhlas menyintai
Hari ini, tentu itu sudah pasti.
BURUNG JENJANG KERTAS
Engkau adalah seekor burung jenjang kertas
yang beku
dan terpaku
dalam tanganku.
Engkau terbang bebas sebebasnya
diseka halus sinaran suria.
Engkau adalah pengharap daripada semua pengharap
samudera hidup yang malar berombak
sementara haluanmu pecah tertiarap
sekalung tekadmu menghapus segala sebak.
Jangan menangis, burung kertas dalam tanganku
air mata itu nanti akan mengewap di celahan rasa
di antara pipimu biar seraut senyum menjadi nyata.
Engkau bakal menjadi sebaris rukun
segugus teladan
dan seorang kawan
setitis damai iramanya beralun.
Burung jenjang kertas dan kewujudan
petang ini, menjadi dirimu
agar dapat kuceritakan kisah pendek tentang kewalahan
sampai akhirnya, kita bertemu
dalam sehelai catatan perjalanan.
RINDU YANG KU PUNYA
Senja merona menyambut pelangi
Getar pena yang kugoreskan diatas kertas
Menjadi syair indah tentang cinta
Bukan sekedar coretan semata bahasa kalbu
Nan merintih disudut sepi
Menggenggam kerinduan
Bagai bumi tandus yang retak dalam kegelisahan
Rindukan hujan tuk membasahi huma
Lihatlah…
Kapal didermaga
Singgah sebentar walaupun telah pergi jauh
Memecah ombak
Mungkinkah disana ada jawabnya
Ketika kerinduan ini semakin dalam
Aku ingin seperti burung burung diangkasa
Yang menahan sayapnya lalu hinggap pada dahan nan rindang
Bersiul dipucuk dedaunan
Riang bernyanyi
Melompat kian kemari memadu kasih
Wahai cintaku…
Rindu yang slalu kusimpan disaku iman
Masih terus mengalun ditengah samudera
Kian jauh terseret alunan gelombang
Apakah kau dapat merasakan
Seperti apa yang kurasakan?.
Comments
yuk... puisi lagi... !!!!
ohhhhhhhh mentariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii ......
mengapa kaaaaaaaaau tak kuasaaaaaaaaaa hangatkan hatiiiiiiiii ku yang bekuuuuuuu... kakuuuuuuuuuuuuu dan bisuuuuuuuuuuu ....
jiwaaaaaaku gersaaaaaaaaaaang haaaaaaaaaatiku haaaaaaaaaaampa.....
ohhhhhhhhhhhhh no ( mengusap air mata )
di baca semua?
xixixixixi
gue sih lewatin aja...
Engkau adalah seekor burung jenjang kertas
yang beku
dan terpaku
dalam tanganku.
Engkau terbang bebas sebebasnya
diseka halus sinaran suria.
Engkau adalah pengharap daripada semua pengharap
samudera hidup yang malar berombak
sementara haluanmu pecah tertiarap
sekalung tekadmu menghapus segala sebak.
Jangan menangis, burung kertas dalam tanganku
air mata itu nanti akan mengewap di celahan rasa
di antara pipimu biar seraut senyum menjadi nyata.
Engkau bakal menjadi sebaris rukun
segugus teladan
dan seorang kawan
setitis damai iramanya beralun.
Burung jenjang kertas dan kewujudan
petang ini, menjadi dirimu
agar dapat kuceritakan kisah pendek tentang kewalahan
sampai akhirnya, kita bertemu
dalam sehelai catatan perjalanan.
RINDU YANG KU PUNYA
Senja merona menyambut pelangi
Getar pena yang kugoreskan diatas kertas
Menjadi syair indah tentang cinta
Bukan sekedar coretan semata bahasa kalbu
Nan merintih disudut sepi
Menggenggam kerinduan
Bagai bumi tandus yang retak dalam kegelisahan
Rindukan hujan tuk membasahi huma
Lihatlah…
Kapal didermaga
Singgah sebentar walaupun telah pergi jauh
Memecah ombak
Mungkinkah disana ada jawabnya
Ketika kerinduan ini semakin dalam
Aku ingin seperti burung burung diangkasa
Yang menahan sayapnya lalu hinggap pada dahan nan rindang
Bersiul dipucuk dedaunan
Riang bernyanyi
Melompat kian kemari memadu kasih
Wahai cintaku…
Rindu yang slalu kusimpan disaku iman
Masih terus mengalun ditengah samudera
Kian jauh terseret alunan gelombang
Apakah kau dapat merasakan
Seperti apa yang kurasakan?.
sama
xixixixxi
emang situ baca?
Ow.. to twit... :oops: :oops:
tak henti2 ekke bacanya LOL
kebal mode ON