It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
yaaah maklum
kan dilarang pasang foto orang disini
nti di marah mr munlait
hihihih..
itu kira2 berapa lama ya buat sampe ke puncak --?
Di poto keliatan panas sih ya... Tapi kok elu pake jaket ?? apa ada yang gunung yang panas ?? apa sebenernya dingin --? kok gua bingung ndiri
Cuma aku kan naik motor, pake jaket biar gak masuk angin... :?
Boleh kalo mau ke Puncak Lawu. Ntar aku anterin. Tapi kayaknya aku dah lupa deh rutenya... Ntar malah masuk ke Pasar Setan (kondang lho di Gunung Lawu, bikin org nggak bisa balik). Aku hiking sampe puncak kan dah sekitar 5 tahun lalu...
oh ya udah... ampe puncak gua dorong ke bawah --' :evil: lebih jahat mana ?? huh... biarin sama2 ga bisa pulang.. secara gua kaga tau jalan turunnya ;p jangan2 elu reinkarnasi mbah marijan!!! ponakannyaaaaaa yaaaa hihihih pisss!!!!!!!!! roso roso ;p
Selasa, 16 September 2008, aku tidur pukul 20.30 WIB. Sepertinya aku sudah melewati beberapa kali mimpi dengan makna yang asing, sampai akhirnya aku terbangun lagi. Dan hampir tak percaya ternyata jam menunjukkan pukul 00.00 WIB.
Rasanya susah untuk tidur lagi. Lalu aku memilih keluar rumah dengan motorku. Kusumpalkan earphone MP3 ke telinga. Sepanjang jalan aku ditemani Have You Ever Seen The Rain-nya CCR, Somewhere Out There-nya An American Tail, terus lagu yang langsung bikin aku sadar bahwa sebenarnya aku sedang bingung dalam sebuah kesepian, ost The Love Of Siam, Pieng Ter.
Pieng Ter yang searti dengan Only You, membuatku rindu dengan seseorang yang bisa kusebut sebagai ‘My-Only You’. Nyatanya tak ada seorangpun yang bisa kusebut begitu.
Lagu Lembayung Bali langsung membangkitkan kenangan lama, yang membuatku kangen dengan seseorang di Bali. Seseorang yang pernah mewarnai hari-hari dalam hidupku. Tapi sudah lama aku kehilangan komunikasi dengannya. Dulu, dia adalah ‘My-Only You’…
Akhirnya, aku mendengar lagu I’ll Stand By You milik The Pretenders yang dinyanyikan ulang oleh Carrie Underwood. Aku jadi ingat, aku tadi bermimpi bertemu dengan sahabat-sahabat yang rasanya sangat akrab. Satu di antara mereka adalah sahabat yang sangat aku rindu. Tapi, pertemuan itu hanya mimpi. Sekarang aku sudah di dunia nyata lagi. Dan aku bertanya pada diriku sendiri, siapa yang ada di dekatku, yang ketika aku kesepian seperti ini mau berkata padaku, “I’ll stand by you…” ?
Rasa sepi ini ternyata bisa sangat berat. Tapi aku berkata pada diriku sendiri, “Aku harus besar hati menghadapinya, sekosong apapun rasanya…”
...
well, abis lu bahas ini gua denger lagi lagu itu.. hahaaha dulu itu masih kecil kali ya, tapi ternyata liriknya enak dan bermakna..
"hingga masih bisa kurangkul kalian, sosok yang mengaliri cawan hidupku"
dan gua gak ngerti ini lagu banyak kata2 yang tersirat.. kenapa ada kata jingga sih ?? pengen tau aja.. Kalo gak salah ini juga gak satu album kan ya?? cuma 1 single..
terakhir kata "jingga" bisa bikin bulu romah berdiri! hahaha
Lagu ini liriknya mmg dahsyat banget, terasa pas banget di tiap dinamika nadanya.
Tapi menurutku yang paling trenyuh adalah kalimat terakhir lagu ini,
"Andai ada satu cara, 'tuk kembali menatap Agung Surya-Mu, Lembayung Bali..." kena banget utk mengakhiri lagu ini ! Kenangan indah itu bagaimanapun adalah tetap sebuah kenangan, sebuah masa lalu yang tak akan terulang... Haduuuhhhhhh.......
Ini lagu dr album kok, kalo gak salah judul albumnya 'Chrysant', semua lagu n liriknya ditulis sendiri sama Saras Dewi, aransemen oleh Purwacaraka. Tapi mmg yang paling booming dr album ini ya Lembayung Bali itu.
Hino masih kecil ya waktu lagu ini booming? berarti sekarang paling masih brondong lewat dikit dong... kan lagu ini rilis sekitar thn 2003, blm lama2 bgt.
Video lagu ini ada di FSku lho, mampir2 ke sana kek ! :twisted:
Tapi saat itu, aku tidak berpikir jauh. Dia adalah seorang customer yang harus kulayani dengan baik. Jadi aku mungkin hanya akan mengaguminya tapi tak bisa lebih dekat secara personal dengannya. Aku hanya menyapa dan beramah tamah secara formal setiap dia datang. Tak lebih dari itu, dan aku juga tak pernah yakin akan bisa lebih dari itu.
Tapi, secara tak sengaja sekitar sebulan terakhir aku menemukan friendsternya. Aku iseng2 add dia. Dan dia approve. Ada rasa senang yang tak kuduga saat itu. Tapi selanjutnya, aku kembali berpikir, apa susahnya sih approve satu orang yang ingin kenalan di friendster. Bukan hal yang istimewa. Tapi setidaknya, akhirnya aku bisa membaca profilnya, melihat fotonya, dan menebak-nebak bagaimana sebenarnya brondong yang satu ini. :oops:
Dia sudah beberapa bulan tak mengunjungi tempatku. Suatu hari aku iseng-iseng menyapa dia di friendster. Dia membalas. Dan bertanya, apa ada yang baru di tempatku. Aku jawab, banyak, dan pasti akan disukainya...
Beberapa komunikasi maya sudah membuatku senang akan keberadaan kami berdua, meski mungkin tak akan bisa lebih dari itu. Tapi suatu hari, ternyata dia benar2 datang ke tempatku lagi. Saat itu aku baru makan dari luar, aku masuk dan dia sudah ada di dalam, dan dia langsung menyapaku, "Habis tarawih ya mas?"
Aku tak tahu kata-kata yang tepat untuk menggambarkan bagaimana perasaanku saat itu. Aku sudah mencoba beberapa kali mengetik kalimat tapi semuanya tak bisa mewakili perasaanku saat itu.
Tapi yang pasti sejak saat itu, ternyata kami bisa menjadi lebih akrab, dan tidak lagi melakukan segala sesuatunya secara formal. Sejak saat itu dia kembali agak sering ke tempatku. Kalau dulu selesai urusan biasanya dia langsung pulang, tapi sejak saat itu dia menyempatkan diri ngobrol2 denganku.
Sekarang, aku tak hanya bertemu dengannya di tempat kerja. Sekarang hampir setiap hari aku bertemu dia di tempat nongkrongnya, di sebuah game center. Dia hampir setiap hari main game, sedangkan aku main internet, di tempat yang sama. Setiap bertemu dia mulai sering bertanya tentang hal-hal kesukaannya padaku, tentang game, film, cosplay, internet, dll. Tak semuanya aku tahu dengan baik, tapi itu membuatku senang jika dia bertanya.
Suatu malam, kami di warnet yang sama. Dia minta diajari membuat skin friendster. Kami duduk berdua di depan satu monitor, dengan ruang yang hanya cukup untuk berdua. Sangat dekat. Aku tak pernah menyangka bisa berjarak sedekat ini dengannya. Tangannya bersentuhan dengan tanganku dalam waktu yang lama. Kurasakan kulitnya di kulitku. Meskipun mungkin dia tak berpikir dan bermaksud apa-apa, tapi setidaknya aku bisa merasakan secercah kehangatannya.
Seorang brondong manis yang membuat hari-hariku sedikit lebih cerah. Mungkin aku tak akan memilikinya seperti yang kuharapkan. Aku merasakan, dibalik sikap pendiam dan misteriusnya dia ternyata seorang yang ramah, hangat, dan fun. Dia baik padaku, tapi itu bukan berarti dia punya keinginan yang sama denganku. Itu semua hanyalah pertemuan indah, yang mungkin akan tetap berlanjut, meskipun tak harus memenuhi setiap sisi keinginanku.
Akhirnya, aku benar-benar jatuh hati dengan brondong... :oops:
...
biasa jatuh hati ama makhluk halus sih ya? Sekalinya ketemu brondong gini deh hauhauhau dasar orang tua.. LoL becanda
semangat terus bro, aq tggu ptualangan baru km.....
Matamu adalah hanyutku
Bibirmu adalah desir darahku
Lehermu adalah deru nafasku
Dadamu adalah gemetarku
Nafasmu adalah nafsuku
Aromamu adalah imajiku
Gerakmu adalah rangsanganku
Suaramu adalah pemacuku
Keindahanmu adalah orgasmeku...
Kepolosanmu,
Adalah rasa berdosaku...
Cintaku adalah cinta biasa,
Cukup butuh kau mengerti,
Tapi jangan kau hakimi...
so what dengan lagunya afgan... :? love is always ordinary.
Kau tak perlu memikirkanku setiap waktu,
Meskipun kau mencintaiku
Karena tak hanya aku yang mencintaimu
Dan tak hanya aku yang menjadi kebutuhanmu
Hatimu adalah milikmu,
Dan tak perlu kumiliki sepenuhnya
Karena meskipun aku sungguh mencintaimu,
Tapi cinta bagiku bukan untuk menguasaimu
Kau cukup berkata bahwa kau perlu aku
Selama aku bisa pasti aku akan di sisimu
Membuatmu lebih kuat,
Membuatmu lebih mampu
Kau cukup berkata bahwa kau mencemaskan aku
Selama aku tahu pasti akan kujaga diriku,
Karena aku yakin kaupun ingin menjagaku
Aku percaya pada cintamu
Cinta milik semua insan,
Aku yakin karenanya kita harus semakin bijak
Meskipun kita masih suka terlelap menjadi naif
Tapi kitapun selalu terjaga lagi,
Untuk melihat bahwa kenyataan tak selalu pahit
Tersenyumlah untukku,
Yang hanya punya satu cinta untukmu
Tertawalah untuk mereka,
Yang membuatmu memiliki lebih dari satu cinta
Aku tak perlu menjadi segalanya untukmu,
Karena aku percaya aku ada di hatimu,
Seperti kau ada di hatiku
Cintamu itu selalu cukup bagiku...
...
Siang menjelang sore. Bangun tidur. Tak ada rencana apapun yang bisa kuingat hari ini. Ketika di dalam kepalaku terbersit sebuah ide: Sightseeing... , satu jawaban dalam hatiku: Deal ! Tanpa membawa HP, jam, dan tas, hanya uang 33 ribu rupiah di kantong jaketku, aku segera menaiki sepeda motorku keluar dari rumah.
Tak perlu tempat yang cukup jauh. Mesikpun ini tetap terkesan 'kurang kerjaan'. Memang kenyataannya aku memang sedang tidak ada pekerjaan. Yang ada hanya suntuk dan penat, itu saja. 'Refreshing' adalah kata yang sangat indah di saat-saat seperti ini. Hari ini keponakanku di Jakarta memberi kabar bahwa dia sekeluarga piknik di Dufan. Aku tak perlu sampai ke sana. Cukup 30 km dari kotaku, aku akan menemukan sensasiku sendiri.
Desa. Sawah. Persimpangan tanpa kompas. Keinginan, itulah kompasku bila sudah berada di jalanan. Lihatlah segala sesuatu dengan sudut pandangmu. Ketika kau melihat desa, lihatlah dengan mata orang kota. Maka kau akan melihatnya sebagai sesuatu yang tidak biasa.
Dari serambi rumah-rumah kayu beralas tanah, mereka melihatku lewat dan tersenyum. Sesuatu yang bergerak di atas jalan, yang semula kukira anak ayam, ternyata terbang tinggi menghindari sepedaku. Aku baru tahu, ternyata burung Puyuh masih berkeliaran bebas di jaman sekarang. Lalu aku harus bersabar menunggu seekor Bandot besar selesai melintas di jalan. Dan harus tertawa, melihat seekor Ayam Babon bertarung dengan Anak Sapi, kau tahu seekor ayam yang sedang mengasuh anak-anaknya bisa sama galaknya dengan Anjing. Tapi kau bisa bayangkan kalau ayam itu nekat marah-marah kepada anak sapi yang usil? Lalu melewati sebuah gereja kecil di tengah sawah, dengan lukisan Yesus yang sangat besar di dinding depannya. Aku memaklumi usaha pelukisnya yang gigih, menggambar Yesus dengan mata melotot dan agak jereng. Dan aku yakin Tuhan tetap menghargai karya pelukis dinding yang pasti amatir itu.
Puluhan kilometer melewati perbatasan-perbatasan, menembus desa-desa dan menyaksikan semua hasil kesahajaan hidup. Kalau kau berpikir dunia ini sudah rusak dan kehilangan keramahannya, lihatlah ke desa. Bagiku, dunia belum separah itu, setidaknya di tempat aku hidup. Dan itu menghiburku.
Aku hampiri sebuah rumah makan yang menjual Nasi Goreng Bakar. Murah dan sangat enak, sekaligus menikamati lalu lintas pedesaan dari jendela kaca, sebuah suasana yang sangat nyaman. Makan di atas ingke dengan lapik daun pisang, Nasi Goreng Bakar Daging Sapi, bisa ku katakan nasi goreng terenak yang pernah kumakan. Bahkan rasanya belum hilang di mulutku saat aku pulang dan sampai di rumah lagi.
Yang kau butuhkan ketika merasa jenuh, adalah tertawa. Kalau kepalamu merasakan banyak kebosanan, temukanlah sesuatu yang bisa membuatmu tersenyum lepas. Obat dari setiap kepenatan, ada dalam jiwamu sendiri. Refreshing tidak menasehatimu untuk berlari dari masalah, tapi mengajakmu menemukan kembali spiritmu. Ketika jiwamu merasa hilang, carilah, mungkin dia berada di suatu tempat di luar rumahmu. Dan biasanya, kau tak tahu bagaimana dia tiba-tiba sudah berada kembali dalam semangatnya, di dalam dirimu.
Keramahan dan kelucuan denyut kehidupan pedesaan yang selalu bersahaja, selalu membangkitkan rasa sayangku pada hidup ini. Aku pulang. Aku kembali. Dan aku menikmati waktuku lagi.
:idea:
Bermotor menikmati jalanan-jalanan desa beserta pemandangannya, sambil menikmati mp3 di telingaku. Lagu-lagu African sangat menyenangkan untuk menemani perjalanan seperti ini. Deep Forest, Anjelique Kidjo, Lebo M, etc.. They're great...
And of course, village teenager boys were so sweet and pure... 8)