BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Etymology: "Koq Indonesia, sih?"

edited December 2008 in BoyzRoom
kadang gw selalu aja berpikir negara kita punya nama yang aneh
kalo dibandingkan dengan tetangga-tetangga kita, tentu saja nama negara mereka lebih menunjukkan identitas negara masing-masing
thailand misalnya, berarti tanah orang thai. trus kata viet pada nama vietnam juga menunjukkan etnis mayoritas di negara itu.

tapi indonesia?
indus berasal dari bahasa latin yg artinya india, kemudian nesos dari bahasa yunani yang artinya pulau, so negara kita adalah pulai india :lol:

kenapa ga pake nama laen yg lebih 'indonesia'
nusantara misalnya, gw akan lebih bangga kalo misalkan nama negara kita bukan indonesia yg jujur emang aneh banget...

what do you guys think?
«13

Comments

  • afkaristan wrote:
    kadang gw selalu aja berpikir negara kita punya nama yang aneh
    kalo dibandingkan dengan tetangga-tetangga kita, tentu saja nama negara mereka lebih menunjukkan identitas negara masing-masing
    thailand misalnya, berarti tanah orang thai. trus kata viet pada nama vietnam juga menunjukkan etnis mayoritas di negara itu.

    tapi indonesia?
    indus berasal dari bahasa latin yg artinya india, kemudian nesos dari bahasa yunani yang artinya pulau, so negara kita adalah pulai india :lol:

    kenapa ga pake nama laen yg lebih 'indonesia'
    nusantara misalnya, gw akan lebih bangga kalo misalkan nama negara kita bukan indonesia yg jujur emang aneh banget...

    what do you guys think?

    tanyakan pada paar pendiri bangsa

    LOL
  • Mungkin karena penjajahan dari macam2 negara...

    Misal dari Batavia jadi Jakarta. Tapi... apalah artinya sebuah nama (hyaah lebay), yang penting kualitas penduduknya...
  • justru bagus ... bangsa kita terdiri dari beragam suku (beda dengan vietnam dan thailand yang lebih homogen), Indonesia nama yang netral dari segi etnis. Nusantara justru terlalu jawa sentris.
  • de Hati wrote:
    justru bagus ... bangsa kita terdiri dari beragam suku (beda dengan vietnam dan thailand yang lebih homogen), Indonesia nama yang netral dari segi etnis. Nusantara justru terlalu jawa sentris.
    setubuh,om
  • de Hati wrote:
    justru bagus ... bangsa kita terdiri dari beragam suku (beda dengan vietnam dan thailand yang lebih homogen), Indonesia nama yang netral dari segi etnis. Nusantara justru terlalu jawa sentris.
    at least, it derived from one of languange that used here rather than the greek or latin

    bukankah nusantara lebih menujukkan identitas bangsa?
    apalagi suku jawa kan merupakan mayoritas di indonesia
  • afkaristan wrote:
    at least, it derived from one of languange that used here rather than the greek or latin
    well many nations used greek or latin words. sebagian besar nama negara yang berakhiran nesia (eg. micronesia) atau ia (Malaysia, Bulgaria) diturunkan dari bahasa latin.
    afkaristan wrote:
    bukankah nusantara lebih menujukkan identitas bangsa?

    untuk menunjukkan ke luar ya, tetapi ke dalam masalahnya jadi lebih rumit. identitas bangsa idealnya adalah identitas yang merasa dimiliki (shared) oleh semua warga bangsa tersebut. saya ragu Papua, atau Aceh akan merasa memiliki kata Nusantara.

    Apalagi kalo ada yang bongkar-bongkar sejarah: Nusantara berasal dari konsep kenegaraan jawa majapahit yang berarti daerah di luar pengaruh budaya Jawa, tetapi (kadang kala) masih diklaim sebagai daerah jajahan di mana para penguasanya harus membayar upeti.

    Kata Nusantara pertama kali dipakai Gajah Mada dalam Sumpah Palapa, menunjukkan wilayah yang akan ditaklukan oleh Majapahit

    afkaristan wrote:
    apalagi suku jawa kan merupakan mayoritas di indonesia
    justru karena mayoritas masalahnya jadi sensitif secara politis. bapak bangsa kita sengaja memilih bahasa melayu sebagai bahasa nasional, bukan bahasa jawa. bung karno tidak pernah pakai pakaian daerah dan sengaja memilih safari sebagai pakaian resmi
  • Apapun nama bangsa ini aku tetep bangga bs jd bagian dari bangsa ini yg kaya dgn bahasa & budayanya, seburuk apapun keadaan bangsa ini aku ttp cinta Indonesia.
    Mending mikirin gimana caranya bikin bangsa ini maju dan berubah ke arah yg lbh baik, tugas kitalah para anak muda bangsa sebagai penerus... Jd kenapa mesti bahas nama negara yg menurutku memang sudah bagus, Indonesia...
  • thanks buat respon teman-teman

    namun, tetap saja pemilihan kata indus yg berarti india terasa janggal
    sejarah menjelaskan bahwa dulu orang-orang belanda mengira bahwa kita adalah india yang ditemukan inggris, entah mungkin karena kesamaan dari segi rempah-rempah yg melimpah ruah, tapi sekali lagi kenapa harus india?

    any explain?
  • Apakah mungkin ada hubungannya dengan nama Indonesia jama penjajahan belanda dulu? Hindia Belanda kan??
  • Di masa penjajahan India-Belanda ini muncul nama Indonesia. Pertama kali digunakan oleh dua orang Inggris, yaitu George Samuel Windsor Earl, seorang pengacara kelahiran London, yang bersama James Richardson Logan, seorang pengacara kelahiran Scotlandia, menulis artikel sebanyak 96 halaman di Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia No. 4, tahun 1850 dengan judul "The Ethnology of the Indian Archipelago: Embracing Enquiries into the Continental Relations of the Indo-Pacific Islanders." Mereka menamakan penduduk India-Belanda bagian barat yang berasal Proto-Malaya (Melayu tua) dan Deutero-Malaya (Melayu muda), sebagai Indunesians (Indu, bahasa Latin, artinya: India; Nesia, asal katanya adalah nesos, bahasa Yunani, artinya: kepulauan). Sedangkan penduduk di wilayah India-Belanda bagian timur masuk ke dalam kategori Melanesians (Mela = hitam. Melanesia = kepulauan orang-orang hitam). Oleh karena itu, Earl sendiri kemudian cenderung menggunakan istilah Melayu-nesians, untuk menamakan penduduk India-Belanda bagian barat. Kemudian Logan merubah Indunesia menjadi Indonesia (Indos dan Nesos, keduanya berasal dari bahasa Yunani) dalam tulisan-tulisannya di Journal tersebut.
    Adalah Adolf Bastian, seorang dokter dan sekaligus etnolog Jerman, yang mempopulerkan nama Indonesia ketika menerbitkan laporan perjalanan dan penelitiannya di Berlin, yang diterbitkan dalam karya 5 jilid (1864 – 1894) dengan judul “Indonesien, oder die Inseln des malaysischen Archipels” (bahasa Jerman, artinya: “Indonesia, atau Pulau-Pulau dari Kepulauan Malaya”). Jilid I berjudul Maluku, jilid II Timor dan Pulau-Pulau Sekitarnya, jilid III Sumatera dan Daerah Sekitarnya, jilid IV Kalimantan dan Sulawesi, jilid V Jawa dan Penutup.
    Sejak dahulu hingga sekarang, para ilmuwan Eropa lebih senang menggunakan istilah/kata bahasa Latin atau Yunani untuk penamaan hal-hal yang sehubungan dengan ilmiah, demikian juga untuk menamakan ras penduduk di wilayah Malaya dan India Belanda bagian barat.
    Eduard Douwes Dekker, dalam bukunya “Max Havelaar” menyebut India-Belanda dengan nama Insulinde, variasi bahasa Belanda untuk Kepulauan India. Ketika Indische Partij (Partai India) yang didirikan oleh keponakannya dilarang oleh Pemerintah India Belanda tahun 1913, para anggotanya mendirikan Partai Insulinde.
    Baik Indunesian, Indonesien atau Insulinde semua artinya adalah Kepulauan India, untuk menunjukkan identitas pribumi yang hidup di bagian barat wilayah India- Belanda, sedangkan yang hidup di wilayah timur –Flores, Timor, Maluku dan Papua-sebenarnya adalah orang-orang Melanesia (Kepulauan orang-orang hitam).
    Yang termasuk pertama menggunakan kata Indonesia pada awal tahun 20-an adalah Perhimpunan Indonesia di Belanda, Sam Ratu Langie dan Partai Komunis Indonesia.
    Jadi kata Indonesia yang sampai sekarang digunakan oleh Republik Indonesia artinya tak lain adalah: Kepulauan India.
    Selain Indonesia, yang menggunakan nama yang “diciptakan” oleh orang-orang Inggris dan kemudian dipopulerkan oleh orang Jerman, juga Phillipina (Filipina), yang masih tetap menggunakan nama peninggalan penjajahan. Ketika orang-orang Spanyol menguasai wilayah tersebut, sebagai persembahan kepada raja Spanyol, Phillip, jajahan itu diberi nama Philippina.
    Banyak negara setelah merdeka mengganti nama yang “diciptakan” atau diberikan oleh penjajahnya, seperti Ceylon menjadi Sri Lanka, Burma menjadi Myanmar, Indo-Cina menjadi Vietnam, Rhodesia menjadi Zimbabwe, Gold Coast menjadi Ghana, South-West Afrika menjadi Namibia, dll.
    Jadi seandainya bangsa ini sepakat untuk meninggalkan nama yang diciptakan oleh orang Eropa, maka Indonesia bukanlah negara pertama yang mengganti nama peninggalan masa penjajahan.
    Dapat menjadi bahan pertimbangan, untuk kembali menggunakan nama yang telah lebih dari 1000 tahun digunakan oleh nenek moyang kita, yaitu NUSANTARA.

    diambil dari tulisan Batara R. Hutagalung
  • afkaristan wrote:
    kadang gw selalu aja berpikir negara kita punya nama yang aneh
    kalo dibandingkan dengan tetangga-tetangga kita, tentu saja nama negara mereka lebih menunjukkan identitas negara masing-masing
    thailand misalnya, berarti tanah orang thai. trus kata viet pada nama vietnam juga menunjukkan etnis mayoritas di negara itu.

    tapi indonesia?
    indus berasal dari bahasa latin yg artinya india, kemudian nesos dari bahasa yunani yang artinya pulau, so negara kita adalah pulai india :lol:

    kenapa ga pake nama laen yg lebih 'indonesia'
    nusantara misalnya, gw akan lebih bangga kalo misalkan nama negara kita bukan indonesia yg jujur emang aneh banget...

    what do you guys think?


    Lihat juga di :
    http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia#Etimologi

    Bagaimanapun nama Indonesia tidak terdengar aneh kok, jangan selalu membandingkan dengan negara luar....
    Dimana-mana rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri
  • 1821 wrote:
    Dapat menjadi bahan pertimbangan, untuk kembali menggunakan nama yang telah lebih dari 1000 tahun digunakan oleh nenek moyang kita, yaitu NUSANTARA.
    tu kan...
    nama NUSANTARA emang lebih bagus
    lebih ngena aja
  • Indonesia terdengar lbh internasional.
  • RECTORY wrote:
    Indonesia terdengar lbh internasional.
    ya ialah...
    secara nama itu emang uda lama dipake
    tapi ga ada salahnya kan kalo misalnya diganti dg alasan tertentu
  • Salah banget!! Sekarang pikir , ada untungnya gak ganti nama dari Indonesia ke Nusantara?
    Pikir juga berapa banyak biaya yang harus dikeluarin untuk ganti nama itu. Gak penting banget!!
Sign In or Register to comment.