kadang gw selalu aja berpikir negara kita punya nama yang aneh
kalo dibandingkan dengan tetangga-tetangga kita, tentu saja nama negara mereka lebih menunjukkan identitas negara masing-masing
thailand misalnya, berarti tanah orang thai. trus kata viet pada nama vietnam juga menunjukkan etnis mayoritas di negara itu.
tapi indonesia?
indus berasal dari bahasa latin yg artinya india, kemudian nesos dari bahasa yunani yang artinya pulau, so negara kita adalah pulai india
kenapa ga pake nama laen yg lebih 'indonesia'
nusantara misalnya, gw akan lebih bangga kalo misalkan nama negara kita bukan indonesia yg jujur emang aneh banget...
what do you guys think?
Comments
tanyakan pada paar pendiri bangsa
LOL
Misal dari Batavia jadi Jakarta. Tapi... apalah artinya sebuah nama (hyaah lebay), yang penting kualitas penduduknya...
bukankah nusantara lebih menujukkan identitas bangsa?
apalagi suku jawa kan merupakan mayoritas di indonesia
untuk menunjukkan ke luar ya, tetapi ke dalam masalahnya jadi lebih rumit. identitas bangsa idealnya adalah identitas yang merasa dimiliki (shared) oleh semua warga bangsa tersebut. saya ragu Papua, atau Aceh akan merasa memiliki kata Nusantara.
Apalagi kalo ada yang bongkar-bongkar sejarah: Nusantara berasal dari konsep kenegaraan jawa majapahit yang berarti daerah di luar pengaruh budaya Jawa, tetapi (kadang kala) masih diklaim sebagai daerah jajahan di mana para penguasanya harus membayar upeti.
Kata Nusantara pertama kali dipakai Gajah Mada dalam Sumpah Palapa, menunjukkan wilayah yang akan ditaklukan oleh Majapahit
justru karena mayoritas masalahnya jadi sensitif secara politis. bapak bangsa kita sengaja memilih bahasa melayu sebagai bahasa nasional, bukan bahasa jawa. bung karno tidak pernah pakai pakaian daerah dan sengaja memilih safari sebagai pakaian resmi
Mending mikirin gimana caranya bikin bangsa ini maju dan berubah ke arah yg lbh baik, tugas kitalah para anak muda bangsa sebagai penerus... Jd kenapa mesti bahas nama negara yg menurutku memang sudah bagus, Indonesia...
namun, tetap saja pemilihan kata indus yg berarti india terasa janggal
sejarah menjelaskan bahwa dulu orang-orang belanda mengira bahwa kita adalah india yang ditemukan inggris, entah mungkin karena kesamaan dari segi rempah-rempah yg melimpah ruah, tapi sekali lagi kenapa harus india?
any explain?
Adalah Adolf Bastian, seorang dokter dan sekaligus etnolog Jerman, yang mempopulerkan nama Indonesia ketika menerbitkan laporan perjalanan dan penelitiannya di Berlin, yang diterbitkan dalam karya 5 jilid (1864 – 1894) dengan judul “Indonesien, oder die Inseln des malaysischen Archipels” (bahasa Jerman, artinya: “Indonesia, atau Pulau-Pulau dari Kepulauan Malaya”). Jilid I berjudul Maluku, jilid II Timor dan Pulau-Pulau Sekitarnya, jilid III Sumatera dan Daerah Sekitarnya, jilid IV Kalimantan dan Sulawesi, jilid V Jawa dan Penutup.
Sejak dahulu hingga sekarang, para ilmuwan Eropa lebih senang menggunakan istilah/kata bahasa Latin atau Yunani untuk penamaan hal-hal yang sehubungan dengan ilmiah, demikian juga untuk menamakan ras penduduk di wilayah Malaya dan India Belanda bagian barat.
Eduard Douwes Dekker, dalam bukunya “Max Havelaar” menyebut India-Belanda dengan nama Insulinde, variasi bahasa Belanda untuk Kepulauan India. Ketika Indische Partij (Partai India) yang didirikan oleh keponakannya dilarang oleh Pemerintah India Belanda tahun 1913, para anggotanya mendirikan Partai Insulinde.
Baik Indunesian, Indonesien atau Insulinde semua artinya adalah Kepulauan India, untuk menunjukkan identitas pribumi yang hidup di bagian barat wilayah India- Belanda, sedangkan yang hidup di wilayah timur –Flores, Timor, Maluku dan Papua-sebenarnya adalah orang-orang Melanesia (Kepulauan orang-orang hitam).
Yang termasuk pertama menggunakan kata Indonesia pada awal tahun 20-an adalah Perhimpunan Indonesia di Belanda, Sam Ratu Langie dan Partai Komunis Indonesia.
Jadi kata Indonesia yang sampai sekarang digunakan oleh Republik Indonesia artinya tak lain adalah: Kepulauan India.
Selain Indonesia, yang menggunakan nama yang “diciptakan” oleh orang-orang Inggris dan kemudian dipopulerkan oleh orang Jerman, juga Phillipina (Filipina), yang masih tetap menggunakan nama peninggalan penjajahan. Ketika orang-orang Spanyol menguasai wilayah tersebut, sebagai persembahan kepada raja Spanyol, Phillip, jajahan itu diberi nama Philippina.
Banyak negara setelah merdeka mengganti nama yang “diciptakan” atau diberikan oleh penjajahnya, seperti Ceylon menjadi Sri Lanka, Burma menjadi Myanmar, Indo-Cina menjadi Vietnam, Rhodesia menjadi Zimbabwe, Gold Coast menjadi Ghana, South-West Afrika menjadi Namibia, dll.
Jadi seandainya bangsa ini sepakat untuk meninggalkan nama yang diciptakan oleh orang Eropa, maka Indonesia bukanlah negara pertama yang mengganti nama peninggalan masa penjajahan.
Dapat menjadi bahan pertimbangan, untuk kembali menggunakan nama yang telah lebih dari 1000 tahun digunakan oleh nenek moyang kita, yaitu NUSANTARA.
diambil dari tulisan Batara R. Hutagalung
Lihat juga di :
http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia#Etimologi
Bagaimanapun nama Indonesia tidak terdengar aneh kok, jangan selalu membandingkan dengan negara luar....
Dimana-mana rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri
nama NUSANTARA emang lebih bagus
lebih ngena aja
secara nama itu emang uda lama dipake
tapi ga ada salahnya kan kalo misalnya diganti dg alasan tertentu
Pikir juga berapa banyak biaya yang harus dikeluarin untuk ganti nama itu. Gak penting banget!!