It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Disini aja.. Ntar kalo ada yang ke wc, baru gua kesanaa ... Hahah
“Romantis banget sih,” Raoul menyindir mereka berdua, “Rissa, tolong gantiin gue masak dong, gue lagi alergi asep nih”
“Aneh banget sih lo ko, biasanya nggak pernah kayak gitu,” sahut Rissa
“Udah cepetan, gue emang lagi alergi. Sini, Andrew gue yang ngurus,” perintah Raoul
“Iya-iya. Galak banget sih,” dengan segera Rissa meninggalkan Andrew, untuk melanjutkan memasak. Raoul pun kemudian melanjutkan mengobati Andrew. Ketika, ia mulai memberikan alcohol lagi terdengar suara rintihan kesakitan Andrew.
“Aw, sakit nyet,”
“Cemen banget sih lo Drew. Baru kena alcohol doang, belom kena asam sulfat kan?”
“Sialan lo, wajarlah gue kesakitan pas lagi luka kayak gini” Andrew merintih kesakitan, namun Raoul pun tetap melanjutkan membersihkan lukanya dengan alcohol, lalu meberikan obat merah, dan memerban jari-jemari Andrew. Setelah itu Raoul pun duduk di sampng Andrew dan menyenderkan kepalanya kepada bantalan kursi.
“Drew lo tuh kenapa sih?” Tanya Raoul
“Nggak kenapa-kenapa kok,” jawab Andrew santai.
“Ah basi lo. Ceritalah sama gue, gue nggak mau lo mikirin masalah lo sendiri. Kita udah temenan lama kan?”
“Hahaha.. lo emang paling bisa” Andrew terdiam sejenak lalu ia berkata lagi, “Sebenernya, gue lagi marah banget sama nyokap. Pas kuliah nanti gue nggak diizinin buat ikut orkes lagi. Katanya, gue udah harus focus sama masa depan. Kuliah-kuliah aja, nggak usah neko-neko. Man, lu tau kan gue kayak apa?”
“Hahaha, iya-iya gue tau. Lo kan super aktif, sama kayak gue. Atau lebih tepatnya, lu aktif gara-gara ngintilin gue terus kan?” jawab Raoul bercanda.
“Sialan lo,” Andrew memukul kepala Raoul, “yang ada malah lo yang mau deket-deket gue terus,” Kedua sahabat it uterus menerus bermain kata, saling mengatai satu sama lain dengan nada bercanda. Andrew memukul kepala Raoul, juga sebaliknya. Namun, Andrew menghindar dari Raoul, menuju sofa yang lain. Raoul pun mengejar Andrew. Sampai akhirnya, tanpa mereka sadari Raoul menangkap Andrew dan menindih badannya.
DEG.. DEG
Bikin gua lemos aja, #ehh maksudnya lemes
Heheh
Tebak aja reffy.. Hihihi
“Oh shit, kenapa gue deg degan banget?” Tanya Andrew pada dirinya sendiri, “parah-parah, si Raoul mau nyium gue. Tapi kenapa gue gak mau menghindar? Rasanya pengen banget ngerasain ciuman Raoul,” gumamnya lagi di dalam hati. Andrew tidak memberontak sama sekali. Wajah Raoul semakin dekat, dan bibir tipisnya yang berwarna merah muda hampir bertemu dengan bibir Andrew.
AAAAA
Terdengar teriakan Rissa, “kalian ngapain?????” spontan, Raoul dan Andrew pun kaget, dan mereka berdua segera memisahkan diri dengan tergesa-gesa.
“Heh, ngagetin aja,” balas Raoul
“Koko, lo lagi ngapain sama ko Andrew?” tanya Rissa yang sangat kaget dengan apa yang barusan ia lihat.
“Gue lagi niup mata Andrew tau. Tadi dia kelilipan debu,” jawab Raoul
“Bener Rissa, Raoul ngebantuin gue niup mat ague yang kelilipan,” tambah Andrew.
“Oh niupin mata, gue kira kalian berdua mau ciuman. Abisnya tadi gue liat bibir kalian hamper ketemu,” balas Rissa.
“Ya nggaklah. Lo jangan mikir yang aneh-aneh deh. Nggak mungkin gue mau nyium Andrew. Emang gue gay?” timpal Raoul
“Siapa juga yang mau dicium Raoul? Orang gila mungkin mau,” kata Andrew tidak mau kalah.
“Sialan lo Drew,” balas Raoul. Lalu mereka berdua kembali bertengkar kecil, dan Raoul merangkul Andrew dan menjitak kepalanya. Rissa hanya bisa terheran-heran dan tertawa melihat kelakuan dua orang sahabat itu.
“Udah-udah ah, lo berdua kayak anak-anak deh. By the way, makanannya udah mateng tuh. Makan yuk!” ajak Rissa.
udah beberapa kali baca pas adegaan mau ciuman ada pengganggunya
harusnya ganggunya dah udah ciuman, baru seru