It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
keken soalnya lgi bokek...whehehe..
yuhuuii..lagi kak..!! XD
si jonah berarti ngomong indo kek rene dong,agk cadel" gitu..wkwk..
BELOM SELESAIIIII HAHAHA..... SUBTITLENYA MENGARAH KE ENDING YA??? MASIH BANYAK HAL YANG PERLU DIJELASKAN HEHE
WAH SALAM KENAL, SENANG PENIKMAT CERITAKU BERTAMBAH HEHEH.... FTV? WADUHHHH........ PASTI GAK LOLOS SENSOR
Bimo mendekati Dino dengan raut muka peenuh marah. Aku dan Juna yang melihatnya sebenarnya ngeri. Belum pernah aku melihat nya sampai semarah ini.
"Apa maksudmu mendekatiku? Bisa kau jelaskan semuanya?".
Dino dengan muka yang udah ancur lebur karena malu berusaha menjelaskan pada Bimo. Namun sia- sia. Bimo udah terlanjur marah dan mengetahui semuanya.
"Bim... stay calm honeyy..... i can explain its all....". Dino berusaha memeluk tubuh Bimo, namun dengan sigap langsung di tepis Bimo. Tak mau lagi ia disentuh setan jahanam macam Dino. Dino sekarang sudah seperti virus mematikan yang tak boleh didekati sesenti pun.
"Stop manggil gue Honey dan kita PUTUS!". Amarah Bimo sudah memuncak.
"Bimo! Please dengerin gue dulu....."
"GAK ADA YANG PERLU DI JELASIN LAGI! DAN GAK ADA YANG PERLU GUE DENGERIN LAGI! ITS ALL ENOUGHT!" Maka dengan sigap Bimo segera pergi melangkahkan kaki meninggalkan tempat itu. Ia mungkin sudah nggak tahan lagi jika harus melihat Dino.
"Bim.... plis...." Dino masih aja berusaha mengejar Bimo. Namun segera kutahan langkahnya agar ia tak bisa menyusul Bimo.
"Kamu bisa urusin dia sebentar kan sayang, aku mau ngejar Bimo dulu." Juna yang sedari tadi diam berbisik padaku d an segera bergegas mengejar Bimo. Ada banyak hal yang perlu ia jelaskan.
Sementara aku disini. Aku dan Jonah tepatnya, menghalau langkah Dino. Selain itu, aku ingin membuat [erhitungan dengan mahluk nyebelin itu.
"Sudahlah! Menyerah sajalah!,"aku setengah gusar mendekati Dino.
"Lo.... Lo emang sialan Tito! Lo emang sialan! Lo udah berani ngerebut Juna dari gue, dan sekarang elo mengacaukan semua rencana gue! Elo bener- bener kurang ajar! Tunggu pembalasan gue!"
Dengan emosi dan nafas tersengal, Dino masih aja menyentak. Aku hanya tersenyum pias.
"Lo mau balas dendam apa lagi Dino yang cantiknya kayak Beyonce?". Ledekku sebal. "Lo udah jelas- jelas gagal kan? Mau apa lagi? Lo gak bakal bisa menang ngelawan Tito..... Heheheh."
Mendengar ucapanku, Dino semakin amarah. Mukanya kian merah. Namun kian lucu.
"Lo bener- bener kurang ajar."
"Just like you." Ejekku. "Eh, ralat, lo tentu lebih kurang ajar heheheh."
"Well, well, well, Dino... kayaknya sebentar lagi ada kabar buruk deh buat elo." Jonah tiba- tiba menyahut sembari memasukkan kembali propertinya kedalam tas. Mendkati kami berdua.
"Kabar buruk? Apa maksudmu?". Dino tak mengerti.
"Tunggu saja, sebentar lagi polisi akan meringkusmu."
Tiba- tiba Dino tertawa.
"Hahahah... kau bercanda.... dlam rangka apa polisi meringkus gue? ada- ada saja kamu."
Namun belum sempat Dino menyelesaikan kata- katanya. Terdengar suara sirine mobil polisi mendekati kami. Dino terperanjat. Mendadak saja tiga orang anggota polisi turun dari mobil dan MERINGKUSNYA.
"SAUDARA DINO, ANDA KAMI TANGKAP ATAS TUDUHAN PEMBOBOLAN CREDIT CARD ORANG TUAMU!"
Salah seorang petugas berkata sambil menunjukkan selembar surat perintah penangkapan pada Dino.
"A.... Apa maksud Bapak- bapak ini?". Gugup setengah mati Dino berusaha melepaskan diri.
"Orang tua anda yang melaporkan anda. Anda dituduh melakukan penggunaan kartu kredit ilegal dan pemborosan semua uang milik orang tua anda."
"Apa? hahaha.... nggak mungkin Mom dan Dad melaporkanku."
"Kalu anda tak percaya, anda bisa menerima penjelasan yang lebih lanjut di kantor. "
Maka tanpa ba- bi- bu lagi petugas- petugas itu segera menyeret tubuh Dino yang meronta- ronta itu kedalam mobil polisi. Memasukkannya, kemudian menggelandangnya menuju kantor polisi.
***
"Gue nggak nyangka orang tua Dino sampai tega melaporkan anaknya sendiri ."
Aku mengelap keringat yang sedikit mengucur di dahiku. Huft, teryata meladeni mahluk aneh kayak Dino melelahkan juga.
"Kukira karena emang Dino nya aja yang kelewat boros dalam menggunakan uang orang tuanya, hahaha." Jawab Jonah yang berdiri di sampingku setengah nyengir.
Tiba- tiba hapeku berdering. Ada telepon dari Juna.
"Halo?"
"Sayang, gimana Dino nya udah beres?", tanya Juna di seberang sana.
"Lebih dari beres malah, hahah."
"Oh, yaudah. Sekarang kamu sama Jonah kesini yah Ke Cleopatra. Aku udah ngejelasin semuanya sama Bimo."
"Oh, baguslah, yaudah, tunggu bentar ya, bentar lagi aku sama Jonah kesana."
Pip. Kumatikan ponsel dan segera bergegas menuju ke tempat dimana Juna dan Bimo berada.
HAPPY ENDING
Bimo menghela napas panjang sambil menyeruput segelas Ice lemon Tea di hadapannya. Seolah baru daja melepaskan beban yang amat sangat berat sekali(mubazirrrr... hehe). Mukanya masih bete dan dongkol, tapi akau yakin hati dan perasaannya usah membaik sekarang.
"Gua nggak nyangka kalau Dino cuma manfaatin gue buat ngerebut Juna dari elo Tit."
Aku hanya tersenyum mendengar perkataan Bimo barusan. Kalau saja dia bukan temanku, sudah aku tinju- tinju dia, Habis dibilangin dari awal nggak didengerin sih. Giliran semuanya udah terbongkar baru deh ngomel- ngomel gak jelas.
"Udahlah Bim... seenggaknya semua ini udah berakhir. Semua kebejatan Dino udah terungkap kan? Lo harusnya bersukur, sekarang lo bisa ngerasain happy ending. Lo udah tau semuanya. Ini pelajran buat lo agar nggak sembarangan nerima orang buat jadi pacar lo." Celosku setengah geregetan.
"Iyee iye... Tito baweeel hahaha......" Bimo menggusak rambutku kasar dan tertawa puas. Denang rasanya bisa melihat Bimo tertawa bebas setelah lepas dari cengkraman Dino sialan itu.
"Well, i think i should go now, i've done my job."
Tiba- tiba saja Jonah bangkit dari kursi duduk dan berpamitan pulang.
"Jonah, tak bisakah kau disini sebentar, ikutlah menikmati kebahagiaan kami." Aku berusaha membujuk Jonah agar tetap disini.
"Ah tidak, kurasa aku tak berhak menikmatinya. Ada hal lain yang harus aku kerjakan."
"Ya suda kalau begitu. Aku tak memaksa. Tapi aku ucapkan terima kasih karena telah membantu kami. "
"Yeahh..... U're welcome. Perfect Ending is the important thing in my job, heheheh."
Balas Jonah tetap dengan aksen britishnya yang seksi dan senyum menawan.
"Ok, i'll go now. bye."
"Bye...."
Jonah pun beranjak meninggalkan kami .
***
"Omong- omong...... Bagaimana dengan npersiapan kalian terhadap konsernya Gaga?"
Tiba- tiba saja suara Bimo memecah keheningan kami. AKu yang sedang sibuk memainkan Game Angry Bird di hapeku mendadak berpaling dan menoleh kearah Bimo.
"Everything has ready. Dan besok, KAMI BAKAL NONTON KONSERNYAAAAAAAAAA!!!1! HAHAHAHAH!!1" Jawabku dengan antusiasme tingkat tinggi.
"Yah.. yah.. yah... kurasa aku salah menanyakan hal itu. Kau masih terlalu heboh dan maniak jika ngobrol doal Gaga." Bimo mencibir sambil terus menyesap tetes- tetes terakhir Ice lemon Tea nya.
"Apa katamu?"
"Maniak."
"Aku bukan Maniak!"
"Tapi kau memang maniak terhadap Gaga!"
"Apa katamu? Uhhh... dasar Bimo nyebelinnn... sampai kapan sih lo baka brenti menghina gue dan Lady Gaga?".
"Sampai elo bepaling dari cewek aneh itu1"
"Apa kata lo. Mau ngajakin berantem yaaaaa......"
Dan sekali lagi pertempuran antara aku dan Bimo tak terelakan. Seperti hari- hari sebelumnya, pertengkaran otu selalu terjadi. Namun justru itulah menariknya persahabtan kami.
"Udah- udah.. malu ah dilihatin orang banyak."
Juna hanya tertawa- tawa melihat tingkah kami berdua.
bersambung
Bersambung berarti ad donk kelanjutanyaa ???
Heheheh.....bagus lah....ǝĸƲ kira nie Endingnya.....
Ak tunggu ya..
Oh ya...napa g pernah singgah ke pondokku ???
Main2 lah...kasih komen kayak dulu....heheh
Kutunggu ya...
Buat teman2 yang mungkin baru kenalan disini...buruan mampir ke pondok kecilku..
"Akhir Cinta di Ufuk Khatulistiwa"
Kasih saran dan komen aja.....ak tunggu ya...
hahaha masih lanjut kog, okey, heheh... aq sering kog mampir, cuma jadi silent reader ajah, hahaha