It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
haha cerita ini ditulis sebelum ada kabar gaga mau konser di indo... jadi settingnya aku ngayal....
ada kog di www.duniakeciltito.wordpress.com
sabarrrr
hahaha... gw jg.. tp kabar2 btal
semangat
Konser berlangsung selama kurang lebih tiga jam. Dengan penuh antusias, kami, Little Monster Indonesia terus saja mengumandangkan lagu- lagu ciamik milik Gaga. Mulai lagu pertamanya- Alejandro- sampai yang paling muthakhir, Born This Way.
i'm beautiful in my way
Cause God makes no mistakes,
i'm on the right track baby i was born this way
Aku tak bisa berkata apa- apa, hanya rona kebahagiaan yang menyelimutiku. Entah aku harus bilang apa lagi aku gak tahu. Yang pasti Aku hanya bahagia. Senang, dan... entahlah aku tak tahu lagi bagaimana mendeskripsikan nya. Pasca konser, aku berhasil mendapatkan foto bareng dan tanda tangan exclusive dari Gaga di kaos dan notebook diary kesayanganku. Aku juga mendapatkan hadiah spesial dari Gaga. Satu paket album dan artbook yang berisi foto- foto Gaga. God. Ini benar- benar hal terspesial dan ter-amazing dalam hidupku.
***
"Junaaaaa..... Lihat ini... alku dapat semuanya dari Gaga...." pekikku bahagia sambil menunjukkan beberapa merchandise yang kudapatkan dari Gaga. Sementara Juna tetap berkonsentrasi menatap kedepan memegang kemudi.
hahah... sabar ya semuanya.....
Ayo dilanjut
"Kamu memang pantas mendapatkannya say... Semuanya...." Tangan kiri Juna menggusak lembut kepalaku sambil tersenyum. Sementara tangan kirinya masih memegang kemudi. "Kurasa, aku , dirimu, dan Gaga memang telah ditakdirkan dalam satu kisah."
Aku hanya tersipu mendengar perkataannya barusan. Sekali lagi dia bisa juga ngomong nyastra. Aku makin bangga sama Juna. Aku baru sadar sekarang kalau memang dia adalah pacar terbaik yang tak bisa dinilai olah apapun. Dia sempurna dan punya segalanya. Dia baik, perhatian, kaya dan tampan. Benar- benar tipe lelaki pujaan semua orang.
"Ya... kurasa aku, kamu dan Lady Gaga memang telah ditakdirkan satu...." cetusku pelan sambil mengangguk.
"Oya, habis ini kita mau kemana Jun.....???" tanyaku kemudian begitu sadar kalau jalan yang dilalui mobil Juna tidak menuju jalan pulang.
"Kita ke mall dulu ya, aku laper........"
Juna nyengir sambil memegang perutnya yang keroncongan. Aku melirik jam kecil pada dashboard mobil yang menunjukkan pukul empat sore. Jalanan ibukota mulai dipenuhi kendaraan -kendaraan orang- orang yang pulang kantor
***
Mobil Juna berbelok pada parkiran Mall di pusat Jakarta. Mall yang katanya tempat nongkrong favorit nya kalo lagi hang- out sama teman- teman kampusnya. Selepas memarkir mobil, kami segera naik lift menuju lantai teratas , tempat dimana foodcourt berada. Katanya Juna sudah super-duper laper, makanya kami segera menuju ke sebuah restoran fastfood, sebenarnya aku tak begitu tertarik dengan junkfood, tapi tak apalah demi Juna.
"Kamu tunggu disini dulu ya babe, aku pesan makanan dulu."
"Iya.." anggukku sembari nyengir. Nyengir karena akhir- akhir ini Juna jadi sering manggil aku 'babe'.
Lantas Juna segera menuju konter makanan dan berdiri diantara antrian manusia yang lumayan banyak. Iseng-iseng aku mengedarkan pandanganku ke seluruh penjuru mall. Suasana nya rame banget. Maklum, ini hari minggu. Weekend selalu jadi hari paling ramai di ibukota negeri ini, terutama di tempat- tempat hang-out seperti ini, sudah pasti banyak anak- anak muda yang keluar bersama pasangan mereka.
There ain't no reason you and me should be alone tonight Yeah baby, tonight, yeah baby
I got a reason that you Who should take me home tonight
I need a man that thinks it's right when it's all wrong tonight
Yeah baby, tonight, yeah baby
Right on the limb is where we know We both belong tonight
It's hard to feel the rush To brush the dangerous
I'm gonna run right to, to the edge with you
Where we can both fall far in love
I'm on the edge of glory And I'm hanging on a moment of truth
Out on the edge of glory
And I'm hanging on a moment with you
I'm on the edge, the edge, the edge
The edge, the edge, the edge
I'm on the edge of glory
And I'm hanging on a moment with you
I'm on the edge with you
Another shot before we kiss the other side
Tonight, yeah baby, tonight, yeah baby
I'm on the edge of something final We call life tonight, alright, alright
Put on your shades 'cause I'll be dancing in the flames Tonight, yeah baby, tonight, yeah baby
It isn't hell if everybody knows my name Tonight, alright, alright
It's hard to feel the rush To brush the dangerous
I'm gonna run right to, to the edge with you
Where we can both fall far in love
I'm on the edge of glory And I'm hanging on a moment of truth Out on the edge of glory
And I'm hanging on a moment with you
I'm on the edge, the edge, the edge The edge, the edge, the edge, the edge
I'm on the edge of glory
And I'm hanging on a moment with you I'm on the edge with you
Iseng- iseng aku memutar lagu terbaru Gaga sembari nungguin Juna yang belum juga kembali dari mengantre makanan. Mataku masih saja beredar. Dan tepat ketika mataku menyapu arah eskalator, mataku berhenti menatap sosok yang sedang duduk bercengkrama berdua di restoran tepat diseberang tempatku duduk. Bimo. Si cowok kacamata yang beberapa hari ini seakan hilang dari peredaran tengah duduk bercengkerama dengan Iraz, si anak kelas satu yang dulu sempat jadi mantannya Bimo. Otakku kontan berpikir. Aku memandangi mereka sambil tetrsenyum sendiri. Rupanya Bimo dan Iraz sudah baikan. Atau mungkin mereka sudah CLBK alias balikan lagi. Ah, dasar Bimo, katanya sudah gak bakal lagi mengingat -ngingat Iraz, tapi kenyataannya,. Dasar. Tapi syukurlah sahabatku itu juga sudah kembali menemukan tambatan hatinya. Seenggaknya aku lebih rido dia dengan Iraz daripada sama Dino si banci cacingan super nyebelin itu. Ah sudahlah, malas aku membicarakan dia.
Maka segera kuambil handphoneku, membuka aplikasi Whatssap, BBM- ala Nokia dan memulai percakapan dengan Bimo.
Titto: Cieee.... yang lagi nge-date...:p
Bimo: Ha... emang siapa?
Titto: Halah.... udah deh gak usah banyak alesan lagi, gue udah tau.
Bimo: (mikir) Maksudnya apaan sih?
Aku nyengir membaca balasan Bimo yang pura-pura nggak bersalah padahal sudah ketahuan itu. Segera jemariku mengetik balasan pesan.
Titto: Lo di Plaza semanggi lantai 5. Di Pizza Nut sama Iraz kan? Gak usah ngelak deh.
Mataku langsung menuju kearah duduk Bimo. Dan benar. Sekarang dia lagi celingukan seakan akan mencari sesuatu. Tepatnya mencari- cari aku ada dimana sehingga aku bisa melihat dia lagi duduk berdua dengan Iraz. Dan akhirnya matanya dan mataku bertumbuk. Ia hanya nyengir-nyengir kuda saat berhasil menemukan aku yang langsung melambai- lambai ala- miss Universe begitu ia berhasil melihatku. Ia dan Iraz langsung beranjak berdiri menghampiriku. Mereka kayaknya udah selesai makan, jadi langsung saja mereka bangkit dan beranjak mendekatiku yang lagi duduk sendiri.
"Hemm.... dasar ya...."sindirku jahil begitu Bimo dan Iraz telah berdiri dihadapanku.
"Tuh, sama Juna..." ucapku sembari mengarahkan tanganku kearah juna yang sedang berjalan kearahku sembari membawa nampan berisi nas-ayam dan Cola .
Ia berhenti tepat di depanku dan meletakkan nampan keatas meja. Segera ia menyalami Bimo dan Iraz yang masih brdiri mematung.
"Hei, kebetulan banget ketemu kalian disini, udah pada makan?", tanya Juna dengan antusias.
"H...Hei juga Jun... udah kog, barusan kita makan kog, kebetulan aja aku lihat Tito disini, jadi aku samperin deh," Jawab Bimo yang sepertinya sudah mulai biasa aja.
"Oh.. gitu..." Juna mangguk- mangguk.
"Jadi ceritanya ada yang CLBK nih????" celosku iseng.
Segera Bimo menyenggol lennganku. Berharap aku tak mengorek masa lalunya di depan Juna. Mukanya yang tadi sempat padam kini bersemu kembali seperti buah tomat di ladang-ladang sayuran.
Aku hanya cekikikan gak jelas. Sementara Bimo sepertinya sudah mulai nggak nyaman dengan ke-emberanku.
"Yaudah, Tit... Jun.. kita pamit dulu ya, aku mau ke Gramed nih sama Iraz.... ".
"Yah... buru- buru amat, gak ikutan kita makan dulu disini?" jawab Juna agak kecewa.
"Eh, gak, gak usah, kami udah kenyang kog, lagian Iraz juga mau buru- buru kog, iya kan sayang."
Iraz yang sedari tadi diam hanya mengangguk dengan senyuman pias yang dipaksakan.
"Yaudah kalo gitu aku duluan ya, bye Tit... bye Jun......."
Bimo dan Iraz klangsung ngacir begitu selesai menyalami aku dan Juna. Mereka nampak seperti perampok yang buru- buru kabur sebelum keburu digebukin. Aku cuma nyengir menatap kepergian mereka berdua. Lucu. Dasar Bimo. kelakuannya gak berubah. Tetap saja konyol.
Dan tiba- tiba hapeku berdering. Sebuah pesan singkat masuk. Dari Bimo. Segera kubaca.
From:Bimo
Time: 17;02
Sialan. Lo Sukses bikin gue malu di depan Juna. Awas ya. Tunggu pembalasan gue di kelas besok.
Aku kontan tertawa ngakak saat membaca sms Juna itu. Sementara Juna yang sedang asyik melahap makanannya hanya melirik sinis padaku. Segera kuketik balasan sms Bimo. KLIK. Begitu pesan terkirim. Aku segera bergabung bersama Juna menikmati makanan sore itu. Baru sadar aku kalau perutku lapar juga.
To:Bimo
Time: 17: 19
Gak takut. wek.wek.
Kalo lo berani macem- macem sama gue. Berita ClBK lo bakal dimuat di koran sekolah. Oke sobbb.... Hahaahah.
btw.... gw tunggu traktirannya ya....;P
THE END
Tinggal episode tambahan dan cerita sisipan. Gosh. Feels so hard to finish this story. Feels like writing m own lifestory. Oke buat oembaca. Thanks yang udah ngikutin sampe sepanjang ini. Hehe. Tunggu ceritaku selanjutnya.
fb:ginger.titto@yahoo.com