It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
"Well, sepertinya ada yang harus dijelaskan secara detail nih....."
Juna setengah mengerling kearah Jonah. Aku hanya mengangkat bahu, semakin nggak ngerti.
"Well, sebelumnya, let me introdue myself and xplain its all." Jonah lagi- lagi brcakapa dalam aksen brtishnya . "Gu Jonah Packellbell Eugne, gue adalah anggota dari sebuah agen persewaan pacar yang gak prnah kau ketahui di Jakarta ini. Dengan kata lain. Gue bekerja sebagai pacar sewaan, siapa yang mau, dan dia mau ngebayar gue, maka gue bakal jadi pacar sewaa dia."
Aku terhenyak, namun masih menyisakan sedikit pertanyaan dibenakku.
"Jadi lo sama Dino.......???".
"Yepp.... itu cuma salah satu tugas kerjaan gue. Gue sama Dino gak pernah pacaran beneran, dia cuma mantan klien gue aja." Terang Jonah dengan senyum memikat yang aku yakin bisa melumerkan bongkahan es di Antartika.
"Whattt????"
"Iya. Apa prlu kutunjukkan ini???"
Jonah lantas menyodorkan sebuah kartu nama yang terbuat dari kertas marmer yang tampak mewah dan merebakkan aroma parfum yang nampak high class. Pada kartu nama itu tertulis:
PACAR SEWAAN TERBAIK
LOVER RENT AGENCY JAKARTA
5566743219
"Lalu... apa hubungannya masalah Bimo dengan Jonah ini?". Aku brbalik menoleh pada Juna. Melayangkan tatapan penuh interogasiku padanya. Dia cuma senyum santai.
"Setidaknya kita bisa meminta tolong pada Jonah untuk membongkar semua rahasia dan keburukan Dino. Bukan begitu Jonah." Juna tersenyum sisnis sembari menoleh nakal pada si bule itu. Smentara Jonah cuma nyengir menjawab Juna.
" Yep. Kurasa aku memang ingin sedikit brmain- main dengan Dino. Hahahah.... it should be a great Mission, hahah."
"Baiklah Jonah, tugas lo cuma satu: buat bagaimana smua kejelekkan dan kburukan serta sifat asli Dino terbongkar di depan Bimo, sebab dia cuma mau manfaatin Bimo. Kuharap kau profesional dan bisa menjalankan misi ini tanpa membawa nama kami. Kau bisa? "
Jonah pun mengangguk. "Serahkan saja padaku. Asal kau beri ssuatu yang cukup untuk itu."
"Tenang saja." Juna lantas merogoh sakunya. Mengeluarkan sebuah amplop yang nampak penuh, lalu mnyerahkannya pada Jonah.
"Akankah ini berhasil Jun?????" Aku menyenggol, bahu Juna disampingku.
"Tenang saja. Aku sudah percaya pada kinerja dan profesionalisme Jonah." Juna mncoba menenangkanku.
***
"Yasudah kalau gitu, kurasa kami harus pergi sekarang."
Juna bangkit sambil menarik tanganku.
"Tidakkah terlalu buru- buru, setidaknya, nikmatilah dulu teh buatan pembantu terbaik drumah ini." Jonah tampak tak rela kami pulang.
"Mungkin lain kali." Tanpa banyak basa- basi lagi aku dan Juna melangkahkan kaki meninggalkan Jonah yang masih asyik berbaring diatas kursi malasnya.
"Apa aku nggak mimpi? Emang ada pekerjaan kayak gini? Jadi pacar swaan?". Sambil melangkah, kucoba untuk mengeluarkan ung- uneg yang masih tertinggal dihatiku pada Juna.
"Ya kau lihat sendiri kan?"
"Tapi Jun..."
"Apa?"
"Omong- omong, kau kenal Jonah dimana?"
"Asal kau tahu dia punya jaringan yang luas di jejaring sosial."
"Oya?"
"Dan aku juga salah satu mantan kliennya." Juna mengerling nakal kearahku.
"Apa????"
"Hahahahahah... Enggaklah, aku bukan tipe orang seperti Din o, hahahah...."
@Tea_for_two.......Smg lekas sembuh ya......supaya ceritanya bs d lanjutkan....
Slam kenal sm teman2 yang lain....
Tp crta.a lanjut trus dong ya, hehe ;-)
jd gak sabar nunggu aksinya jonah nie..
iya setuju ma tito..
penasaran knapa juna bisa kenal ma jonah...
lanjut ^^
It has been a week...
JONAH'S SHOW TIME
I've done this before
Show me your teeth
Don't want no money (want your money)
That shit's is ugly
Just want your sex (want your sex)
Take a bit of my bad girl meat (bad girl meat)
Take a bite my me
Show me your teeth
Let me see your mean
Got no direction (no direction)
I need direction
Just got my vamp (got my vamp)
Take a bite of my bad girl meat (bad girl meat)
Take a bit of me boy
Show me your teeth
The truth is sexy
Handphone ku terus saja berdering sedari tadi. Aku yang lagi menekuri buku tugas matematika langsung bangkit dari kasur dan meraih handpone yang tergeletak di meja belajar. Tanpa basa- basi lagi segera kulihat nama penelepon yang tertera di layar ponsel, dari Bimo. Aku merengut. Tumben. Padahal semenjak dia jalan sama Dino dia seolah sudah lupa kepadaku. Ia bahkan selalu menghindar jika aku ajak ke kantin atau ke perpusbareng. Semenjak jalan sama Dino dia jadi nyebelin. Tapi ada apa gerangan dia tiba- tiba nelepon aku.
"Halo." Sapaku.
"Hei Tit, lagi ngapain nih?." Jawab Bimo dari kejauhan.
"Lagi ngerjain tugas statistika yang dikasih sama Bu Winda. Kenapa? Tumben lo mau nelepon gue, biasanya juga sms gw gak pernah dibales."
Aku sewot sambil berjalan melangkah mengambil sebotol air mineral di meja dekat kasurku dan meminumnya.
"Hahahah.... ya justru itu gue sekarang nelpon elo. Gue baru nyadar kalo udah lama banget gak ngobrol sama elo, rasanya aneh juga tau. Gue minta maaf deh kalo akhir- akhir ini gue jadi lebih sering merhatiin Din daripada elo. Padahal gue gak semgaja lo, cuma gara- gara Dino nya aja yang terlalu manja sama gue. Heheheh."
Sumpah. Ngedenger kata- kata Bimo barusan rasanya aku pengen muntah. Heloooo. Buat apa sih kamu masih aja suka sama itu ulat bulu. Jelas kelas dia orangnya kayak gitu. Ih nyebelinnnn. Aku menjerit dalam hati.
"Ya udahlah Bim. Slow aja. Aku ngerasa biasa aja kog." Tapi malah kata itu yang aku ucapkan. Sabar Tito.... Sabar.
"Heee... makasih banget ya..... kirain elonya marah.... Bener-bener deh, elo sahabat terbaik yang pernah gue miliki."
preeettt........
"Eh, omong-omong, gimana kanar si Juna? " Sambung Bimo.
"Dia baik- baik aja. Lagi sibuk ngelarin tugas kuliah sama bantu- bantu usaha kue kering mamanya." jawabku sekenanya.
"Hemm bagus deh. Kalian fine- fine aja kan?"
"Yiyalahhh.."
"Mulai ngomel nihhh.. ah, kalo lo ngome jadi keliatan kayak emak- emak deh."
"Bodo...."
"Ngambek- ngambek......"
"Bimoooo! please deh, kalo udah gak ada yang perlu diomongin, matiin aja teleponnya, gue mau ngelarin nih tugas niihh..... bisa digantung Bu Winda gue kal gak kelar ni malemmm." ujarku dengan nada sewot.
"HEHEHEH... iyeee Tito baweeellll... heheh... yaudah, lo lanjutin itu tugas, besok ge nyontek ya, hueheheheh."
"What???? sejak kapan lo jadi pemalas????" cetusku kemudian.
"AKh...sekali- kali nyontek kan gak papa Tit, hehehhe."
"Ah..serah lo deh Bim, pusing gue."
"Hhahaha.. yaudah lo lanjutin tugasnya. Oh iya, malam mingu entar lo free kan? nah lo ajakin deh Si Juna maen bareng aku sama Dino."
"Kemana?"
"Biasa, Sevel Grand Indonesia."
Bagus. Ini saatnya Jonah beraksi. That was the show time for Jonah.
"Yaudah deh, ntar biar aku ngomong ke Juna."
"Nah gitu donkkk...heeee....."
"Yaudah kalo gitu, samlekummm." kataku ingin cepat mengakhiri telepon ini.
"Eh.. tunggu dulu... gue mao nitip salam buat Tante......."
"Iye.... gue salamin ntar...."
"Bener ya?"
"Iye."
"Yaudah kalo gitu. samlekuuummmm."
"Walaikum salammm."
TUTTT.....
Kupencet tombol END pada keypad Nokia E71 miliku. Telepon berakhir. Begitu juga siksaan bathin akibat suara Bimo yang cempreng bin berisik di kupingku.
***
Rupanya Dino udah bener- bener ngubah Bimo sekarang. Bimo yang dulu paling rajin di kelas sekarang udah berani nggak ngerjain tugas matematika. Padahal itu adalah pelajaran favoritnya. Tapi dengar barusan apa yang dia katakan. Dia lebih memilih nyontek kerjaan ku sdarpada ngerjain sendiri. Gawat. Jika ini dilanjutkan. Bisa bisa Bimo jadi cowok gak bener kayak Dino.
***
Baru aku hendak beranjak kembali ke kasurku, tapi tiba- tiba hapeku berdering lagi. Ada sms masuk. Dari Juna
Udah diupdate nihhh...........keke
SEBELUMNA AKU MOHON MAAF PADA SEMUA YANG UDAH NUNGGU LANJUTAN GAGA. AKU UDAH SEMBUH. CUMA AKHIR- AKHIR INI AKU RADA SIBUK SAMA KERJAAN, HEHE. JADI POSTING TERBENGKALAI. AKU JUGA LAGI SIBUK NGEBLOG, HEHE. JIKA BERKENAN SILAHKAN MAMPIR : www.duniakeciltito.wordpress.com atau duniakeciltito.blogspot.com.
All of the people start to rush (Start to rush by)
A dizzy twister dance, can't find my drink or man
Where are my keys? I lost my phone
What's goin' on, on the floor?
I love this record baby but I can't see straight anymore
Keep it cool, what's the name of this club?
I can't remember, but it's alright, a-alright
Just dance, gonna be okay
Da da doo doot-n
Just dance, spin that record babe
Da da doo doot-n
Just dance, gonna be okay
D-D-D-Dance, dance, dance, just
J-J-Just dance
"Ughh....." Aku melenguh kesal.
Juna yang duduk disampingku melirikku dan menyenggol punggung tanganku.
"Kenapa sich... bete amat?".
Aku tak langsung menjawab pertanyaannya. Aku hanya mendengus kesal. "Itu tuh, si Bimo dan Dino og belum datang sih. Katanya harus tepat jam tujuh , gak boleh telat. Tapi lihat nihh.... udah lewat lima belas menit tapi dianya gak dateng- dateng....... huh sebel."
Setengah manyun aku kembali menurunkan badanku untuk bersandar pada meja yang ada di depanku. Sebentar aku memain- mainkan gelas cappucino di depanku. Biasa, seperti inilah kerjaanku kalau lagi bete tingkat tinggi.
"Udahlah, tunggu sebentar lagi, mereka juga pasti datang kog." Balas Juna sambil menggusak lembut rambutku dangan tangan kanannya. Sementara tangan kirinya masih sibuk memain- mainkan handphone. Entah sedang mengetik sms atau apa.
"Kalau mereka nggak datang gimana Jun... kita kan nanti jadi nggak bisa ngebuktiin kejelekkan Dino ke Bimo....."
"Kamu tenang aja sayang, aku yakin mereka pasti datang kog, kamu sabar ya..."
Sekali lagi Juna mencoba menenangkanku yang sudah dirundung kegelisahan. Usapan tangannya yang lembut pada rambutku seakan menghapus semua kegalauan. Aneh, seketika saja, semua rasa gelisah yang ada di kepalaku berkurang sediit demi sedikit.
"Yaudah deh, aku tunggu lagi." Jawabku kemudian. "Omong- omong, kamu lagi sms siapa sih daritadi kayaknya asyik banget."
"Oh ini, aku lagi sms Jonah, ngebahas rencana malam ini."
"Oh", mulutku membulat.
"Kamu tenang aja ya, serahkan saja semua pada aku dan Jonah."
"Thanks ya beib.."
"Sama- sama."
***
Aku lantas menolehkan pandanganku kearah sekeliling. Oya, Sevel ini bukan kepanjangan Seven Eleven seperti yang kalaian pikirkan. Memang tempat ini adalah sebuah minimarket kecil yang terletak di pinggir jalan. Namun bedanya tempat ini menyediakan semacam rest place yang merupakan serangkaian meja-kursi yang ditata apik dengan pemandangan jalan yang indah. Jai banyak muda- mudi yang suka nongkrong di tempat ini kalau malam minggu, karena tempat ini emang asyik.
Sebentar mataku tertuju pada beberapa pasanganb muda- mudi yang tengah asyik bercengkrama. Kelihatannya asyik sekali mereka mengobrol sembari diskusi di depan sebuah laptop di meja. Ah, memang asyik jadi mahasiswa, pikirku. Belum sempat aku memutar mataku ke area yang lebih jauh lagi, sebuah suara cempereng yang khas menyadarkaku.
"Heii Tito... Hei Juna... I'm so sorry yaaa....... kami berdua telat, tau gak tadi di seputaran Sudirman macet amirrrrr............."
Aku mengangkat wajahku keatas. Kearah sumber suara. Dan nampaklah Dino yang, oh, my god susah banget ngejelasin dandanannya. Sementara Bimo-seperti biasa- cuma nyengir berdiri di samping Dino.
I think the nightmare would not end soon.