It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
A DEVIL NAMED DINO
***
Dengan geregetan sambil gigitin jari aku menunggu nada tunggu yang membosankan. Berharap siapapun disana segera mengangkat telepon. Aku benar- benar butuh jawaban. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya telepon diangkat juga. Aku menghela napas lega. Namun segera menyiapkan strategi tempur.
"Halo.." jawab suara lembut dikejauhan.
"EHHH!!? ELO SIAPA SIH? APA MAKSUDNYA 'KAIT' SAMA 'IKAN' YANG ELO MAKSUD BARUSAN HAHHHH????????". Tanpa basa- basi lagi aku ngomel sekencang- kencangnya. Habis aku geregetan. "Elo siapa dan dapet nomor gue darimana? Gak usah sok misterius gitu deh....".
Namun cuma terdengar suara cekikikan kayak kuntilanak keselek ban bemo dikejauhan sana. Aku makin geregetan.
"Eh... Diajak ngomong tuh jawab!! Jangan ketawa aja..."
tapi sialnya si orang yang gue telepon masih aja cekikikan gak jelas sampai hampir keselek.
"Hei..... Ngomong oiiyyy!!!" teriakku sekali lagi.
Dan berhasil. Tawa aneh itu perlahan- lahan berhenti. Terdengar suara helaan nafas.
"Hahaha... " cuma itu yang terdengar.
"Eh.. Elo siapa?".
"Hem..... " seseorang diseberang sana mulai merespon ucapanku. "Menurut lo, gue siapa?".
Sumpah. Aku bener- bener geregetan dibuatnya.
"Udah deh gak usah banyak ngomong... Lo tuh siapa?".
"Welll.... Menurut lo?".
"Ih... Lu denger gue nggak sih... Gue bantai juga lu lama- lama!!" aku setengah mengumpat.
"Weittsss.... Sabar- sabar... Hahaha. Lo gak tau yah kalo marah itu bisa bikin kulit wajah lo jadi mengkerut dan lo jadi cepet tua???".
"Gue gak butuh ceramah soal dermatology!!!".
"So???".
"Elo siapa monyett... Jawabbbb!".
"Wah... Wah... Wah... Ternyata kalo marah lo ngeri juga ya, hahaha..."
Aku cuma diam. Mencoba mengatur nafasku yang empot- empotan gara- gara menahan rasa marah dan jengkel yang diluar kontrol. Ingin rasanya aku mutilasi orang ini kalau saja aku tahu siapa dia.
"Elo Tito kan?" sambungnya.
"Iye... Dan elo siapa? Apa maksud dari ucapan lo tentang kait dan ikan tadi?".
"Hemmm......."
"Apa???".
"Well... Masa lo gak kenal suara gue sihh?? Hohoho.... Padahal suara gue kan mirip- mirip Syahrini yang 'sesuatu' gituhhh......."
whattt????.......
"Eh... Gue gak peduli kalo suara lo mirip syahrini kek, mirip beyonce kek, ato mirip Omas sekalipun. Yang gue peduliin sekarang siapa elo dan apa maksud perkataan lo tadi!"
"Hem.... Gue...."
"Siapa?"
"Gue.... Siapa ya?????".
"Ah.. Nyebelin banget sih lo!!!"
"Well, gue...... Lo masih inget gue kan??? Gue.... Gue Dino."
"Whattt???? Dino???" aku setengah melongo dan kaget.
"Iya... Dino yang dulu pernah lo datengin pesta ultahnya bareng cowok nyebelin berna,a Juna... Inget kan???".
"Eloo... Elo... Elo dapet nomor gur darimana?".
"Bimo..."
"Bimo???". Aku melirik kearah Bimo yang memasang muka penasaran disampingku.
"Iya... Kemaren kan gue jalan sama dia... Wekk... Wek..."
"Whattt???? Huhhh.... Trus apa maksud perkataan lo tadi?"
"Haha... Masa lo gak paham sih maksud gue barusan... Lo pasti payah dalam peribahasa ya?"
"Maksud lo? Udah deh gak usah plin- plan, straight to the point aja. Apa maksud perkataan lo tadi?". Aku ngos- ngosan juga, capek.
"Hem.... Gue tau kalo lo udah jadian sama Juna. Dan sebentar lagi, lo juga tau kalo gue bakal jadian sama Bimo...."
"Trus apa hubungannya?".
"Menurut lo?"
"AhhhRRRRGGGGHHHHH JUST TALK THE MAIN POINT YOU KNOW???? SHITTTTTTTT!!!!!!"
"haha..... Stay calm dude. Dont too easy to being mad... Hahah..."
"Udah deh... Apa hubungannya?".
"Wel... Lo mau tau?"
"Tentu aja!"
"Okey...."
"Apa?"
"Jauhin Juna. Atau gue bakal bikin Bimo, sahabat terbaik lo itu menderita."
"APA????".
"JAUHIN JUNA ATAU GUE BAKAL BIKIN BIMO MENDERITA SEUMUR HIDUP ANJIIIINGGGGG!" dino tiba- tiba berteriak sekencang- kencangnya.
Dan tuuuuuuuutttt............... Telepon kembali berakhir. Sialan. Sialan. Sialannnn..... Umpatku. Setengah kubanting handphoneku keatas meja. Jadi ini yang direncanakan Dino sehingga dia mendadak jadi mendekati Bimo. Untuk merebut Juna kembali. Ya. Dino ingin merebut kembali Juna dariku. Benar- benar licik setan yang satu itu. Aku benar- benar gak nyangka.
"Siapa yang nelpon barusan Tit??" Bimo masih menatapku dengan penuh rasa ingin tahu. Sebenarnya aku ingin mengatakan siapa yang menelepon dia tadi. Tapi wajah polos Bimo tiba- tiba menyurutkan niatku. Aku gak mau membuatnya tersakiti.
"Bu... Bukan siapa- siapa kog."
"
VERSUS
Kuhempaskan tubuhku yang lelah diatas kasur empuk dikamarku. Aku menarik nafas panjang. Kemudian menghempaskannya, mencoba membuat tubuhku sedikit lebih rileks. Aku masih saja kepikiran soal telepon Dino di sekolah tadi. Kenapa dia sampai punya rencana jahat seperti itu. Kenapa dia tega menyangkut-paut kan Bimo yang tak tahu apa- apa cuma demi mendapatkan Juna kembali. Kenapa tidak langsung menantangku saja sekalian?. Benar- benar licik orang itu. Rasanya dia tahu betul kelemahanku. Sialan.
***
Tiba- tiba handphoneku berbunyi. Memekikkan lagu telephone milik Gaga. Segera kuraih handphone yang ada didalam tas selempangku dan kulihat layar ponsel. Dari Juna.
"Halo." sapaku pelan.
"Hei, kamu lagi ngapain sayang kog lemes gitu?".
"Gak papa Jun... Cuma capek aja, baru pulang skul nih". Jawabku sambil memijit- mijit pelan tengkukku.
"Oh... Gitu. Eh, ntar sore temenin aku yuk say. Aku mau beli kaos sama pin up Lady Gaga nihh. Kamu lupa ya kalo konser Gaga tinggal dua hari lagi. Kamu udah nyiapin apa aja say buat nonton konsernya?".
Oh, ya. Aku baru inget. Kalau konser yang ditunggu- tunggu Litle Monster seluruh Indonesia itu akan dihelat dua hari lagi. Tapi entah kenapa aku jadi gak semangat. Meskipun sebelumnya aku begitu menanti- nantikannya. Namun mendadak saja aku jadi gak mood soal konser itu. Ah. Ini semua gara- gara Dino sialan itu.
"Em.... Kamu bisa pergi sendirian aja kan sayang.... Ato sama Windy (adik cewek Juna) gituh... Aku lagi capek nih.." ucapku mencari alasan. Hari ini aku gak pengen kemana- mana. Aku pengen mengistirahatkan otak dan tubuhku.
"Lho... Kog gitu sihh.. Emangnya kenapa? Kamu sakit?". Suara Juna terdengar kecewa.
"Engg... Enggak sih.. Cuma...."
"Kamu lagi ada masalah ya...?" tiba- tiba saja Juna memotong ucapanku. Dan tepat sasaran. Aku skak matt.
"Udahlah... Cerita aja sama aku kalau kamu ada masalah sayang... Siapa tahu saja aku bisa ngebantuin kamu......".
"Jun........."
"Iya..........".
Tapi tiba- tiba keraguan kembali menyeruak kedalam benakku. Aku pengen banget nyeritain semua yang terjadi. Tentang Dino yang manfaatin Bimo buat dapetin Juna lagi. Tapi tiba- tiba aja aku ragu. Aku gak mau ngelibatin lebih banyak orang lagi. Ini masalahku dan Dino. Gak perlu melibatkan Juna. Dan seharusnya gak perlu pula melibatkan Bimo.
"Ah... Bukan masalah penting kog Jun..." tegasku kemudian sambil menghela napas panjang.
"Hem... Yaudah kalau kamu gak mau cerita. Mungkin belum saatnya. Tapi ntar sore kamu harus nemenin aku pergi."
"Tapi Jun...."
"Kalau kamu gak mau, aku bakal tetep jemput ke rumah kamu."
aku mengkerut. Menyerah.
"Yaudah deh... Aku mau.."
kyknya pertengahan atau akhir 2012
Ini aja masalah baru, jgn dulu, tunggu masalah ini memuncak
setuju... Kalo soal tokoh baru, nunggu masalah kelar dulu. Hehe
atau jatuh dari lantai 50 gitu
wahhh... Jahatnya kak poke.... Sadisss... Wakaka....
nya mas @reddaa19.... Iya sihh... Emang susah mengembangkan konflik kalo titonya cerita.
Kasihan titto nanti bad mod aja klu ada dia secara titto emang udah lama ngimpikan konsert lady gaga.
"Sayang???"
"Hemm????".
"Sayang kamu kenapa sih?".
"Eh??".
"Haloooo.........Kamu kenapa sih bengong aja dari tadi???".
Juna menggoyang- goyangkan tanganku sambil menatapku dengan nanar. Berharap menyadarkanku dari lamunan panjang. Seketika aku terkesiap. Aku baru sadar kalau sedari tadi aku bengong dan gak ngedengerin omongan Juna sama sekali. Aku menoleh pada Juna yang duduk dihadapanku sambil menyedot segelas Ice Blended Coffee yang tinggal separuh. Di kursi sampingnya, tergeletak beberapa kantong tenteng yang berisi bermacam- macam pernak pernik dan aksesori ala Lady Gaga yang baru saja kami beli.
"Eh.... Nggak papa kog...". Aku langsung terperanjat dan membenarkan letak duduk yang gak salah sama sekali.
"Kamu lagi ada masalah ya?". Tatapan tajam Juna menusuk- nusuk arogansi ku.
"Eh... Enggak kog...".
"Jujur deh..."
"Enggak... Beneran aku gak kenapa- kenapa."
"Tapi kenapa dari tadi kamu bengong aja sih??? Aneh deh... Aku tahu kamu. Kalau kamu bengong begini, kamu pasti lagi ada masalah. Udaah cerita aja...."
aku mimpi abis ngasih bakso atom *bakso kuah yg besar" itu lho*
nah,abis itu aku langsung pura" pamit ad urusan,pdhl didalam baksonya itu ada bom...n meledak deh bomnya didlm bdn dino... *merasa orang paling bahagia didunia*
lol