It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
lha khan emg betul gitu toh.... XD
cba baca chapter" sebelumnya...ad mispelling kli...(?)
pendek nie...
jadi makin penasaran...
lanjut ^^
Secara selama 3 than ini hanya bs membaca saja...g tau deh...mungkin ak nya yg bego....
Jujur cerita kamu bgs bngeeeet....ak selalu ngikuti cerita kamu mulai dr ....
Get Married,Lanang...dan ini....Saluuuut..bgs bngeet.....Sukses buat kamu dan kalian smua....salam kenal......
smoga baik2 aja...
pasti bkalan ditungguin sampe siap bwat post lagi..
Masalahnya kayaknya brt bgt deh...
Semangat y kak!
Aku sedikit menolak ketika Juna setengah mendorongku di depan sebuah rumah nan megah bercat hijau. Aku tak tahu rumah siapa ini. Tiba- tiba saja Juna membawaku kesini. Dia bilang inilah satu- satunya cara untuk menjinakkan Dino. Dengan meminta totlong pada seseorang dirumah ini. Tapi aku tak pernah tahu siapa pemilik rumah ini.
"Ini rumah Jonah." jawab Juna singkat.
"Jonah?". aku mengangkat bahu, tak mengerti.
"Bule yang dulu kau lihat di pesta ulang tahun Dino."
"Apa?" Aku sedikit terhenyak. "Apa hubungannya masalah Bimo dengan bule itu?".
"Justru dialah satu- satunya orang yang bisa membantu kita untuk saat ini."
Tanpa berkata lagi Juna lantas menarik tanganku untuk bergerak mendekati pagar pintu yang setinggi menara eiffel (upss..... too hiperbol). Beberapa saat kemudian Juna memencet bel pintu dan terdengarlah suara nyaring yang pasti terdengar nyaring di dalam. Dan beberapa saat kemudian muncullah seseorang mendekati pagar tempat kami berdua berdiri. Seorang wanita berumur empat puluhan. Dengan dandanan khas pembantu rumah tangga dia menghampiri kami dan menyapa dengan logat jawanya yang kental.
"Anu , mas- mas nya ini mau cari siapa ya?". Perempuan itu sedikit membuka pagar sambil membungkukkan badannya.
"Eh, Bi, Jonah nya ada?".
Juna segera membalas pertanyaan wanita itu tanpa menyisakan waktu buatku untuk bertanya lagi.
"Oh, temennya Tuan Jonah ya?"
"Iya Bi."
"Tuan Jonahnya lagi ada tamu sih Mas, tapi sebentar deh, saya tanyakan dulu Tuan Jonah nya mau ketemu sama mas apa ndak. Omong- omong dari Mas siapa ya?"
"Juna, bi."
"Oh, Mas Juna ya. Tunggu sebentar ya Mas."
Lantas wanita itu segera masuk kembali kedalam rumah. Sepertinya ia hendak menemui Jonah.
Aku yang sedari tadi penasaran naudzubillah memberanikan diri untuk meluncurkan kata- kata itu. Habisnya aneh, tiba- tiba saja Juna ngajakaku kesini untuk membantu menyelesaikan masalah Bimo- Dino. Terus terang aku kaget dong. Padahal seumur- umur aku gak pernah kenal sama yang namanya Jonah si bule itu.
"Sudahlah, nanti kamu juga tahu sendiri ."
Beberapa saat kemudian si pembantu tadi muncul lagi dengan senyuman yang amat sangat ramah. Sedikit tergesa ia berjalan menghampiri kami.
"Nah Mas Juna, kata Tuan Jonah, Mas- mas ini suruh langsung masuk saja. Tuan Jonah nya ada di teras belakang."
"Yaudah kalau gitu, makasih ya, Bi." Tanpa ba-bi-bu lagi Juna spontan menarikku memasuki rumah itu. Nampaknya ia sudah hapal betul semua letak dan isi dari rumah ini. Terbukti. Dia gak mikir mikir lagi buat menuju teras rumah yang dimaksud wanita tadi.
Dan kami berdua berhenti pada sebuah teras sejuk yangdipenuhi pepohonan bonsai. Ada juga kolam renang sedang yang dipenuhi air jernih berwarna biru. Di satu sisi kolam renang, tampak Jonah, si bule berbaring diatas kursi malas yang diteduhi payung. Disampingnya, duduk seorang lelaki muda yang nampak mesra dengannya. Sesekali mereka berciuman. Bercanda- canda.
"Hei Jun....." Jonah langsung menyadari kehadiran kami dan segera menyapa kami berdua.
"Hei juga Jonah." Balas Juna.
Sebentar Jonah berbisik pada lelaki disebelahnya. Lantas si lelaki bangkit berdiri dan meninggalkan Jonah sendirian. "Come on, join with me here."
Aku dan Juna pun langsung melangkah menuju kearah Jonah berbaring. Lantas kami berdua duduk ditepi kolam renang. Sementara Jonah masih saja sibuk mengutak- atik BlackBerry nya.
"Sudah lama kalian disini?". Aku sedikit terkejut mendengar perkataan Jonah barusan. Ni bule bisa bahasa Indonesia toh.
"Lumayan sih..."
"By the way. Who is it? Pacar kamu?". Tanya Jonah dengan aksen British yang terdengar seksi.
"Yepp. Ni Tito, pacar gue. Tepatnya pacar yang paling baik yang pernah gue miliki." Juna setengah mengerling nakal ke arahku. Aku tersipu.
"Hahahah...... kukira emang dia lebih baik dari Dino sialan itu, hahah......"
Juna dan Jonah tertawa- tawa. Membiarkan aku yang duduk terbengong- bengong diantara mereka. Aku menggerutu. Sebenarnya ada apa ini. Bagaimana mereka bisa akrab? Apa mereka sudah saling kenal sebelumnya. Dengan modal nekat aku setengah berteriak.
"Plis... tolong kalian jelasin ke aku, ada apa ini sebenarnya?"
akhirnya ada updatetann...
jd penasaran juga ma hub dua orang ntu..
jangan2 mereka sekongkol tuh..
@teafor_two : sekarang dah baikan???
pengen tahu gmn carana dino ketabrak truk ni biar nyingkir
cepet sembuh ya ka ,
GBU ,