It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
gue jstru malah kesian ama si Dava.a..
Malam itu kami makan disebuah restoran di tepi pantai Legian.Restoran terbuka bergaya latin itu bernama MACCHIO(samaran).Salah satu restoran terbaik disini.Dan setahuku,orang2 yg makan disini jg dari kelas menengah ke atas.Tita malam itu nampak manis dan benar2 ceria.Dia tak henti2nya tersenyum dan ngoceh soal bagaimana pesta sweet seventeen yg dia inginkan.Wina yg jg datang tampak berusaha menjadi bagian dari keluarga Randy.
Aku sendiri jg berusaha membaur.Mencoba menjadi bagian dari pesta kecil itu.Bukan hal mudah ternyata.Aku sering kembali tenggelam dalam pikiranku sendiri,tidak fokus dan sedikit bermasalah dg pendengaran.Baik Tante Marsya maupun Oom lwan hampir selalu harus mengulang pertanyaannya.Mungkin mereka berpikir kalau aku harus mengunjungi dokter THT ku.Aku hanya tersenyum kecut dan melayangkan pandanganku ke pantai.Tak begitu banyak orang yg berlalu lalang.Pantai cukup sepi,sepertinya enak untuk menenangkan diri.
Saat Kami selesai makan,aku berpamitan untuk jalan2 ke pantai.Aku berniat untuk pulang sendiri.Waktu itu Tante Marsya hanya tersenyum dan meminta Randy untuk menemaniku.Aku sudah berniat untuk menolak,tp pandangan Tante membungkamku.Padahal aku tak enak dg Wina dan Randy.
Tp temanku yg satu itu benar2 hebat.Dia hanya tersenyum dan melangkah ke pantai mendahuluiku.
"Maaf,"kataku saat kami berjalan menelusuri pantai. Sesekali kami berpapasan dg bbrp turis yg jg sedang berjalan-jalan.
"Santailah Va.Mama tahu kalo lo lebih butuh gw. Beliau mencemaskan lo.Lo tahu kan?"kata Randy.
"Beliau ibu yg baik!Gw beruntung bertemu dg beliau. Dengan seluruh keluarga lo yg telah menganggap gw bagian dari mereka."
"Kalau begitu,kenapa lo tetep gak bisa menganggap kami sebagai keluarga?"sergah Randy cepat.Dia menatapku tajam."Lo tahu kami menganggap lo keluarga.Lo sadar kami peduli ke lo.Tapi kenapa lo ga bisa percaya sama kami?Membagi apa yg lo rasa ke kami!!"sergah Randy lagi. Kami telah berhenti melangkah.Dari lampu sebuah restoran,aku bisa melihat mata Randy yg melihatku marah.
"Bukannya gitu Ran."
"Terus apa?Kenapa lo nyiksa diri lo begini?Kita semua cemas ngeliat lo."
"Gw baik2 aja kok,"belaku.
Randy mendengus keras."Kapan terakhir kali lo ngaca?Sadar gak lo kalo lo sekarang sedikit kurusan?Tau ga lo, kalo ada lingkaran kehitaman dibawah mata lo?Kapan terakhir kali lo tidur cukup?Tau ga kalo penampilan lo jd awut2an?"
Aku tak menjawab.
"Lo jadi aneh.Pendiem,suka ngamuk,dan kaya orang gila yg punya dunia sendiri dalam otaknya.Lo ga ada bedanya dg mayat hidup.Mata lo kosong.Dan lo jd penyendiri akut yg bahkan ga mau gw deketin.Gw ga tau skrng lo tinggal dimana.Ada apa Va?!"tuntut Randy"Kenapa lo jd kayak gini?"
Aku merasakan ada gumpalan diujung tenggorokan yg seperti hendak keluar.Tp gumpalan itu melekat disana.Tak bisa kudorong keluar.Hanya membuatku sulit bernafas saja.Aku ingin berteriak,memberitahu Randy.Tp aku tak bisa.Karena aku tak tahu apa yg harus kuberitahukan pdnya."G-gw. . . .g-ga tau,"bisikku lirih dg dada yg semakin sesak.
"Agung kan?!"tanya Randy pelan,tp cukup membuatku kaget.Kutatap matanya nanar,tp Randy hanya tersenyum, "Lo jatuh cinta padanya,"katanya lg.Itu bukan pertanyaan. Itu pernyataan.
Udara bagai berhenti disekitarku.Suara hingar bingar musik dikejauhan lenyap dg tiba2.Yang ada hanya gema dari kalimat terakhir yg Randy ucapkan tadi.Lebih dari tadi, aku ingin berteriak.Karena kalimat terakhir Randy tadi seolah-olah begitu tabu untuk terdengar di telingaku. Perlu bbrp menit bagi pendengaranku untuk kembali normal.
"Kenapa lo gak mau jujur?"tanya Randy setelah keheningan yg lama.
Randy sudah hendak mengatakan sesuatu saat kami dengar suara orang yg ngomel dlm bhs inggris,berjalan mendekat ke arah kami.
"You are nuts!It's cold and yet you swim!"omel satu suara.
"Honey,in my country,it's warm!"sanggah suara lain.
"But still.Come on!We have to go back to hotel so you can change your shorts.We are so not gonna have dinner till u're wearing proper clothes And. . ."
Kalimat itu berhenti disana.
Didepanku,Agung berdiri, tampak kaget dg seorang pria bule berambut coklat gelap disebelahnya.Bule itu hanya mengenakan celana pendek yg tampak basah.Tubuhnya merupakan gambaran sempurna dari seorang lelaki.Dia tinggi tegap,bahkan Agung yg tingginya sama dgku(skitar 178 cm) hanya setinggi bahunya.Wajahnya menawan dg hidung tinggi dan bibir tipis merah,serta mata yg dalam.Bagian pipi,dagu dan atas bibirnya dihiasi dg rona kebiruan bekas cukuran yg membuatnya terlihat jantan.Dadanya penuh dg lekukan tanpa cela. Perutnya yg langsing dihiasi dg lengkung2 six packs yg nyaris sempurna.Sedikit bulu dada ikut menghiasi dada indahnya yg pasti akan membuat lumer kaum hawa.Tampak menebal di bagian tengah bersambung turun sampai pusar.Trs sampai ke bagian yg tertutup celana pendek basahnya.Mereka berdua tampak seperti pasangan gay sempurna yg hanya pantas berada dalam iklan.Dan mereka bergandengan tangan.
"Agung?!"sapa Randy tak percaya.
Dia tampak salah tingkah saat kagetnya telah menghilang. Bahkan kulihat dia seperti menelan ludah."H-hai Ran," sapanya gugup dan hanya menoleh sekilas pdku.Dia tampak ingin segera pergi dari tempat itu,tp jelas itu akan terlihat tidak sopan.
"Dia. . . .,"Randy tak meneruskan kalimatnya.
"K-kenalin Ran,ini. . . . Chris,"kata Agung."Chris this is my friend,Randy!"kata Agung dan aku yg menangkap kalimatnya jelas bahwa dia merujuk pd satu orang saja.Is and my friend.Hebat!Hanya Randy yg terhitung,pikirku kecut.Tapi aku hanya mampu diam didepan mereka dg pikiran campur aduk.
"Oh hello.I'm Randy.How do you do!"sapa Randy.
Chris tersenyum ramah dan menyambut Randy,"Hello Randy!How do you do!"
"Chris. . . .,"Randy tampak berpikir sejenak.Sampai akhirnya,sebuah pemahaman muncul diwajahnya.Dan barulah saat it aku jg ingat.Chris! Mantan Agung yg berasal dari Swedia!Yg katanya akan datang lagi suatu hari untuk. . . .
Perutku langsung terasa mulas!
"Ran!"tegur Agung dg nada memperingatkan saat dilihatnya Randy hendak berkomentar jahil. Randy tergelak tp mencoba menguasai diri.
"Okay fine.Eeeeuuhh. . . .,"Randy menoleh padaku yg sedari tadi hanya mematung diam,"Baiklah.Sepertinya aku yg harus melakukannya,"gumam Randy."Chris. . . . this is my very own best friend.Dava!Dava,Chris!"
Sekarang sebuah pemahaman ganti muncul diwajah Chris. "Oh,you're Dava.Hello,it's nice finally meeting you," katanya ramah dg tangan terulur.
Aku menyambutnya dg ragu,lalu dg cepat melepaskan tanganku.
Dan suasana hening yg canggung menggantung diudara.
"Well. . . .kalo gitu kami pergi dulu ya?Chris harus ganti baju,"pamit Agung akhirnya."Come on Chris!"
"We're gonna have dinner at Macchio.You guys are welcome to join us!"undang Chris ramah sembari satu tangannya memeluk bahu Agung.
"Really?Thank you,but we're just there,"balas Randy.
"Well,that's a shame.Nice meeting you then.Hope we can have sometime together later,"pamit Chris dan merekapun melangkah pergi.
Hening!
Aku masih berdiri ditempatku dg perut yg semakin mulas. Bahkan sekarang bisa kurasakan tubuhku terasa dingin mendadak,tp anehnya,keringat justru bermunculan disekujur tubuhku.
"Va. . . .,"panggil Randy.
Gelegak dalam perutku semakin menggila.Dan akupun tak mampu lagi menahannya. Aku langsung jatuh tersungkur dan muntah hebat.Semua yg telah kumakan dan kuminum tadi seolah-olah meloncat keluar.Tubuhku kejang-kejang saat aku memuntahkannya. Randy terpekik kaget dan mencoba membantu dg memijit mijit leherku.
Bbrp saat kemudian saat semua isi perutku telah habis keluar dan hanya rasa pahit dimulutku yg tersisa,aku terduduk lemas.Nafasku memburu sementara tubuhku basah oleh keringat."Maaf,"kataku lemah dg suara yg terdengar asing ditelingaku.
Randy menatapku aneh.Dia hanya tersenyum sedih dan mengangkat tangannya.Kukira dia hendak membantu membersihkan sisa muntahan yg mungkin berlepotan di mulutku.Tp tangan Randy justru mengusap pipiku yg ternyata telah basah,dan semakin basah.
Aku. . . . menangis?
"Keluarkan semua,"kata Randy lirih dan memeluk kepalaku.
Dan untuk pertama kalinya aku melakukan sesuatu yg belum pernah kulakukan didepan Randy,lebih2 lagi dalam pekukan eratnya.Aku menangis hebat!!
Nafasku sampai tersengal saat aku merasakan sumpalan dalam dadaku yg kembali seperti memaksa keluar.
Dan akhirnya,aku benar2 tahu kebenaran yg selama ini tertutup dimataku!!
"Y-ya Tu-Tuhan. . . . . A-aku. . . .mencintainya,"bisikku lirih, tersengal keras diantara usahaku untuk bernafas.
Dan aku kembali kalah.Membiarkan sumbat dalam rongga dadaku terbuka diiringi oleh rasa sakit yg nyaris menghilangkan kesadaranku.Akupun mengerang keras!
thanks 4 all the supports!
always waiting 4 your comments!
Rasanya bagai tertusuk sembilu.....sakiiiitt......!!
Lol
@jay dody : ok kak,aku tunggu terus kok...hehe... XD
@jay dody: Berarti Selasa dobel ya? Tripel malah buat ngegantiin nunggunya.