It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Mas Pokemon,
hihihi, takut salah mengomentari, bukan takut baca
(jadi harus dibaca seksama kan mas).
Wah.... moga aman ya JKT, terhindar dari banjir, amiiinnn
aq akan coba jadi shabat yg baik.hehe...
buat mas @aderahmat,terus berjuang n tetap semangat,semoga semua kerjaan & kuliahx lancar.
salam buat amir juga,hehe..,(jadi pengen bneran temenan ma kalian,ada FB gak.?!boleh minta.?!)#ngemis .com
Iya Bro chi-lung, dengan senang hati.
Alamat FB nya ntar saya kirim di pesan pribadi.
Makasih ya Bro, moga Bro di tanah air juga sukses dan lancar semua.
Ya salamnya akan saya sampaikan pada Herr Amirsyahreza Nuralam.
Saya coba tanya pada Herr Nuralam ya untuk membuka diri.
Wassalam,
Ade
Assalaamu'alaikum mas Hakimp,
Apa kabar ?
Hihihi saya kurang yakin ini mas, apa Herr Amir masih percaya sama cinta !
Indonesia butuh ilmu dan pribadinya.
Tiga hari yang lalu, waktu pertama kali Amir menapaki bumi Maroco, kota pertama yang ingin dilihatnya adalah Rabat.
Kota ini tidak sepopuler Casablanca tapi kata teman yang pernah berkunjung kesana, penduduk aslinya lebih dominan, rame, dan kehidupannya mirip di Jakarta pada Bulan Ramadhan.
Dua stengah hari mereka habiskan di Rabat.
Hanya larut malam hingga pagi kebersamaan mereka, itupun Amir telah lelah berkeliling kota dan Tareq lelah dengan para dayangnya.
Tapi alasan yang terpenting bagi Amir adalah agar Tareq bisa bebas bersilaturahmi dengan familinya di Casablanca.
Perjalanan dengan kereta api dari Rabat - Casablanca atau sebaliknya, hanya 1 jam 30 menit.
Tapi apa mau dikata, Tareq lebih tertarik kepada perempuan-perempuan lokal di Rabat.
Silaturahminya dilakukan pada hari ke dua, hanya 6 jam, setelah itu dia kembali lagi ke Rabat.
Atmosfir Casablanca sama saja seperti Dubai, dimana-mana yang terlihat adalah turis
Meskipun hanya setengah hari di Casablanca tapi itu adalah kali pertamanya Tareq tampak dengan kesadaran sendiri menjalankan Ibadah (bagi Amir inilah yang paling berkesan selama disana).
Waktu itu sebenarnya Amir hanya ingin melihat keindahan mesjid The Hassan II Mosque. Tareq adalah asli Casablanca sehingga sangat hafal menuju jalan ke sana.
Waktu zuhur telah masuk sejak 20 menit yang lau.
Tanpak rombongan sholat jemaah meninggalkan barisan.
Amir kehilangan jejak Tareq.
Lalu Amir memutuskan untuk melaksanakan sholat.
Ternyata Tareq telah duluan mengambil wuduk, lalu menuju ruang sholat di mesjid yang megah itu.
Setelah selesai rakaat terakhir dalam sholat, Amir mengucapkan salam,
Tareq dengan tidak terduga menghampiri Amir dan berucap Taqabalallahi wa minkum.
Amir menyambut tangan Tareq sambil mengucapkan kalimat yang sama.
Penerbangan Dari Casablanca Menuju Lisabon
..............................................................................
Kaki Tareq begitu panjang untuk pesawat ekonomi super murah : “Ryan Air”. Tidur Tareq gelisah sekali dengan keringat yang bercucuran. Untungnya Tareq sudah tidak menggunakan jeli rambut ala arab, sehingga aromanya tidak begitu menyiksa. Sebelah kaki Tareq sebenarnya telah mengambil posisi ke arah kaki Amir. Untungnya kaki Amir tidak panjang-panjang amat sehingga bisa ditekuknya ke kanan.
Dari Mohammed V International Airport di Casablanca, pesawat ini tidak langsung ke Jerman tetapi transit di Lisabon, Portugal.
Penenbangan ini memakan waktu 1 jam 20 menit.
Saat mau mendarat di Lisabon, Amir segera menutup laptop setelah melihat foto-foto mereka di Rabat dan Casablanca.
Amir kemudian meneguk jus jeruk yang mereka beli di Casablanka, setelah itu dia menggeser kaki Tareq, sebagai tanda bahwa mereka akan mendarat di Lisabon.
Tareq menggeliat dan bangun.
Bajunya basah oleh keringat.
Dia meminta jus jeruk yang masih tersisa di tangan Amir.
Transit Di Lisabon
.................................................................................
Di Lisabon mereka menunggu selama 2 jam.
Mereka membahas tentang job aransmen musik pada promo film bersama penonton dan para pengkritik film. Ini ajang sehari sebelum dilakukan pemutaran film untuk dinilai oleh dewan juri pada festifal film Frankfurt. Tahap ini juga merupakan ajang promosi agar penonton memenuhi gedung bioskop, karena tertarik untuk menonton film tersebut.
Amir menanyakan seperti apa konsep acaranya.
Tareq memberikan informasi yang pada prinsipnya acara ini dibawakan oleh seorang host.
Tahapannya : host memperkenalkan ide pembuatan film, rangkuman ceritanya seperti apa.
Amir memeberi pendapat : selama tahap ini cukup instrumen musik dari theme song film ini,
kebetulan ide Tareq juga sama.
Dilanjutkan dengan menampilkan wajah-wajah bintang filmnya dan insan yang terlibat dalam pembuatan film, diprediksi sesi ini begitu heboh jadi tidak perlu musik apa pun.
Tahap akhir adalah penayangan dalam layar lebar tentang cuplikan dan adegan dalam film serta proses pembuatan film.
Sehingga penonton akan merasa dekat degan film tersebut.
Pada tahap ini Tareq menyarankan duo-vocalis menyanyikan theme song dengan aransmen musik secara total. Diharapkan ini memicu tepuk tangan penonton dan penikmat film, karena ini adalah akhir acara.
Terhadap saran Tareq ini Amir setuju saja, tapi perlu dirembukkan lagi dengan teman Tareq yaitu si Allaryce Saelac.
Terutama mereka harus tahu dulu komposisi nada dari theme song film itu seperti apa.
Tidak terasa waktu berlalu dengan cepat selama diskusi tadi, sehingga masa menunggu di Lisabon tidak terasa.
Setelah itu perjalanan dilanjutkan dari Lisabon menuju Berlin yang ditempuh dengan waktu selama 2 jam 35 menit.
Penerbangan Dari Lisabon Menuju Berlin
.............................................................................
Amir mengingatkan Tareq pada keindahan bangunan mesjid Hassan II (The Hassan II Mosque).
Tareq menanyakan maksud Amir ingin liburan ke Maroco, diajak ke rumah orang tuanya tidak mau, diajak jalan sama teman-teman perempuannya tidak mau, terakhir mengajak ke mesjid Hassan II.
Amir beralasan bahwa mesjid itu memang terkenal dan banyak turis ingin melihatnya.
Tareq hanya mengucapkan kalimat, perubahan yang sukses adalah perubahan ke arah yang lebih baik.
Ada bungkusan untuk Tareq yang dibelikan Amir waktu di Rabat, kemudian bungkusan itu dibuka oleh Tareq.
Isi bungkusan itu adalah kain sarung untuk sholat dan itu made in Indonesia.
Tetapi bisa di jumpai sampai ke Rabat.
Tareq tersenyum lebar, mungkin malu disindir dengan kain sarung untuk menjadi lebih baik.
Kembali pada kebiasaannya Tareq tidur sepanjang perjalanan.
Tareq mulai kekurangan oksigen, menguap setiap saat.
Setelah Tareq tertidur, Amir juga berusaha untuk tidur.
Melanjutkan Rutinitas Di Berlin
..............................................................................
Setelah tamat S1 di TU Berlin, status Amir naik sedikit menjadi student dipl. arbait.
Tapi tugas Amir juga lebih banyak dari biasanya.
Tidak hanya melakukan penelitian, tetapi juga membantu tugas akhir mahasiswa Bachelor, serta membantu pembimbing praktikum.
Tugas itu tampak menyenangkan bagi Amir.
Amir berangkat rutin jam 08.00 saat Tareq masih tidur dan pulang jam 18.00 (dengan jam kerja yang lebih panjang dibandingkan tugas akhir waktu Bachelor dulu).
Tetapi imbalan yang didapat juga hampir dua kali dari dulu.
Itu lebih dari cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari di Berlin.
Sewa apartemen berbagi dua dengan Tareq.
Bahan makanan kebutuhan pokok serta kebutuhan mencuci dan mandi dilengkapi oleh Amir.
Untuk daging halal, beberapa bumbu arab dan Indonesia dilengkapi oleh Tareq.
Tareq juga membayar kelebihan pemakaian air, listrik, dan pemanas (Heater) serta bensin dan perawatan mobil.
Selama dua minggu ini, jam 18.25 hingga 19.55 Selasa hingga Kamis, Amir dan Tareq terlibat serius dalam latihan aransmen musik pada festifal film Frankfurt tersebut.
Sekurangya ada 12 orang pemusik : 3 gitar dengan segala kategotinya, 1 piano, 2 percusi, dan 4 biola serta 2 terompet.
Hari Jum’at malam, Amir bermain badminton seperti biasa.
Karena kegiatan dan pola Hidup Tareq sudah mulai terarah, maka waktunya dengan perempuan terasa berkurang.
Meski belum full melaksanakan sholat terutama sholat subuh, Tareq telah berinisiatif untuk sholat. Biasanya sholat isya malam sebelum mereka lakukan secara berjamaah.
Syukur, sedikit-sedikit berubah pada kebaikan.
Sekarang sering Tareq terlihat bersama dengan seorang perempuan Tunisia yang bekerja di Post bank Jerman.
Kegitan cuci mencuci piring setelah sarapan pagi dan makan larut malam adalah spesialis Tareq.
Amir membantu dalam memasak yang selalu ditunggu Tareq.
Meski tempat tidur cukup besar, Tareq tidak begitu leluasa berbuat yang tidak baik.
Tareq sangat menghormati bila Amir menolak dengan halus.
Dia hanya berani sekedar mencium kalau Amir lagi tidur, tidak lebih dari itu.
Rasa sukanya berada disamping Amir dan selalu ingin melihat Amir bernyayi, serta ucapan habib kalau memanggil Amir apakah itu cinta ?
Sampai saat ini Amir tidak tahu apa yang difikirkan Tareq pada dirinya.
Yang jelas Amir masih merasa trauma dengan kata cinta.
Melihat perubahan Tareq, sedikit demi sedikit, menjadi pemicu untuk Amir mensuporrt pada perubahan yang lebih berarti.
Tareq juga sudah harus segera tamat dari kuliahnya.
Setelah festifal film ini Amir mencoba dengan jalan baik mendiskusikan kemajuan study dari Tareq.
Promo Festifal Film Frankfurt.
.................................................................
Seminggu sebelum acara ini, informasinya telah di lauching di surat kabar dan website dari film ini.
Mrs Liem menelpon Amir saat lagi makan siang di Mensa.
Kata beliau, mereka akan menghadiri acara itu dan ingin sekali melihat Amir menyanyi dan memetik gitar.
Amir juga menerima banyak SMS ucapan selamat dari teman-teman.
Dari belakang panggung Amir melihat punggung laki-laki yang begitu lengket di otaknya dan seorang perempuan digandengnya berbincang dengan Allaryce teman vocal Amir dalam acara ini.
Allaryce tersentak melihat Amir hadir, dan dia memuji ketampanan saudaranya.
Lalu Hendra dan ceweknya berbalik arah menyalami Amir.
Amir terpana ......
Bukan Leovina ???
Sudah terbukti Hendra tidak pernah serius, kapan nikah nya ? kalau terus mengganti pasangan.
Amir hanya membalikkan kata-kata segerakan ya Hend tujuan muliamu dan keluargamu.
Hendra panas dengan ucapan Amir, tetapi acara harus segera dimulai.
Malam itu di mata Hendra dan Tareq, Amirlah yang paling ganteng.
Wajah putih, bersih, kumis dicukur, jambang tipis, dan bibir bagus dengan senyuman seadanya.
Amir menggunakan stelan jas hitam balutan sutra putih di leher.
Dalam memainkan gitar, meski jarak Tareq dan Amir cukup dekat, mata Tareq tak henti-hentinya memandang Amir nya itu.
Hendra tidak peduli pada Tareq, terserah dia .....
Tapi Hendra tidak boleh juga mencuekin anak gadis orang yang dengan setia menemani dia dan keluarganya pada acara ini.
Semoga Mrs Liem dan Herr Sthulz tidak berfikir negatif.
Di akhir rangkaian acara, suara Amir yang indah, mengalunkan nada tanpa cacat, bergema, dan mengoyak perasaan.
Sambil menahan nafas penonton memberi tepuk tangan yang panjang.
Kemudian Amir menuruni panggung.
Yang dicarinya adalah Mrs Liem dan Herr Sthulz langsung dipeluknya, lalu kedua orang tua itu membalasnya dengan ciuman,
Tanpa disuruhpun Hendra memeluk Amir begitu dalam, sambil memberikan pujian pada penampilan Amir. (Anak kecilpun tahu ini artinya apa)
Bersamaan dengan itu, Tareq mengingatkan Amir untuk segera ke balik layar.
Mereka berjalan berduaan.
Saat mama, papa, dan cewek Hendra ingin berkenalan dengan bintang film ini, saat itu juga Hendra menyusul Tareq.................
Malam ini adalah puncak kemuakan Hendra pada Tareq..................
Juga rasa curiga Tareq pada Hendra ................
Yang jelas Rasa Sayang, Rasa Muak, dan Rasa Curiga adalah murni suara hati ...................
TDK CUKUP SATU JA.
AYO HENDRA KASIH KUNGFU TU SI TAREQ
SUKSES AMIR !
MAS ADE DTNGGU, LANJUT
mungkin juga, rata-rata teman yang kuliah disini Arab semua. Untuk semua urusan mereka serius, termasuk urusan kelamin
Makasih Bro The_jack19 :
jika dibaca dari awal ada benang merahnya.
Setiap satu judulnya, terlihat bagaimana Amir mengambil sikap.
Hanya kalimat datar Bro : jika ....................... maka ...................
Sebuah sikap, kerena .........................
tidak hanya ............... tetapi juga .........
TAKDIR
SAUDARA LEBIH INDAH DAN LANGGENG
(UH KOMEN GW) !
makasi juga mas atas doax.)
Harus itu,Amir gak boleh menutup dirinya. semua manusia pasti punya dan butuh cinta.
ironi memang.kadang orang yg punya cinta tuluslah yg justru sulit mendapatkan psangan yg bner,malah orang yg suka main2 dg perasaan yg selalu dihampiri oleh orang yg ingin mendapatkan cinta yg tulus,hukum permainan alam kali(itu mnurut hemat saya). intinya Amir yg boleh patah hati,haram hukumnya,haha....
aq tunggu PM nya mas,hehe..
sekali lagi makasi,
Assalamu'alkum.
ileung.
Tumben mas Zoro jadi cerdas ! hahahahahaha karena JKT ga hujan ya mas
Waalaikumsalam Bro chi_lung,
sudah saya kirim Bro berupa PM.
Iya Bro, padahal banyak cowok atau cewek di Jerman sana. Mungkin Hendra dan Tareq masih membayangi hidup Amir. Pindah saja ya ke Munchen atau Stutgart kan udah lulus juga.
Sukses ya Bro chi_lung
Wassalam,
Ade
MERASAKAN, SEANDAINYA SAYA ADALAH AMIR