It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
mancing gue mulu lu. Rahasia ah^^hohoho
^^Ruby
Thanks God it's friday! Batinku.
Tugas-tugas kantor yang dateline sudah tercapai. Awalnya aku berniat mau menyusul Klein di Singapura namun Klein bilang dia justru akan sangat sibuk di sana weekend ini. Dia khawatir tidak dapat menemaniku disana.
"Please dont come. I will feel guilty kalo gak bisa nemenin elu." pintanya lewat skype.
Gue menurut saja.
Aku telphone beberapa teman mengajak mereka keluar.
Standar saja rencanaku ini, pergi makan dan belanja kemudian dugem. Standar saja kan?
Atau harus aku jujur aku tidak ada rencana biar mengalir saja malam sabtu ini.
Aku mengganti kemejaku dengan kaos dan blue jeans. Ku pilih sepatu yang sesuai. Sebelumnya aku sudah menyemprotkan parfum yang pantas untuk malam weekend ini. Aku sudah menyediakan kebutuhan ini di dalam mobilku sehingga aku tidak perlu pulang dulu ke apartemenku.
***
Sesampainya di caffe yang kumaksud 3 pria dengan kaos ketat membungkus tubuh kekarnya dan celana jeans yang sesuai sudah melambai memberi kode. Aku menghampiri meja mereka.
"Apa kbr bos kita nih?" kata Calvin. Pria dengan tinggi 180cm ini membuka obrolan.
" Baik. Kalian udah lama?" tanyaku basa-basi.
" santai kita juga baru sampe." kata Alexander.
" tapi kita udah pesan duluan. Lu pesan aja sekarang?" timpal Dolce.
Aku memberi kode ke pelayan dan memesan makanan.
" Apa kabar Klein?" tanya Alex
" Baik. Dia di singapure sekarang." jawabku. Dolce dan Calvin sibuk dengan Iphone masing-masing.
"Gue minta maaf ya gak bisa jenguk waktu dia sakit." sesal Alex lagi.
"HAH? Klein sakit apa emangnya?" tanya Dolce,menghentikan keasyikannya dengan Iphonenya.
" Kecelakaan kecil, gak serius." kataku.
"Kapan kejadiannya?"tanya Calvin.
"minggu ini." jawabku.
"sorry bgt gak bisa jenguk kalo gitu, gue ada kerjaan di Singapura minggu ini."
"it's fine."jawabku.
Pelayan membawakan pesanan 3 pria model ini.
***
Ketiganya ku kenal dari Klein saat dia memintaku menjadi model fotonya bersama ke 3 pria ini. Konsepnya saat itu kami berempat mewakili 4 elemen api,air,tanah dan anggin. Klein memilih model dengan tubuh atletis karena kami nyaris telanjang dalam konsep foto itu. Sejak itu kami cukub sering berhubungan dan tentu saja friend with benifit,mereka partner sex yang pantas.
Kami terlibat obrolan seru sambil makan. Kami bercerita tentang pekerjaan mereka di Singapura minggu lalu. Ketiganya rupanya ke Singapura walaupun dengan berbeda event pekerjaan.
"CLUBING yukz. Bosen nih" kata Calvin.
Tidak ada yang keberatan dan kamipun meninggalkan tempat itu setelah membayar.
Aku menyadarinya sejak awal bahwa semua mata melirik dan mencuri-curi pandang ke arah meja kami berempat. Aku sangat bangga duduk bersama mereka bertiga dan aku tidak terlihat kontras. Aku seolah-olah layak juga jadi model dengan keindahan fisikku.
Kami berempat meninggalkan caffe diiringi pandangan hampir semua orang yang ada di sana.
Suasana malam ini memanas. Dalam keadaan dibawah pengaruh alkohol aku dan Alex mulai terlalu terbawa suasana. Kami mulai saling meraba dan berciuman beberapa kali.
"Kita ke tempat gue aja. Kita orgy yuk. Gue horny nih." Calvin meneriki kami berdua sambil menggandeng tangan Dolce.
Aku mengiyakan sambil melirik jam 02:00.
***
Kami pergi dengan taxi ke tempat Calvin, kami menggunakan 2 taxi karena Dolce membawa dua orang lain dari Club yang mau bergabung.
Nama keduanya?
Tidak penting.
***
^^Elmo
"NAMANYA SIAPA PAK?!" teriakku di teling seorang pria yang kami dorong diatas berangkar UGD.
Mukanya tertutup darah yang sebagian mulai mengering. Dari mulutnya terdengar suara seperti berkumur.
Pergerakan dinding dada saat menarik nafas naik dan turunnya sama. Sekilas itu penilaianku terhadap pasien itu selama mendorongnya ke ruang resusitasi. Kesadarannya jelas menurun.
Jam kulirik sudah jam 02:00 pagi. Sudah hari sabtu.
#binun
sip
Monitor segera dipasang, face mask dipasang di depan hidung dan tanda-tanda vital tetap diukur secara manual.
(tanda-tanda vital:suhu,frekuensi nafas,nadi dan tekanan darah.red)
Lido menyedot darah di dalam mulut pasien,neck colar sudah kami pasang sebelum pasien dipindahkan dari ambulans. Kesadaran segera dinilai dengan GCS, aku dan Capto melakukannya berdua. Rani langsung melapor ke asisten bedah yang jaga malam.
Asinten tidak lama turun. Matanya bengkat.
Dia meminta menyuruh Rani memanggil perawat untuk memasang infus dan pasang kateter.
Kami masing-masing melaporkan hasil pemeriksaan kami sesuai ABCDE.
***
Aku pegang penisnya. Aku tegakkan penis terkulai itu lalu memasukkan jeli lidokain.
(lidokain: obat bius lokal.red)
lalu memasukkan kateter kedalam orifisium uretra eksternum pria itu. Selang kateter itu masuk dan dari ujungnya keluar urin yang sudah ditampung.
Pasien sudah dalam keadaan stabil. Jalan nafas,pernafasan,perdarahan sudah tertangani.