It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
emang, aku juga ngerasa kok, datar tar dan kesannya tersesa2 hehehhe, maaf ya soalnya lagi ada sesuatu gitu
moga kedepannya lebih baik
semngat teruz donk nulisna,
“Sayang lagi apa” tanyaku pada Agus yang sedang berada di dapur. Gak biasanya pagi pagi dia ada didapur kayak gini. Waktu baru menunjuukan pukul setengah 6 pagi, masih cukup pagi bagi Agus buat beraktifitas. Biasanya masih molor dia.
“Mau tahu aja deh mas”
“Wew, dah main rahasia rahasiaan ni ya” kataku
“Biarin, kemaren mas juga maen rahasia rahasiaan juga kan?” timpalnya
“Walah, awas ya mas perksosa nanti kalau gak mau bilang”
“Ih ngancamnya main perkosa, emang semalam masih kurang ya? Agus nih siap aja kalau mau diperkosa, ayo cepetan dong perkosa Agus” katanya sambil menjulurkan lidahnya
“Hahahahhaah, udah ah emang ada apa sih pagi pagi di dapur gini”
“hihihi, laper mas, Agus laper berat ni pengen makan”
“Memangnya selaper apa sih?”
“lapar banget, sepiring pasta, omlet, tempura 5 buah yang udang aja ya, kentang panggang sepiring, sepotong cheescake dan segelas susu hangat juga belum tentu bikin kenyang”
“Dasar ni Agusku sayang gak kira kira, ya udah mas bikinin deh semuanya, sekarang makan bakpia dan yangko dulu yang kemaren dibawa nanti mas bikinin susu hangat dulu buat temen ngemilnya. Baru mas masakin semuanya”
“Asik, makasih mas sayang” katanya memelukku
Aku angkat dan aku gendong sebentar dan kucium pipinya. Aku sangat sayang pada Agusku, gak bosan bosan aku mencium, menggendong ataupun memeluknya. Kalau sudah sayang dan cinta, kata bosan itu tidak ada dalam kamusku. Memanjakan dan memberikan yang dia mau merupakan suatu kebanggaan dan kebahagiaan pada diriku.
“Sayang nonton TV dulu sana sambil ngemil, mas masakin dulu” kataku
“Iya mas luph you”
Agus segera kedepan sambil membawa sepiring bakpia dan yangko. Aku segera bikin susu putih hangat untuknya dan kusiapkan setoples biskuin coklat untuknya kalau kalau dia masih mau makan. Segera aku ke ruang tengah dan kulihat Agus sedang duduk dan melihat acara musik pagi.
“Ini sayang susunya diminum dulu, dan juga biskuit kalau masih mau. Sebaiknya mandi dulu sayang biar nanti kalau waktunya makan sudah segar”
Aku kembali ke dapur dan menyiapkan semuanya, gak terlalu susah sih, aku bikinnya standar aja kok. Simple aja bikin pasta dengan saus krim. Omlet sederhana tanpa keju, Cuma omlet dengan aneka sayur dan jamur. Kemudian tempura juga gak terlalu susah, Cuma persiapannya saja. Dan karena hanya udang saja jadi malah lebih cepat. Sedangkan cheescake aku sudah persiapkan dan dikulkas sudah ada. Utung kentang panggang ini yang agak lama karena dipanggang bukan digoreng. Aku kasih sedikit madu biar sedikit rasa manis setelah selesai dipanggang. Semua selesai hampir satu jam lebih dikit. Aku pagi ini mau makan nasi goreng saja dengan banyak sayuran didalamnya dan udang serta cabe yang banyak heheheheh (biar Agus gak ikut ikutan makan, soalnya dia sering nyerobot makananku sih, tahu rasa kalau dia berani nyerobot yang ini, dia kan toleransi terhadap rasa pedas sangat terbatas heheheheh.
Setelah selesai semuanya aku segera mandi. Selesai mandi aku segera ke ruang tengah, Agusku masih asyik nonton acara televisi. Tahu deh musik apaan yang dia lihat, bahasanya aku kagak tahu.
“Sayang, makan dulu yuk, mau dimana makannya?” Kataku
“Disini aja mas makannya”
“Ya udah mas bawa kemari ya semuanya”
“Agus bantu deh”
“Iya sayang”
Kami berdua membawa makanan ke depan, Tadi aku sudah juga bawa meja sehingga semua makanan bisa ditata disana.
“Ayo makan” kataku sambil memasukkan sesendok nasi goreng kemulutku
Agus dengan lahap memakan makana yang ada, aku juga bingung kecil kecil makannya banyak juga, aku memang gak terlalu bikin porsi yang berlebihan sih, aku takut dia nanti gendut aja.
“Enak gak sayang” kataku
“Enak banget mas, eh eh masssssssssssssssssss”
“Apa” kataku sedikit curiga
“Nasi gorengnya enak kayaknya” katanya sambil tersenyum
“Lebih baik jangan ya, ini gak cocok buat Agus”
“Minta…………………………”
“Jangan ngeyel deh”
“Pokoknya minta” katanya. Sekarang sudah mulai cemberut dia
“Mas dah kasih warning ya, jangan nyesel”
“ih, pasti cuman nakut nakutin doang” katanya
“Terserang kamu deh sayang, ni mas suapin deh” kataku lalu ambil seujung kecil sendok, aku gak mau Agusku kepedesan terlalu lama
“Ih, mas pelittttttttttttttttttttttttttttttttttttt”
“Kok pelit”
“Mas gak ridho ah ngasihnya, masak dikit banget gitu”
“Ya udah terserah kamu deh, tanggung sendiri akibatnya”
Kemudian aku segera aambil sesendok penuh nasi goreng dan aku segera suapin Anak manja ini. Agus menerima dengan senyum manisnya. Aku jadi khawatir gimana selanjutnya. Mula mula sih dia enjoy aja (memang enak sih) tapi kemudian tiba tiba dia kayaknya mau memuntahkan makanannya.
“Mas dah peringatin, kalau gak doyan jangan semburin disini, buang sana dibelakang” kataku cepat cepat
Agus langsung berlari kebelaang, aku segera ikut kebelakang dan bikin teh hangat untuknya. Aku lihat dia langsung buka kulkas dan minum sebotol air dingin tanpa sisa. Aku geli aja melihat dia yang mukanya memerah, wajah imutnya jadi merah, lucu banget.
“Udah mas peringatin kan, udah minum teh hangat ini” kataku
“Auuu ahhh” katanya
Aku kagak ngerti apa yang diomonginnya, lalu dia minum teh hangat yang aku berikan. Kemudian kamu balik ke ruang tengah, Agus membawa sebotol lagi air dingin untuk diminumnya. Kagak tahu apa kalau minum air dingin setelah kepedesan malah bikin panas mulut.
Mukanya bener bener lucu, hampir lima menitan mulutnya terbuka uh ah uh ah, Aku geli geli gimna, mau ketawa takut dia ngamuk ngamuk, mau gak ketawa memang lucu banget dianya.
“Sayang lucu banget deh”
“Au ah” katanya
“Kan mas udah peringatin kan, makanya jangan ngeyel”
“Au ah”
“hahahahahhaahhaah”
Aku segera mendekati Agusku, aku peluk dia yang sedang duduk dan aku cium pipinya dari belakang. Dia hanya menyandarkan kepalany didadaku, pipinya memerah dan terasa agak panas. Efek makan pedas deh. Setelah sepuluh menitan dia akhirnya kembali normal.
“Pedas banget mas, pedas tingkat setan, makanan setan tu sepedas itu”
“Ih, berarti ngatain mas setan ya”
“Gak kok, mas kan malaikatnya Agus” katanya kemudian mencium pipiku
“So sweet, I love you Agusku tercinta”
“Makan aja deh semua tu nasi goreng setan buat mas”
“Hahahhahahaha, iya sayang”
Kemudian kami melanjutkan makan yang tadi sempat tertunda di tengah tengah acara karena ada insiden manusia yang suka nyomot makanan dan akibat nya dia sendiri yang kena.
“Sayang, nanti bawain ya itu yang buat Zack”
“Iya mas, oh ya mas aku juga mau bawain juga ah buat kakak kakak genk cantik dan Jimmy dan Putra ya”
“Apaan tu genk cantik?”
“Itu genk anak anak cantik, anggotanya 4 orang kak Suny, kak Rosa, kak Luna dan kak Diana. Agus kan sering ditraktir sama mereka”
“Walah, kok kesannya beneran ya jadi tukang palaknya”
“Enggak kok, kan mereka menganggap Agus adik mereka”
“Emang mereka ngapain”
“Ya gak ngapa ngapain sih, palingan nyubit pipi, ngacak acak rambut atau cium pipi Agus”
“Walah, dah dijamah dong”
“Enak aja, Boleh ya mas”
“Iya sayang, bawa 4 bungkus biar masing masing dapat satu dan gak ada yang iri”
“Iya mas, makasih ya, mas baik deh”
“Pintarnya sekarang memuji orang”
“Enggak kok, eh mas, Agus kemarin dapat pesan dari ibu”
“Pesan apaan sayang”
“Hmmmmmmmmmmmmmm”
“Apaan?”
“Agus takut ngomongnya”
“Udah ngomong aja” kataku
“Mas kapan mau nengok makamnya mas Aji”
Aku langsung diam, tubuhku langsung gemetaran. Mendengar nama Aji merupakan satu ketakutan tersendiri dalam diriku, aku sampai sekarang gak berani ke makam dia. Aku masih belum bisa memaafkan diriku.
Agus Side
Tiba tiba aku melihat mas Damar gemetaran dan tak lama kemudian aku melihat ada lelehan air mata dipipinya. Aku kaget dan aku ketakutan. Langsung aku peluk dia, aku menangis sekeras kerasnya di dadanya. Aku takut, aku merasa jahat, aku merasa gak tahu diuntung sampai membuat mas Damar menangis seperti itu. Selama ini aku belum pernah melihatnya amenangis seperti itu.
“Maafin Agus mas” kataku
“Maafin Agus yang gak tahu diri ini mas” lanjutku
Dia hanya diam saja, dia seperti patung, aku ketakutan. Aku menangis dan aku hanya bisa memeluknya erat. Maafkan aku mas, Agus gak akan menyinggung masalah mas Aji lagi, tapi mohon jangan buang Agus.
Aku tersadar dari ketakutanku, aku menemukan Agus yang menangis keras sambil memelukku, aku merasa sakit dan aku harus kuat. Walau aku sekarang merasa diriku lemah tapi demi Agusku aku harus kuat.
“Udah sayang nangisnya, maafin mas ya” kataku mencium pipinya
Agus masih menangis, aku kemudian cium bibirnya lembut sambil mengeratkan pelukanku. Akhirnya tangisannya pelan pelan berhenti dan dia kemudian membalas ciumanku. Kami berciuman cukup lama.
“Maafin mas ya bikin Agus nangis kayak gini”
“Maafin Agus mas, Agus menyebabkan mas sedih”
“Udah sayang gak apa apa, mas sayang dan cinta sama Agus, Agus sayang kan sama mas”
“Iya, selamanya”
“Makasih ya sayang”
“Makasih juga ya mas”
“Mas masih trauma Gus, tapi nanti mas pasti kesana, tapi Agus temani ya, hanya Agus yang bisa buat mas kuat”
“Iya mas, Agus akan temani kemanapun mas minta”
“Makasih sayang” kucium pipinya sekali lagi
“Iya mas” katanya tersenyum manis, gemes banget kalau dia senyum gitu. Aku acak acak rambutnya
“Mas resek ah, udah cakep cakep gini malah diberantakin lagi” katanya yang kujawab dengan ketawa
Agus Side
Hari ini acaranya bagi bagi oleh oleh. Aku , Jimmy, Zack dan putra sedang berada di kantin. Kita sedang acara makan siang. Aku juga sedang bagi bagi oleh oleh, ada makanan dan sovenir. Aku duduk disamping Zack dan Putra dihadapan kamu duduk disamping Jimmy. Kami berhadapan dengan meja penuh dengan makanan (aku gak bayar lo, aku minta dibayarin Zack hehehe)
“Kakak, ini ada pesanan mas Damar, katanya khusus untukmu” kataku menyerahkan sebuah kotak yang dibungkus rapi pada Zack
“Makasih ya dik”
“Untukku mana, aku kok gak dikasih” kata putra
“Itu kan pesenannya mas Damar, Agus mah cuma bawa ini aja, ni dah kubagi bagi semua” kataku
“Becanda Gus” jawab Putra
“Gimana kabar Jogja Gus” kata Jimmy
“Baik dong, aku jalan jalan disana, asik pokoknya”
“Katanya mas Damar lagi dapat musibah, kamu kok malah jalan jalan Gus”
“Iya sih, tapi ini juga tugas dari Mas Damar buat Agus”
“Emang tugas apaan” kata jimmy penasaran
“Ada deh, rahasia”
“Kok pake rahasia rahasiaan dik”
“Habisnya kalau aku ngomong nanti gak ditraktir lagi”
“Ah, kakak pasti traktir kok”
“Boong ah” kataku
“Iya janji deh” kata Zack
Akhirnya aku ceritain semuanya pada mereka tentang usaha Mas Damar dan aku yang sekarang memimpinnya. Juga tentang asiknya jalan jalan disana dan rencana Mas Damar kedepan.
“Wah hebat dong Gus sekarang kamu” kata putra
“Jadi bos dong” kata Jimmy
“Enggaklah, Agus mah biasa biasa aja ok, yang hebat tu mas Damar”
“Tapi Mas Damar ngapain ya kok mau maunya kerja, padahal punya usaha sendiri gitu, kan duitnya lebih banyak dari usaha tersebut” tanya Jimmy
“Kalau itu aku gak bisa bilang ya, ada rahasia pokoknya”
“Apaan sih dik?”
“Rahasia kakak, aku gak berani ngomong”
“Yaudah kalau gitu gak usah diomongin, eh Zack denger denger kamu lagi dekat dengan anak sastra ya?”
“Oh Della, Iya sih, baru dekat doang. Dik boleh kan?”
“Agus sih gak akan ngelarang, tapi pasti nanti gak ada waktu lagi buat Agus”
“Cie cie, Agus cemburu, kalau dah dicuekin Zack nanti sama kakak Putra aja deh” kata putra
“Jangan macem macem ya, aku gak akan nyuekin Agus sampai kapanpun” kata Zack
“Janji ya kak” kataku
“Janji Gus”
Eh itu grup cewek cewek cantik populer Genk nya kak Suny datang. Aku kan ada juga buat mereka. Aku minta ijin sama semua buat nemuin mereka”
“Aku nemuin kakak kakak cantik dulu ya”
“Mau ngapain dik”
“Mau ngasih oleh oleh juga, kan ada juga buat mereka”
“Ya udah sana sana” kata Putra
Aku segera mengambil tasku dan menuju meja mereka
“Kakak kakak, Agustinus ganggu gak?”
“Adik, sini sini duduk deket kak Luna” kata kak Luna
“Ih Luna langsung memonopoli deh”
“Biarin aja” katanya dan ketika aku sudah duduk disampingnya pipiku dicium kak Luna
“Ih kakak cium cium, nanti pacarnya marah lo”
“Berani marah sama gue, ge pecat jadi pacar gue dia”
“Kakak ada ada aja deh, eh kok Cuma kak Luna yang nyium Agus, yang lain gak mau ya?” kataku
“Ih sini sini” dan ke tiga kakak kakak cantik kemudian mencium pipiku
“Eh kak, kemaren Agus kan dari Jogja, Agustinus ada oleh oleh buat kakak”
“Apaan tu Gus”
“Ini ada bakpia, juga ada kain batik tulis 4 buah buat kakak kakak” kataku
“Wah makasih ya Gus”
“Kakak kakak kan sudah baik sama Agustinus, jadi ini ada oleh oleh”
“Ih lucunya, bagus lo kainnya”
“Iya dong, buat kakak kakak masak Agus kasih yang jelek, pasti nanti langsung dibuang kalau gitu”
“Enggaklah, masak dibuang. Kasih kucing aj deh hihihihi”kak Suny nyerocos
“tu kan enggak salah” kataku
“Makasih ya Gus, bisa bikin Gaun ni” katakan Rosa
“Wah pasti ni diminta ibuku ni, kemaren dia lagi nyari batik soalnya, aku sembunyiin aja deh” Ujar kak Diana
“Kalau memang buat ibu gak apa apa kan Diana, kan berarti kakak sayang sama ibunya”
“Ih kamu memang benar benar baik dan lucu ya Gus”
“Ih, iya dong, Agustinus gitu loh”
“Gus, kamu udah punya pacar belum gus, kalau belum adikku mau kujodohin deh sama kamu” kata kan Rosa
“Adik yang mana Ros, bukannya adik lo cowok semua” kata kak Suny kaget
“Itu si Billy, kayaknya cocok deh samaa Agustinus”
“Kamu ada ada aja, jangan mau ya Gus”
“Ih, Agus kan udah punya pacar, ogah ah”
“Kecil kecil udah pacaran, awas hamil” kak Diana ngomong
“Ih kakak ada ada aja, udah ya kak aku balik ke sana dulu, tuh dah ditungguin temen temen”
“Iya Gus, ya udah makasih ya”
“Iya kakak” kataku senyum dan kembali dapat hadiah ciuman dari mereka. Setelah itu aku kembali ke meja Zack dan kawan kawan
“Udah selesai dik”
“Udah dong, kak jalan yuk sore ini, aku pengen makan martabak ni”
“Aduh dik kakak sudah ada janji ni”
“Sama siapa sih, ayo kak”
“Sama Dela dik, itu yang sedang kakak PDKT ma dia”
“Ow, ya udah kalau gitu”
“Ada yang ngambek ni” kata Putra
“Ih Putra reseh deh, kalau gitu Agus jalan sendiri aja deh”
“Aku temani gimana Gus” kata Jimmy
“Iya deh, makasih ya Jim”
“Maaf ya dik”
“Iya kak gak apa apa kok, kan kakak sekarang sudah ada yang lebih diprioritaskan, benar gak?”
“Jangan ngomong gitu dik”
“Udah ah, yuk balik udah mau masuk ni, nanti abis kuliah kita jalan ya gus” kata Jimmy
“Iyaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” kataku
Hari ini ada pertemuan yang menurut mas Faisal harus aku datangi, dengan pihak pak Amir, dia salah satu rekanan yang melakukan ekspor produk yang kami hasilkan. Aku sebenarnya sudah hampir setengah tahun lalu ingin berhenti kerjasama dengan dia tapi karena dia adalah kakak BOS ku yang aku tempat kerja kemaren maka aku lanjutin kontrak kerjasama selama setengah tahun. Banyak pihak lain yang melakukan nego dengan nilai yang jauh lebih besar. Mungkin Tuhan memang memberikan jalan bagiku untuk memutuskan kerjasama ini, jadi akhirnya terjadilah. Aku sudah siap dan aku sudah ada kerjasama dengan pihak lain dan tinggal bikin kontraknya, omongan secara non formal sudah dibicarakan secara detail.
Pertemuannya nanti malam jam 7 malam, jadi masih banyak waktu untu kesana. Sekarang baru jam 8 pagi. Agus juga kuliah nanti jam 11 siang dan masih dirumah. AKu lihat dia murung.
“Sayang kenapa”
“Ini mas, ada SMS”
“Dari siapa?”
“Gak tahu mas”
“Emang isinya apa sayang?”
“Ini dia nyuruh aku ngejauhin Zack, dia gak suka aku dekat dekat dengan kakak”
“Coba mas lihat sini SMS nya”
Kemudian aku melihat SMS nya, dan aku langsung naik darah karena dia berani mengancam Agusku tersayang.
“Sayang, gak usah takut, biar mas yang selesein”
“Iya mas”
Aku langsung menelpon Zack dan gak beberapa lama kemudian dia mengangkatnya
“Hallo Zack selamat pagi”
“Pagi Mas, ada apa ni pagi pagi nelpon, Agus baik kan mas?”
“Baik kok, oh ya aku mau tanya kamu tahu nomor ini gak 0817 3212 xxxx”
“Oh, bentar mas, hmmmmmm kayaknya milik Dela mas, kok mas tahu nomor itu”
“Dela? Sapa tu”
“Pacar aku mas”
“Kamu sayang banget ya sama dia”
“Iya mas”
“Kalau agus”
“Agus kan hanya temanku mas” katanya
“OK kalau gitu, mulai sekaraang kamu jangan dekati Agus lagi” kataku
“Mengapa mas”
“Bilang sama pacarmu tu Agus gak akan dekati kamu lagi, aku pastikan itu”
“Tunggu mas”
“Apalagi Zack?”
“Sebenarnya ada apa mas?”
“Pacarmu SMS ke Agusku dan berani ngancam dia buat gak deketin kamu, dan tadi mas dan pastikan kamu hanya anggap Agus hanya teman biasa, dan pacarmu lebih penting. Wajar sih pacar pasti nomor satu, maka mas minta jangan dekati dan berteman lagi dengan Agus”
“Tunggu mas, jangan gitu, aku bisa gak ngomong sama Agus”
“Gak perlu Zack, udah ya dan semoga bahagia dengan Dela” dan aku tutup telponnya
Mungkin aku agak kelewatan dan over meminta dia gak berhubungan lagi dengan Agus, tapi bagiku lebih baik begini daripada lebih menyakiti Agusku. Mungkin Agus akan sakit sekarang tapi lebih baik daripada pelan pelan sakitnya tapi gak abis abis.
“Kamu sudah dengar kan sayang yang tadi”
“Iya mas”
“Agus mau kan menjauhi Zack”
“Iya mas”
“Sini sayang”
Agus mendekatiku dan ku dekap erat dia
“Sayang, mas gak rela Agus sakit hatinya, lebih baik Agus gini, masih banyak teman yang lain yang bisa jadi teman dan gak membuat sakit hati kayak gini. Belum apa apa sudah ngancan gini, Gimana kedepannya”
“Iya mas”
“Yang ceria ya, udah nanti mas beliin coklat yang banyak deh” kataku
“Iya mas”
“Luph you sayang”
“Luph you mas” katanya
WEW,,,, gw ga bisa nulis..... gda bakat..... biarin deh bakatnya ngresein tulisan org aza, hik hik....
jngan2 lama2 lg next side...hehheh
lanjutannya jgn lama2 dong.....