It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
knapa @arieat? sudah dibaca kan? semoga puas
@Adam08 , sebenarnya awalnya aku mau bikin dari sudut satu orang saja, tapi feel nya gak dapat. Jadi walau udah setengah jalan, langsung diubah. Tanks ya atas perhatiannya. Moga masih mau mengikuti lanjutannya
jagoannya kagak ada yg mati kok, idup semua dan bahagia
⌣Ơ̴̴̴̴̴̴͡.̮Ơ̴̴͡⌣
Sudah beberapa hari ini Agus suka ngerjain aku. Dia suka minta dibikinin makanan yang aneh aneh. Makanan yang aku sendiri kagak ngerti darimana dia dapatkan sumbernya. Susah payah juga masaknya.
Semalam dia minta dibikinin chicken enchiladas, setelah aku cari cari ternyata ribet banget bikinnya. Gampang sih tapi ribet, preparenya lumayan bikin waktu terkuras, plus aku gak doyan (doyan sih, tapi gak begitu suka), khhususnya karena banyak keju didalamnya.
Pada dasarnya aku memang mengerti kalau memang Agus tu suka keju, mayonaise, dan bahan makanan yang merupakan hasil olahannya, tapi permintaannya akhir akhir ini jadi makin menyebalkan (enggak menyebalkan sih, sedikit merepotkan saja heheheheh).
Tapi kok aku mau maunya ya dikerjain (istilahnya deh, dimintai tolong kayaknya) untuk ngebikinin kekasih tercinta masakan masakan itu, karena akhir akhir inidia sering ngegombal dulu sebelum minta sesuatu.
Pokoknya dia ngegombal dulu, sms kek, telpon kek, pokoknya yang super romantis plus sangat membuat hati berbunga bunga. Tapi ujung ujungnya ya itu minta dibikinin sesuatu. Senang sih walau ujung ujungnya sedikit merepotkan.
Kalau aku lagi baik (kayaknya baik mulu deh sama kekasih hati) aku pasti mau mau aja, tapi harus cari dulu gimana bikinnya, kemudian baru cari bahannya dan masak. Senangnya Agus gak pernah komplain tentang masakan yang aku buat. Walaupun aku belum pernah makan tapi aku pastikan rasanya standarku. Lidah gak pernah bohong, kalau lidah sendiri merasa enak, berarti makanan itu bisa dikonsumsi.
Nah kembali ke masalah inti, nanti malam Agus minta dibikinin chicken enchiladas, aku terpaksa ke supermarket dulu beri tortilas, bumbu bumbu herb (origano dkk), dan keju parmesan. Untuk bahan lain sih gampang dan sudah ada di kulkas.
Repotnya tu makanan gak bisa sekali masak jadi, harus 3 kali masak. Bikin saus, bikin filling sama ngebake di oven. Hasilnya baru bisa dinikmati. Cukup menguras waktu juga.
Semua sudah selesai dan tinggal ngebakar di oven. Aku juga bikin mash potatoes buat melengkapi hidangan tersebut, kalau pakai nasi gak cocok banget. Bikin mash potatoes juga gak susah, tapi Agus maunya mash potatoesnya dikasih keju, juga sedikit potongan pasrley. Kalau yang gak suka pasti rasanya eneg (aku aja eneg). Enak sih tapi eneg.
“Gus, tolong mas ya, masakin nasi di rice cooker”
“Beres mas, Agus pengen segera makan ni mas. Pasti makanan bikinan mas lezatnya nomor satu” katanya
“Kita nunggu aja di panggang 25 menit ni, jadi selagi menunggu mas pengen bikin mendoan dan tumis kangkung” kataku
“Makan chicken enchiladas aja mas sama sama, gimana” katanya
“Aduh, kalau aku makan itu, paling cuman icip iip doang. Gak kuat perut pastinya” kataku
“Enak lo mas, kejunya banyak lo”
“Iya enak enak……………………” kataku sambil julurin lidah
“Hihihi” jawabnya
Agus lalu memcuci beras dan memasak nasi di Rice cooker. Untuk hal ini dia bisa dan sanggup melaksanakan sendiri. Nah sekarang giliranku nyiapin makanan buatku. Pengen banget ni makan mendoan dan tumis kangkung. Bumbunya juga gak ribet
Untuk mendoan Cuma tepung terigu, tepung beras, bubuk bawang putih, potongan daun bawang, garam dan kaldu ayam. Aku tambahin tepung beras agar teksturnya menjadi renyah. Bikinnya juga kagak banyak banyak kok, Cuma 6 irisan tipis saja.
Untuk tumis kangkung juga gak mau ribet, versiku Cuma bawang merah, bawang putih, ebi, garam, gula merah, lengkuas dan sedikit kecap manis. Ya selain kangkung juga dimasukin udang dan potongan dadu daging ayam.
Semua kelar ketika panggangan makanan Agus selesai.
“Dik, kamu kok dapat makanan makan itu darimana sih” tanyaku
“Hmmmmm, bilang gak ya…………………….” Katanya cengengesan
“Jiah, ditanya kok malah ngelawak” kataku
“Dulu agus suka makan itu mas, waktu agus masih kecil” katanya agak sedih
“O begitu, tapi mas gak tahu lo rasa originalnya, jadi ya menurut mas aja tu, kalau di lidah mas dirasa enak mas bikinin” kataku
“Sip, Agus percaya kok sama lidah mas Damar tercinta tersayang sejagat raya” katanya
“Dasar gombal”
“Beneran deh” katanya sambil memperlihatkan wajah imut dan innocent nya
Aku yang dah gak tahan lagi langsung peluk dia dan cium bibir merahnya. Aku kulum bibir bawahnya dan kusapu dengan lidahku.
Aku sangat sayang dan tergila gila padanya. Apalagi kalau ia sudah pasang wajah imutnya, pasti udah aku cium langsung dirinya. Dan kayaknya dia suka dicium, karena pasti dia pasang wajah itu kalau bertemu denganku.
“Yang, mandi dulu yuk” kataku
“Iya mas, kalau udah mandi pasti lebih enak menikmati masakan Mas damar”
“Ya udah mas mandi dulu ya” kataku
“Sama sama aja yuk mas” katanya nakal
“Beneran mau mandi sama sama” kataku mengedipkan mata
“Hehhehe, gak jadi ah. Agus takut diapa apain ma Mas” katanya
“Bukannya aku tu yang harusnya takut. Kamu tu yang sering ngapa ngapain mas” kataku
“Ya udah sana mandi” katanya
“Iya iya sayangku cintaku manisku pujaanku muah muah muah” kataku sambil tertawa dan menuju kamar mandi
Kami sudah selesai makan, malam itu aku dan Agus nonton tv, nonton acara musik. Lumayan deh, lumayan boring hehehehhehe. Kali ini posisi nontonnya beda ma biasanya. Karena aku memang males nonton maka aku tiduran di sofa dengan pangkuan Agus sebagai alasnya.
Agus sesekali tersenyum padaku sembari menonton musik yang ada di TV, aku memandang wajah putih tampannya. Hidung mancung mungilnya dan mata indahnya. Alisnya tebal dan mempesona. Pipinya putih kemerahan yang kalau dilihat aja sudah bikin gemas. Aku paling suka mencubit atau menciumnya, gak pernah ada rasa cukup mengagumi dirinya.
“Gus, kamu kok ganteng banget sih, matamu benar benar bersinar membuat orang yang memandangnya bertekuk lutut” kataku
“Hmmmmmm, Massssssssssss” jawabnya
“Iya” kataku
“Bibir mas seksi banget ya, Agus ketagihan deh dengan ciuman mas” katanya
Walah kok dibalas ma gombalan nih pikirku. Yaudah, lanjutin aja deh gombalin dia.
“Gus, kulitmu halus banget sih, mas iri deh. Menyentuh kulitmu menbuatku lupa segalanya” kataku
“Mas, ciuman mas luar biasa deh, Agus sekali dicium langsung gak berdaya” katanya
Anjrit deh ni anak. Makin bikin gmas aja deh pikirku
“Gus, hidungmu yng mempesona itu milik siapa sih” tanyaku
“Milik orang paling baik sedunia, orang yang sangt penyayang, orangnya ganteng banget pokoknya” katanya
“Siapa tu?” tanyaku
“Ada deh, mau tahu aja” katanya
“Ayo dong siapa dia”
“Gak mau ah ngomong, nanti mas cemburu. Bisa bisa Agus gak dikasih jatah” jawabnya sambil ketawa
Aduh ni anak ngelunjak pikirku. Langsung aku bangun dari pangkuannya dan aku peluk dan aku tindih di sofa. Dia ketawa tawa teriak teriak kesenangan.
“Ayo jawab siapa” kataku diatas tubuhnya. Mataku memandang matanya
“Emoh jawab” katanya sambl memejamkan matanyaa dan geleng eleng kepalanya
“Ayo jawab” kataku sambil menyapukan lidahku di bibir bawahnya
“Emoh” jawabnya
“Gak mau jawab ya” kataku. Kali ini aku sapukan lidahku di lehernya yang putih menggoda, lalu ditelinganya, kukulum dan jilati daun telinga mungilnya.
“Uhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” jawabnya. Kurasakan ada sesuatu yang mengeras di bagianbawah tubuhnya
“Jawab sekarang” kataku mencium pelan pipinya dan kugigit kecil dagunya.
“Ahhhhhhhhhhhhh, Masssssssssssssssssssss, uhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” katanya
“Ayo jawab, gak perlu uh ah uh ah” kataku
“Massssssssssssssssssssssssssssssssssssss, Iyaaaaaaaaaaaaaaaaa, semua milik mas.Massssssssssssssssssssssssssss” katanya
Tiba tiba dia sudah memelukku, lalu dia posisinya berbalik dan dia menindihku. Langsung dia membuka bajunya, dada putih dan dihiasi sepasang puting merah jambu langsung terlihat jelas. Terus terang aku langsung on berat kalau dia sudah kayak gini. Tapi aku pura pura biasa aja. Jual mahal gitu.
“Kenapa buka baju segala sayang? Gerah ya” kataku
Agus gak menjawab pertanyaanku, hanya aksi ciuman yang membara yang menjadi jawabannya. Aku tahu betul, kalau sudah begini gak akan berhenti sampai dia mendapat yang dia inginkan.
Kemudian aku kembali posisi di atas, aku sapukan lidahku kesemua bagian tubuhnya dari atas dan bawah. Panas dan makin panas suasananya, hanya lenguhan dan erangan yang menjadi nada nada indah yang mengantarkan rasa cinta kasih dan nafsu yang sedang menyala. Cinta memang indah dan menggelora.
Setelah pergumulan panas melelahkan tersebut, kami sekarang sudah duduk kembali di sofa. Aku dan Agus sudah mandi (huhuhu, harus mandi cuy setelah begituan).
“Gus, Sayang” kataku membelai pipi lembutnya
Sekarang dia ada dipangkuanku. Lagi nonton dvd aja, ada film kartun .
“Iya Masku tercinta” katanya
“Hmmmm, besok acaranya apaan Sayang” kataku
“Hmmmm, gak ada acara apa apa ok Mas. Besok libur aja, mau berduaan ma Mas”
“Besok asik ni kayaknya, Mas mau balas dendam”
“Ah, jangan ah Mas, Mas sayang Agus yang manis ini kan?” katanya
“Gak ada hubungannya kali. Aku puas besok pokoknya”
“Ya udah kalau gitu, Agus juga mau Mas kapok. Rasain lagi deh besok”
Yup, besok kami mau masak bersama, tapi menunya gambling alias diundi. Kayak arisan aja diundi. Ada menu utama, menu pembuka sama penutup. Nah yang kemaren Agus bikin kesel, dia yang bikin dan nentuin menunya dan yang dipilihnya untuk menunya adalah Fruit salad with thousang island dressing, Pasta dengan saus bawang putih dan keju, lalu penutupnya cheese burger.
Dasar tu anak, aku memang salah sih, gak tanya tanya dan pasrahin semua ke dia. Makanya untuk kali ini dibuat game, aku mau masak yang menurut lidahku bisa diterima. Kita bikin masing masing menu pilihan dan diundi yang mana yang keluar dan menu tersebut yang dibuat.
Menu yang aku pilih dan direncanakan mau dimasakyaitu trancam (sayuran mentah dengan bumbu kacang), lalu sambal goreng udang dan petai, kemudian penutupnya puding santan. Kalau semua itu terpilih, perasaanku akan sangat sangat puas. Aku gak terlalu suka petai juga sih, tapi Agus kagak doyan sama sekali, jadi aku bisa tersenyum gembira melihatnya penderitaannya (huhuhu).
Tapi yang jadi masalah belum tentu menu yang aku pilih itu yang akan keluar, bisa jadi menu masakan Agus yang terpilih buat dimasak besok. Dan siapa yang masak, jelas aku kokinya.
“Moga besok yang terpilih buat dimasak adalah masakan pilihanku Sayang, pasti seru”kataku
“Mas jangan masak yang aneh aneh ya, Agus nanti gak makan” cemberutnya
“Sayangku, huhuhu. Pasti kamu nanti suka kok” kataku di manis manisin
“ Beneran?” katanya
“Pasti dong?”
“Masak apa ni, beef wellington ya? Atau steak?”
“Ada deh” jawabku
“Apaan massss” tanyanya merajuk
“Ada deh, mau tahu aja. Lihat aja besok” kataku
“Uhhhhhh” katanya
“Udah ah sayang, udah malam, bubu yuk” kataku
“Iya mas, Agus juga udah ngantuk “ katanya
“Ya udah ayo tidur” kataku
“Gendongggggggggggggggggggggggg” katanya
“Iya sayang” akhirnya aku gendong dia ke kamar. Aku baringkan dia di kasur, aku peluk dia. Aku tarik selimut dan aku tertidur dengan nyaman disamping orang paling manis di dunia.
Keesokan harinya akhirnya tiba juga saatnya acara utama, pemilihan menu yang akan dimasak. Dan teng teng teng, dari 3 menu yang kubikin ada 2 terpilih yaitu sambal goreng udang dan petai sama pusing kelapa. Aku gembira dan riang sentosa. Untuk menu pembuka yang keluar menu yanng dibikin Agus, potato salad.
Agus ngamuk ngamuk tahu menunya sambal goreng udang dan petai. Secaara dia kagak doyan dan kagak mau menyentuh bahan makanan yang namanya petai. Mau dimasak kayak apapun dia gak akan mau. Aku ketawa puas melihat ekspresi wajahnya.
“Mas, diganti ya mas menunya”
“Hmmmm, emang diganti apaan? Nanti Mas gak doyan” kataku
“Ya udah, rendang aja deh. Atau kari ayam. Atau udang tempura aja. Atau gulai. Ayam goreng juga boleh”
“Ogah ah, mas lagi pengen makan sambal goreng, pakai petai kayaknya mak nyus deh” kataku
“Emohhhhhh, Agus ngambek ni” katanya
“Ya terserah, kan hasilnya sudah kayak gitu, masak gak konsekwen?”
“Tapi…………………………………………………” katanya merajuk
“Udah sana main atau ngapain kek, mas mau masakin petai spesial dulu deh buat Agus tersayang” kataku
“ Atau gini aja Mas, makan diluar aja gimana?, Agus traktir deh” katanya tersenyum
“No Way” kataku sambil tersenyum lebar
“Massssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss” rengeknya
“Udah gak usah merengek. Sana main game aja. Ganggu aja disini, nanti gak jadi jadi makanannya”
“Biarin gak jaadi, biar gak makan petai itu” katanya
“Udah ah, aku mau masak dulu” kudekati dan kucium pipinya
“Masssssss, ganti ya resepnya” katanya menghiba
“Udah keluar keluar dari dapur!” usirku
“ Gak mau. Ganti dulu menunya” rengeknya
“Gak mau ah. Keluar aku mas gelitikin. Mas cium2 biar kamu mupeng” kataku
“Uhhhhh, ya udah terserah mas aja deh” katanya pasrah keluar dari dapur
Selama aku memasak Agus sering gangguin kerjaanku, tapi begitu dia melihat petai yang memang beneran akan aku masukkan dalam masakan udang, dia gak masuk ke dapur lagi. Cemberut dan pasrah kayaknya, dan yang pasti wajahnya lucu dan unyu unyu sekali.
Time to eat
Waktunya makan siang, semua sudah tersaji dimeja makan. Yang kulihat sih Agus gak semangat banget makannya. Wajahnya benar benar ditekuk.
“Sayang, gimana saladnya. Enak kan”
“Iya mas”
“Dimakan dong nasi sama udangnya” kataku tersenyum
Agus diam saja dan gak menjawab
“Enak banget lo sayang, yummy gitu kok. Kamu kan suka udang”
“Udangnya udah tercemar, udah kena polusi” katanya
“Gak menghormati Mas deh” kataku sambil pura pura kecewa
“Iya Agus makan deh” kata agus yang mengambil nasi
Agus cuma mengambil sepotong udang yang diletakkan bersama nasi. Tapi dia tidak makan dan menyentuh udang tersebut, sepertinya jijik gitu, Agus hanya makan nasinya saja dengan enggan. Aku biarkan saja beberapa saat. Memang ternyata dia hanya makan nasinya saja tanpa menyentuh udangnya. Aku yang sebenarnya sudahtahu dan akan memperkirakan kejadiannya seperti ini lalu berdiri dan mendekati dia. Aku ambil piring nasinya.
“Udah sayang gak usah dipaksa makan. Mas tahu kok kamu tersiksa gini” kataku lembut sambil mencium pipinya
Aku ambil piringnya dan kubawa ke belakang. Aku kedapur dan mengambil chicken lemon yang memang aku siapkan buat dia. Aku gak akan tega lihat Agusku gak makan, aku cuman ngerjain dia aja kok sebenarnya.
“Ini sayang, makan ini saja kataku”
Agus langsung berseri wajahnya melihat makanan yang aku bawa. Dia berdiri dan memelukku erat.
“Mas memang baik. Agus beruntung punya kekasih seperti Mas”
“Dasar, mas tu dah tahu kamu gak akan mau makan, makanya jangan dipaksa kalau memang gak bisa makan. Mas kan Cuma balas yang kemarin, mas kan gak suka keju kejuan gitu, kamu minta resep full keju” kataku
“Maaf mas, abisnya enak sih” katanya
“Ya udah dimakan tu, abisin ya”
“Sip mas. Pasti akan agus habisin. Masih ada lagi gak mas?”
“Emang buat apa? Masih kurang ya” tanyaku
“Heheheheh, kan biar Agus nambah” katanya
“Ih, nanti gendud deh. Gak unyu unyu lagi”
“Ha…… Agus emangnya gendud ya mas sekarang. Ya udah mulai hari ini Agus diet ah” Katanya panik
Langsung aku dekati dia, kupeluk dari belakan, kulingkarkan tanganku dilehernya yang sedang duduk. Kucium pipinya dari belakang.
“Enggak sayang, kamu gak gendud kok, normal dan pas. Gak usah diet diet segala deh ya?”
“Beneran gak gendud?” katanya kuatir
“Iya beneran, udah dimakan semuanya yang banyak. Kalau gak mau mas aja sini yang makan. Mas juga sebenarnya gak terlalu suka petai sih” timpalku
“Satu aja ya mas. Jangan diambil semua” rengeknya
“Iya sayang. Minta atu aja deh” sambil kucomot sepotong
Makan dilanjutkan dan semua hidangan habis tandas kecuali petainya. Agus yang senang dan gembira mencuci semua piring dan yang kotor. Siang itu aku langsung mandi setelah selesai acara makan bersama Agus. Aku mau ajak Agus jalan jalan sore ini.
Setelah Agus sayang juga selesai dan aku sudah selesai mandi, ku minta dia mandi juga da aku ajak keluar. Dia dengan penuh semangat menerima ajakanku.
Tujuanku sebenarnya mau cari majalah sore ini di toko buku. Selain itu juga mau membeli buah jeruk mandarin karena lagi pengen makan itu tapi persediaan jeruk sudah tandas.
Pertama yang kami tuju dan kami masuki adalah toko buku, nah kalau disini Agus pasti senang. Walaupun dah gede dia paling suka beli komik (baca ding), koleksinya sudah bertumpuk tumpuk. Aku juga suka baca juga, tapi karena waktuku yang memang sering gak ada buat baca jadi sesekali aja baca komik milik Agus. Nebeng gitu ceritanya. Ada juga beberapa novel yang dia punya dan sudah kubaca, seleranya bagus menurutku.
“Mas………………….” Katanya sambil menyeretku ke tempat komik
“Iya ada apa sih” kataku yang memang sudah menemukan majalah yang akan aku beli. Aku baca baca dikit sih majalah majalah yang lain
“Ini bagus mas komiknya, boleh beli gak” katanya
“Beli aja deh, kita bacanya dirumah aja ya, biar bisa jalan dan muter muter lagi” kataku
“Iya mas” jawabnya sambil memilih milih komik yang dia mau
Aku memang pengen secepatnya keluar dari toko buku, aku gak mau ngabisin waktu buat baca baca disana, jadi waktu untuk ngerjain yang lain makin banyak. Gak lucu juga kan jalan jalan Cuma baca doang.
“Gus, mas mau kesana dulu ya, mau cari buku motivasi ” kataku
“SIP mas” jawabnya
“Kamu ada uang kan buat bayar komik komik itu? atau barengan aja bayarnya?”
“Barengan aja deh mas”
“Ya udah, mas tunggu ya, mas mau cari bukunya dulu”
Akhirnya aku cari buku cashflow quadrant, sebuah buku motifasi tentang mengubah pola pikir. Bagus dan cukup menarik. Menurutku sangat penting dibaca agar wawasan kita tidak sempit dan kita hanya memandang sesuatu dari kebiasaan umum.
Aku tunggu tunggu, kok lama banget Agus gak muncul muncul. Aku hampiri ke bagian komik ternyata dia sedang mengobrol asik dengan cewek cantik, pake ketawa ketawa pula. Agak sebel deh perasaan ini dan cemburu menyeruak di hati, langsung aku telepon.
“Lagi apa Gus kok lama banget gak muncul muncul. Mau barengan gakni bayarnya?”
“Bentar mas lagi sibuk” katanya
“Sibuk pacaran ya?, ya udah bayar aja komiknya sendiri” kataku
“Enggak mas, ini temenku doang. Sumpah beneran cuman teman” katanya
“Teman tapi mesra ya” lanjutku
“Enggak mas bener” jawabnya dan kupastikan dari suaranya dia mau menangis
Aku yang memang harus mengakui sedikit cemburu langsung panik mendengar jawabannya. Aku langsung kesana, dan kurangkul bahunya.
“Udah gak apa apa. Udah semua belum”
Agus memeluk diriku erat. Sesenggukannya terdengar pelan. Ada wajah heran dari cewek cantik yang didepanku, cewek teman Agus.
“Udah, gak papa sayang, mas percaya sama Agus kok” bisikku ditelinganya
“Bener? Gak bohong” tatapnya takut takut
“Iya, udah sini komik komiknya, mas mau sekalian bayar dulu. Mas tunggu di depan ya” kataku sambil mengambil komik komik yang dipegangnya.
Aku melangkah ke kasir dan antri buat membayar semua yang akan kita beli. Antriannya lumayan panjang juga ni, dan tiba tiba kurasakan adaseseorang yang memelukku dari belakang. Agus ternyata orangnya. Aku senyum padanya. Kurangkul aja dia, setelah kita bayar semuanya lalu keluar dengan santai.
Setelah itu, kita putuskan ngobrol sambil makan. Duduk duduk santai sambil menikmati minum dan makanan ringan yang banyak tersaji dan dijual.
“Gus, gimana kuliahmu” tanyaku memulai pembicaraan
“Lancar Mas, ni tinggal nunggu hasil UTS kemaren” katanya
“Pasti bagus dong hasilnya?”
“Amin, kalau dapat A semua Agus mau dikasih apa” katanya
“Emang Agus mau apa?” kataku
“Apa ya? Hehehehheheheheheh. Terserah Mas aja deh”
“OK No problem. Ditunggu aja kalau A semua, awas kalau gak A semua, mas hukum nanti”
“Ih, jahat deh”
“Take it or leave it” kataku
“Iya iya, terserah Mas”
“Gus, kalau mas keluar kota boleh gak, kayaknya akan ada acara keluar kota deh ma temen temen kantor besok” kataku
“Hmmmmmm, boleh aja sih. Tapi cuman sehari” katanya
“Gus sayang, cuman 3 hari kok” kataku
“Hmmmmm, Agus nanti kesepian dong” katanya cemberut
“Nanti Mas bawain oleh oleh deh” kataku
“Hmmmmmm, memangnya gak boleh kalau gak ikut?” katanya
“Kalau diposisiku ya memang harus ikut sayang, gak boleh enggak”
“Iya deh, walau Agus gak rela. Mau gimana lagi”
“Kamu bisa minta ditemeni jimmy atau putra deh” kataku
“Hmmmmmmmmmm, maunya ditemenin Mas”
“Maaf ya sayang, aku juga berat ninggalin kamu” kataku
“ Iya” katanya
Tiba tiba ada suara panggilan di HP Agus tersayang. Dia ngobro gitu ma seseorang. Tiba tiba dia nanya ke aku
“Mas, ada teman yang mau nginep, boleh gak”
“Hmmmmmmm, siapa?”
“Temen kampus” katanya
“Ya udah gpp sih” kataku
“Ya udah, ayo pulang katanya dia mau dataang malem ini”
“Ngebet banget sih, kataku”
“Hihihihi jawabnya”
Dan langsung setelah itu kami putuskan untuk pulang. Sebelumnya kami sempetin beli pizza dan donut dulu buat nanti malam ngemil dan jaga jaga jika temennya Agus nanti lapar.
Sampai rumah jam sudah menunjukkan jam 9 malam malam, temen Agus sudah datang, seorang cowok tinggi dan putih, mata tajam dan wajah tegas. Keren pokoknya. Aku aja sampai terpesona. Karena aku capek kuputuskan tidur saja. Dan kurasakan agus gak ada disisiku, mungkin ngobrol semalaman ma temannya itu. Gak ada pikiran yang enggak enggak juga akunya.
Dan paginya aku berangkat ke kantor, sekalian pamit ke Agus mau keluar kota selama 3 hari. Ah, tapi kulihat mereka akrab banget, moga hanya cemburuku saja dan gak ada apa apa.
@Adam08masak tu gampang kok, asal ada resep dan jujur pada lidahmu sendiri. Gak usah bayangin agus nangis, dilihat langsung aja sendiri deh heheheheh :P
@arieat knapa ni? ayo kasih kasih komen, mau AGusnya selingkuh apa kagak
@dirpra, namanya juga Agus gitu lo, gak ada malunya, namanya juga cowok imut, semua orang akan memaafkan dan memaklumi dia (kecuali Damar). untuk cowok temennya Agus itu nanti ya, dia akan membawa masalah ke kehidupan Agus dan Damar
ditunggu aja, silahkan diterka terka. bocoran aja ini terinspirasi kisah seseorang