It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@halaah : hadeeehhh,,bisa aja,,,,absolutely fiksi kok,,,cuma karakter tokohnya emang mirip alias nyata...salah satu tokohnya ada yang karakternya mirip aku,,,selain itu mirip teman-temanku,,I'm newbie in this world,,,jujur aja cerita ini cuma khayalanku,,,hehe
@iamyogi96 : sabar,,sabar,,,mudah-mudahan malam ini bisa update lagi,,kalau nggak ya mungkin 2 hari lagi baru bisa diupdate
I want to protect you…
even your bad habits,,,make me smile when I’m tired,,,
Although it may be difficult,,, I’m going to say that I love you,,,
until the day you first come into my arms,,,
JYJ Jaejoong - I'll protect You (english translation)
========================================
Flashback....
10 tahun yang lalu,,,,
Makassar,,,
aku baru saja tiba di bandara sultan hasanuddin makassar,,,selama kurang lebih 4 hari ke depan aku akan menghabiskan liburanku di kota yang baru pertama kali ku kunjungi. Aku datang dikarenakan ayah ku harus menghadiri acara nikahan dari mitra kerja ayahku yang kebetulan akan menikah dengan saudara jauhku, sehingga mau tak mau kami sekeluarga langsung terbang ke kota ini untuk membantu persiapan pernikahan ini. gak apa-apalah, ngitung-ngitung cari suasana baru sekaligus menghabiskan liburan disini. Dari bandara kami dijemput sama keluarga. Di dalam mobil, aku duduk disampng kakak perempuan yang beda 5 tahun denganku sekaligus saudara satu-satunya yang kumiliki. Sebenarnya setahun yang lalu aku hampir saja mempunyai adik laki-laki, tapi sayang ibuku mengalami keguguran yang malah berakibat ibuku tidak bisa mengandung lagi. Padahal aku sudah senang sekali akan kehadiran calon adik laki-lakiku, sempat kecewa sih tapi mau gimana lagi.
Mobil ini terus melaju menuju rumah keluargaku. Disepanjang perjalanan aku melihat kiri kanan keadaan kota makassar. menurutku cukup lumayan, mungkin beberapa tahun lagi bakal menjadi salah satu kota besar di Indonesia. setelah menempuh perjalanan kurang lebih selama 30menit akhirnya sampe juga. Kulirik jam digital yang ada dalam mobil menunjukkan pukul 12.00 WITA. aku pun langsung turun dari mobil. begitu masuk kami langsung disambut oleh keluarga jauh ku. seperti biasa ibu memperkenalkan aku dan kakak perempuanku. setelah berbasa-basi sebentar selanjutnya yang terjadi adalah omongan heboh para orang tua, mulai dari persiapan nikah sampai urusan warna baju. sementara sempat aku celingak celinguk bentar, tak kutemukan ayahku. sepertinya beliau langsung menemui relasinya. Akupun segera ke dalam bersama-sama sepupu-sepupuku yang lain. Kulihat kakakku juga sedang asyik bercengkrama sama sepupuku yang lain. Aku pun memutuskan untuk makan siang kemudian tidur.
Sorenya, aku dibangunkan sepupuku. Di ajak main sepak bola sama sepupuku bersama teman-temannya di lapangan kompleks. Akupun ikut . maklum aku sangat menggemari olahraga ini. Kamipun larut dalam permainan ini. kemudian kulihat ada seorang anak laki-laki berbadan cukup kurus lewat didekat lapangan kompleks. kemudian ku dengar seorang anak berkata.
"Eh liat tuh. Si bengek lewat. Ayo ajak dia main" celetuk salah seorang anak.
"Memangnya dia bisa main bola?kemarin dia pingsan pas lomba lari.bikin malu kodong"celetuk salah seorang anak yang lain
"Hahaha,,ayo sekalian saja kita gangguin si bengek. Woi, bengek,sini ko dulu" ujar anak pertama tadi dengan logatnya. Kulihat sepupuku juga ikut tertawa. Aku cuma terdiam melihat pemandangan ini. Kemudian ku lihat dengan gugup anak itu datang ke arah kami. raut ketakutan terlihat jelas di wajahnya.
"Ada apa mir"jawabnya tampak gugup
"jangan ko takut. Kita cuma ajak ko main bola" kata anak pertama yang ternyata bernama amir dengan senyum sinisnya
"Aku,,aku gak bisa, ka main bola"ucapnya dengan terbata-bata yang langsung disambut tawaan anak-anak lainnya.
"sudah, sini sa ajar ko jadi kiper. ayo berdiri disana. saya tendang bolanya baru ko tangkap." ujar amir
"jangan mir."ujar anak itu dengan tatapan mengiba.
"Ko tangkap saja bolanya bodo, ko mau kita keroyok ko?"bentaknya
mau tak mau anak itu langsung berdiri ditempat yang di tunjukkan. Ku lihat lututnya gemetaran dengan bermandikan keringat. Aku jadi kasihan padanya aku jadi geram. aku pun ingin menghentikan ulah anak-anak. Namun ketika ingin kuhentikan kulihat amir sudah menendang bola ke arah anak itu dan anak itu menutup matanya. sedetik kemudian bola tepat mengenai wajahnya dan anak itu langsung pingsan ditempat. Sontan anak-anak yang lain langsung tertawa sambil kabur. begitupun sepupuku sedangkan aku langsung berlari ke arah anak itu. sempat sepupuku menarik tanganku.
"kamu mau ngapain?"tanyanya
"mau nolong anak itu.kamu gak kasihan apa"ucapku sambil sedikit kesal.
"dia sudah sering kayak gitu. jangan mi ko pokirkan tuh anak lembek"
aku cuma mendengus kesal, lalu menepis tanganku dari tangan sepupuku. Aku pun langsung berlari ke arah anak itu.
"saya pulang" teriak sepupuku
aku tidak menggubrisnya. aku cuma berusaha menyadarkan anak itu membaringkan tubuhnya dipangkuanku sambil ku mengelap keringatnya yang bercucuran. lagipula mana mungkin sepupuku itu meninggalkanku sendirian disini. Aku sempat memandang wajahnya. aku sangat kasihan padanya. Tega banget sih mereka berbuat iseng kepada anak lemah ini. Aku paling benci ngeliat keadaan seperti ini. Aku coba membayangkan kalau saja adikku seperti ini aku sudah menghajar mereka habis-habisan.
Cukup lama anak itu pingsan. hampir setengah jam. kemudian tidak berapa lama anak ini sadar. Dia sempat ketakutan melihatku. dia pun langsung bangkit dengan nafas yang tersengal-sengal. aku sempat bingung melihat keadaannya.
"kamu si..siapa??mau ngap,,,ngapain kamu sama aku?" ujarnya sedikit terbata-bata.
"tenang..namaku mario aku sepupunya morgan dari jakarta. aku cuma mau nolong kamu." kataku
"kenapa kamu mau nolong aku?"ucapnya masih dengan wajah ketakutan sambil mundur selangkah.
"karena aku gak suka melihat seseorang ditindas."ucapku pelan. ku lihat raut wajahnya berubah agak lebih tenang tapi masih dengan raut wajah yang bingung. kemudian suasana hening beberapa saat.
"kamu gak apa-apakan?tanyaku memecah keheningan.
"nih minum dulu."aku menyodorkan sebotol air mineral yang kubawa. dia pun meminumnya. setelah minum dia terlihat agak tenang. lalu aku beranikan diri memulai pembicaraan lagi.
"tadi kamu pingsan lama banget. anak-anak lain langsung kabur, cuma aku dan..."aku terkaget saat berbalik ke belakang tak kulihat sepupuku morgan. tega banget dia ninggalin aku. aku pun langsung memasang wajah bingung, karena aku gak tahu jalan pulang.
"kenapa?" tanyanya
"Eh..aku..aku ...dtinggalkan morgan. aku gak tahu jalan pulang"ucapku sambil sedkit malu.
kemudian dia tersenyum. "ya sudah aku antar aja. aku tau kok rumahnya morgan. hanya sekitar 100 meter dari rumahku. oh ya makasih ya."
aku pun cuma tersenyum. "ayo pulang yuk. sudah mau maghrib nih. ajakku. anak itu cuma mengangguk dan akupun mengikutinya dari belakang.
sepanjang perjalanan kami cuma diam saja. anak ini sepertinya pendiam atau masih takut denganku. entahlah. aku pun memberanikan diri membuka percakapan lagi.
"Emmm...kamu kok tadi gak melawan sama anak-anak itu saat mengerjaimu." tanyaku hati-hati. aku takut kalau dia langsung kabur sebelum sampai dirumah sepupuku. aku masih berjalan dibelakangnya.
"aku tidak punya kekuatan untuk melawan mereka. lagipula aku mau minta tolong sama siapa. sepertinya semua orang senang melihat keadaanku seperti ini." jawabnya tanpa menoleh. tapi dengan suara yang aneh. Aku cuma terdiam. menurutku ini adalah kata-kata terpanjang yang keluar dari mulutnya
"apa mereka sering berbuat begitu kepadamu?"tanyaku lagi
Dia agak lama untuk menjawab pertanyaanku. lalu dia menjawab masih dengan suara yang terdengar aneh.
"yang tadi itu belum seberapa. aku bahkan pernah mengalami hal yang lebih parah dari ini." jawabnya tetap tanpa menoleh kepadaku. ku dengar dia mulai bersungut-sungut. karena merasa ada yang ganjil aku pun segera mensejajarkan langkahku dengannya dan melihat wajahnya. aku kaget dia menangis. melihatnya seperti itu aku refleks memeluknya. Aku paling tak tega melihat anak yang habis ditindas menangis. Tiap melihat anak seperti ini aku selalu teringat adikku yang tak jadi lahir ke dunia. entah kenapa aku selalu membayangkan mereka jika mereka itu adalah saudaraku.
cukup lama aku memeluknya, sehingga akhirnya anak itu melepas pelukanku. kemudian dia menatapku dengan tatapan kaget. aku pun tersenyum.
"kamu gak usah takut sama mereka. karena aku akan melindungimu." aku tiba-tiba berkata demikian. aku cukup kaget dengan apa yang akan kukatakan. begitupun anak itu.
"kenapa kau ingin melindungiku?"tanyanya
akupun agak gelagapan menjawab, " eh,,karena,,,karena..."kata-kataku terputus aku bingung mau jawab apa. anak itu masih memandangku dengan tatapan bingung. kemudian aku melihat gambar superman yang ada di kaosku. aku pun langsung mendapat ide.
"karena aku bercita-cita menjadi superman, untuk melindungi orang-orang yang ditindas seperti kamu."ucapku cepat. anak itu cuma melongo mendengar jawabanku. kemudian dia berbalik dan berjalan terus.
"ayo cepat jalan. sudah mau malam." katanya tanpa menoleh
aku baru menyadari apa yang baru aku katakan adalah hal yang konyol. akupun langsung berjalan mengikutinya dan kembali hening. setelah beberapa menit dia tiba-tiba berkata " sudah sampai." kemudian dia berbalik memandangku.
"oh, ehmmm,,,,makasih ya"ujarku
"eh iya sama-sama. makasih juga sudah mau menolongku"ujarnya lalu berbalik badan dan terus pulang. aku masih sempat melihatnya berjalan cepat menuju rumahnya. saat aku mau masuk aku baru menyadari satu hal. aku belum tahu nama anak itu. ketika aku ingin keluar lagi dan berlari mengejarnya aku mendengar sepupuku memanggilku.
"mungkin lain kali saja"gumamku.
***
aku benar-benar disibukkan dengan pernikahan saudara jauhku ini. selain banyak acara yang harus kita lalui. jujur saja aku merasa bosan dengan acara ini. dan saat itu aku hanya memikirkan anak itu. beberapa kali aku melihatnya lewat depan rumah sepupuku. dia juga beberapa kali terlihat menatapku. Namun, ketika aku baru mengejarnya. kulihat dia langsung segera pergi. awalnya aku kira dia masih takut padaku, namun saat kubalikkan badan aku melihat morgan. sepertinya anak itu masih takut dengan morgan. 2 hari setelah pernikahan aku belum juga bertemu dengan anak itu. aku sedikit kesal kenapa juga anak itu harus takut dengan morgan. dan lebih parahnya lagi kepulangan kami dipercepat malam ini juga karena ayahku dapat panggilan mendadak dari tempat kerjanya. Sial. saat beberpa menit sebelum pulang aku sempat celingak celinguk keluar rumah mencari sosoknya. namun tak kutemukan. setelah berpamitan sama seluruh keluarga kamipun langsung masuk mobil. namun sebelum aku masuk ke dalam mobil aku sempat melirik sekilas bayangan anak itu. aku pun segera menoleh. dan melihat anak itu berada tak jauh dariku. akupun langsung mendekatinya. sementara keluargaku yang lain agak bingung melihatku. begitu aku sudah dekatnya. kulihat matanya berkaca-kaca.
"superman kamu mau kemana?" tanyanya dengan tatapan sedih
"aku harus pulang ke jakarta."jawabku pelan.
"bukankah kamu sudah janji mau melindungiku?"tanyanya dengan nafas mulai aneh
aku cuma terdiam kemudian menarik kalung yang ku pakai dan memberikan padanya.
"aku harus pulang. mulai sekarang kamu harus jaga diri. Pakailah kalung ini. maka aku akan terus bersamamu."
dia cuma diam dan aku tersenyum. kemudian aku segera berbalik menuju mobil. sempat ku berbalik lagi kulihat dia mulai menitikkan air mata. aku pun melambaikan tangan kepadanya. dia cuma diam. kemudian masuk mobil dan menuju bandara. Dan saat tiba dibandara lagi-lagi aku lupa tanya nama anak itu.
-end flash back -
aku baru saja pulang dari mengantar rendra. begitu tiba dirumah aku langsung menghempaskan tubuhku di kasur. sejenak aku memikirkan kembali kejadian barusan di kampus. entah kenapa rendra mengingatkanku dengan sosok anak yang sampai sekarang aku tidak tahu siapa namanya. wajahnyapun aku sudah lupa. melihat rendra sama seperti yang kurasakan pada anak itu, bahwa ada rasa aku ingin melindungi rendra sama seperti aku ingin melindungi anak itu. aku cukup lama merenung hingga kemudian tanpa sadar aku tertidur.
sementara itu di kost rendra. setelah mario pergi. rendra langsung masuk ke dalam. sempat dia melihat kamar kak andi. masih tertutup. sepertinya kak andi belum pulang, pikirnya. rendra pun terus berjalan ke kamarnya. kemudian dia duduk diatas kasurnya memikirkan kejadian yang baru saja terjadi antara dirinya dengan mario. rendra pun senyum-senyum sendiri. ini adalah kedua kali dalam hidupnya ada orang yang mengatakan hal termanis pada dirinya. mario menganggap rendra sebagai temannya. bahkan mario menjaga dirinya ketika sempat tumbang. ini adalah suatu hal yang luar biasa untuk rendra mengingat track record dirinya. dia pun mngingat kapan pertama kali ketika ada seorang anak mengatakan hal termanis pada dirinya. Yah 10 tahun yang lalu. aku lupa namanya. tidak, mungkin aku tidak fokus saat dia menyebut namanya saking aku ketakutan ketika pertama kali melihatnya. aku pun langsung bangkit membuka lemari dan mengambil sebuah kotak kecil. lalu aku duduk di kasurku. kemudian ku buka kotak itu dan tersenyum melihat isinya. sebuah benda yang cukup berkilau terbuat dari besi biasa tapi berarti buatku. gara-gara benda ini aku harus melawan ketakutanku pada anak yang sering mengerjaiku hanya untuk melihat wajahnya. yah, walaupun pada akhirnya aku tidak dapat mengingat lagi wajahnya. yang aku tahu cuma perasaan saat dia memelukku, sama rasanya dengan ketika mario memelukku. tenang dan aku merasa aman. rasanya seperti berada dalam pelukan orang yang melindungiku. aku pun mengeluarkan kalung tersebut dari kotaknya kemudian menggenggamnya. aku pun tersenyum
"superman....bagaiman kabarmu sekarang".gumamku pelan.
-To be continued-
Kejutan apa lagi nih bwt ntar? Hee..