It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@diyo_d_y : hehehehe... bisa jadi.. :-D
minta kritik n sarannya ya temen2..
(part 8, 'second step' )
6 jam disekolah sudah terlewati. Para siswa berhamburan meninggalkan gapura sekolah seperti gerombolan rayap, begitu juga dengan Esa dan Rama.Esa sudah meminta pak ujang untuk tidak menjemputnya hari ini (dan mungkin untuk seterusnya).
Sepanjang perjalanan hati Rama masih was-was, bagaimana jika preman itu datang lagi? Dia sama sekali tidak mengkhawatirkan dirinya, tapi Esa. Mungkin Esa sudah punya siasat dengan ipodnya tapi tetap saja itu membuat Rama merasa tidak enak. Esa tidak perlu terus kehilangan benda berharganya demi dia. Rama sudah berulang kali membujuk Esa untuk pulang dengan mobil jemputannya tapi Esa bersikeras untuk berjalan kaki bersamanya, memang Esa yang keras kepala. Rama hanya menghembuskan nafas panjang dan berharap semua akan baik-baik saja.
Sementara itu, Esa dengan santainya bersiul-siul tanpa dosa. Dia tahu kalau preman-preman itu tak akan mungkin datang lagi mengganggunya. Sepanjang perjalanan, Esa dapat melihat beberapa anak buah Om le yang bersiaga mengawal Esa dari kejauhan. Siap-siap saja kalo preman-preman itu berani datang lagi, bakal mampus mereka! Lagipula Esa sudah memberi mereka uang yang cukup untuk si bos preman minggat dari tempat itu, kurang baik apa coba?
“hehe.. dah hampir sampek nih, sejauh ini ga ada bahaya mengancam tuh”celetuk Esa pada Rama.
Rama hanya mengangguk pelan. Rama sendiri sedikit heran kenapa preman-preman itu bisa menghilang dalam satu hari? Apakah isi dompet Esa benar-benar bisa menghidupi mereka selama itu? Padahal ia tahu kalau si indro dan antek-anteknya gemar sekali berjudi. Rama memilih untuk tidak memikirkan yang tidak-tidak dan berjalan dengan tenang.
Tak lama kemudian Rama berlari kecil menuju sebuah warung tenda tak jauh dari situ. Esa heran dengan sikap Rama, sudah berulang kali di sepanjang jalan menuju rumah, Rama mengunjungi warung-warung dan menanyakan sesuatu, dan berulang kali pula Rama kembali dengan wajah getir, begitu pula untuk kali ini.
“kenapa si ram? Daritadi mampir ke warung, tapi ga beli apa-apa coba?!”tanya Esa.
“ga apa-apa kok sa..”jawab Rama untuk kesekian kalinya.
Esa sudah bosan dengan jawaban itu.”ayo lah ram.. ngomong aja ke aku.. kali aja aku bisa bantu” tanya Esa dengan nada sedikit memaksa.
Rama hanya diam seolah tak mendengar pertanyaan Esa.
“ram..!”gertak Esa.
Rama pun menoleh dan menghembuskan nafas berat. Ia pun duduk di sebuah kursi di pinggir jalan, Esa duduk disampingnya.
“aku nyari kerjaan, sa”ucap Rama.
Esa terhenyak mendengar pengakuan Rama. Segenting itukah keadaan ekonominya, sampai-sampai Rama ingin bekerja?
“te..terus.. udah dapet?”tanya Esa dengan nada menahan getir.
Rama menggeleng. Ingin rasanya Esa menangis sekerasnya, ia tak tahan melihat keadaan Rama. Ia kasihan padanya. Jika ia bisa, ingin sekali dia berikan apapun yang ia punya pada Rama, tapi itu tidak mungkin. Apa kata ayahnya nanti? Rama sendiri pasti akan menolaknya. Bagaimanapun harga diri Rama sangat tinggi.
Esa pun menepuk pundak Rama,”tenang aja ram, aku pasti bantu kamu nyari kerjaan”
Rama menatapnya,”nggak, sa... aku dah banyak ngerepotin kamu sejak kamu temenan ma aku.”ujarnya pelan.
“sapa bilang ngerepotin?! Dah seharusnya teman saling membantu kan?”ucap Esa dengan tegas.
Rama menatapnya dalam-dalam. Dia kagum akan kesetia kawanan Esa. Padahal Esa berasal dari keluarga yang kaya raya tapi masih mau mempedulikan dirinya yang berasal dari keluarga kurang mampu. Rama-pun menundukkan wajahnya sambil tersenyum.
Esa beranjak dari kursi itu dan menepuk lagi bahu Rama,”ayo, jalan lagi.. ntar aku coba cari kerjaan yang pas buat kamu, oke?!”
Rama berdiri dan merangkul pundak Esa, membuat Esa jadi merasa canggung,”makasih sa, aku beruntung punya temen kayak kamu”ujarnya dengan senyum mengembang pada Esa.
Esa terhenyak sejenak, ia larut dalam senyum Rama yang membuatnya tak berkutik.
“hehe.. “hanya itu yang bisa Esa ucapkan.
Mereka pun berjalan menyusuri jalanan kota Malang yang ramai dan berpisah di persimpangan jalan.
Malamnya, Esa merenung di atas kasurnya. Dia memikirkan pekerjaan apa yang sekiranya pas untuk Rama. Dia kasihan melihat Rama yang melamar pekerjaan di warung-warung tenda pinggir jalan itu. Sudah kerjaannya berat, penghasilannya juga pasti pas-pasan. Dilain sisi, Rama adalah pelajar sma, jika tidak hati-hati membagi waktu pekerjaan, bisa-bisa sekolahnya jadi terlantar dan beasiswanya dicabut.
'Woaaa... bisa gawat kalo begitu'.
Esa-pun memikirkan pekerjaan yang sekiranya bisa kompromi soal waktu kerja. Saat Esa sedang sibuk berpikir tiba-tiba terdengar suara bi surti dari balik pintu.
”deen.. ada telfon dari tante eny..”.
mata Esa langsung bersinar, sebuah lampu bohlam 10 watt berpijar di atas kepalanya.
‘yep.. ini dia kesempatanku’ batinnya, “iyaaa... bentar” seru Esa yang bergegas bangun dari kasurnya dan berlari menuju ruang keluarga.
Diangkatnya gagang telfon itu,”halo.. iya tante?”
“halo, Esa? Gimana? Sudah dimakan browniesnya?”
“sudah tante, enak buangett..”
“hahaha.. kamu bisa aja, sa.. iya tante takut aja kalo bi ida lupa bilang ke kamu kalo tante kasi brownies.”
“hehe.. iya tante, untung bi Ida ga lupa. Ini sudah habis browniesnya, hehe..”
“haa? Sudah habis..? kok cepet banget? Hehhe... hati-hati ntar gendut loo..”
“hehe.. nggak dong, te.. tadi Esa bagi ke temennya Esa.”
“ooh.. iya deh.. ntar tante buatin lagi..”
“eh, nggak usa repot-repot tante.. tapi..”
“hmm..?tapi kenapa sa?”
“emm... Esa boleh minta tolong ngga, te?”
“eh, minta tolong apa sa?”
“ehmm... kafe tante masih ada lowongan ga, te?”
“wah.. untuk saat ini tante ga buka lowongan lagi,ni, sa.. kenapa? siapa yang pingin nyari kerjaan?”.
Pundak Esa beralih jadi berat.
”yah... masa ga bisa nambah pegawai satu lagi te.. temen Esa ada yang nyari kerja nih te.. kasian dia...” rayu Esa dengan nada memelas, dia tahu kalau tantenya itu pasti akan leleh hatinya jika Esa merayu.
“hmm... iya deh tante usahain.. besok pulang sekolah kamu bawa temenmu ke kafe tante ya..”ujar tante eny yang luluh hatinya.
“beneran tante?”
“iyaa.. ponakan tante paling ganteeng...”
tangan Esa segera mengepal dan berkata ‘yess’ dalam hati.
”hehehe.. makasi tante paling cantiiikk... “
setelah mengobrol sedikit dan mengucapkan salam akhirnya Esa menutup gagang telfonnya dan berjalan dengan langkah ringan menuju kamarnya. Tak sabar rasanya ia bertemu Rama besok dan mengantarnya ke kafe, semoga saja dia senang dan mau menerima tawaran pekerjaan ini.
Dia pun mengambil hapenya dan mengirim pesan pada Rama, “ram.. aku dah nemu pekerjaan buat kamu, ”
setelah itu dia menunggu balasan dari Rama, tak perlu lama menunggu, hapenya bergetar tanda sebuah sms masuk.
“serius? Pekerjaan apa?” tanya Rama dalam pEsannya
“hehehe.. besok pulang sekolah aja ku kasi tau” dengan senyum nakal ia ketik dan mengirim pEsan itu pada Rama, lalu dibalas oleh Rama.
“ooh.. ya dah, makasih ya, Sa.. maaf ngerepotin kamu”
Esa tersenyum membaca pEsan Rama, “iya iyaa.. ah kamu kebanyakan minta maaf :P”ketik Esa, yang kemudian dibalas dengan “hahaha... ”oleh Rama.
Esa pun meletakkan hapenya dan beralih ke komputernya. Ia ingin mencurahkan kebahagiaannya malam ini lewat facebooknya, ‘exza’. Seperti biasa, begitu ia buka, sederet friend request dan notification membanjiri fb-nya. Esa memilih untuk mengabaikannya dan mengetik di wallnya,
“akhirnyaa.... dia mau senyum ma aku...
akhirnya... aku bisa deket ma dia..
love u my prince”
Esa tersenyum-tersenyum sendiri melihat status yang baru ia post. Tak lama kemudian, satu per satu jempol menghiasi status Esa itu, beberapa ada yang comment.
Denny sicowokcool “wah... siapa nih pangerannya Esa?”
Bima blandozz “aku lah pastinyaa...”
Alviin macicendiriii “wah... beruntung banget si, cowok yang disukain Esa.. coba cowok itu aku”
Esa hanya tertawa kecil lalu membalas comment itu satu-persatu.
@denny: ada deh.. :P
@bima: iih.. pede amat.. :P
@alviin: hehe.. aku kali yg beruntung kalo bisa dapetin dia..
Tak lama kemudian Esa melihat kevin yang menyapanya lewat privat messege.
“eh, gaya banget status lu? Dah dapet? Hehehe”
Esa cekikikan membacanya lalu tangannya dengan lincah mengetik keyboard komputernya.
“iya donk... ini masi usaha gue, dikit demi dikit dia dah luluh ma gue”
Beberapa saat kemudian, kevin pun membalas.
“ciee... hebat..hebat.. ini baru Esa yang gue kenal.. peletnya masi ampuh!”
“eh, sembarangan! Jaman gini mah pelet ga mempan..! ini semua tergantung amal dan perbuatan”
“hee... gaya doank lu sa! Kelakuan bejad juga, xixixixi... gimana? Katanya janji mau ngasi fotonya si Rama?”
“oh iya, vin.. gue lupa.. gue juga masi nyari momen yg pas lah... “
“hmm.. eh emang Rama lu apain kok bisa luluh ma lo?”
“ermmm... ada deh.. :P”
“beh... pake rahasia-rahasian lagi..?!”
“hehhe.. besok aja gue kasi tau lagi”
tak lama kemudian, beberapa teman exza mengcomment status exza lagi.
Alviin maciicendiriii “owh.. emang yang disukain Esa kaya gimana si?”
Sammy Jfr “wow... selamat ya Esa... semoga bisa jadian ”
Bima blandozz “aww... patah hati.. “
Denny sicowokcool “@bima: wahahahaha.. rasain, dikacangin Esa
@Esa: loh.. kok rahasia-rahasiaan si.. kita2 kn penasaran ma cowok yang bikin Esa kesengsem, he he he.. “
Rommy Danuarta “kenalin donkzz...”
Esa hanya tertarik dengan comment alviin dan denny, dia pun mencoba menjawab comment mereka
@alviin n @denny: hehe.. sabar... kapan-kapan Esa upload foto Esa bareng dia, tapi kalo dah liat janji jangan ikut kesengsem ya.. dia kan punya Esa
Setelah itu Esa kembali beralih ke pEsan kevin.
“janji besok ya.. gue tunggu!”
“iyaa... tapi jangan cemburu ya, wkwkwk”
Esa pun asyik mengobrol dan membalas comment teman-temannya. Ia sama sekali tidak tahu, kalau seseorang dengan tabah membaca setiap aktivitas di wallnya. Matanya terus terpaku pada status Esa yang baru berikut juga comment-commentnya. Tangannya sedikit gemetar kemudian dia memilih me-log out akun fb nya yang bernama ‘jordan nugraha’.
“Esaa... kenapa kamu...”
***
keren feel nya mantab
ditunggu lanjutannya
*suuzon aja kerjaan nya*
Bagus Bngt . bkin Org sneng Baca a...
Esa menaklukkan hati rama dg bertahap,
gw kira ketika esa menembak rama, Rama kemungkinan akan ragu menolak esa hehheheh
@adacerita : yaah... jgn patah hati dulu donk... sblum janur kuning melengkung jgn pnah berhenti untuk mendapatkan cinta... hehehehe
@diyo_d_y : hehehe makasih dukungannya... :-D
@advantage: hehehe.. iya.. bisa dibilang ini 'second step'nya esa.. part sblmnya aku lupa kasih subjudul 'first step'...
@all : ikutin trs ya tmn2.. part berikutnya: part 9 'second step-clear'
Kyk aq Ni Asli Meskipun wajah q Jlek hehehehe