It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
dilanjut lagi dong
@elninoS: ah, pujian kk berlebihan.. :-)
@diyo_d_y: sorry aku hbs keluar. udah dibuat kok, tgl di upload :-)
@rez1, @adacerita, @monic, @kurokuro, @aoi-chan, @dirpra, @alvalian_danoe, @yunjaedaughter, @yoedi, @yuriz_rizky, @amy73, @pokemon, @rulli arto, @adam08, @armand, @diyo_d_y, @advantage, @hikaru, @elninoS
selamat menikmati... aku kayaknya ga bisa update buat hari senin n selasa, jadi part ini aku banyakin dikit. hehe.. semoga temen-temen bisa menikmati ceritanya.
(part 10, Prince in Waiter Uniform)
Beberapa hari kemudian, Esa menghampiri kafe tantenya itu. Tak hanya ingin ngemil, dia juga ingin melihat keadaan pangerannya.
‘dia bisa, ga ya..?’batin Esa yang sedikit cemas.
“selamat datang,kak..”ujar salah seorang waiter yang membukakan pintu saat esa memasuki kafe.
Esa membalasnya dengan senyuman kecil lalu berjalan mencari meja yang masih kosong. Esa agak terkejut, biasanya kafe tante tidak seramai ini, padahal hari ini bukan weekend.
Saat bingung mencari meja, Esa melihat seorang cowok dengan seragam kafe yang berwarna merah sedang mengantarkan pesanan. Terlihat cewek-cewek di meja itu tersenyum-senyum saat cowok itu kesana dan meletakkan pesanannya. Esa pun berjalan mendekati cowok itu, hingga akhirnya cowok itu berbalik dan melihat Esa.
”Esa?”
yup, benar dugaan Esa, itu Rama.
“hehe, sibuk?”tanya Esa.
”iya,sa.. kamu mau makan disini?”
Esa mengangguk.
”hmm.. bentar ya, kayaknya disana ada meja yang masih kosong, ayok sa”ajak Rama.
Esa pun mengikutinya dari belakang melewati gerombolan cewek yang berbisik-bisik sambil cengengesan saat Rama lewat.
‘Gile ni Rama.. bahkan aku aja nggak diperhatiin ma mereka’ batin Esa yang selama ini terbiasa digandrungi para cewek (dan cowok).
Setelah berputar-putar mencari meja yang kosong, akhirnya Rama menemukan sebuah meja yang baru saja ditinggalkan pelanggan sebelumnya.
“sebentar ya sa, kamu duduk aja. Aku mau beresin ini dulu”ujarnya sambil mengangkat piring dan gelas yang kotor lalu meninggalkan Esa.
Tak lama kemudian seorang cowok dengan seragam yang sama menghampiri Esa. “mau pEsan apa,kak?”tanyanya sopan.
Esa terkejut dan sedikit kecewa karena orang yang datang bukan Rama. “hmm.. tiramitsu deh.. sama minumnya milkshake cokelat”
waiter itu dengan sigap mencatat pesanan Esa. “baik, saya ulang pesanannya ya, tiramitsu 1 dengan milkshake cokelat satu, ya..”ujarnya yang kemudian mendapat anggukan Esa. “ditunggu sebentar ya,kak..”
Esa melihat di kejauhan Rama yang mengantar pEsanan di meja paling ujung, sibuk benar dia. “eh, mas..”panggil Esa pada waiter yang sudah berjalan meninggalkan meja Esa.
waiter itupun kembali, “iya, ada lagi yang bisa saya bantu?”
“hmm... tolong nanti yang ngantar pesanannya, orang itu ya”
Esa menunjuk Rama yang sedang di meja seberang meletakkan pesanan pelanggan.
“o..oh.. iya..”jawab si waiter, lalu ia berjalan meninggalkan meja Esa.
Esa tahu, mungkin dia bakal tersinggung tapi Esa benar-benar ingin Rama yang melayaninya, bukan cowok itu (-_-).
Selama menunggu pesanannya diantar, Esa sibuk mempertajam pendengarannya untuk menangkap pembicaraan para pembeli yang lain, dan sebagian besar yang ia tangkap adalah..
“ih.. waiter yang tadi cakep banget yah..”
“iya, pantes tau-tau temenku jadi rajin kesini. Ada brownies ternyata..hehehe..”
“iya, tau gini, aku juga bakal rajin kemari dah..”
“ih, kayak yang punya duit banyak aja kamu”
“eh, biarin.. gapapa kan cuma pesen milkshake doank”
“iya si.. tapi rasanya tebel banget wajahmu”
Mereka pun tertawa cekikikan, ‘dasar cewek’ batin Esa sambil tersenyum kecut, lalu ia beralih ke meja di depannya.
“eh, udah donk... diliatin mulu fotonya”
“eh, biarin donk, hehe.. liat deh, aku kayak foto ma artis aja”
“hehe... ntar ketauan pacarmu,habis kamu!”
“hm.. jangan donk... jelek-jelek gitu dia perhatian tauk..”
“huu... untung aku belum punya pacar, kira-kira dia dah punya cewek belum ya... “
“emang napa? Jangan terlalu ngarep dah... cowok ganteng kayak dia pasti banyak juga yang naksir. Dia mah tinggal pilih aja”
“eh, kali aja, aku yang beruntung...”
“yee.. ngarep kamu!”
“eh, kamu baca nggak namanya tadi?”
“hmm... sekilas si, yang keliatan Cuma tulisan ‘training’ nya doank.. raa.. ra.. ada ra-nya gitu deh kayaknya..”
“hmm.. rafa? Rado? Rafael? riko”
“hmm.. rama kali ya.. ah tau ah, besok aja balik lagi, aku mau tanya nama n kalo bisa nomer hapenya, hehehe”
“eh.. ikuuut...”
Esa terhenyak, ya ampun... banyak banget yang nge-fans ma Rama, bahkan sudah ada yang minta foto bareng...? pantes aja kafe ini jadi makin rame, padahal harganya juga ga murah. Hmm... ga rugi tante eny mau mempekerjakan Rama, jadi ini maksudnya.. licik juga si.. hehehe... tapi gapapa asal Rama seneng.
Tak lama kemudian, gerombolan di samping Esa beranjak dari mejanya, tapi langkah mereka sempat terhenti saat seorang cowok membawa pesanan menuju meja Esa.
Esa memicingkan matanya untuk memastikan siapa yang membawa pEsanannya, yup! Bagus! Rama yang nganter. Tampaknya Rama sedang dicegat cewek-cewek itu, terlihat wajah Rama yang salah tingkah menerima perlakuan cewek-cewek yang seperti serigala kelaparan. Dengan tangan masih mengangkat nampan berisi tiramitsu dan milkshake, ia pun berfoto dengan dikelilingi cewek-cewek.
“hmm... udah ya.. saya mau ngantar pEsanan”ujar Rama sopan, tampak cewek yang memotret kecewa berat.
“yah... aku kan belum foto.. sekali lagi yah.. pliss.. eh gantian dong”rajuk si cewek sambil menahan Rama dan meminta temannya untuk gantian memotret.
Daripada menunggu lama, Esa pun bangkit menghampiri gerombolan cewek itu.
“mana, biar aku yang fotoin”ujar Esa menawarkan bantuan yang langsung disambut hangat oleh si cewek yang membawa kamera.
Tampak Rama terkejut melihat kehadiran Esa. “beneran,nih? Makasih banyak ya...”ujar si cewek itu sambil menyerahkan kameranya dan langsung ikut berfoto di samping Rama.
Esa hanya tersenyum dan memberi aba-aba,”1,2,3... cheers...”
seberkas cahaya menyinari wajah gerombolan cewek dan Rama.
“udah” seru Esa sambil menyerahkan kamera itu pada cewek tadi.
“makasih ya mas..”ujarnya lalu bersama teman-temannya berjalan menuju kasir. Esa pun kembali ke mejanya diikuti Rama.
“pEsanannya tiramitsu sama milkshake cokelat ya..”ujar Rama sambil meletakkan pEsanan Esa.
“weh, formal banget sih ram, sama temen sendiri juga”celetuk Esa.
“kan memang aturannya gitu sa..”terang Rama.
“oh.. ga duduk dulu? Temenin aku gih”pinta Esa.
“wah sebentar sa, masih ada kerjaan yang nunggu nih, habis ini aku istirahat kok, ntar aku kesini”ujar Rama.
Agak kecewa sebenarnya tapi Esa tetap tersenyum dan mengangguk, “oke.”
Rama pun segera meluncur menuju dapur kafe untuk mengambil pesanan selanjutnya. Esa sendiri mulai menyendok tiramitsu dinginnya, “hmm... nyummy...”ujarnya pelan saat tiramitsu itu luber di dalam mulutnya.
Esa seakan teringat sesuatu lalu mengeluarkan hapenya. Difotonya tiramitsu dan milkshake cokelat itu lalu diuploadnya ke facebook ‘exza’nya.
‘nyemil dulu, sambil nunggu dia dateng ^^’
ujarnya dalam deskripsi foto. Tak lama kemudian beberapa komentar pun muncul. Esa membalasnya sambil menyendok tiramitsu sedikit demi sedikit dan sesekali menghirup milkshakenya.
Alviin maciicendiriii “enaknyaaa... mau dund.. ^^”
Esa tersenyum, cowok manis bernama alviin ini memang ngefans sama Esa. Setiap status, foto atao aktivitas apapun yang Esa post selalu ia respon. Esa sendiri bingung, apakah setiap jam ia mantengin hapenya? Emang dia ga ada kerjaan laen apa? Esa pun menjawab commentnya,
“@alviin: mauu..? beli dund.... :P”
Lalu sebuah komentar lagi muncul,
Donny Putra, “nunggu siapa tuh...”
Lalu Esa pun menjawabnya, “@donny: nunggu pangeranku dong... ^^”
Baru saja Esa selEsai mem-post komentnya itu, sang pangeran berseragam waite yang ia nanti-nanti berjalan menghampirinya lalu duduk di kursi di hadapan Esa. Tampak wajahnya yang kelelahan dan ia menghembuskan nafas panjang.
“hehe.. sibuk nih?”goda Esa sambil menyeruput milkshakenya.
“ya lumayan si.. “ujarnya, ia pun meminum air mineral yang dibawanya dari dapur kafe.
“mau?" tawar Esa sambil menyodorkan tiramitsu dan milkshakenya pada Rama.
Rama menggeleng “nggak,sa.. dah kamu makan aja”.
Esa manggut-manggut sambil menarik lagi piringnya,”rame bener, kamu ga capek ram?”tanyanya.
“awalnya capek si.. tapi lama-lama juga terbiasa.” Kata Rama sambil menutup botol airnya.
“hehe.. apalagi kalo setiap hari digerombolin cewek-cewek cakep”goda Esa dengan senyumnya yang tengil.
“ah, bisa aja kamu ram..”
“eh, beneran tauk.. aku denger sendiri lo, mareka pada ngefans ma kamu. Kamu liat sendiri tadi dah banyak yang minta foto ma kamu..”terang Esa menggebu-gebu.
Rama hanya tersenyum tipis,”lebay, kamu sa..”.
Esa hanya cengengEsan melihat ekspresi malu Rama. Tiba-tiba sebuah suara menyebut nama Rama, “Rama!” Rama-pun berbalik untuk melihat asal suara tersebut.
Tampak cowok yang tadi melayani Esa melambaikan tangan padanya. Esa langsung lemas,’ gile tu cowok ganggu aja!, baru juga Rama duduk, masa’ dipanggil lagi??!’.
Rama pun mengangguk lalu bangkit dari duduknya. “aku tinggal ya sa, aku dipanggil tuh”pamit Rama.
“oke, aku juga dah hampir selEsai”ujar Esa.
Rama pun tersenyum lalu berbalik. Baru saja Rama berbalik tangan Esa menahannya.
”ram, foto dulu yuk, hehhe”ujar Esa sambil cengengEsan.
“ah apaan si, sa.. malu tauk”protes Rama sambil celingukan melihat sekelilingnya.
“ngapain malu!? Ayo lah.. sebentar doank kok!”
Rama pun menurut dan berdiri di samping Esa yang mengacungkan hapenya.
“1..2..3.. siip..”
Esa segera memeriksa hasil potretannya sementara Rama beranjak dari tempat itu, “udah ya sa.. aku tinggal dulu.”
Esa pun menoleh dan tersenyum padanya,”oke, besok ketemu lagi di sekolah ya..”
Rama hanya mengacungkan jempolnya sambil tersenyum lalu berlari kecil menuju dapur kafe. Sementara itu, Esa kembali duduk di kursinya sambil melihat hasil potretannya tadi.
’ Sempurna... ‘ batin Esa. Ia pun mengirim foto itu ke kevin melalui private messege facebook. Setelah itu ia upload foto itu di kronologinya.
“my prince and me ^^” tulisnya dalam deskripsi fotonya itu.
Esa tak perlu melihat reaksi teman-temannya setelah melihat foto itu. Ia tutup aplikasi fbnya lalu memasukkan hapenya ke dalam saku celananya. Yang ia butuhkn saat ini adalah menikmati tiramitsu dingin sambil memandangi Rama yang sedang bekerja melayani pembeli.
‘hehehehe.. yang lain pasti ngiri..’ batin Esa sambil mengunyah tiramitsunya dan tersenyum tengil.
***
Begitu Esa sampai di rumah, sudah pukul 20.49, ia pun dengan hati riang menghidupkan kompinya lalu membuka akun fb ‘exza’nya. Ia penasaran dengan reaksi para penggemarnya terhadap foto yang ia upload tadi. Dan... benar dugaan Esa, foto itu sudah menuai 26 jempol dan 11 komentar. Di inbox juga ada 1 pEsan yang belum terbaca.
’ itu pasti kevin’ batin Esa. Esa pun mendahulukan pEsan sohibnya itu.
“kawaaaiiiiiii..... pantes aja bikin lu kesengsem, sa! Ganteng bangettt.... kevin mauuu.... tapi kok pake seragam kafe si? Itu waiternya kafe tente lu ya?”
Esa pun membalas pEsan kevin, dengan lihainya jari jemarinya menari diatas keyboard.
“lu mauuu..??!!!! langkahi dulu mayat guee..!!! dia mah ga level ma lu..! :P iya, mang napa? dia dah dewasa tauk, bekerja buat bantu nyokapnya.. jadi ya gue rayu tante eny buat nerima dia kerja disana.. hehehe... itung2 sebagai usaha gue deketin dia, n terbukti. Dia makin deket ma gue.. hehehe”
Setelah selesai mengirim pEsannya pada kevin, ia pun beralih menuju foto barunya tadi. Sudah Esa duga, alviin lagi, alviin lagi yang pertama comment.
Alviin maciicendiriii,”oow... jadi ini pangerannya kak Esa... cakeeep..”
Veno Adi Putra, “masi cakepan juga gue.. “
Sipangerankodok mencaricinta, “wow.... ada fb-nya nggak? Gue minta nomer hapenya donk sa..”
Rachel elvondzz, “minta fb ato nope.a dund... cakep banget X) itu kafe imajinasi di malang itu kan? Aku nak surabaya, ntar aku sempatin kEsana ah.. sekalian mo ketemuan ma Esa“
Sammy Jfr, “@ veno, ha ha ha..!! sombong banget lu, foto plsu aja smbg
@ Esa, wah... kalian cocok deh, sm2 cakep... gw jadi ngiri.. :’(“
Hanya itu yang membuat Esa tertarik, comment lain intinya sama juga. Ia pun menandai kelima orang itu dalam commentnya,
“@ alviin: hehehe... makasih..
@ veno: ohyaa... ??!
@ sipangerankodok: rahasia donk... nomernya biar Esa yg tau.. :P maaf yaa...
@ rachel: rahasia donk... iya, kok tau? Boleh... boleh dilihat tapi jangan berani-berani megang, awas lo.. ntar berurusan ma Esa! :P
@ sammy: hehehehe..... makasih sammy.. yah..jangan ngiri donk... ”
Saat Esa sedang asyik-asyiknya mengutak atik fb, tiba-tiba terdengar suara ketukan dibalik pintu kamar Esa.
“den… tante eny telpon tuh…”ujar bi’Ida kalem.
Esa terhenyak lalu segera bangkit dari kursinya.”iya bi… sebentar” katanya lalu membuka pintu. “ada apa bi?” tanyanya pada bi ida yang menyodorkan gagang telpon nirkabel.
“ga tau.. mau ngomong katanya”bisik bi ida.
Daripada penasaran, Esa pun menerima gagang telfon itu dan mulai berbicara, “iya,malam tante..”.
“malam Esa.. hehe.. tante Cuma mau bilang, tadi tante sudah nitipin kue ke Rama buat bekal kamu besok..”
“eh? Tante repot-repot aja ah..”
“ya gapapa donk.. lagian ini ungkapan trimakasih tante kok..”,
“hmm? Trimakasih buat apa te?”
“ya berkat pegawai yang kamu rekomendasikan donk…”
“ha? Rama?”
“iyaa.. kamu tau nggak, akhir-akhir ini kafe tante penuh terus sejak ada Rama, hehehe… dah seperti artis dia lo..kerjanya juga memuaskan, jadi tante kasi dia kue sekalian sama kamu..”
Esa tersenyum bangga mendengarnya,”hehhe.. iya donk te.. Esa kan ga sembarangan pilih orang.. eh tante.. Esa boleh minta tolong lagi nggak te..?”
“hmm.. apa?”
“ehmm.. Esa tau ini kedengerannya ga adil buat pegawai yang lain, tapi bisa ga te, tante longgarin jadwal kerjanya Rama.. yah minimal jangan setiap hari lah te.. dia juga kan banyak tugas..” pinta Rama dengan nada memelas.
”hmm… iya deh nanti tante pertimbangkan… tante juga kasihan, dia masih terlalu muda soalnya, ga seperti pegawai yang lain.”
“iya te… makasih ya te.. tante baik deh”
“hehehe.. iyaaa… ya udah tante mau pulang dulu, malem sa…”,
“malem tante…”.
Esa pun menutup gagang telfonnya dan tersenyum sambil menghampiri bi’ida yang sedang menonton tv, “kenapa den? Kok senyum-senyum.. mau dikasi brownies ya..?”Tanya bi ida sambil menerima gagang telfon yang disodorkan esa dan mengembalikan lagi ketempatnya.
“hehehe… iya, besok mau dikasi kue lagi buat bekal..”ujarnya sambil berjalan kembali menuju kamarnya.
Begitu ia sampai di dalam kamarnya, ia menutup akun fb nya, ia tak menghiraukan lagi comment teman-temannya itu, ia hanya ingin menikmati kebahagiaan ini sendiri dan membayangkan harinya esok.
“hmm…. Makan es krim enak nih kayaknya..” ujar Esa pelan. Esa memang suka mengemil kalo lagi seneng, kebiasaan dari kecil sih. dia pun beranjak dari kamarnya dan berlari kecil menuju dapur.
“mau ambil apa den?”Tanya bi surti ketika berpapasan dengan Esa di dapur.
“es krim, bi.. hehehe…”ujar Esa sambil membuka pintu kulkas.
“oh.. jangan banyak-banyak den.. ntar sakit kalo kebanyakan..”ujar bi surti.
Esa hanya tertawa kecil,”ah,bibi.. cuma es krim juga..”ujarnya sambil mengeluarkan double dutch dan memboyongnya ke kamar.
Disisi lain, Rama sedang berjalan menuju rumahnya. Tangan kanannya menenteng dua kotak berisi kue pemberian tante eny. Tante eny sangat baik padanya, setiap pulang kerja, Rama selalu diberi kue atau minuman untuk dibawa pulang, mungkin ini sebagai ganti dari gaji yang belum dia terima karena masih dalam tahap training.
Tak lama kemudian Rama telah sampai di depan rumah sederhana dengan pencahayaan yang redup. Diketuknya pelan pintu rumahnya,
“assalamualaikum..”ujarnya, kemudian terdengar suara dari dalam,”waalaikum salam..” dan pintu pun terbuka.
Tampak ibu Rama dengan wajah yang lelah. Dia tidak tidur untuk menunggu kepulangan Rama.
“ibu belum tidur?”Tanya Rama sambil mengunci pintu sementara ibunya berjalan menuju kamar tidurnya.
“kalo ibu tidur, terus nanti siapa yang bukain pintu buat kamu?”
Rama tersenyum getir mendengar jawaban ibunya.
“bu, ini ada kue,nih..”tawar Rama.
“wah.. diberi lagi? Hmm.. baik sekali bu eny itu.. tapi ibu ga suka kue begituan, ga cocok sama lidah ibu. buat bekal kamu besok saja..”ujar ibu Rama setengah bercanda.
“ibu beneran ga mau?”Tanya Rama lagi, ibunya menggeleng sambil tersenyum tipis,”udah, ibu mau tidur dulu.. “ lalu sosok ibunya menghilang dibalik kelambu kamarnya.
setelah itu Rama menyimpan kue itu di dalam kulkas lalu mengganti pakaiannya. Dia menatap jam dinding di kamarnya, sudah pukul 10.46.
ia menghembuskan nafas sejenak lalu merogoh tasnya. Dia mengeluarkan buku tugas matematikanya lalu ia mulai mengerjakan tugas di dalamnya. Meski penat sudah menggelantungi tubuh dan kelopak matanya, tapi Rama seolah tak menghiraukannya dan tetap kukuh untuk menyelesaikan tugas yang sebenarnya untuk 2 hari lagi itu.
Dalam pikirannya, ia harus segera menyelesaikan tugas-tugasnya sebelum menumpuk, karena kini dia tidak punya waktu senggang lagi. Ini kosekuensi yang harus Rama terima dan hadapi.
Sementara itu, ibu Rama sedang bersiap untuk tidur, tiba-tiba ia memegangi perutnya dan meringis seperti menahan perih.
’ah.. kenapa ini? Kok sakit lagi..?’batin ibu Rama.
Denga sedikit tertatih dia berjalan menuju ranjangnya dan mulai berbaring. Sedikit demi sedikit perih di perutnya mereda, dan ia pun mencoba memejamkan matanya. Ia hanya berharap rasa sakit itu tidak muncul lagi dan menghilang saat ia terlelap.
***
Dtunggu dah lanjutannya pkoknya gk smpe setaun aja.
hehe.. tenang.. ga sampe setaun kok.cepet kok, yaah..paling 11 bulanan lah,
makin kesini makin bagus ceritanya
cuman kurang konfliknya aja....
rama disini keren banget ya...? sampek digilai banyak cewek, tapi kok esa gk da cemburu dikit2 pun ya waktu rama dideketin cewek2 di cafe...
wah ibunya rama kenapa tuh...
apakah tanda...tanda..mau......
O:-)
wah iya, maaf ini spnuhnya salahku krg cermat mndalami prasaannya esa. waduh gimana to... ckck