It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Akhirnya update juga coco...
Hmmmmm, sedih bgt ya....
Btw, aku juga pernah mimpi gitu rasanya kita udah bangun n ngeliat apa yg terjadi gitu... Tp isi mimpinya beda lho ya...
I like it so badly...
Sedih bgt Co...
Untung kgk ampe mewek...
Halo semuanya disini Kebo. Hehe… yes, Kebo is back!!!
Gimana kabar kalian semuanya? Kangen gak sama gue? Pasti kangen dong? Siapa sih yang gak bakalan kangen sama Kebo si cowok tampan nan perkasa. (Aduh!!!. Iya-iya sayang bercanda selesai nih, Kasih senyum manis buat ayang.)
Iya seperti yang kalian baca sekarang ini Kebo, yaitu gue sendiri sudah sembuh!!! Yeah!!!
Buat kalian semuanya pertama-tama Kebo mau bilang minta maaf sekaligus terima kasih teramat sangat. Gue gak tahu apakah kalian masih menjadi pembaca setia Kebo apa gak tapi ucapan ini tetap bakal gue sampaikan.
Gue mohon minta maaf sebesar-besarnya atas kelakuan gue selama ini. Gue tahu gue udah buat banyaaaaaaaaaaaakkkkk sekali kesalahan. Habis mau bagaimana lagi dong? Orang yang gue cinta mati ninggalin gue begitu aja. Gue frustasi habis-habisan saudara-saudara. Gue kehilangan dia benar-benar seperti kehilangan oksigen. Gue enggak bermaksud mendramatisir keadaan tapi suer deh emang begitu adanya. Gue sadar kok cinta gue sama dia itu mission impossible banget buat ukuran masyarakat awam di sini, tapi ya ampun dia ninggalin gue tanpa ba-bi-bu, tanpa minta pendapat gue, gondok banget rasanya. Yah, bercampur rasa gak enak semua itu gue ceritanya lupa jati diri. Ehem, gue mabuk-mabukan, party tiap malam, ONS hampir tiap gue party (tolong garis bawahinnya yah kata-kata hampirnya), dan yah gue punya istilahnya fuckbuddy. I’m sorry.
Kalau diliat dari dosa-dosa gue sepertinya perlu juga gue meminta maaf kepada beberapa orang.
Pertama ortu, buat Mamah dan Papah, Kebo minta maaf atas kelakuan Kebo selama ini yang buat Mamah dan Papah khawatir. Juga untuk pembangkangan yang udah Kebo lakukan. Huft, tarik napas dalam-dalam.
Kedua Vira, gue… gue…, Vira maafkan untuk semua yang sudah aku perbuat selama ini ke kamu. Enggak, lebih tepatnya jangan maafkan aku. Aku manusia paling egois, paling tidak berperasaan. Boleh kamu cerca aku, hina aku, apapun itu aku pasrah. Karena aku tahu kata-kata maaf tidak akan pernah cukup untuk segala pengorbanan kamu selama ini.
………..
Ketiga Rey teman fuckbuddy dan sekaligus sahabat terbaik gue. Masih bolehkan Rey gue memanggil elo sahabat? Mungkin tidak. Tapi tidak apalah sudah sepantasnya gue dilupakan Rey.
Keempat paling terakhir, kekasih hati yang tak akan pernah pupus dan cinta matiku… aku cinta kamu.
Hahaha… iya gue tahu kok ucapan maaf gue buat cinta mati gue cuma segitu? Percaya deh kalau sama dia gue tuh kehilangan kata-kata. Jangankan kehilangan kata-kata, kehilangan nyawa gue juga sanggup. (Aduh!!! Iya sayang maaf aku gak bakal ngomong gitu lagi. Kasih ayang senyuman manis semanis madu). Tenang aja kawan gue berjanji permintaan maaf gue akan terbayarkan sampai rambut gue putih semua, sampai gigi gue gak bersisa. Ya, itu adalah janji yang gue buat ke dia. Gue akan hidup selama Tuhan mengijinkan meski apa pun yang terjadi dan membahagiakan dia selamanya. Amin ya Allah.
Ucapan terima kasih. Gue ingin berterima kasih buat doa-doa teman sekalian. Rasanya tanpa doa-doa kalian gue juga gak mungkin bertahan sampai saat ini. Terima kasih.
Oh iya, gue juga muncul bukan hanya untuk mengucapkan permintaan maaf tapi juga untuk melanjutkan ceritanya si ayang Miki. Hihi… masih gak percaya Mikiku bisa kembali kepelukan gue lagi. Kebetulan Miki lagi di sebelah gue nih. Gue minta dia temenin gue. Jujur, melihat wajah Miki disebelah gue dan bisa merangkul dia lagi kayak mimpi bangeettt. I love u beib.
Oke, kata Miki gue musti fokus. Sampai mana yah tadi? Oh iya Miki pingsan. Tapi kayaknya sebelum gue cerita Miki pingsan ada baiknya gue cerita apa yang terjadi sebelumnya.
Gue lagi menimbang apakah perlu penjelasan kenapa gue sampai buat pilihan seperti itu dan menurut Miki perlu karena dia sendiri memang mau dengar. Okelah kalau begitu.
Alasan gue mengambil keputusan itu tentu saja apalagi kawan-kawan, gue putus asa habis. Tahu Miki akan pergi jauh dan dalam jangka waktu yang lama membuat otak gue benar-benar berada diujung jurang terdalam. Maju, konsekuensi terberat jurang kelam menunggu, tapi kalau disana ada Miki gue sama sekali gak masalah. Hanya masalah lain timbul, gue gak mau ajak Miki jatuh kejurang. Pilihan mundur? Terus gue harus kehilangan Miki selamanya? Jadi jatuhlah pilihan gue ke pil-pil laknat itu. Sebagai informasi aja pas gue bunuh diri itu enggak seperti dalam mimpi Miki, sedikit banyak. Gue mengurung diri di kamar dan otak gue yang amburadul bermonolog ria. Hasilnya yah kalian sudah tahu.
Dan sekarang cerita sesaat sebelum gue tersadar. Gue sama sekali enggak ingat waktu kapan tepatnya, yang gue tahu gue tuh berasa seperti lagi tidur terus tiba-tiba kebangun. Terbangun guenya itu antara sadar gak sadar. Gue hanya berasa kepala gue berat banget. Gue berusaha sekuat tenaga buat membuka mata. Sepertinya sih dan dikuatkan oleh kesaksian Vira saat gue terbangun itu menyebutkan nama Miki. Kalau gue ingat-ingat sebelum gue bangun, gue memang lagi mimpiin Miki tapi gue lupa mimpi gue tuh apa.
Setelah gue bangun beberapa saat yang gue ingat terakhir kali dada gue tiba-tiba terasa sesak banget dan dari ujung kaki gue terasa hangat kemudian merembet keseluruh tubuh. Dan yah seperti cerita Vira, gue kembali tertidur.
Untuk kejadian setelah itu sama sekali enggak inget. Hanya ingat saat ada banyak suara bising disekitar gue. Masih lemas gue berusaha menangkap suara-suara itu. Gue denger suara orang-orang banyak, terus suara mesin yang sama sekali belum pernah dengar semuanya, tapi diantara kebisingan itu hanya ada satu orang yang ada di dalam benak gue. Ya, siapa lagi kalau bukan Miki. Meski mulut gue tertutup masker dan kerongkongan gue kering banget sekuat tenaga gue meneriakkan nama Miki. Awalnya enggak ada yang ngeh gue bangun. Tetapi karena gue terus-terusan teriak baru mereka sadar dan secepat kilat memeriksakan keadaan gue. Saat itulah kalau menurut banyak orang Miki pingsan. Dan ketika Miki bangun gue menyambut dia dengan senyum bahagia.
Miki yang setengah enggak percaya menatap gue lamat-lamat, dahi dia mengkerut berlipat-lipat dan darinya tangisan pecah seketika itu juga. Pada waktu itu gue tahu melebihi luka yang pernah dia torehkan pada gue, apa yang telah gue lakukan mengguratkan memori pahit yang tak akan pernah hilang. Gue enggak tahu cara lain buat menenangkan Miki selain membuka tangan gue lebar-lebar. Sempat gue khawatir dia akan menolak tawaran gue tapi dada gue bernapas lega sewaktu Miki lari kedalam pelukan gue. Miki dalam pelukan gue itu…? Enggak ada… enggak ada satu kata-kata pun yang mampu mengungkapkan apa yang gue rasakan. Gue hanya cukup menutup mata dan menikmati semuanya.
Dan baliklah kita pada momen ini. Gue dan Miki sekarang kembali lagi. Akhirnya Tuhan kita bersatu lagi. Ah, udah deh gak ada kata-kata lagi dari gue sampai sini aja karena gue ingin menikmati semua ini.
Oh iya kelupaan soal mimpi. Berhubung Miki bilang dia mimpi soal masa lalu kita selama gue koma dia bertanya apa yang gue mimpikan selama gue koma. Jujur gue gak bermimpi banyak. Tapi saat gue bermimpi hanya Miki seorang yang gue impikan. Sedikit berbeda dengan Miki yang bermimpi mengenai masa lalu gue justru bermimpi mengenai masa depan. Masa depan antara gue dan Miki. Di satu mimpi gue bermimpi buruk, gue bermimpi Miki jauh dari gue untuk selamanya dan di mimpi lain gue bermimpi bahagia banget, gue dan Miki bersama-sama lagi, kami tertawa, bercerita dan bercinta hanya berdua saja.
Miki juga tanyakan apa yang gue mimpikan saat gue terbangun. Gue berusaha mengingat-ngingat apa yang gue mimpikan. Gue ingat bermimpi gue dan Miki berjalan berdua menuju altar pernikahan. Tanpa keraguan sedikitpun gue langsung tahu acara pernikahan itu acara pernikahan gue dan Miki. Kebahagiaan benar-benar meliputi hati gue. Gue dan Miki berjalan perlahan menuju altar, menikmati detik demi detik. Tangan Miki yang merangkul erat tangan gue, gue dekatkan dan eratkan. Sesampainya dialtar kami mengucap sumpah dan bertukar janji. Hingga saat kami memasangkan cincin. Miki terlebih dahulu memakaikan cincin ke jari gue dan kemudian gantian gue memasangkan cincin di jari Miki. Tapi saat gue bermaksud memasangkan bukannya jarinya Miki masuk kedalam cincin malah menjauh. Gue menatap Miki dan perlahan tubuh Miki tertarik kebelakang. Tidak percaya dengan yang gue saksikan gue berusaha menggerakkan tubuh namun seperti memiliki pikirannya sendiri tubuh gue mematung. Gue hanya bisa meneriakkan nama Miki dan memintanya untuk kembali. Ya, lalu gue pun tersadar.
Terserah kalian mau percaya apa enggak, gue sendiri enggak percaya gue bisa mengalami kejadian seperti itu, persis seperti di dalam film-film, tetapi itu benar-benar terjadi.
Aneh juga sih kalau dipikir-pikir gue bermimpi soal masa depan, sedangkan Miki bermimpi masa lalu. Kalau menurut Vira mimpi itukan sebenarnya projeksi dari alam bawah sadar kita. Miki yang menurut banyak orang mampu melangkah ke depan pada kenyataan jauh di bawah alam sadarnya terikat pada kenangan dan hati di masa lampau. Gue yang terlihat nyata tidak bisa lepas dari masa lalu justru yang paling positif soal melangkah ke depan dengan Miki. Di luar kebenaran hipotesa itu hanya ada satu hal yang gue dan Miki petik. Kami sama-sama saling mencintai. Hanya itu yang cukup kami ketahui
Banyak dari kalian selain menanyakan perkembangan si Sapi juga menanyakan kabar Fadli, Eros dan terutama Mbak Vira.
Dengan Fadli aku masih sering berhubungan meski hanya melalui telepon maupun pesan singkat. Fasli selalu bilang baik-baik saja walau aku tahu kata-katanya hanya sekedar pemanis untuk menenangkanku. Rencana kepindahannya tetap berlanjut dan dalam dua bulan ia akan sudah pindah.
Untuk Eros aku tidak tahu apakah aku berhak mengatakan dia baik-baik saja? Rasanya tidak. Bagi hidupnya aku mungkin seperti ular bermuka dua, berkata manis tapi sesungguhnya aku meracuni kehidupannya. Maafkan aku Eros. Sebenarnya aku berusaha menengahi hubungan antara Fadli dan eros, tetapi campur tanganku sudah cukup dan membiarkan mereka menentukan kehidupan mereka sendiri.
Mbak Vira. Aku kehilangan kata saat harus menyebutkan namanya. Hatinya yang begitu besar membuatku malu tak berperi. Yang bisa kulakukan untuknya hanya meminta si Sapi menemani Mbak Vira dan berbicara empat mata dengannya. Aku tidak tahu apakah tindakanku benar, tapi aku tak ingin hubungan kami tak bertambah suram. Mungkin jika kami bertemu sebelum semua ini aku dan Mbak Vira bisa menjadi sahabat baik. Andai si Sapi jadi menikahi Mbak Vira aku merelainya. Aku bangga mengenal wanita seperti Mbak Vira.
Miss u :-*
“Mmm….”
“Tidak perlu bicara kalau kamu memang tidak bisa,” Ucap Vira seakan membaca pikiran gue. “Perpisahan tidak pernah menyenangkan.”
Dahi gue mengernyit. “Tidak ada perpisahan!” Sela gue cepat.
Mata Vira yang besar dan cantik menatapku lembut. “I can’t… always smile,” Setitik airmata bergulir pelan dari pelupuknya.
…
“Deep down here…,” Vira meletakkan tangannya di atas dadanya, “…I’m not fine.” Vira melengkungkan senyum kecil tetapi airmatanya kian mengalir deras. “I wish you can see everything through my eyes and feel what I feel right now. This is would be my last cry for you, I swear and today I will break free from you”
Vira memeluk tubuh gue yang kaku.
“Someday there will be some one love me and need me they way I wanted you,” Suaranya gemetar. “You’ll see I will going happy without you.”
Tak ada kata yang bisa gue ucapkan. Hanya sebuah pelukan kecil yang dapat gue berikan kepada Vira.
“Be happy Kebo,” Pesan terakhir Vira sebelum beranjak dari tempat duduknya. Tangannya menyentuh dagu gue dan membuat gue menengadah melihatnya, “Someday,” Bisik Vira seraya tersenyum lebar.
“Someday,” Lirih gue pelan.
Perlahan Vira berjalan meninggalkan gue sendirian.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Someday you'll gonna realize
One day you'll see this through my eyes
But then i won't even be there
I'll be happy somewhere
Even if i can't
I know
You don't really see my worth
You think you're the last guy on earth
Well I've got news for you
I know I'm not that strong
But it won't take long
Won't take long
Chorus
Coz someday, someone's gonna love me
The way, i wanted you to need me
Someday, someone's gonna take your place
One day I'll forget about you
You'll see, i won't even miss you
Someday, someday
But now
I know you can't tell
I'm down, and I'm not doing well
But one day these tears
They will all run dry
I won't have to cry
Sweet goodbye
Chorus
Coz someday, someone's gonna love me
The way, i wanted you to need me
Someday, someone's gonna take your place
wo oh oh
One day I'll forget about you
You'll see, i won't even miss you
Someday,
I know
someone's gonna be there
Someday, someone's gonna love me
The way, i wanted you to need me
Someday, someone's gonna take your place
One day I'll forget about you
You'll see, i won't even miss you
someday, someday oh yeah yeah
~NINA - SOMEDAY~
#ngelongok ke bawah
Sebelum Choco melanjutkan ke dua chapter terakhir untuk Permainan Terlarang. Choco mau mengucapkan beberapa pesan dulu nih.
Ehem... #jadi nervous
Pertama-tama mau ucapin terima kasih sebesar-besarnya buat kawan-kawan di boyzforum sudah menerima choco dengan tangan terbuka.
Kedua, terima kasih buat yang sudah mau menyisihkan waktunya untuk membaca cerita ini apalagi sampai menyempatkan menulis komentar. Biarpun ada beberapa komentar yang pedas tapi choco sendiri anggap komentar2 tersebut sebagai tamparan biar nulisnya makin oke dan bisa bertanggung jawab atas tulisan choco sendiri.
Ketiga, choco meminta maaf sebesar-besarnya atas keteledoran yang sudah choco lakukan selama ini.
Pesan awardingnya cukup ajah kali yah sampai sini takut banyak yg eneg bacanya....kakkakakakakak )
Wew....enggak kerasa Permainan Terlarang segera akan habis. Dari yang awalnya cuma mau menuangkan imajinasi liar choco eh, tahu-tahunya bisa ampe kayak gini.
Berapa bulan lalu yang semenjak bf merombak dan memperlihatkan pengunjung lapak ini 4.2 M sumpah choco shock abis. Choco mikir itu beneran tulisannya pake M? maksudnya M apa yah? Milion/Menit atau apakah? wah gak tahu deh. Klo maksudnya milion, itu beneran segitu yang berkunjung kemari tuh segitu? mohon @the_rainbow atau @pokemon mungkin bisa menjelaskan. Kalo beneran huaduh banyak ajah O_o
Menulis di bf ini choco bisa mendapatkan banyak hal. choco belajar lebih dalam soal menulis, dapet temen2 baru dan segudang pengalaman.
Dan untuk akhir kata choco mau sedikit promosi bog nih. Hihi... akhirnya bikin blog juga. Baru bikin satu postingan sih tapi kedepannya Permainan Terlarang versi lebih baik akan diposting disana beserta postingan buanyak banget. So, kalau sempat monggo berkunjung hihihi...
ini dia blognya bale-bale coklat monster
Dan monggo menikmati dua chapter akhir
xoxo
choco
makan dolo chocony [red: sengaja biar suspense ]