It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@jorse puisinya bagus...
@pranajaya maksih :tersipu:
walaupun ga sedramatis itu karena batasannya cuma pribadi bukan sebuah pakem masyarakat
bahwasanya dunia hanya panggung sandiwara
peran yang dimainkan nyatanya pelakon pula
habislah ia tersibak hitamnya, tak dinyana
topeng yang retak sejuta, hambur jadi debu belaka
dipakai jadi kerlap-kerlip merias kemunculan wajah aslinya
yang padahal masih kedok jua
dunia memang panggung sandiwara
lebih gila dari reka terka insan manusia
*manggut2
Saat rembulan terlihat sayu,
masih ingatkah kau padaku?
welcome home!
*garuk2 kepala
Apabila cinta datang menghampirimu
Maka tangkap dan dekaplah dengan suka cita
Walau jalan terjal siap menghadang
Ikutilah tanpa harus takut akan luka
. . .
Apabila cinta meninggalkanmu
Lepaskanlah biar kepak sayapnya tidak melukaimu
Terkadang cinta tak harus dimengerti keadaannya
Biarkan saja dia pergi mengikuti kata hati
. . .
Bila cinta sedang rindu maka rentangkanlah tanganmu
Lalu biarkan menelusup ke dalam rongga nafas
Maka benar cinta datang karena sehati dan sejiwa
Karena cinta itu nyata walau kadang juga membawa luka
. . .
Cinta itu sejati nya suci dan bersih
Terkadang kita terlalu melebih-lebihkan
Selingkuh dan dusta menistakan cinta
Cinta hanyalah rasa bukan sekedar nafsu belaka
. . .
aku masih belajar
cara mencintai dengan tulus
darimu, yang lebih mengetahui
dan tunjukan bagaimana
ajari aku caranya
maka kau akan tahu
aku bisa mencintaimu
setulus dirimu.
___
Malam tak menyapa
Kunang-kunang duduk di tepi rawa
Ah malam wajahmu terlampau hampa
Gugusan awan tatapmu iba
Barangkali awan sedang terluka
Ah sungguh tak elok sang malam
Enggan suguhkan secangkir cerita
Gaduh jiwa meraba-raba
Dimana gerangan sang bahagia berada
Sudah heninglah jiwa
Biarkan rembulan mengetuk jiwa
Luruhkan segala perihnya, hapuskan segala luka
Heninglah biarkan galau mengurai resah
Menunggu pagi menanam lagi mimpi yang terpenggal
mencari jati diri mengulang kalimat-kalimat doa yang terlewatkan tempo hari
Alang-alang
Kita berjalan di garis yang sangat rapuh
di antara sebuah kegilaan dan cinta
tapi bukankah cinta tetaplah cinta?
Kita telah diperingatkan...kita bersimbah dosa...kita hina...kita memalukan..
Lalu bagaimana dengan orang-orang yang mengesampingkan kita?
Yang memalingkan wajahnya dari kita?
Mereka yang berbisik dibelakang kita dan menatap dengan memicingkan matanya?
Menganggap kita bagaikan virus yang patut dibinasakan...
But hey...Love is love..
Kamilah yang bernaung dalam derasnya hujan..
Kamilah yang menari dan tertawa dan tersenyum
walau terkadang seluruh dunia seperti melawan kami..
Kami berbeda..kami unik..kami indah
dan kami akan tetap berdiri tegak melawan segala macam rasa sakit dan kepedihan..
Cinta tetaplah cinta..
dan kebencian tetaplah suatu kebencian..
apakah yang tersisa dari seseorang yang pernah merasakan cinta dan benci secara bersamaan??
atau bahkan yang tidak pernah merasakan keduanya sama sekali..
Kami paham sedang melakoni permainan kecil di dalamnya
Hidup dalam dunia yang penuh cinta dan kebencian..
Segala macam hukum dan peraturan seharusnya memberi keadilan kepada semua orang..
Merangkul kita walau dalam kesendirian
Kita boleh menangis, merasakan, bermimpi..
Kita dapat mencintai, saling peduli, dan saling mendukung
Sama seperti orang lain yang mereka bilang "normal"
Kami bukanlah iblis
Kami bukanlah masalah
Kami adalah harapan
Kami adalah cinta
Karena Cinta tetaplah cinta
untuk malam ini
kita tak perlu terjaga
bercinta hingga fajar tiba
cukup diam membisu
kau duduk disampingku
layaknya pemuda kasmaran
rindu ini, rasanya pernah aku rasakan.
___