It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
well, gw berasal dari kluarga besar, anak ke 6 dari 10 bersaudara.
karena gw ga pernah berusaha menutupi kehomoan gw, akhirnya sodara2 gw tau klo gw homo (kayaknya yg paling kecil aja yg blum ngeh).
- skip-
10 tahun ato 20 tahun kemudian?
ummmm
gw ga tau bakal jadi apa, tapi setidaknya gw lakukan yg terbaik saat ini, menabung, beli rumah, mulai usaha, bekerja dg serius.
gitu aja
ikut komen ya....
Gw 10 taun ke depan:
- gw kerja di perusahaan minyak ato engineering consultant, dah lulus S2 ambil geologi.
gaji udah lumayan gede jabatan juga dah naik, hidup mapan n mandiri, punya rumah, kendaraan sendiri. lepas dari orangtua
nyaman secara finansial, punya tabungan, asuransi, kalo bisa mulai investasi juga
menikah ama cewe gw skrg, kalo dikaruniai anak alhamdulillah.
itu yang gw bayangin, dan itu motivasi gw saat ini.
gw sebenarnya kurang setuju ama orang yang bilang
'gimana besok' ato 'let it flow'. gw pernah kayak gitu, dan gw nyesel.
menurut gw, hidup itu harus punya visi dan tujuan.
termasuk untuk masa depan, lo harus punya impian hidup ntar kayak gimana, dengan begitu sekarang lo berjuang untuk mendapatkan itu.
dan kalo ada hambatan di tengah2, lo dah bisa antisipasi itu. tetep fokus ke tujuan lo.
jangan terlalu concern tentang masa depan, ok. karena bisa jadi beban lo. dan malah parno sendiri.
tapi jangan juga cuek ama masa depan lo. karena lo bakal stuck. temen lo udah kemana, lo masi di level yang sama.
sekian pendapat gw.
Masalah ini aku pasrah2 aja... Aku ga akan nikah juga kyknya, dan anak tunggal juga sih...
well i got some cheesy quotes i found from da internet :
"God gives us the Grace, Energy, Love to live this moment ~ not next week or the week after or even the next moment....just this one ! So don't look ahead with worry or back with regret it is wasting your time. LIVE THIS MOMENT to the FULLEST with what God gives you"
kalo menurutku sih quote diatas itu ada benernya!
terkadang, kita juga perlu go with the flow aja! nggak usah terlalu jadi worrywart lah, just live this moment to its fullest!
Amien, GBU
takut tidak adanya regenerasi, takut tidak adanya yg ngurus kelak, begitu kan?
regenerasi (ini beda dengan sifat pengen punya anak yah, karena punya anak bisa aja dari anak asuh/yatim)
yah banyak emang -menurutku yah- gay di indonesia masih kolot, menganggap betapa pentingnya regenerasi seakan darahnya merupakan darah unggul sehingga harus diregenerasikan agar terjaga.
pdhl kasus ini kita perlu belajar dari pasangan mandul. yah mereka sekalipun tidak bisa punya anak sendiri banyak yang memutuskan mengasuh anak orang. dan emang pada kenyataannya jauh lebih bagus mengasihi anak orang daripada mengasihi anak sendiri (karena wajar sesama keluarga saling mengasihi!).
takut hidup sendiri, yah ini bukan berarti kalau hidup sendiri kita pasti akan mati merana. salah besar bung.
hidup itu dibangun dari masa muda. merencanakan hidup yang sehat dan well prepared akan mengantisipasi masalah ini.
masalah kesepian adalah masalah klasik yang solveable.
saudaraku yg ditinggal suaminya sejak anaknya masih umur 8 tahun tidak merasa kesepian tuh sama sekali hingga umur 60 tahuan walaupun dia dikunjungi anaknya gak lebih dari 3x setahun
kenapa mereka bisa? aku tidak? itu yang harus kita pertanyakan kawan.
so wajar aja muncul begini, jelas karena sifat gay memang banyak yang kolot, penakut dan manja! tak ada alasan lain selain ini kan.
http://gaytalk2011.blogspot.com/2012/01/pria-gay-harus-menikah.html
tak perlu diapresiasi mas (atau jangan2 ngejek nih.. ha..ha..)
bagiku being totally my self adalah aktualisasi tertinggi
hidupku sebagai gay yg penuh cacian aja saat ini bisa kujalankan mengapa yg begitu juga tidak bisa.
well, aku masih harus membuktikan kualitasku bro.
agar tak sebatas omdo
tapi yah at least aku siap 100%
(walau aku jauh lebih suka mati muda)
ha..ha..
iya rasanya dengan mati muda semuanya kelar
but janganlah kehendakku terjadi melainkan kehendakNya
gw juga setuju, lebih mulia jika kita mampu membesarkan anak yg bukan berasal dari darah daging kita sendiri
Mudah2an kawan2 nga salah mengerti tentang trit ini, tolong baca secara utuh, mari berbagi pengalaman tanpa membuat orang lain merasa kecil dan tersudutkan
terima kasih
no need untuk bawa variabel lain yg sebetulnya gak masuk ke permasalahan kita. gak ada korelasinya. gak apple to apple lagipula.
kebiasaan mewek kaum kita nih, kalau dah disepet, making excuse lah ujungnya pundung!. (we are boy after all, strong enough!)
capek dan monoton kali gayanya. sama aja kayak thread kemarin. dejavu.
wajar sih mengingat disebabkan stressing dari masyarakat. mungkin.
oot: gak ada salahnya anak psikolog jadikan bahan ini bahan TA/thesis atau disertasi bahkan?
@lockerA
bro mungkin hanya melihat masalah dari luarnya saja utk paparan kasus itu.
sekalipun kans dia dalam limit hidupnya menderita sekali tinggi,
bukan berarti kita menghilangkan kemungkinan lain.
kemungkinan kebahagiaannya selama dia hidup atau kebahagiaan laiinnya yg menantinya (pasca hidup).
untuk mendapatkan sebuah kualitas kebahagiaan yg lebih, dibutuhkan pengorbanan akan kebahagiaan lain