It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
well, selamat berusaha
sampai saat semuanya tiba
gud luck
sial awak!
@lockerA
thx god, at least untuk konsep kebahagiannya situ setuju (remind me if i am just claiming it)
well, dalam agamaku (walau mereka mungkin bilang aku termasuk dalam bida'ah), ada judul lagu Ku Tahu Tuhan Pasti Buka Jalan.
well, kalau emang diniatin melajang tua (selibat), kalau emang intim dengan Tuhan, pasti Dia akan kasih jalan terbaik dalam pelajangan itu. Dan aku percaya saklak akan hal itu.
so bagiku tidak perlu ada ketakutan lagi. Dia menjamin akan hal itu.
Tapi bagiku, preferable mati muda jelas.
dengan mati muda, aku dah mengeliminasi apa yang menjadi tantanganku kelak.
walau pada akhirnya risikonya, aku dicap sebagai omdo (dan aku terima dengan lapang dada) karena saat ini apa yang menjadi prinsipku belum teruji.
(tapi bukan berarti aku gak siap untuk diuji yah...)
aku beberapakali diramal bakal mati, dan itu aku syukuri walau dalam hati menangis. Mengapa aku ?
Tidak apa, tapi aku sedih ibu sangat menyayangiku coz aku anak tunggal. Ibu ingin menimang cucu, dari siapa kalau bukan dari aku
wait kayaknya mungkin aku kurang menjelaskan kali yah secara jelas.
tendesinya sih begini bro
hidup melajang karena gay (root causenya lah bisa dibilang). intim sama Tuhan (khusus yang theist yah) tuh adalah bentuk bahwa dalam hidup lajang itu kita gak "lajang" (ini jika anda theist) seutuhnya.
begitulah.
motivasinya gak dikotomi bro.
well, begini pendapatku
sebuah keluarga dibentuk dari yg namanya saling mengerti dan menerima kekurangan masing-masing anggota
kelak, ketika aku mengadu sama ibuku bahwa aku gay, maka disitulah satu dari sekian uji terbesarnya sebagai ibu. dengan pengakuan ini, yg kuharapkan aku bisa mencintai ibuku dengan apa adanya aku, dengan statusku sebagai gay.
ketika dia menolak aku hingga mengusir aku, aku akan terima. ini bukan berarti aku telah menjadi durhaka. tidak!
aku bahkan rela mengurusnya sampai akhir dan bahkan rela tidak menikah, melupakan gay lovenya untuk beliau
asal saja dia menerima kegayanku karena dengan begitu aku bisa mencintai dirinya dgn sepenuh diriku.
hakbro utk memilih hidup
aku -gay- hanya memaparkan pendapatku
bagiku gay sok atuh nikah
asal 100% radikal tidak menyentuh lagi gayness
ketika para lakon melakukan hal ini,
well to be said
aku siap menyepet