It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
>_<
agam sama ipung itu so sweet banget ya, pake acara elus rambut s agam pas s agam tiduran di perutnya.
kayaknya orng yang bikin si agam jadi matahari terbit itu si fajar deh.
sepertinya yg ini ngga. agam akan bener-bener pake hati kalau sama fajar. seperti cerita pertamanya kang author yang ayam jago itu .
@CoffeeBean : Siang ini mau di lanjut lagi...
@xchoco_monsterx : Aku ngakak liat ikonnya....
@Zhan : Jangan colek Indah.....Lebih ganas
@YANS FILAN, @FendyAdjie_ : Lanjut ya ke part 17
@zea.mays : Jangan-jangan mereka yang pacaran ya.... (
@joeb : Selamat ngga nya, ada di part 17
@kiki_h_n : Lanjut ya Ki...
@sigma @jorse, @rulli arto, @zhan, @yuzz,@danze : Untuk yang 4 jam itu, ngga terlalu detail ceritanya, tapi intinya, Agam itu suka ngoral dalam posisi tidak ereksi, jadi setelah mau ejakulasi, dia berhenti, dan tunggu sampai benar-benar lemas. Begitu sekilas dari 4 jam yang dilakukan agam kepada Ipung.
@4ndh0 : Mauuuu perkosa Fajar.....Ada kok dipart 17
@yunjaedaughter,@dollysipelly :Udah mulai jatuh cinta kayaknya.Hehehhee....
@str8 : Bentar lagi mau di upload part 17. Masih duduk anteng kan ?
@Adam08 : Ada di Jakarta kalau sekarang mah....
@badut : Hehehehe....gawat kalau mereka tidur bareng. Bisa kejadian deh...
@afif18_raka94 : Ngga usah buru-buru bacanya. Masih agak lama kok tamatnya.
@danze : Hilmi kan masih di dalam penjara, jadi belum ada perkenalan lebih lanjut. Sabar ya...hehehehe
@didit_wicaksono, @mahardhyka, : Siap....Bentar lagi mau dilanjut.
@touch : Iya nih, part 16 masih raw, belum sempet di perhalus.
Kalau ya part 17 sudah di perhalus. Lanjut ya..
@afif18_raka94 : Siap...part selanjutnya pasti di mention. Lanjut dulu ke part 17 ya...
@Dhika_smg : Jawaban sementara ada di part 17. Lanjut ya...
@bocahnakal96 : Terimakasih masih ngikutin cerita ini. Ditunggu juga komentar selanjutnya.
@05nov1991 : Udah lama ngga ada kabarnya ? Lanjut ya ke part 17...
Di part ini ada penjelasan tentang kejadian semalem. Lanjut ya ke part 17
Keesokan harinya ketika jam istirahat berlangsung, aku dan Indah sedang duduk-duduk di kantin sambil membicarakan tentang kencanku bersama Fajar. Tentu saja aku tidak menceritakan tentang kondisi kakaknya yang sedang ditahan di Rutan Kebon Waru.
“Dah…Tau ngga semalem Fajar nginep di rumah gue loh…”Ucapku pongah. Indah langsung terperangah mendengar kalimatku barusan. Padahal ini bukan kali pertama Fajar menginap di rumahku.
“Haaa…..Terus kamu apakan si Fajar ?” Tanya Indah.
“Gue….Mmmmmm….Bilang ngga ya….?” Ucapku untuk membuatnya lebih penasaran.
“Bilang dong….Atau kamu mau aku geret ke wc wanita.” Ancamnya.
“Pasti penasaran apa yang aku lakukan semalem ya….?” Ucapku sambil tersenyum.
“BURUAN !!!” Bentak Indah sambil menarik kerah bajuku.
“Eh…iya…iya….Ini kerah baju gue jangan ditarik. Gue cerita deh….”Ucapku. Indah kemudian melepaskan cengkramannya.
“Kamu sih bikin penasaran orang aja. Cepet cerita !” Indah kemudian duduk kembali di hadapanku.
“Gini, setelah jalan-jalan dan sampai di rumah, aku menyuruh Fajar untuk mandi dan aku siapkan kaos oblong dan celana boxer yang tipis dan agak longgar. Tau kan maksudnya ? Supaya gue lebih mudah untuk menggerayangi isi di balik boxer.”
“Eh bentar, pahanya seksi ngga Gam ?” Potong Indah.
“Betisnya putih mulus dan ada bulu tipis menjalar dari ujung kaki sampai lutut. Bentuknya juga bagus, berotot dan kenceng banget.”
“Aku mauuuu……!!! Balik ke topik, setelah mandi kalian ngapain aja ?”
“Dia sih banyak tanya tentang hubungan laki-laki normal. Ya aku jelasin semua yang aku tau, tapi aku ngga suruh dia nonton film Logan Reed.”
“Dia antusia ngga dengernya ?”
“Antusias banget Dah, malah dia bilang gini, Gam, kalau kamu mau berhubungan intim dengan aku, lakukan saja. Gitu dia bilangnya.” Ucapku sambil menirukan suara Fajar semalem.
“Terus…Terus…Terus….Kamu apakan saja si Fajarnya ?” Tanya Indah antusias.
“Pas kami sama-sama terbaring, posisi Fajar terlentang, sedangkan gue membelakanginya. Pertamanya gue ragu untuk menjamahnya.”
“Terus gimana lagi….” Indah lebih antusias lagi sambil beranjak dari kursinya dan duduk di sampingku.
“Kira-kira 5 menit kemudian gue merubah posisi tidur gue menghadap ke arahnya. Deuuuhhh itu mukanya….Damai banget lah liatnya. Apalagi liat bibirnya yang kemerahan, gue berasa ketarik ingin melumatnya.”
“Terus kamu cium bibirnya Fajar ?” Tanganya Indah kini sudah mulai merangkul badanku. Posisinya sudah sangat rapat.
“Dah….Loe jangan melecehkan gue dong. Tuh gunung kembar loe nempel di tangan gue.”
“Ya ampun, baru segitu aja udah merasa terlecehkan…Lanjut ceritanya !” Ucap Indah sambil mengeratkan rangkulannya.
“Iya..Iya….Setelah itu gue dengar suara dengkuran tipis menandakan Fajar sudah masuk ke alam mimpi. Perlahan-lahan gue mendekat ke arahnya. Terus gue elus-elus perutnya. Hangat banget Dah….” Aku menyunggingkan senyumku kepada Indah.
“Dia kebangun ngga ?”
“Awalnya sih ngga kebangun, tapi lama-lama dia bangun.”
“Haaa…..terus ! terus !”
“Terus terus melulu…..?” Ucapku sambil cemberut.
“Aku kan semakin penasaran Gam…Lanjut lagi !” Indah masih memelukku erat.
“Gue kaget banget waktu Fajar bilang Gam, gue takut banget kalau Fajar marah sama gue. Buru-buru gue tarik tangan gue dari perutnya Fajar, terus merubah posisi tidur gue membelakanginya.”
“Terus dia reaksinya gimana lagi ?” Indah semakin kencang mencengkram rangkulannya.
“Dia bilang lagi gini, Kamu belum tidur ?”
“Haaaa….Berarti dia tau kalau kamu lagi menjamah perutnya ? Terus kamu jawab apa waktu dia bilang seperti itu ?”
“Gue bilang aja, Agamnya udah tidur. Terus gue merasakan tangannya Fajar menyentuh pinggang gue.”
“Terus…!!!!”
“Terus dia ngomong lagi, Gam, kalau kamu mau, lakukan aja sekarang.”Aku mengikuti suaranya Fajar.
“Terus kamu mulai beraksi ? Si Fajar jadi apa ? Matahari terbit atau bulan tenggelam ? Terus kamu diapain aja ?”
“Satu-satu nanyanya dong…” Protesku.
“Iya…iya…aku kan semakin penasaran Gam.”
“Terus gue bilang lagi, Agamnya udah tidur kok. Terus Fajar cuma merubah posisi tidurnya menghadap gue, tangannya tetap melingkar di pinggang gue. Dan ngga terjadi apa-apa.”
“Mmmmmmmm….Cuma gitu aja ya ?” Indah berbisik persis di depan telingaku. Jarak antara mulutnya Indah dan telingaku tidak lebih dari 3cm.”Sekarang kamu harus bertanggung jawab mengeringkan celana dalam dan seluruh isinya yang sudah basah. Pake mulut kamu aja ya.”Lanjut Indah dengan suara agak serak-serak menggoda.
“Loe jorok banget ah….!” Aku berusaha menghindar, tetapi rangkulannya begitu kencang sehingga aku sulit untuk bergerak.
“TANGGUNG JAWAB !!!!” Teriak Indah memekakan telingaku.
“Wuaaa….Iya..Iya..Tapi lepasin dulu tangan loe nya.”Aku terlonjak sambil mengucek telingaku yang sedikit bergema.
“Pilih di depan kelas atau di wc wanita !” Lanjut Indah mengancam.
“Eh tunggu dulu, itu ada yang cakep mau lewat.” Aku mengelak sambil menunjuk lelaki yang sedang berjalan menuju kantin.
“Mana…mana….?” Aku berhasil membuyarkan konsentrasinya.
“Itu tuh yang pake sepatu all star merah.”
“Eh iya Gam….cakep banget anaknya. Kelas berapa ya ?” Indah langsung antusias melihat lelaki yang tingginya tidak melebihi tinggiku.
“Woiiii….Loe, sini !” Teriakku sambil menunjuk ke arahnya. Dia langsung menunjuk dirinya sendiri, dan berjalan ke arah kami.
“Kakak panggil saya ?” Tanyanya sopan.
“Gam…cakep banget ya anaknya. Kamu kelas berapa ?” Tanya Indah.
“Saya kelas 1B Kak…”Ucapnya.
“Loe duduk dulu sini.” Aku menyurunya duduk di samping ku. Indah kemudian berdiri persis di depan lelaki ini.
“Nama loe siapa “ Tanyaku
“Andri Kak…”
“Kamu udah pernah mimpi basah belum ?” Tanya Indah.
“Eh..ah…an…” Andri langsung kikuk ditanya seperti ini.
“Loe udah pernah onani belum ?” Tanyaku.
“Eh…ah….mmm…”
“Kamu udah pernah berhubungan intim dengan wanita ?”
“Ah…mmm…eh…”
“Loe udah pernah diperkosa sama laki-laki belum ?”
“Waa….eh…Mmm…” Andri sudah mulai gelisah. Terlihat butiran-butiran keringat yang mulai merembes melewati dahinya.
“Gam, kamu perkosa aja dia di wc cowok.” Wajahnya Indah terlihat serius sambil tangannya dilipat di atas perut.
“Haa…..eh..”
“Males ah, gue ngga suka memperkosa orang gagap. Loe aja yang perkosa dia di wc wanita.”
“Eh…an….” Wajah Andri kali ini terlihat bingung, panik dan gugup bercampur jadi satu.
“Sama Gam…Aku juga ngga suka memperkosa orang yang gagap. Ya udah kita balik ke kelas aja yuk.” Ajak Indah sambil menarik tanganku. Aku pun beranjak dari tempat duduk kantin dan berjalan menuju kelas meninggalkan Andri yang terperangah dan shock akibat perbuatan kami. Aku dan Indah sudah tidak memperdulikannya lagi.
Pada saat siang hari setelah kegiatan belajar mengajar telah usai, aku disapa Fajar ketika aku berjalan menuju parkiran motor.
“Gam…Hari selasa, Mas Hilmi sudah mulai menjalani sidang perdana. Kayaknya aku mau datang ke sana. Kamu mau ikut ngga ?”
“Jam berapa sidangnya Jar ?” Tanyaku.
“Katanya sekitar jam 10an sudah ada di pengadilan, tapi mulai sidangnya ngga tau jam berapa. Bisa aja sore hari.”
“Pulang sekolah gue usahakan deh kalau gitu. Eh, malam minggu ini loe mau kemana Jar ?”
“Aku mau anter Rina beli sesuatu, kenapa memangnya Gam ?”
“Eh ngga apa-apa kok. Dikira loe ngga ada acara malam minggu ini.”
“Aku bisa batalkan kok jalan sama Rina kalau kamu mau jalan sama aku.”
“Ngga usah Jar, kasihan Rina. Nanti ngga ada yang anter dia.”
“Tapi kalau kamu butuh ditemanin, aku siap kok Gam.” Ucap Fajar sambil merangkul bahuku. Aku sebenarnya sangat ingin untuk jalan berdua dengannya di malam minggu, tetapi aku tidak enak juga dengan Rina teman sekelasku. Pasti dia akan tersakiti jika pacarnya direbut oleh orang lain, apalagi yang merebutnya teman sekelasnya sendiri.
Sebelum pulang ke rumah, aku terlebih dahulu mampir ke jalan Cikapundung untuk mencari komik City Hunter seri 11 sampai seri 20 untuk Gilang. Aku sudah janji akan mencarikan komik yang sekarang menjadi favoritnya.
Pada saat melewati jalan Tamblong, tepatnya di perempatan Naripan, kulihat lelaki paruh baya yang dulu pernah menawariku wanita pemuas nafsu birahi. Dan saat ini dia pun sedang giat menawarkan kepada pengemudi mobil yang kebetulan berhenti di perempatan lampu merah itu.
Sesampainya di jalan Cikapundung, aku langsung mencari abang penjual majalah langgananku. Dari kejauhan dia sedang berlari ke arahku.
“Eh si kasep…mau cari apa Cep ?” Tanyanya bersemangat.
“Gue mau cari laki buat temen kencan ntar malam Bang. Ada ngga Bang ?” Tanyaku.
“Si kasep mah suka ada-ada aja, si Mamang mah punyanya buku dan majalah bekas, tapi kalau laki bekas mah si Mamang ngga punya stok atuh.” Katanya.
“Ya udah deh kalau ngga ada, gue cariin komik City Hunter seri 11 sampai 20. Ada ngga Bang ? Kalau ngga ada, gue ngga mau lagi mampir kesini.”
“Eh si Kasep teh, meni cepet pundung gitu. Kalau City Hunter mah si Mamang punya. Tau ngga Cep, si Mamang punya sampai seri 30. Barang langka ini mah. Si Kasep mau beli ngga ?” Bisiknya pongah.
“Bener Bang ? Ada sampai 30 ? Gue mau beli. Tapi awas loh kalau harganya dimahalin !” Ucapku bersemangat.
“Buat si Kasep mah ngga akan dimahalin lah. Kan ada 20 komik, satunya 7500, jadi semuanya 150ribu.”
“Boleh deh Bang, bungkus semua, Abang mestinya hari ini bersyukur, karena gue belinya ngga pake nawar.”
“Eh iya Cep….Makasih pisan ya Cep.” Ucap Abang penjual majalah sambil tersenyum. Setelah aku membeli komik ini, aku ingin segera sampai di rumahku. Pasti Gilang akan sangat senang melihat aku membawa komik City Hunter.
“DUL…!!!” Aku berteriak mencari Gilang setibanya di rumahku.
“Iya Bang…” Sahut Gilang dari dalam kamarnya. Kudengar pintu kamar Gilang terbuka. “Kenapa Bang ?” Tanya Gilang yang hanya mengenakan celana pendek dan kaos oblong. Rambutnya agak sedikit berantakan. Sepertinya dia sedang tidur-tidur siang.
“Dul, ke kamar gue yuk. Gue tadi baru beli komik favorit loe.” Aku berjalan ke arahnya dan merangkul untuk mengajaknya ke kamarku.
“Bang Agam beli komik City Hunter ? Mau…mau…Bang,” Ucap Gilang semangat. Tanganya memeluk pinggangku erat.
Setelah berada di kamar, aku langsung merebahkan diriku. Gilang terlihat sedang membuka tas sekolahku.
“Wuaaa….banyak banget Bang. Aku dulu yang baca ya Bang.” Ucap Gilang girang ketika tau komik yang aku beli tidak hanya 1 buku.
“Tapi jangan berceceran ya, kalau udah dibaca. Loe taro bukunya di rak buku. Supaya ngga berantakan.”
“Iya Bang….” Gilang mengambil komik City Hunter seri 11, kemudian dia merebahkan diri di atas kasur, kepalanya dia letakkan di atas perutku agar lebih mudah untuk membaca. Aku bahagia jika melihat dia bersemangat seperti ini.
“Dul….Loe nanti sore mau jalan ke mana ?” Tanyaku.
“Mau di rumah aja Bang, mau baca komik.” Jawabnya tanpa melihat ke arahku.
“Loe udah punya pacar belum sih ?”
“Belum lah Bang….aku ngga mikir ke arah situ.”
“Loe mau ngga nanti malam jalan sama gue. Gue pengen jalan-jalan ke mall, sekalian cuci mata.”
“Mau…Mau…Bang.” Kali ini Gilang melihat ke arah mukaku. Dia selalu bersemangat jika aku ajak jalan.
“Ya udah loe baca aja dulu, gue mau istirahat sebentar.” Ucapku. Aku membiarkan kepalanya Gilang menindih perutku. Angin menghilir yang masuk lewat jendela kamarku membuatku lambat laun terlelap.
***
ngebayangin mukanya agam pas dilecehin indah gmana yh? heeheh..
andri jd tokoh baru ga kang?
Tinggalinn dulu ah JOURNAL nya, .
Makasihh udah mensen.
pesona indah begitu luar biasa, wanita hebat tuh dia
Indah n Agam, gak ada matinya... wkwkwk
bebe @Zhan jgn cemburu ya...
@darkrealm indah punya guaaa... )
lu ambil andry aja ya...