It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Next \:D/
I like it.. I like it :-bd
Maaf atas ketidaktelitian gw... bakal gw koreksi kesalahannya...:)
Aku jg ga sabar yg berikutnya... ayo..ayo..! the next one.. hahaha
lanjut kang..
Horeeee \(´▽`)/ *pendukung dira-regi*
bnr2ngebut updateny
Bacany mpe ngos-ngos'an
LOL
Aku dukung Dira ma Regi,hehe...
Mski kasian ma Dimas jg seh
=.=
Suka part 12 nya ^^
Manis. Hahaha
Untuk selanjutnya
Semangat lg Author-san
XD
Setiap part selalu ada kesannya , jadi semangat buat baca terus ..
Ceritanya keren bro .
Malam ini adalah malam yang berbeda buat kami berdua, aku dan Regi. Ini adalah kali pertama Regi akan menginap di kost-an ku. Setelah makan malam, kami berdua duduk-duduk di kasur sambil menonton televisi bersama. Berduaan seperti ini, sudah lama aku tidak rasakan. Cukup, mungkin mulai saat ini aku akan berhenti untuk mengingat-ingat mantan pacarku dulu yang sekarang entah sedang apa dan bersama siapa.
“Dir, makasih ya. Kamu mau jadi pacarku” kata Regi sambil mengelus-elus rambutku.
“Ich! Bahasa lo tuh! Kok jadi aneh gitu! Biasa aja kenapa?” Kataku yang risih mendengar Regi yang biasa bilang lo-gua menjadi aku-kamu.
“Gak boleh ya?” Kata Regi agak manja “Kamu nyebut aku-kamu sama Dimas dan Ray, biasa aja kan? Kenapa sama aku gak mau?” Katanya manja dengan sedikit nada cemburu.
“Alah. Jelek lo! Gua kan udah biasa gini sama lo” kataku sambil mengelus pipinya, namun tetap fokus menonton film (Transformer: Dark of The Moon) di televisi.
“Ich!” Digencetnya kepalaku diantara ketiaknya. Aku pun meronta-ronta.
‘Iya iya… bawel… kamu fokus gih nontonnya. Lagi seru nih… Jangan ganggu!” Kataku samba berusaha melepaskan jepitan ketiaknya.
“Nah gitu dong…” katanya “Jadi, gimana? Aku kan tadi bilang makasih sama kamu karena kamu udah mau jadi pacarku..”
“Iya iya… aku juga makasih deh…” kataku sekenanya.
“Ich! Kayak gak niat gitu. Udah ah. Aku tidur aja” Katanya sambil menyelimutkan badannya.
“Kamu baru jadian beberapa jam aja manjanya minta ampun. Apalagi kalau udah lama” Aku menepuk-nepuk bahunya.
“Tapi kamu suka kan…” Katanya dari balik selimutnya.
“Suka-suka deh…”
Setelah film selesai (Iklan sabun cuci di televisi) aku langsung mematikan televisi dan lampu kamar. Aku berbaring di sebelah Regi. Aku menerawang ke langit-langit kamar. Aku tersenyum membayangkan apa yang terjadi hari ini. Tidak kusangka aku bakal jadian dengan Regi secepat ini. Aku membalikkan badan menyamping menghadap Regi.
“Gi, gua suka dan sayang sama lo” Kataku untuk yang terakhir kalinya malam ini. Kupeluk dia dari belakang dan Regi bergerak dalam tidurnya untuk mencari posisi yang nyaman. Akupun terlelap.
Pagi hari. Seperti biasa burung parkit milik Pak Kadir berkicau merdu membangunkanku. Ku kejap-kejapkan mataku mencari seberkas sinar untuk retina mataku. Ternyata aku masih memeluk Regi yang masih tertidur. Kupeluk erat Regi sambil menggeliatkan badanku yang mulai mendapat kesadaran untuk bangun. Kubalikkan badan Regi hingga menghadapku.
Aku mencium bibirnya “Regi, bangun, Gi. Udah pagi” Regi hanya tersenyum, namun masih memejamkan matanya.
Aku menciumnya lagi untuk yang kedua kalinya “Bangun dong…” Matanya kini telah membuka. Seperti orang gila yang baru bertemu dengan sesamanya, kami pun tersenyum. Tatapan kami terasa sangat dalam satu sama lain. Kurasakan kebahagiaan yang menjalar dari tubuhku. Sungguh momen romantis di pagi pertama kami.
Dia menciumku “makasih ya udah bangunin aku…” Katanya. Kembali kami tersenyum dan kami pun berciuman lagi untuk beberapa waktu sambil tetap berpelukan.
“Gi, mau sampai kapan? Sana mandi. Kan harus ke kampus” kataku padanya untuk mengakhiri pergumulan yang tiada henti ini “kamu duluan gih!” Perintahku yang langsung dituruti oleh Regi.
“Sini barengan aja” katanya sambil terhuyung. Matanya terlihat masih mengantuk.
“Ogah!” Tolakku sambil menyalakan televisi (Infotainment di pagi hari. Ya ampun…).
Setelah berpakaian rapih dan sarapan, kamipun bersiap-siap pergi ke kampus. Ferdi yang baru menyadari ada Regi di kamarku memutuskan untuk ikut pergi bareng ke kampus.
“Urang kok gak tau sih, Gi. Kalau maneh nginep di kamarnya Dira” Tanya Ferdi ketika berada di halte bus.
“Oh, gua pulang kemaleman dan gua lupa bawa kunci gerbang kostan… Inget ada yang ngekost di sini, ya gua dateng ke sini. Daripada ngegembel semaleman di depan kostan. Hayo” Regi berbohong. Yah, demi kebaikan bersama. Aku hanya tersenyum mendengarnya.
“Lain kali, maen ke kamar urang lah… “ kata Ferdi. Segencar apapun Ferdi mempromosikan kamarnya untuk dikunjungi, pastinya ujung-ujungnya bakal kumpul di ruang tengah ataupun kamar Dira. Yah, memang. Tidak ada yang berani masuk kamar Ferdi. Bukan karena banyak hantunya ataupun ada portal dilarang masuknya, tapi kamarnya sangat rapih dan Ferdi akan mengamuk kalau ada yang mengacak-acaknya. Hanya orang yang suka kebersihan dan kerapihanlah yang diperbolehkan dengan leluasa masuk kamar Ferdi. Sejauh ini, yang berhasil lolos inspeksi Ferdi tanpa ada embel-embel lulus bersyarat adalah Tommy. Teman-teman memaklumi ini. Wajar kalau Tommy dipersilahkan dengan bebas masuk kamar Ferdi. Walaupun Tommy anak band, tapi tidak seperti image kebanyakan anak band, justru dia sangat meperhatikan kebersihan dan kerapihan penampilan kamarnya. Gitarnya saja dia poles tiga hari sekali biar terlihat mengkilap.
Setiba di kampus, anak-anak tampak sibuk hilir mudik mempersiapkan banyak hal. Ada yang membuat gapura, lukisan, hiasan, dan sebagainya.
“Oi!” Teriak Ray dari arah pintu gedung jurusan. Tangannya mengisyaratkan agar kami menghampirinya.
“Wah… udah mulai rame ya” Kata Ferdi.
“Iya. Festival kan dua minggu lagi. Kalian semua bantuin ya” kata Ray sambil memberikan daftar tugas kepada kami. Karena ketampanan dan daya pikatnya, Ferdi diminta untuk mengajak mahasiswa lainnya untuk membantu mendekorasi lapang dan sekitaran gedung jurusan, sedang aku dan Regi ditugaskan untuk membantu mencari kostum cosplay, yukata, dan hakama untuk anak-anak Japan Cultures Club.
Demi persahabatan, beberapa hari ke depan kami disibukkan dengan persiapan festival. Aku dan Regi menjadi sangat lengket karena kerja kami selalu bersama; mempersiapkan kostum untuk para cosplayer di festival nanti. Kostum beberapa anime Jepang seperti naruto, bleach dan lainnya sudah kami dapatkan dengan meminjam ke berbagai komunitas yang tentunya tidak ikut lomba cosplay di festival nanti, ada juga yang memang sengaja membeli di toko perlengkapan coslpay. Harganya cukup lumayan. Untungnya panitia yang membayar uangnya.
Demi membutuhkan tenaga kami, Ray sampai meminjam motor salah satu panitia untuk dipinjamkan kepada Regi yang katanya memang bisa mengendarai motor. Memang benar Regi bisa mengendarai motor. Buktinya, saat ini aku sedang dibonceng berkeliling kota olehnya sambil mencari-cari kostum lainnya.
Sampailah kami di satu toko yang menyediakan kostum-kostum ala Jepang. Di sini berderet rapih action figure dari berbagai ukuran dan berbagai film. Selain itu ada baju dan celana yang diimport langsung dari korea. Berderet-deret pakaian cosplay di sisi lain toko menarik perhatian kami yang memang dari semula mencarinya. Aku dan regi masing-masing mencari ke sudut toko yang berbeda.
Ketika sedang melihat-lihat, Regi menarik tanganku ke bagian yukata dan hakama. “Coba ini!” kata Regi sambil menyerahkan hakama abu-abu padaku.
“Buat apa?” tanyaku
“Udah coba aja!” Perintahnya sambil mendorongku masuk ke dalam kamar ganti.
Akupun menuruti maunya. Hakama ini ukurannya pas sekali dengan tubuhku dan terasa nyaman digunakan. Akupun keluar dari ruang ganti pakaian.
“Gimana?” Tanyaku.
“Bagus. Kita beli ini dua” Katanya.
“Buat apa? Ini kan agak mahal. Nanti kalau tidak diganti panitia bagaimana?” Tanyaku.
“Biarin. Ini bukan buat panitia kok. Buat aku dan kamu. Kita pakai pas di festival nanti. Couple hakama. Hehehe….” Katanya sambil mengambil dua buah hakama tersebut. Aku hanya menggeleng-gelengkan kepala saja atas tingkahnya ini.
Selamat petang~
@AkselEE @LockerA @gr3yboy @bibay007 @AwanSiwon @dimasera @Touch @CoffeeBean @kiki_h_n @AoiSora @Aji_dharma @mybiside @Adam08 @johnacme @masAngga @adinu @rulli arto @lembuswana
@Just_PJ @the_angel_of_hell
Yaah dimas di tolak dong ceritanya nih? Kasian kasian kasian.
Makin romantis aja pasangan diraregi . . . . .
haha.. iya. itu kan isengnya Regi aja..
tadinya kan di nyari kostum buat panitia.. taunya dia iseng pengen beli buat berdua... itu cuma bumbu aja kok..^^
Hahaha.. Cuuma prediksi, sury abis kesambet dukun
Ayo dilanjut