It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
ga jadi tuh kyanya ke buru di cium duluan kali sama si indra haha
hahaha... brarti kalo kebelet pipis gk ada tempat, ciuman aja kali ya... )
Ga juga lahh, uwh jngn2 itu hobi situ ya ciuman di toilet, peace hehe
Oya btw coba gmna kalo nulisnya tuh enternya setelah titik.. (kebanyakan maunya nih,haha)
nih lama2 tak cium juga.. Haha
*plokk
mah..
Kelvin melepaskan pelukannya dan menggiring ku naik ke atas
motornya.
"Hari ini kita mau kemana?"
"Ha?" aku bingung.
"Lo mau jalan jalan kemana?"
"Terserah"
"oh, kita ke danau ya" kelvin
melirik ku. Aku manut saja
terserah dia.
"Ok, pegangan" ucap kelvin.
Aku memeluk kelvin erat, kelvin
melajukan motornya dengan
kecepatan tinggi, terkadang
di tengah perjalanan kelvin sengaja mengerem mendadak
sehingga membuat tubuh ku
semakin dekat dengannya.
Aku menaruh kepala ku di atas
bahunya menempelkan bibir ku
di lekukan tengkuknya yang
jenjang dan putih bersih.
Aku memejamkan kedua mata
ku dan semakin erat pelukan ku
pada tubuhnya.
"Turun" ucap kelvin.
"Hah? Apa?" aku membuka
kedua mata ku dan tak terasa
bahawa kita sudah sampai
di tempat tujuan.
"lo bengong terus sih, jadi
ga sadar kalau kita udah
sampe"
"Umm, maaf"
"Ayo" kelvin menarik tangan ku
dan menyeret ku menuju pinggir
danau, kami pun duduk di atas
rerumputan hijau dan memandang hamparan danau
yang indah dan sejuk.
"Kalau gue sedih gue selalu
kesini" ujar kelvin.
Aku menoleh menatap kelvin
sesaat kelvin melirikkan
matanya kepada ku.
"Gue datang kesini sendirian ko"
kelvin menjawabnya seolah tau
apa yang ada di dalam pikiran ku.
"Thanks" ucap ku tanpa
menoleh ke arahnya.
"Untuk?"
"Untuk semuanya" aku menundukkan kepala ku.
Kami berdua saling diam dan salah satu diantara kami pun tak ada yang berbicara hingga aku
di kagetkan oleh sentuhan
hangat di telapak tangan ku.
Aku menatap kelvin dalam
tetapi pandangan kelvin tetap
mengarah ke danau. Dia
menggenggam erat tangan ku.
"Semuanya akan bai baik
saja, percayalah" ucap kelvin.
Kata kata itu selalu saja terucap
keluar dari bibirnya kata kata
sederhana tapi seolah
menguatkan ku dari
kesedihan. Aku pun membalas
genggaman tangan kelvin
padaku. Sampai saatnya langit
biru pun terganti dengan semburat merahnya sampai saat
itu juga tangan kami tetap
bertaut seolah saling memberi
kehangatan dan menguatkan kami. Aku tersenyum dan kelvin
pun tersenyum memandang
sang matahari yang akan
tenggelam oleh malam dan mengingat terus momen indah
kebersamaan hari ini.
@BukanYantoTuook, @Semua,
@Fazlan_Farizi, @nathanarif
udah update nih.. Met baca
Oya udah baca yang chap 11 blm?
Oya udah baca yang chap 11 blm?
Evan House, 19.30 pm.
Saturday Night.
Aku menghela nafas berkali kali,
saat ini aku gugup sekali karna
tadi sore setelah insiden
pegangan tangan di danau kelvin
mengajak ku pergi keluar. Aku
harus tenang ya harus tenang
huft. Aku kembali menatap
penampilan ku di pantulan
cermin besar kamar ku ok
semua sudah rapi dengan kemeja
biru kotak kotak celana jeans abu
pudar sepatu converse putih
dan jam tangan gucci.
"Ok, ganteng" aku menata
kembali rambut ku yang sudah
panjang dan hampir menutupi
mata kiri ku.
Tok tok tok, ada yang mengetuk
pintu kamar ku.
"Evan, ada Kelvin di bawah"
"Iya mah sebentar" aku beranjak
keluar kamar dan bergegas
menemui kelvin di lantai bawah.
Aku menatap takjub sosok
kelvin yang sangat berbeda
sekali malam ini dia dia begitu
manly sekali, jantung ku
berdetak kian cepat melihat
dia yang begitu tampan malam
ini. Aku menghela napas dan
mencoba mendekati kelvin
dengan keberanian yang besar.
"Um, hai maaf nunggu lama ya"
kelvin menoleh dan menatap ku
lekat dari ujung kaki sampai
ujung kepala dia pandangi lama.
"Wow, ganteng banget lo Van"
"Haha, baru sadar ya kalau
temen lo ini ganteng, kemana
ja lo selama ini hah"
"Lebay, maksud gue tu lo baru
keliatan gantengnya sekarang
kemaren kemaren tetep ja lo
yang paling jelek haha"
sembur kelvin dengan tawa yang
membahana.
"Huh, sialan" gue manyun.
"Si Alan ga ada disini noh ada
di rumahnya lagi molor" kelvin
tertawa renyah.
"Ah bodo amat" kilah ku.
"Si Amat ga bodo kali"
"Arrgh udahlah!" aku
menghentakkan kedua kaki ku
kelantai dan bermaksud kembali
ke kamar ku karna kelvin terus
saja meledek ku.
Grep, kelvin mencekal lengan
kiri ku sebelum aku benar
benar beranjak pergi dari tempat ku.
"Sorry, gitu ja ko ngambek
sih kaya perempuan ja" ucap
kelvin. Aku tetap diam dan tak
juga membalikkan tubuh ku
ke hadapan kelvin.
"Maaf ya" ujar kelvin dengan
suara lembut. Aku menghadapkan
tubuh ku pada kelvin dan melihat
senyuman manisnya untuk ku.
"Huh sok keren" aku membuang
muka ku ke arah lain berusaha
menyembunyikan wajah ku
yang memerah akibat ulah
senyumannya itu.
"Haha, sok keren tapi lo suka
kan"
"Pede banget lo, sorry ya kalau
pun gue suka sama lo itu ga
mungkin. gue pilih pilih dulu
lah dan satu lagi gue itu bukan
homo ya!" ucap ku tegas.
Tiba tiba tawa kelvin menghilang
berubah menjadi senyuman
sedih. Ada apa? Apa kelvin
marah dengan ucapan ku
tadi.
"Sudahlah lupakan yang tadi,
ayo kita berangkat" kelvin
melepaskan genggaman
tangannya dari ku dan
membalikkan tubuhnya beranjak
pergi terlebih dahulu,
meninggalkan aku yang masih
terdiam memandang belakang
punggungnya. Apa kata kata
ku tadi sudah menyakitinya?
indra denger loh awas nanti
dia marah.. Haha
ok, chap 13 udah up monggo di
baca hehe..