BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mak Comblang.com

1246759

Comments

  • @yuzz: keceplosan haha
    ga jadi tuh kyanya ke buru di cium duluan kali sama si indra haha
  • ahahaha... keep it secret..
    hahaha... brarti kalo kebelet pipis gk ada tempat, ciuman aja kali ya... ;))
  • @yuzz: haha yayaya ..
    Ga juga lahh, uwh jngn2 itu hobi situ ya ciuman di toilet, peace hehe
  • wkwkwkk.. gk romantis ciuman di toilet.. enakan ciuman di jamban.. #nahlo, :))
  • @yuzz: jiah bau bau haha ..
  • hahaha..
    Oya btw coba gmna kalo nulisnya tuh enternya setelah titik.. (kebanyakan maunya nih,haha)
  • @yuzz: haduh bnyk maunya
    nih lama2 tak cium juga.. Haha
    *plokk
  • sok atuh.. wkwkwk
  • @yuzz: yehh haha maunya itu
    mah..
  • Chap 12.

    Kelvin melepaskan pelukannya dan menggiring ku naik ke atas
    motornya.
    "Hari ini kita mau kemana?"
    "Ha?" aku bingung.
    "Lo mau jalan jalan kemana?"
    "Terserah"
    "oh, kita ke danau ya" kelvin
    melirik ku. Aku manut saja
    terserah dia.
    "Ok, pegangan" ucap kelvin.
    Aku memeluk kelvin erat, kelvin
    melajukan motornya dengan
    kecepatan tinggi, terkadang
    di tengah perjalanan kelvin sengaja mengerem mendadak
    sehingga membuat tubuh ku
    semakin dekat dengannya.
    Aku menaruh kepala ku di atas
    bahunya menempelkan bibir ku
    di lekukan tengkuknya yang
    jenjang dan putih bersih.
    Aku memejamkan kedua mata
    ku dan semakin erat pelukan ku
    pada tubuhnya.
    "Turun" ucap kelvin.
    "Hah? Apa?" aku membuka
    kedua mata ku dan tak terasa
    bahawa kita sudah sampai
    di tempat tujuan.
    "lo bengong terus sih, jadi
    ga sadar kalau kita udah
    sampe"
    "Umm, maaf"
    "Ayo" kelvin menarik tangan ku
    dan menyeret ku menuju pinggir
    danau, kami pun duduk di atas
    rerumputan hijau dan memandang hamparan danau
    yang indah dan sejuk.
    "Kalau gue sedih gue selalu
    kesini" ujar kelvin.
    Aku menoleh menatap kelvin
    sesaat kelvin melirikkan
    matanya kepada ku.
    "Gue datang kesini sendirian ko"
    kelvin menjawabnya seolah tau
    apa yang ada di dalam pikiran ku.
    "Thanks" ucap ku tanpa
    menoleh ke arahnya.
    "Untuk?"
    "Untuk semuanya" aku menundukkan kepala ku.
    Kami berdua saling diam dan salah satu diantara kami pun tak ada yang berbicara hingga aku
    di kagetkan oleh sentuhan
    hangat di telapak tangan ku.
    Aku menatap kelvin dalam
    tetapi pandangan kelvin tetap
    mengarah ke danau. Dia
    menggenggam erat tangan ku.
    "Semuanya akan bai baik
    saja, percayalah" ucap kelvin.
    Kata kata itu selalu saja terucap
    keluar dari bibirnya kata kata
    sederhana tapi seolah
    menguatkan ku dari
    kesedihan. Aku pun membalas
    genggaman tangan kelvin
    padaku. Sampai saatnya langit
    biru pun terganti dengan semburat merahnya sampai saat
    itu juga tangan kami tetap
    bertaut seolah saling memberi
    kehangatan dan menguatkan kami. Aku tersenyum dan kelvin
    pun tersenyum memandang
    sang matahari yang akan
    tenggelam oleh malam dan mengingat terus momen indah
    kebersamaan hari ini.
  • @darkrealm: haha ajakin indra ja sanah, dia pasti mau..
    Oya udah baca yang chap 11 blm?
  • @darkrealm: haha ajakin indra ja sanah, dia pasti mau..
    Oya udah baca yang chap 11 blm?
  • Chap 13.

    Evan House, 19.30 pm.
    Saturday Night.



    Aku menghela nafas berkali kali,
    saat ini aku gugup sekali karna
    tadi sore setelah insiden
    pegangan tangan di danau kelvin
    mengajak ku pergi keluar. Aku
    harus tenang ya harus tenang
    huft. Aku kembali menatap
    penampilan ku di pantulan
    cermin besar kamar ku ok
    semua sudah rapi dengan kemeja
    biru kotak kotak celana jeans abu
    pudar sepatu converse putih
    dan jam tangan gucci.
    "Ok, ganteng" aku menata
    kembali rambut ku yang sudah
    panjang dan hampir menutupi
    mata kiri ku.
    Tok tok tok, ada yang mengetuk
    pintu kamar ku.
    "Evan, ada Kelvin di bawah"
    "Iya mah sebentar" aku beranjak
    keluar kamar dan bergegas
    menemui kelvin di lantai bawah.
    Aku menatap takjub sosok
    kelvin yang sangat berbeda
    sekali malam ini dia dia begitu
    manly sekali, jantung ku
    berdetak kian cepat melihat
    dia yang begitu tampan malam
    ini. Aku menghela napas dan
    mencoba mendekati kelvin
    dengan keberanian yang besar.
    "Um, hai maaf nunggu lama ya"
    kelvin menoleh dan menatap ku
    lekat dari ujung kaki sampai
    ujung kepala dia pandangi lama.
    "Wow, ganteng banget lo Van"
    "Haha, baru sadar ya kalau
    temen lo ini ganteng, kemana
    ja lo selama ini hah"
    "Lebay, maksud gue tu lo baru
    keliatan gantengnya sekarang
    kemaren kemaren tetep ja lo
    yang paling jelek haha"
    sembur kelvin dengan tawa yang
    membahana.
    "Huh, sialan" gue manyun.
    "Si Alan ga ada disini noh ada
    di rumahnya lagi molor" kelvin
    tertawa renyah.
    "Ah bodo amat" kilah ku.
    "Si Amat ga bodo kali"
    "Arrgh udahlah!" aku
    menghentakkan kedua kaki ku
    kelantai dan bermaksud kembali
    ke kamar ku karna kelvin terus
    saja meledek ku.
    Grep, kelvin mencekal lengan
    kiri ku sebelum aku benar
    benar beranjak pergi dari tempat ku.
    "Sorry, gitu ja ko ngambek
    sih kaya perempuan ja" ucap
    kelvin. Aku tetap diam dan tak
    juga membalikkan tubuh ku
    ke hadapan kelvin.
    "Maaf ya" ujar kelvin dengan
    suara lembut. Aku menghadapkan
    tubuh ku pada kelvin dan melihat
    senyuman manisnya untuk ku.
    "Huh sok keren" aku membuang
    muka ku ke arah lain berusaha
    menyembunyikan wajah ku
    yang memerah akibat ulah
    senyumannya itu.
    "Haha, sok keren tapi lo suka
    kan"
    "Pede banget lo, sorry ya kalau
    pun gue suka sama lo itu ga
    mungkin. gue pilih pilih dulu
    lah dan satu lagi gue itu bukan
    homo ya!" ucap ku tegas.
    Tiba tiba tawa kelvin menghilang
    berubah menjadi senyuman
    sedih. Ada apa? Apa kelvin
    marah dengan ucapan ku
    tadi.
    "Sudahlah lupakan yang tadi,
    ayo kita berangkat" kelvin
    melepaskan genggaman
    tangannya dari ku dan
    membalikkan tubuhnya beranjak
    pergi terlebih dahulu,
    meninggalkan aku yang masih
    terdiam memandang belakang
    punggungnya. Apa kata kata
    ku tadi sudah menyakitinya?
  • @darkrealm: *bisik2*
    indra denger loh awas nanti
    dia marah.. Haha
    ok, chap 13 udah up monggo di
    baca hehe..
Sign In or Register to comment.