BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

EM S’TI

2456714

Comments

  • Marukochan wrote: »
    lanjut. :D

    udah tuh di atas
  • arry_toki wrote: »
    ringan tapi enak dibaca ...ntar kalau udah update tolong dimention ya @sigantengbeud .

    thnx.. udah lanjut tuh...
  • Rameee.. Enak d bacaa... Tokohnya jg kocak keliatannya.. Cptan updatenlg..
  • Lanjutttt mas broooo
    kocak abizz dahhhh.......;) ^#(^
  • wadeewwhhh dialognya marathon
    sakit mata nich bacanya gak sempat mencerna isi diaolognya
    sebaiknya dialognya sedikit tapi mewakili karakter dan maksudnya
    deskripsinya yg jelas dong
    sory banyak kritik
    semangat aja dech
  • semangaaaaaaat...!!!!
  • kutu22 wrote: »
    Rameee.. Enak d bacaa... Tokohnya jg kocak keliatannya.. Cptan updatenlg..

    thx,... tar malem yoo lanjutannya..
  • Lanjutttt mas broooo
    kocak abizz dahhhh.......;) ^#(^

    thx yoo.. tar malm deh
  • joenior68 wrote: »
    wadeewwhhh dialognya marathon
    sakit mata nich bacanya gak sempat mencerna isi diaolognya
    sebaiknya dialognya sedikit tapi mewakili karakter dan maksudnya
    deskripsinya yg jelas dong
    sory banyak kritik
    semangat aja dech

    thx kritikannya... ehemmm gini gan, gue tuh susah nyari bahasa2 yang aga2 lempeng.. kalo di bikin ama bahasa gue sendiri ntar jadinya malah ga enak di baca. jadi yahh pake dialog aja.. hehe ... soryy yawhh...
  • AwanSiwon wrote: »
    semangaaaaaaat...!!!!

    ea... :D
  • Yeahh udh di update nih! So far ga ada masalah yg brarti di penulisan, mungkin lbh di rapiin aja :) thanks @sigantengbeud , kalo bisa mention yah
  • hmmm kayaknya aga aneh sih dari awah si gio ama sebastian udah pake elo-gue tiba2 sekarang jadi aku-kamu.. hihihi.

    ‘’rega..’’ tiba2 ada yang memanggil namaku.. aku menoleh ke si empunya suara..
    Aku; heyy… sedang apa di sini??.
    ‘’sedang mencarimu. Dari mana aja sih, aku tadi ke rumahmu tapi ga ada orang, niatnya sih mau ke rumah pak lurah karena aku tau kamu pasti di sana.’’ gio yang saat ini sedang mengomel ga jelas kepadaku.
    Aku; ye.. siapa suruh main ga bilang-bilang dulu..
    Gio; lha gimana mau bilang, lawong kamu juga ga punya hape. Beli hape napa, ntar kan jadinya bisa sms’an sama aku.. (well, tentang aku yang tidak punya hape itu sungguhan loh..)
    Aku; duit dari mana yo ?.. kalo ngumpulin uang jajanku pastinya bisa memakan waktu yang tidak sebentar. Betewe kamu ada apa mencariku??
    Gio; hemm… apa kau tidak ada acara hari ini?
    Aku; ngga ada kok.. kenapa?
    Gio; aku mau mengajakmu berkunjung ke rumahku.. mau kan?? (hah… serius ini?? Setelah menunggu ini selama 18 bulan, akhirnya dia mau juga mengajakku berkunjung ke rumahnya..)
    Aku; tentu saja mau!. Kau ini yah, kenapa harus membuatku menunggu selama 18 bulan untuk membuatmu mengajakku ke rumahmu sih!
    Gio; haha.. aku belum siap saja. Ayo naik..

    *****

    Sekarang aku sedang berdiri di depan rumah yang tak pernah ku kira bentuknya sebelumnya, yang terlintas dalam pikiranku selama ini adalah rumah mewah dan banyak mobil di depan rumahnya.
    Tapi ini??.. luar biasa besarnya, pintu gerbang dan rumahnya saja jauhnya minta ampun, dan itu, apa itu air mancur?.
    Aku tidak melihat ada mobil di sini. mungkin mobil-mobilnya di letakan di tempat yang tersembunyi. Maybe.
    Kalau di bandingkan dengan rumah pak lurah sih mungkin seperempat dari rumah ini. Apa lagi kalau dibandingkan dengan rumahku??....

    ‘’gio.. apa kita tidak salah rumah?’’ itu kata pertama yang terucap dari bibirku semenjak aku tiba di sini, dan gio hanya tersenyum saja mendengar pertanyaanku..

    Dia membawaku masuk ke dalam rumah, dan,,, errrr… aku ingin pingsan saja rasanya,. Tak henti-hentinya aku mengagumi rumah ini.. malahan tadi sebelum masuk, aku mempermalukan diriku sendiri dengan meninggalkan sendalku di depan pintu. gio yang menyadari itu langsung mengambil kembali sendalku dan kemudian memberikannya kembali kepadaku.

    gio menuntunku menaiki tangga untuk mencapai ke lantai atas,, aku yakin kalau dia akan membawaku ke kamarnya.. kekamarnya?? Mau ngapain?,, *haishh aku malah membayangkan yang tidak2*..

    ‘’ckrekk’’ pintu terbuka..
    ‘’selamat datang di kamarku’’ ucap gio sambil tersenyum memandangku.

    aku kembali terpana melihat isi kamar ini,. Sepertinya aku tidak mampu menceritakannya detailnya karena sekarang aku sendiri mungkin lupa akan nama lengkapku. Yang jelas, kamar ini sangat sangat luas. Mungkin bisa di pakai untuk bermain bola.

    Gio; apa ada yang ingin kau ucapkan??
    Aku; aku ingin pingsan rasanya. Sepertinya dengan kau tidak mengajak-ku berkunjung ke rumahmu selama ini adalah hal yang tepat. (gio yang mendengar ucapanku barusan malah tertawa. Errr… aku merasa semakin kecil saja.)
    Gio; apa kau menyesal telah ikut bersamaku?
    Aku; tentu saja tidak.
    Gio; hmm baiklah.. kau udah makan??
    Aku; hehe.. sudah,, tadi pagi.
    Gio; kau ini.. tunggu sebentar di sini, akan ku ambilkan makanan untukmu.. kau nyalakan saja tivinya.
    Aku; okey… aku jadi ingin tahu makanan orang kaya itu seperti apa..

    aku yang sedari tadi mengedarkan mataku untuk mencari benda yang bernama tivi yang di bicarakan oleh gio tadi akhirnya bertanya-tanya,, Dimana tivinya?? . Aku tidak melihat ada tivi di sini.. hemmm aku curiga dengan cermin besar di depanku, sepertinya ada yang aneh, kenapa cerminnya berwarna hitam, apa ini tivi?? Ahh rasanya tidak mungkin,, tapi tidak apa lah aku coba memencet tombol power pada remote yang sedari tadi ku pegang dan mengarahkannya pada benda besar berwarna hitam dan kurasa sama besarnya dengan tembok di kamarku…

    ‘’tolelot’’ hampir saja aku terjungkal ke belakang karena melihat benda yang tadinya berwarna hitam berubah menjadi terang dan lama-kelamaan menampakkan gambar2 yang tinggi dan besarnya sama dengan bentuk aslinya..

    errrr… rasanya aku ingin buang air.

    Coba saja bandingkan dengan tivi di rumahku mungkin hanya secuil dari ini..
    Kalian pasti bertanya-tanya sejak kapan aku mempunyai tivi kan?? Karena dari awal memang aku sudah katakan kalau aku tidak punya tivi. Begini ceritanya,,, tivi yang ada di rumahku itu adalah pemberian dari pak lurah, mungkin pak lurah merasa iba setelah mendengarkan adikku bercerita kalau di rumah kami sama sekali tidak mempunyai tivi. Well, harusnya aku berterimakasih kepada adik-ku.hehe.

    ‘’ckrek’’ pintu kamar terbuka dan menampilkan sosok seorang gio yang kelihatan sekali kalau dia tengah kesusahan dengan nampan di tangannya.

    ‘’hey kau.. kenapa hanya berdiri di situ,, cepat bantu aku membawa nampan ini !’’ aku yang sedari tadi hanya berdiri memperhatikannya akhirnya berjalan mendekat dan mengambil alih nampan yang sedari tadii ada di tangannya.

    ‘’ayo dimakan..’’ perkataan gio tak kuhiraukan, aku malah asyik mengamati makanan yang di bawa gio ini.. apa ini makanan orang kaya??..

    Aku; apa kau benar-benar memberikan ini kepadaku??(mataku sama-sekali tidak lepas dari piring ini.)
    Gio; iya?? Kenapa memangnya??..
    Aku; memang makanan orang kaya seperti ini yah?? Semur jengkol??
    Gio; hmmm.. ya. Aku kan cinta Indonesia. Sudah makan saja. Mulutmu tidak akan bau kok. Aku berani jamin itu, resep masakan bi atin itu sangat istimewa.

    Aku memandang piring yang ada di tangan gio. Lihat itu, banyak sekali jengkol bertaburan, nasinya saja sampai tidak terlihat.

    ‘hap’ sesuap nasi beserta dengan jengkolnya telah masuk ke dalam mulutku..
    sesuap lagi ku masukan ke dalam mulutku untuk memastikan sesuatu..
    wahh enak…
    aku sama sekali tidak menduga kalau rasanya akan seenak ini.. seperti,,, daging sapi.

    Aku memandang piring di tanganku yang sudah kosong, rasanya akan memalukan kalau tiba-tiba aku ingin meminta semur jengkolnya lagi kepada gio. Kurang…

    Gio; bagaimana?? Enak kan?? Apa kubilang…. (dengan bangganya gio, tersenyum dan mempertontonkan mulut yang masih penuh dengan makanan.)

    ‘’hey.. kemarikan piringku…’’ halah… aku memang tamu yang tidak sopan. Berani-beraninya merampas makanan yang ada pada sang tuan rumah. Habisnya enak sih…

    Aku; aku kasihan melihatmu dari tadi makan tapi tidak habis-habis. Jadi kubantu saja… (ini memang alasan yang lumayan bagus. sekali lahap, piring yang tadinya masih banyak tersisa makanan sekarang hanya tinggal minyak-minyaknya saja. Hihi)
    Gio; kau itu rakus sekali. (lihat itu,, pemuda bernama gio sedang menggembungkan kedua pipinya dan menyipitkan kedua matanya… lucu sekali..)
    Aku; biar saja!. Salah sendiri hanya memberiku sedikit.

    Setelah mengisi perut, sekarang aku sedang menonton film drama romantic yang diputar oleh gio tadi.. sesudahnya merampungkan film, kami hanya mendengarkan music dan tiduran di kasur empuk kepunyaannya dan mulai bercarita tentang hal yang tidak penting sampai hal yang sangat sangat sangat tidak penting.
    Aku baru sadar kalau dari tadi rumah ini begitu sepi,.. kemana para penghuninya??. Tidak mungkin kan kalau rumah ini hanya di tempati oleh gio seorang?.

    Aku; ehh… ngomong-ngomong kemana semua penghuni rumah ini??.. sepertinya aku tidak melihat siapapun selain kau….
Sign In or Register to comment.