BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Tak Selamanya

1101113151627

Comments

  • dikit abisss...
  • Yoshi mengutak atik ponselnya
    dan memasang headset pada
    kedua telinganya, aku masih
    sibuk memainkan kertas amplop
    yang belum ku buka.
    Yoshi mengubah posisi tidurnya
    menjadi terlentang sembari
    menatap langit langit kamar
    kost, ku lihat kepalanya tak berhenti untuk bergerak ke kiri dan ke kanan.
    Aku menopangkan dagu ku
    menggunakan tangan kiri lalu
    memandang wajahnya yang asik mendengarkan lagu, aku
    mencopot satu headset pada
    telinganya dan menempelkan
    ke telinga ku.
    Matanya melirik ku sejenak
    kemudian tersenyum tipis, dia
    menusuk nusukan jarinya pada
    pipi ku, menolehkan kepala
    menatapnya bingung.
    "Ada apa?" tanya ku.
    "Kamu main lepas ja headset
    ku tuh.." dia menunjuk headset
    yang terpasang di telinga ku.
    "Penasaran kamu dengerin lagu
    apa sih? Kayanya enak banget"
    "Emang kamu ngerti?"
    serunya seraya menatap mata
    ku, aku menggelengkan kepala
    tanda tak mengerti, yoshi
    menghebuskan nafas kecil.
    "Ini lagunya Utada Hikaru"
    "Eh? Masa sih?" tanya ku tak
    percaya, dia mengangguk kecil.
    "Inikan lagunya yang hits ya,
    banyak sekali orang orang yang
    suka dengan lagu ini kan.."
    jawab ku dengan semangat,
    kebetulan aku juga tau lagu
    yang sedang ku dengarkan ini.
    "Kamu tau banyak ya tentang
    lagu ini?"
    "Gak juga kok, aku hanya tau
    sedikit.." aku tertawa.
    "First Love" gumamnya lirih.
    "Eh??"
    "Itu nama judul lagunya"
    "Oya, aku lupa hehe"
    "Hehe.."
    dia memasang kembali headset
    pada telinganya kami berdua
    diam dan mendengarkan lagu
    itu dengan penuh penghayatan.
    Keheningan yang tercipta pun
    akhirnya pecah saat ada ketukan pintu di depan kost.
    Aku dan Yoshi saling menatap
    siapa tamu yang bertamu di
    hari yang terik dan panas
    seperti ini, kemudian Yoshi bangkit berdiri dari rebahannya
    dan berjalan mendekat ke arah
    pintu Kost.
    Yoshi membuka pintu kayu itu
    selanjutnya ekspresi wajah
    terkejutlah yang dia pasang
    ketika melihat siapa tamu yang
    mengetuk pintu itu, aku berdiri
    menyusul Yoshi yang masih berdiam diri di sisi pintu.
    Kepala ku menyembul dari
    arah belakang pundak Yoshi
    aku tak kalah terkejut melihat
    sosok sama yang ku lihat
    tadi pagi di resto.
    "Hai.." laki laki itu mengangkat
    tangan kanannya menyapa ku
    dengan senyumannya yang
    terlewat ramah.
    "Ehh?" aku membulatkan kedua
    mata ku tak percaya dengan
    sikapnya yang berbeda sekali
    saat di restoran.
    Dia memandang penampilan
    aku dan yoshi dari atas kepala
    sampai ujung kaki, lalu dia
    berdehem pelan mencairkan
    suasana yang hening.
    "Boleh aku masuk kedalam?"
    suara berat itu menyadarkan
    kami kembali dari kekagetan
    yang terjadi, aku dan yoshi
    saling melirikkan mata dan
    dengan anggukan salah satu
    dari kami tamu tak di undang
    itu masuk kedalam dengan
    senyuman.
    Aku menghembuskan nafas
    sepertinya hari ini moodnya
    akan semakin buruk, mata ku
    mengekor memandang yoshi
    yang tetap berdiri diam dengan mimik wajah yang tak
    bisa di tebak maksudnya.
  • Lanjuuuutttr..
  • Dikit amat,,
  • Matanya mengedar kesekeliling
    kamar kost, aku duduk di atas
    kasur besar dan memeluk bantal ku erat. Yoshi ya dia
    duduk manis di samping ku
    tanpa melepaskan arah matanya
    pada sosok mahluk tinggi
    di depannya.
    "Kalian tinggal bersama ya?"
    dia melirikkan matanya secara
    bergantian memandang ku dan
    yoshi, kami berdua hanya menganggukkan kepala kompak.
    "Apa penampilan kalian selalu
    seperti ini jika siang hari?"
    tanyanya dengan penuh selidik,
    aku mengerutkan kening ku
    tak mengerti dengan kata katanya barusan.
    "Maksud mu?" tanya Yoshi.
    "Ya kalian kan hanya memakai
    pakaian tipis dan celana boxer
    seperti itu didalam ruangan.."
    "Memang kenapa?" tanya ku
    semakin tak mengerti, Levi
    memandang sinis ke arah ku.
    "Kau ini bodoh atau memang
    tidak mengerti maksud ku?"
    aku melirikkan mata ku kepada
    Yoshi meminta penjelasan atas
    perkataan Levi. Yoshi mengedikkan bahunya malas.
    "Aku benar benar tidak paham
    maksud mu.." jawab ku polos.
    Matanya menatap Yoshi tajam
    pandangannya seperti sedang
    menyelidiki sesuatu, tapi yoshi
    bersikap santai saja terkesan
    cuek malah.
    "Apa urusan mu kemari?"
    sembur yoshi langsung, levi
    menekukan wajahnya kesal
    di tanyai sinis seperti itu.
    "Aku hanya datang berkunjung,
    sudah lama tidak pernah ke
    tempat mu.." levi tersenyum
    manis, yoshi mendengus kecil.
    "Modus, pasti ada alasan lain
    dengan kedatangan mu kemari
    tentunya.." tebaknya langsung
    membuat senyum levi memudar
    seketika.
    "Apa aku terlihat seperti penjahat begitu huh.."
    "Menurut ku melebihi dari
    itu.." ucap yoshi pelan, dia
    melingkarkan tangannya pada
    bahu ku membawa badan ku
    mendekat ke tubuhnya.
    "Hei.." ucap ku tak terima, yoshi menatap ku mengedipkan
    matanya sekali seperti memberi
    kode, aku mengedipkan mata ku bingung.
    Levi berdehem pelan, tetapi
    rangkulan tangan yoshi pada ku
    tak dia lepaskan, aku hanya
    diam saja saat yoshi mengeratkan rangkulannya.
    "Sepertinya kedatangan ku
    kemari kurang tepat ya.."
    levi menatap yoshi kesal, ada
    sorot mata tak suka melihat
    tubuhku dan yoshi saling
    berdekatan.
    "Menurut mu bagaimana?"
    "Kami sedang bersantai tapi
    malah ada tamu yang tak di
    undang datang kemari.."
    aku menyikut perut yoshi pelan,
    kata katanya tadi benar benar
    tidak sopan sekali, apa dia
    seperti itu juga saat bersikap
    pada orang lain? Huh.
    "Baiklah mungkin memang
    aku yang salah datang di saat
    waktu kalian sedang berdua.."
    "He? Kami memang selalu berdua ko, iya kan Shi?"
    tanya ku polos memandang
    ke arah yoshi di samping ku,
    aku melihat matanya membulat
    terkejut dengan perkataan ku.
    "Err, ya begitulah.." jawabnya
    ragu, aku menatap levi lagi
    terlihat sekali wajahnya kaku
    rahangya mengeras seperti
    menahan kesal.
    "Ohh.." serunya bosan, dia
    mengambil bantal yang ku peluk dengan kasar.
    "Bolehkan aku menumpang
    beristirahat disini sebentar?
    Rasanya lelah sekali setelah
    bekerja mengurus urusan
    di resto.." dia merebahkan
    tubuhnya tanpa meminta izin
    sebelumnya pada si empunya pemilik kamar.
    "Sikap mu sama saja, tidak
    pernah berubah.." yoshi
    menghembuskan nafas berat,
    lalu mengambil bantal yang lain dan memberikannya pada ku.
    "Pakai saja bantal milik ku, kalau kamu mau tidur ya tidur
    saja.." yoshi bangkit berjalan
    keluar kamar lalu menutup
    pintu dengan keras.
  • Penasarannn... Siapa sebenarnya Levi...

    Lanjut lg donk.. Yg panjanggggggggg
  • Merengkuh mu dalam setiap helaan nafas ini.
    Menguatkan mu yang rapuh tanpa cinta.
    Aku mencoba menanam rasa itu
    dalam hati mu.
    Mencoba meyakinkan masih ada
    cinta yang baru.
    ****

    Aku melihatnya sedang melamun di luar kost, tubuhnya
    ia sandarkan pada dinding pembatas pagar matanya menatap ke depan memandang
    jalanan yang ramai.
    Ku langkahkan kaki ini mendekat ke arahnya, ia pun
    sepertinya tidak sadar dengan
    kehadiran ku di sampingnya,
    aku menatapnya lekat ingin sekali tangan ini menyentuh
    wajahnya, mengusap pipinya
    dan menenangkannya di saat
    pikirannya sedang tidak menentu seperti sekarang.
    Apa yang sedang kamu pikirkan
    Shi, kenapa kamu selalu begini
    jika bertemu dengan dia. Ada
    apa sebenarnya? Aku mohon
    cobalah terbuka pada ku.
    Tangan ku perlahan bergerak
    sendiri menggenggam tangannya yang terkulai di
    masing masing sisi tubuhnya.
    Ia terkejut saat ada kehangatan yang membungkus
    jemarinya, dia melempar pandangannya kepada ku dan
    senyuman tipis itu ia tunjukkan
    saat tau ternyata adalah aku
    yang saat ini berada di sampingnya.
    "Kenapa?" tanya ku pelan.
    Dia menggelengkan kepalanya
    tangannya membalas sentuhan
    tangan ku menggenggamnya
    tak kalah erat.
    "Kalau ada sesuatu, cerita saja
    pada ku ya. Jangan murung seperti itu.." Yoshi tersenyum
    lalu mengusap rambut ku lembut.
    Aku membalas senyumanya dan
    meringis kecil saat dia mengacak rambut ku pelan, dia tertawa lepas aku suka sekali
    melihatnya tersenyum rasanya
    meneduhkan.
    Kami hanya saling menatap dalam diam, salah satu diantara
    kami tidak ada bersuara seolah
    tidak mau menghilangkan momen menyenangkan seperti
    ini, aku menepuk pipinya pelan
    dia menatap tangan ku yang
    membingkai wajahnya.
    Dia hanya terkekeh kecil saat
    tangan ku mengusap pelan pipinya, sudut bibir ku terangkat membentuk sebuah
    senyuman.
    "Dasar, harus di rayu dulu baru
    senyum ya.." aku meninju bahunya pelan.
    "Haha, jarang jarang liat kamu
    perhatian begitu.."
    "Tapi.." kata kata ku mengantung di udara, matanya
    melirik pada ku lalu menatap
    wajah ku sepenuhnya.
    "Apa?" tanyanya.
    "Perhatian ku itu tulus"
    aku menundukkan wajah ku
    saat mengatakan hal itu aku
    tau ada sirat keterkejutan
    di gurat wajahnya.
    "Terima kasih" bisiknya di sertai
    dengan senyuman, tangannya
    mengelus lembut helaian
    rambut hitam ku.
    ****

    Melihat mu yang tertawa lepas
    seolah menjadi kado termanis
    untuk ku.
    Aku yang selalu yakin bahwa
    kau mampu bangkit bersama ku.
    Tertawa dalam bahagia yang
    selalu aku beri.
    Berdoa itulah yang ku lakukan
    agar kau selalu mampu tersenyum dan bahagia dalam
    hari mu.
  • @marukochan, @4ndho, @anan_jaya, @omarovBaru,
    @Adith69, @Just_PJ

    Gombal banget gak sih dialog
    dan puisinya di bagian ini?
    Aku ngerasa ga sreg waktu
    nulisnya, maaf ya kalau agak
    berlebihan.. ==;
  • Kelebihan si tidak,,,
    tapi kekurangan sih iyaaaaa
    lagi dooonnnkkkkkk
    kikir amat,,,
  • biasa aja si, g lebay2 amat, gw bisa ngikutin alur n setingnya yg pas jd g ada yg aneh kata2nya, menurut gw yah,
  • Nama ane salah ketik noh... Jd mentionnya kagak msk.

    Sedikit kaget aja td pas baca... Habis adegan ngebanting pintu kok tiba2 jd berpuisi ria.. Hehee...

    Lanjut lg mas bro.. Yg banyakan napeee....
  • Nama ane salah ketik noh... Jd mentionnya kagak msk.

    Sedikit kaget aja td pas baca... Habis adegan ngebanting pintu kok tiba2 jd berpuisi ria.. Hehee...

    Lanjut lg mas bro.. Yg banyakan napeee....
  • Ho ho pas kok jeung , malah berasa romantis
  • ga aneh kok..itu malah menunjukkan sisi romantis penulis
Sign In or Register to comment.