It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
ciieee gitu yak kang Riven bikin cerita ga kasih kasih tahu abdi, kumaha eta kang Riven Apa judul nya kang, terus blogs nya dong kang
hahahhh si sayang, iya sabar ya kalo dah sampe di Bandung lagi ntar aku kasih tahu
Saya masih amatiran atuh, ini lagi belajar ama yang lebih berpengalaman :-D
hahahhhh mari kita belajar sama Om Seno
si sayang yang tajir dan yang tajir teman-teman sini kan dari jakarta, jogjakarta surabaya dan Bandung yang
Pengen nangis kangen amat ama Bandung ku.
Orang tua aku di Sukajadi yang tolong jagain Sukajadi urang ya sayang, bebaskan dari geng motor
kalo bisa diperbaiki dikit lagi yah, biar makin enak dibaca
om @rivengold,aku dah baca (sekilas doang,belum ada waktu longgar sih) ceritamu yg judulnya el. yg final chapter itu ada berapa POV sih?? kok yg awal si adit,tengah (kaya'nya) agung trus bagian akhir (sepertinya) si revan?? keren loh!! kenapa ga diposting di sini?? padahal ada yg pernah diposting di fb kan?? (yg itu jg belum baca) cuma tau itu happy ending doang
#maap yak om @tagang,malah nyampah dilapakmu
bon bon blognya @ rivengold
ada cerita keren dan the best menurutku
aku udah baca karya2 luar biasa dari para penulis beken nayaka , abiyasa , abi , pak guru (greyboy) dan yg laen yg ada di bf menurutku dan ini pendapat pribadi cerita rivengold yg berjudul Ell adalah the best.
Sampai saat ini aku belum ketemu cerita yg melebihi ell .
Sekali lagi aku bilang Ini pendapat pribadi
Rasanya masih kurang panjaaaannggg, suka banget aku sama kata-kata panjaaannggg
Sehingga kita tetap lanjuuuttttttt .................
Persis kejadian seperti ini, dua hari yang berjalan terasa hambar.
Saat pulang kerja hanya apartment Dijavic yang menarik perhatianku untuk menuntaskan malam.
Yang 100 persen berubah dari Dijavic sekarang adalah tidak ada lagi gerombolan tamu yang mengitarinya, dengan alasan utama yaitu perkuliahan telah dimulai.
Itu hasil pengamatanku, kalaupun Dijavic punya alasan tersendiri maka itu merupakan rahasia dia dan hanya dia yang tahu.
“hehhh playboy, kamu undang teman-temanmu cewek pemabuk ga malam ini?”
Mudah sekali memancing amarah Dijavic
“orang totol jangan buang-buang uang untuk nelpon kalo ga ada urusan penting nelpon aku”
Mulai deh emosinya terpancing
“apa masalahmu, aku yang kerja, aku yang dapat gaji, suka-suka aku lah make nya untuk apa”
Jawabannku semakin tidak waras
“benar-benar tolol plus idiot kamu yak, lapar aku bicara sama kamu. Tadi kamu suruh aku nunggu daging marieneeri’n ini udah senja belon nongol batang hidungmu”
Sepertinya dia benar-benar udah kelaparan
“harus sabar donk kalo mau makan enak”
Pancingku lagi
“fuck you, di resto fast food juga enak. Kalo lagi lapar pasti semua terasa enak”
Komen dia
“monyeeett kamu, tahu ga aku dah di depan pintu gerbangmu. Buruan dibukain pintunya”
Perintahku ala boss besar
Kraaakkkkkkkkkkkk
“I am comming hoooommeeeee, to the place where I belong”
Sedikit bersenandung menambah amuk murka si Dijavic
“Kamu mau macam-macam dengan aku?”
Dengan lancang dia menepuk pantat ku hingga ngilu dan ereksi urat geli kontol ku
“awwwww”
Pekik ku benar-benar terpekik
Kusandarkan dia ke dinding dapur dan kutempelkan dadaku ke arah dia tersandar.
Kalo sudah begini, dia reflek ingin membalas dengan sepenuh tenaga
Sengaja ku hembuskan nafas hangat yang terbaik yang pernah ku miliki ke wajah dan telinganya dalam pertemuan dua tubuh yang tersandar itu.
Aku yakin dia merasakan kontolku separoh ngaceng menempel pada pangal pahanya. Ngaceng akibat pukulan pantat yang diberikannya saat kesal tadi.
Dia terdiam kesal
Ada daging dalam oven panas dimana daging itu telah dilumuri minyak berbumbu yang diwanti-wantinya untuk ku persiapkan pada malam sebelumnya.
Ada cream dan pasta tomat pada lelehan keju dalam penggorengan yang juga panas sehingga minyak wijennya berubah warna jadi coklat keemasan.
Aroma nya semakin menjadi ketika irisan bawang, brokoli, dan buah olive yang bewarna hitam itu dimasukkan dalam penggorengan itu ....... muuaaaahhh dan spageti dalam rebusan air berminyak juga telah empuk.
Aku tetap pasang muka angkara pada dia.
“aaawwwww masak apa siiihhhh Clark mau duuuunnkkkk”
teriak Josephine sambil berlari ke luar kamar.
Aroma masakan ini telah kembali menjadikan Josephine manusia sejati
tidak lagi seorang vampire yang mengurung diri dalam kamar.
“aiiiiii bener, Peter pernah cerita kalo Clark jago bikin pasta berisi irisan brokoli”
Tak henti-hentinya dia berkomentar, agak kaku juga setelah beberapa minggu tidak berkomunikasi dan masih teringat cara aku ngentotin dia. Ditambah lagi Dijavic lagi kesal separoh mati sama aku
“Bikin pasta lengket-lengket yang lain dia juga jago sama belasan gadis blonde”
Celetuk dan penghinaan Dijavic.
Mata Dijavic melototi muka ku rasanya mata itu mau melompat ke lantai
“hihihi iya apa honey, marah-marah gitu, aku potong-potong daging marieneeri’n sepertinya dah matang tuh”
Pertolongan dari Josephine
Cekatan juga dia dalam sekejab daging berbumbu yang telah welldone dalam oven itu diangkatnya dan dipotongnya tipis-tipis
Inilah pasangan yang pas makan pasta, cream-tomat-keju yang nikmat ada potongan sayuran juga.
Sekejab kemudian, Dijavic mohon pamit sebentar ke kamrnya mengambil kardus berisi botol-botol beernya. Aku memalingkan wajah, dia semakin panas dan berjalan ke luar dari dapur.
Saat itulah nyonya Luphinen masuk dapur sambil mengendus-endus aroma yang tidak biasanya, perpaduan aroma masakan oleh koki yang ahli.
Wiihhh ga tertarik sekali melihat melihat wanita tua sex mania ini habis manis sepah dibuang.
Josephine juga melihatkan sikap hambarnya.
Ga ada yang istimewa lagi kalo ga banyak tamu.
Misal banyak tamu dantara apara tamu yang rata-rata cowok itu terpancing gairahnya melihat nyonya Luphinen dan berefek sedikit banyaknya pada Josephine Cs
“oh teman Peter yang masak”
Kesannya ga bersahabat
“iya kenapa emang?”
Tanya Josephie menyelidik, aku lanjutin menata hidangan dalam piring makan
“mana teman-teman mu?”
Tanya nyonya Luphinen lagi
“acara semester baru berpusat di kota hari ini. Tahulah kalo malam hari kebiasaan mahasiswa seperti apa”
Keterangan Josephine
Tiba-tiba nyonya Luphinen buru-buru mohon pamit ketika kekasih gelapnya datang yaitu Dijavic.
Si doi telah siap dengan beer super cold nya dan ditatanya di atas meja makan.
Sepertinya ada yang ga sama dimataku dibandingin malam pertama aku kesini
yaitu, biasanya banyak sekali.
Yang pasti malam ini ga ada Peter yang cute tiada duanya di hatiku.
“kenapa tiba-tiba nyonya Luphinen kabur?”
Tanyaku memancing emosi Dijavic kalo-kalo emosinya sudah menurun.
Kali ini wajahku ku perlihatkan pada si Dijavic, tetap ganteng dia mah apalagi kalo lagi nafsu marah dan nafsu lapar tingkat tinggi.
“Dia kesini ? diusir si honey Josephine ya”
Komen si Dijavic
“kagak, dia aja yang lari sendiri”
Kata Josephine
“lapaaaarrrrrrrr ga usah mikirin dia”
Cerotet Dijavic yang ada sopan-sopannya
“si honey mah bawaannya lapar mulu”
Canda Josephine.
Tubuhnya dari belakang merapat di punggunga Dijavic, dua bola dadanya memepet ke punggung Dijavic.
Tangan nya mulai deh meluk pinggang Dijavic, tapi jadinya meluk melorot dan yang kepeluk adalah gundukan celana Dijavic.
Di atas gundukan celana itu, kedua tangan Josephine disatukannya membentuk simpul. Jari-jari tangan kanan nempel dan membelai-belai gundukan celana Dijavic dan jari-jari tangan kirinya menutupi. Kalo dari samping seperti ini kelihatan jelas jari-jari Josephine menemukan dan mengelus-ngelus batang kontol Dijavic.
Dijavic agak kewalahan karena kelihatan celananya setengah bengkak.
Apa geli apa masih emosi sama kejahilan diriku yang tidak akan pernah berakhir sebelum dia menyingkir dari kehidupan ku dan kehidupan Peter
Dengan alasan jalan membungkuk, Dijavic meletakkan piring-piring berisi menu istimewa makan malam ini di atas meja makan.
“sedaaaapppp sekali Clark, aku puji sepenuhnya”
Komen Josephine
Kriiiiiiinngggggggggg
Phone si Josephine berbunyi
“halo, baaaaaa bbbiiiiiii biiiiiiiiiiiiiii buuuuuuuuuu”
“bla bla bla ........”
Sambil makan keenakan, sambil crocos, sambil segala
Membuat hati Dijavic makin panas....... menggelegak
“sanaaa kamu pergi dari sini, brisik!!!!
Mau makan atau mau nelpon ??????”
Hardik Dijavic pada puncak kekesalannya pada Josephine
Si blonde centil ini hanya senyum-senyum ga jelas dan berlari ke kamarnya untuk melanjutkan pembicaraan yang seru ...
Ga kuasa juga aku menahan senyum kala muka Dijavic telah merah padam,
Tapi kesan yang dilihat nya aku tetap angker
Benar-benar lapar si doi ini, bahkan jatah Josephine juga dilahapnya
Akhirnya aku pancing dengan senjata terakhir
“Kamu yang bersihkan semua ini ya, capek aku masak
capek lihat sikap mu”
Ku banting piring kotor itu tepat di depan wajahnya.
Lalu aku berlalu ke kamarnya
“Aku juga nolong kamu masak kan? Kurang ajar betul kamu”
Dengan cekatan dia menyusulku penuh amarah
Sambil terkankang kenyang..... aku duduk di kasurnya
Punggung ku bersandar pada dinding ketika serta merta aku melihat dia telah nongol di pintu kamarnya ini
Agak ngeri juga sih, apa kali ini dia marah benaran
Terlihat jendolan celananya yang setengah bengkak.
Pintu kamar dibantingnya.
Tangannya dengan cepat membuka resleting celananya yang setengah bengkak.
Celana dan CD melorot hingga ke mata kaki, lalu disepaknya hingga celana dan CD itu terpental ke sisi sebelah kiri tempat tidur.
Belalai nya berayun setengah ngaceng
Tanpa di komandoi dia menyerbu tempat tidur yang ku duduki
Aroma masakan yang sangat disukainya itu masih membekas dibibirku dilumatnya dengan rakus
Tangannya dengan kasar meremas resleting celana ku
“wahahahhhaaa apa sih bro, shhhhhhh mussccccsshhhh
Tunggu 30 menit lah masih panas nih habis makan”
Protes ku menjadi, saat dia mulai aktif memasukkan tangannya dalam kemeja ku
“nihh mulut banyak bacoottt mulut perempuann yaaa..... muaacchhssshhhhhh”
Dilahapnya bibirku kesetanan
Hingga aku benar-benar sulit bernafas
Hancur sudah, tidak butuh satu menit kemeja, tshirt yang kupakai terpental,
Celana kerja yang sangat gampang dibuka dan celana boxer ku melorot dan kehilangan fungsi menutupi kontolku yang masih lemas terkulai.
Ketiakku yang dicarinya kearah kulit sekitar puting susu diendus-endus nya dengan penuh amarah.
Tekanan dari kontollnya yang separoh ngaceng begitu hangat.
Tekanan itu terasa sahdu pada kelaminku
Gesekan yang tercipta oleh tubuhnya yang mengendus2 leher dan ketiakku terasa licin oleh keringat di perut Dijavic.
Terakhir aku menyerah ketika leherku dilumatnya.
...............................
“Bro, ini tidak benaran kan bro, ini salah bro”
Aku tersengal-sengal saat pejuhku menyemproti dada kami berdua.
Pejuh Dijavic telah muncraaattttt 15 menit sebelummnya pada peraduan dua kontol.
Mungkin Dijavic sedang diamuk nafsu akibat emosi yang tak terkendali.
Parahnya aku ikut-ikutan melayang oleh pelukan Dijavic yang sangat kuat ditopang oleh bodynya yang bagus dan wangi.
“hmmmmmmm”
Dia hanya melenguh sambil terus memeluk dadaku, seolah-olah aku akan meninggalkan dia untuk selamanya. Kepalanya tepat dibawah lengan kanan ku.
“udah ah lengket nihhh.... ayo aku boleh mandi ga?”
Permintaan ku
“hmmmmmmmmmm”
Lenguhan Hmmm tambah panjang,
Diangkatnya wajahnya dan tentunya pas lagi menyentuh ketiakku yang yang sangat memicu nafsu birahinya apa lagi dalam berkeringat se ember begini
Dijilatnya dengan rakus
“hahahh geli bro, aku ga mau ronde ke dua”
Kataku menahan geli yang nikmaaaaatttttttttttt
“muaacchhssshhhhhhhh”
Hanya itu yang kedengaran dari mulut Dijavic.
Tangannya dengan cepat menggenggam kontol gemuk ku yang terkulai.
Tentunya kontol ini licin oleh pejuh Dijavic yang disemprotkannya tadi.
Sangat mudah baginya membangunkan kontol ku kembali oleh licinnya gesekan yang diberikan oleh tangannya.
Tercium aroma maksiat darlam kamar ini yaitu aroma pejuh yang bercampur air ludah dan keringat dari tubuh yang barusan makan pasta saos cream.
Detak jantung Dijavic yang terasa didadaku, menggetarkan perasaanku untuk kedua kalinya malam ini.
Mataku terpejam saat Dijavic kembali menghisapi leherku untuk keseratus kalinya
“bro..... panas bro..... aaaaccchssshhhhh”
Desahku pada telinga Dijavic saat rasa yang tak menentu diberikan Dijavic pada seluruh tubuhku
betul mas Yeltz, ga malam mingguan mas Yeltz ?
Aku di Norway mas
Ok mas gimana malam minggu nya ? dah siap-siap mo tidur yak ? mimpiin aku yak hahahhh
Eiit ga nemu ah mas, dah lebih satu jam aku susuri jejak bon bon blog, I couldn't find mas. Kumaha dunk ?