It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Setelah aku berhasil membawa Farid ke rumah sakit terdekat.
Aku langsung membawa Farid ke ruangan UGD.
Disana dokter dan perawat sangat sigap membantu Farid dengan lukanya itu.
Aku disuruh untuk menunggu di luar oleh para perawat.
Aku masih panik dengan keadaan Farid sekarang.
Aku tidak mau hanya diam dan menunggu kabar dari dokter, maka aku putuskan untuk pergi berdoa.
Setelah menunggu beberapa jam akhirnya dokter memberitahukan kondisi Farid kepadaku.
"Bagaimana kondisi pasien yg bernama Farid dok,,?" Tanyaku
"Kondisi pasien sudah ditangani, sekarang pasien hanya butuh beristirahat karena kehilangan darah cukup banyak" jawab dokter itu
Mendengar itu aku cukup senang, dan aku langsung menemui Farid dikamar perawatan.
Aku melihat Farid masih tertidur, mungkin efek dari obat bius yg diberikan dokter.
Aku sedih melihat kondisi dia, ada selang infus yg menusuk ditangannya itu.
Bathinku berkata ;
Maafkan aku Farid aku tidak akan mencintaimu lagi, kau bebas sekarang.
Jika itu yg kamu inginkan, aku tidak akan memaksamu.
##FARID POV
Aku disekap oleh Rio,
Aku takut Rio akan berbuat sesuat padaku.
Dan itu terbukti pada saat dia menemuiku dikamar tempat aku disekap ini.
Dia telah melecehkan aku, dia menciumku, dan dia,,telah memegang bagian tubuhku yg lain.
Daripada aku bercinta dengannya aku lebih baik bertarung habis-habisan dengannya.
Aku berusaha memukul dan menendang ke arah Rio, namun Rio lebih kuat bisa menahan seranganku.
Namun otaku lebih cerdas sehingga aku mengeluarkan pisau yg ada di saku Rio dan mencabut serta menikam mukanya itu.
Aku lihat Rio sangat terkejut aku bisa melakukan itu kepadanya.
Dia pikir aku tidak mungkin menyakiti dirinya, namun itu salah.
Setelah itu dia pergi mengunci kamar dan meninggalkan aku sendiri.
Aku begitu benar-benar syok dengan keadaanku sekarang ini.
Aku takut Rio kembali dengan rencana busuknya.
Oleh karena itu aku lebih baik mati, daripada melayani rencana yg akan disiapkan olehnya.
Aku mengambil pisau yg tadi aku pakai untuk melukai Rio.
Dan aku sekarang akan memakai pisau ini untuk melukai pergelangan tangan ini.
Ayah, mamah,,maafkan Farid,,belum bisa berbakti, dan Sisy,,aku akan segera bertemu denganmu.
Ssszzzzz,,,,
Setelah aku memotong pergelangan tangan ini aku lihat semuanya hitam, berputar, dan dingin di sekujur tubuh.
Dan saat itu aku tidak tahu apa yg terjadi pada diriku ini.
"Sisy,,,sisy,,,tunggu dulu donk,,aku juga mau ikut terbang" teriaku pada sisy yg terbang memakai sayap kupu-kupu
"Hahaha,,,Farid,,kamu belum punya sayap,,belum waktunya kamu terbang bersamaku" jawab Sisy merdu
"Loh,,ko begitu,,aku juga mau terbang"
"Haha,,nanti saatnya akan tiba,,Aku titip Mamah dan Ayah ya,,oh iya dan aku juga titip Rio ya" kata Sisy sambil terus terbang menjauhiku
Tiba-tiba aku terbangun dari mimpiku, dan aku melihat pemandangan di kamar rumah sakit.
Berarti sekarang ini aku sedang dirawat karena Aku terluka oleh perbuatannku sendiri.
Aku melihat matahari sudah muncul di balik jendela kamarku ini.
"Farid kau sudah siuman?" Tanya Rio padaku
Aku terkejut karena sosok Rio sangat menakutkan bagiku.
"Tenang Farid,,aku tidak akan menyakitimu, aku membawa mu ke rumah sakit ini karena kamu mencoba bunuh diri" kata Rio sambil menggenggam tanganku.
Aku terdiam sejenak melihat keaslian dari mata Rio.
"Farid,,mulai sekarang, aku tidak akan mengganggumu lagi, karena mungkin kamu menganggap aku adalah orang yg jahat yg telah mengakibatkan Sisy meninggal" kata Rio lirih
Aku tetap diam,,
"Sebenarnya aku dan Sisy adalah dua orang yg saling mencintai, kami kebablasan melakukan perbuatan intim di rumah Mirna. Yg dimana waktu itu Mirna memohon untuk ditemani oleh Sisy dan aku dirumahnya karena orang tuanya sedang pergi keluar kota" papar Rio
"Aku dan Sisy satu kamar waktu itu sedangkan Mirna tetap dikamarnya sendiri. Aku dan Sisy kebablasan melakukan hibungan suami istri yg memang aku dan Sisy pun sangat menyesalinya. Namun nasi sudah jadi bubur mau apalagi."
Aku melihat Rio kali ini menangis,,
"Selang beberapa hari aku mendapatkan telepon dari Mirna, yg mengatakan kalau perbuatan mesum aku dan Sisy telah terekam kamera cctv dikamarnya. Mendengar itu aku sangat terpukul sekali. Dan pada akhirnya Mirna ingin menemuiku di apartemenku" papar Rio kembali
Aku semakin bersemangat mendengar Rio bercerita.
"Pada saat Mirna datang ke apartemenku, aku sangat terkejut dengan kata-kata Mirna yg seperti binatang. Dia meminta aku melakukan hubungan sex dengannya seperti adegan di video yg dia bawa sekarang. Kalau tidak katanya video aku dan Sisy akan dia sebar ke seluruh social media. Mendengar itu aku hanya bersedih dan menuruti perkataan Mirna. Aku tidak mau nama baiku dan nama baik Sisy jadi hancur akibat video itu. Mau tidak mau akhirnya aku menuruti kemauan Mirna. Dan akhirnya Mirna mendapatkan kejantananku." Kata Rio sambil berlinang air mata
Akhirnya aku mendapatkan berita yg sesungguhnya ya Alllah.
Aku salah menilai Rio,
Apa yg aku lakukan terhadap Rio selama ini, aku salah telah membencinya.
"Setelah kejadian di apartemen itu aku berniat ingin memberitahukan masalah sebenarnya kepada Sisy tentang Mirna. Namun sebelum itu terjadi Sisy sudah tidak ada di dunia lagi."
Akupun menangis mendengar itu semua.
"Itulah yg sebenarnya terjadi Farid" kata Rio sambil mengusap air mataku.
"Sekarang aku akan mengantar kamu ke rumahmu. Dan aku harap kamu mengerti apa yg sebenarnya terjadi Farid. Aku tidak akan mengganggumu lagi, mulai sekarang anggaplah seorang Rio yg brengsek ini tidak pernah ada" kata Rio kembali.
"Ayo kita pulang Farid"
To be continue,,
Janji
[Bragi]
Rasa sesal datang lagi
Bila kau ungkit salahku yang dulu
Semua yang kini kulakukan
Masih datangkan rasa ragu di hatimu
Cinta yang kini kurasakan
Selalu ingin kuberikan semua kepadamu
Apa yang harus kubuat lagi
Tuk beri arti tulusnya cintaku kepadamu
Lupakan sudah masa lalu
Tak akan lagi di hati
Hanya janji yang kuberikan
Kuingin s'lalu bersama dirimu
Percayalah...
Si mirna modus juga...