It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
'Tapi itu masih bengkak wan' kata ku sambil memegang bibir nya, ia hanya diam saat aku menyentuh nya
'Tapi udah nga sakit kak'
Perlahan tapi pasti wajah kami semakin merapat, tanpa bersuara hanya debaran jantung yang semakin cepat, aku mulai bisa merasakan hembusan nafas nya menyentuh kulit wajah ku, hingga kedua bibir kami bersentuhan, lembut, mata nya terpejam seketika.
Nanggung mulu sih @adacerita ?
Gmn kita bsa nikmatin crita'y klo gni?..
Agak byk'n yah?
Lanjooottttt..
'Ehem' aku pura pura batuk
Perlahan ia mulai membuka kedua mata nya, dan tersenyum, dengan pipi memerah
'Air nya di minum' kata ku pelan
'Iya kak'
'Kamu mau kemana abis dari sini ? Tanya ku pada nya
'Nga tau kak..' kata nya pelan, dengan wajah tertunduk menghadap cangkir
' kok nga tau'
'Aku...' kata nya sedikit gemetar
'Kamu kenapa'
'Aku takut kak, kalau pulang pasti di pukul lagi'
Ia hanya mengangukan kepala nya saja
'Ya udah kamu di sini aja dulu'
'Tapi kak'
'Kenapa ?'
'Aku ga enak nanti ngerepotin kakak'
'Udah santai aja, hyuk kita ke atas' kata ku, sambil bangkit dari kursi
'Mau kemana kak'
'Ke kamar, mau tidur'
Iya senyum senyum sendiri
'Hayo kenapa senyum senyum'
'Nga apa apa kak' ia kemudian berdiri
'Hyuk' aku kemudian berjalan menuju ke ruang tengah, tempat tangga menuju lantai dua, wawan berjalan di belakang ku
Ia kemudian duduk di pinggir kasur, sambil mengamati seluruh isi kamar tidur ku
'Kalau cape, sini tiduran aja' kata ku, sambil memberi sebuah bantal, ia hanya tersenyum 'Maklum baru pindah, jadi masih berantakan' kata ku lagi
'Iya, ga apa apa' kata nya, lalu mengambil bantal yang aku berikan, dan tidur di sebelahku, di pinggir banget, ya sudahlah, kata ku dalam hati, tak terasa aku sendiri sudah terlelap tidur
Dada ku terasa hangat, sebuah lengan tepat berada di atas nya, pelan pelan aku cium kening pemilik tangan itu, iya hanya diam, hanya hembusan nafas nya yang menandakan ia masih hidup, seperti nya iya lelah sekali
Saat aku coba memindahkan tangan nya dari tubuh ku, tangan nya kembali bergerak, dan kali ini bukan hanya tangan, kaki nya juga memeluk ku, kali ini lebih erat, dan yang bikin aku kaget, tiba tiba dari mulut nya terdengar suara suara tak beraturan, haduw seperti nya anak ini sedang bermimpi
Aku nga bisa berkata kata, hanya bisa memeluk dan mengusap usap punggung nya, aku jadi teringat ibu kandung ku sendiri, karena terbawa suasana, aku akhir nya ikut meneteskan air mata, sampai sampai lupa memberikan air minum biar Wawan tenang