It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
knp tnya aq cyn ?
@Gabriel_Valiant
thats the reason why I put it in there not here gan
@deltamet43d
up
ending yg...... tidak mudah ditebak...
sippp! thx dah dibuat sampai tamat><
tapi.... harusnya di-post di sini aja Dan...
ga masalah gimana ending-nya, yg penting kan ada ending-nya, ga gantung kayak beberapa cerita yg ada...
author yg minta, coz klo w post di sni font italic.bold dll jdi ngk kliatan np y ?
w nanya u jwb oh =___ ?
@rezadrians
udh tmt kn gk ad Lanjtnx dunk
dia memanggilku cinta!!
kalo disini musti pake rumus dan1,
italic pake [*i]miring[*/i]
bold pake [*b]tebel[*/b]
Note: ilangin tanda *
di aplod disini aja apapun endingnya.. nanggung bgt..
mksd w cma roleplay
*menyesalsungguhmenyesal
tes
mana kg miring
klo post di sni formatx jdi jlek kn w kopas. liat aj ndiri
dirapiin dulu dong sebelum di post, udah terlanjur nanggung ini tinggal satu apdetan aja toh..
Lah lu nanya gw-.-
Gw kan gentayangan doang di sini... Dateng-baca-komen-pulang...
Noh kan dah d jawab sama kaka @yuzz :P
Ranu terduduk di sofa besar ruang tv, darah
menyelimuti sekujur tubuhnya, bau amis
dimana mana, lantai putih itu menampakan
jejak jejak merah gelap
KRAUK KRAUK
ia mengunyah camilan dari kentang itu
dengan gerakan cepat, gigi giginya dengan
buas menghancurkan kentang kering itu
seperti hamer
Sebelah tangannya terangkat, jarinya tak
henti mengutak atik remote tv, membulak
balik saluran ratusan kali sejak sejam yang
lalu
Pandangannya seperti orang mati mata
coklatnya memudar menampakkan sinar abu
yang suram
1 JAM LALU
"kau tidak apa apa ?"
tanya vino, ditatap
adiknya itu dengan sangat khawatir
Ranu menggeleng lemah, sebelah tangannya
terbalut verban dan kapas, dokter telah
menjahit lengannya yang robek
"sebaiknya kau istirahat dulu..aku akan
mengambil minum untukmu"
kata vino
Ia akan beranjak ketika ujung bajunya ditarik
oleh Ranu
"jangan tinggalkan aku..kak"
Mata coklat itu sangat bening
"baiklah" ujar vino, ia menunduk rendah dan
mengecup bibir adiknya
"aku takut kak.." ucapnya terdengar seperti
memohon
" tidak apa apa sayang"
Vino mengusap pelan rambut Ranu
"sekarang tidur ya"
bujuk vino, ia meraih
bahu Ranu dan menengelamkannya di atas
kasur miliknya
"aku tidak bisa tidur ka...aku nggak mau
tidur" ranu menggeleng di atas kasur, tangan
vino masih bertengger di pundaknya
"gimana kalau aku yang bikin kamu
tertidur..."
Vino melepas sentuhannya dan berjalan ke
arah lemari pakaian
"kak ?"
Ranu memandangnya bingung
Vino mengeluarkan jaket hitam dari
lemarinya dan memperlihatkannya pada ranu
Ranu masih menatapnya bingung
Vino tersenyum dan mencampakn jaket itu ke
sebelah Ranu, ia juga melempar masker
coklat bergambar tengkorak
Matanya terbelalak, ia mulai menyadari
sesuatu
Ranu mengangkat wajahnya cepat dan
menatap vino yang menyeringai ,
pandangannya turun ke sebilah pisau yang
tiba tiba sudah tergenggam ditangannya
"fufufufu..kau tidak mau tidur kan.." vino
terkekeh perlahan mendekati Ranu
"kak vino..!?" suaranya bergetar
Langkah vino terhenti
"kakak? Fufufu...aku memang kakakmu ehm,
tapi namaku bukan vino, vino sedang tidur di sini"
Ia terkekeh dan menunjuk dadanya saat ia
berkata 'disini'
"apa maksudmu..."
Vino menatap Ranu, senyumnya semakin
mengembang
" aku alter egonya vino, belum tau ya ? Vino
itu pengidap D.I.D (kepribadian ganda), dia
sangat merahasiakan keberadaanku"
Ranu menatapnya, ia tidak bisa berfikir jernih,
otaknya macet begitu saja, tapi ia
mendengarkan perkataan orang dengan
tubuh vino dihadapannya
"vino tidak tau kalau aku menyuruh orang
untuk membunuhmu eh hihihi"
Ia tertawa seperti badut
Ranu mengernyit, pendengarannya terasa
pengang
"apa alasanmu ingin membunuhku ??"
Ia tidak mengerti apa yang ia tanyakan tapi
kata kata itu meluncur begitu saja
"kau tidak lihat ? Aku ingin menguasai tubuh
ini tolol! Semakin vino terpuruk semakin
lemah pribadinya dan disitulah kesempatanku
untuk mengambil alih dan membunuhnya
secara perlahan"
"tidak akan!!" Ranu mencicit, ia rasa
kerongkongannya sangat kering. Sebenarnya
ia sangat ketakutan saat ini
Vino mengangkat pundaknya
"sekarang saja aku sudah bisa ber switching
tanpa perlu menunggunya tertidur, biasanya
aku hidup pada malam hari, kau tau
kenapa ?"
Vino berhenti sejenak menunggu komentar
dari Ranu, tapi ia terlalu tidak sabaran
"karena kau terluka! Baru segitu saja dia
sudah drop eh ? Apalagi aku membunuhmu.
Sudah bisa dibayangkan bukan ?"
Vino terkekeh
"aku lahir dari saat vino patah hati pada
leona, aku musti berterima kasih pada gadis
itu" .vino masih melanjutkan bicaranya
"kau makhluk rendahan!!" pekik Ranu
Vino menerkam remaja itu,mengunci
tubuhnya dibawah dirinya di atas kasur, ia
menatap Ranu buas seperti singa kelaparan,
kemudian melumat bibirnya
"kau akan mati sebentar lagi sayang, tak apa
kita bersenang senang dulu eh fufufu"
Ia menjilat wajah Ranu dan mengecapnya
seperti juri masakan
" lebih baik bunuh saja aku" geramnya ,
remaja itu tidak sungguh sungguh berbicara,
tubuhnya bergetar nyatanya ia sangat takut.
Matanya tertutup rapat
"oke jika itu maumu hon~"
Vino mendorong wajah Ranu ke atas hingga
lehernya yang jenjang terekspos, jadi ia lebih
leluasa untuk menikamnya dengan pisau
peraknya
Ranu menahan nafas,
apa ia akan benar
benar mati sekarang?.....
Tapi tidak apa apa kalau ia harus mati
ditangan kakak tercintanya. Pikir Ranu
Ia tidak tau tapi sejak tadi ia tidak berhenti
berdoa, ntah apa yang ia doakan. Mungkin
hanya untuk menutup rasa takut dan
ketegangnya
"get die !!"
CLEB
Tubuhnya melemas, untung sebelum mati
tadi ia terus berdoa jadinya tusukan itu tidak
terasa. Pikir Ranu dengan mata terpejam
Ia terkekeh kemudian tercekat kaget karena ia
dapat memdengar kekehannya sedang ia
sudah mati
Kemudian ia merasakan cairan hangat
mengguyur tubuhnya, ada yang jatuh
disamping tubuhnya
Perlahan Ranu mulai membuka matanya
"kak vino!!" Ranu menjerit histeris
Kakaknya tergeletak disampingnya dengan
pisau menancap dijantungnya
Ranu meraih tubuh kakaknya perlahan dan
memeluknya hati hati
Ranu menangis sejadinya
"kakak..." tangisnya terhenti saat tangan vino
bergerak merangkulnya
"aku cinta kamu Ranu..." ucap vino di sisa
sisa nyawanya, ia mendorong wajah ranu
mendekat dan mencium bibir mungilnya hati
hati
Ranu dapat merasakan darah vino mengisi
mulutnya, tanpa sadar ia menelannya
Rasanya seperit ikan mentah...
Ranu menyentuh pisau yang menamcap di
tubuh kakaknya
"jangan dicabut..ra...bakal sakit banget...biar
kakak mati seperti ini aja..kakak senang
akhirnya..bi..sa..melindungimu" cegah vino
susah payah
Kemudian Ranu mengangguk dan kembali
metatap kakaknya yang ternyata sudah tidak
bersuara lagi
..................
CRAUK CRAUK
Ranu masih terus mengunyah keripik
kentangnya tanpa jeda, tubuhnya meringkuk
di atas sofa, masih membulak balik saluran tv
Ketika itu terdengar suara bel rumah
berbunyi
Ia menghampiri pintu depan dengan langkah
terseok seok
Jejak merah memanjang di setiap seretan
kaki telanjangnya
Ia memutar gagang pintu perlahan
Pintu terbuka pelan pelan.
tampak sosok berjaket hitam dan memakai
masker coklat tengkorak berdiri dengan wajah
tertunduk
END
mulya bener kerjaan u
@yuzz
y sudhlh