It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
lagian aku juga gak tau keturunan dari mana, tapi mungkin dari keturunan kakek dari bapak ∂ï. jawa, kakek orang kejawen dan termasuk prang berpengaruh ∂ï. tempat dia tinggal dulunya, tapi kurang tau juga itu cuma diceritain bapak...
dulu juga waktu kerumah kakek bareng temen ada kejadian aneh, dalam mimpiku tiba2 mukaku berubah jadi kakek-kakek ∂ï. cermin, eh paginya temenku bilang tadi malem dia ngeliat mukaku keliatan berubah jadi kakek-kakek ...
aku cuma bilang 'masa'?
tapi aku gak ngerasa apa-apa sih, biasa aja...
Oh iya, dulu awal2 belajar temenku bilang, kalo belajar begituan bisa jadi gak waras kalo gak kuat, nah dia juga heran aku bisa belajar dalam waktu benar2 singkat,dan puji Tuhan aku gak kenapa2...
bisa jelasin yg atas?...(yudha art)..
............
Membuka Rahasia Misteri Mata Ketiga Manusia
Apakah sobat pernah mendengar tentang kemampuan Mata ketiga Manusia? Bagi anda yang menggeluti seni bela diri pernafasan dan Tenaga dalam tingkat lanjut mungkin familiar dengan kemampuan Mata ketiga ini. Mata ketiga merupakan bagian dari kemampuan Waskita pada manusia dalam hal penglihatan. Penulis akan sedikit membuka rahasia misteri mata ketiga manusia ini sebagai tambahan wawasan bagi pengunjung setia Memorabilia dan semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi yang membacanya.
Mata ketiga merupakan mata spiritual yang terletak diantara 2 alis, bentuknya seperti mata fisik yang terbalik, memanjang dari atas ke bawah. Mata ketiga memiliki inti yang letaknya di kelenjar pineal.
Fungsi Mata Ketiga ialah :
Melihat energi
Melihat alam halus/dimensi yang lebih tinggi
Melihat tembus pandang
1. Melihat energi
Dengan menggunakan mata ketiga, kita dapat melihat energi, melihat bentuknya dan warnanya seperti melihat aura, cakra dan melihat energi itu sendiri. Bahkan kemampuan mata ketiga dapat digunakan untuk melihat atom dan elektron tanpa perlu bantuan mikroskop. Keuntungan dari kemampuan melihat energi ialah kita bisa melihat kondisi aura dan tubuh kita apakah dalam kondisi bersih atau kotor, serta kita dapat dengan mudah mempelajari sifat-sifat dari energi.
2. Melihat alam halus/dimensi lebih tinggi
Dengan menggunakan mata ketiga, kita dapat mengakses dan melihat alam halus/dimensi yang lebih tinggi. Dapat melihat alam mahkluk halus dan lain sebagainya.
3. Melihat tembus pandang
Kemampuan mata ketiga dapat digunakan untuk melihat tembus pandang seperti misalnya meniatkan melihat tulang jari-jari tangan maka akan terlihat jari-jari tangan seperti pada foto rontgent, juga dapat digunakan melihat organ-organ tubuh lainnya.
Setelah terbuka mata ketiga mulai mengalami pertumbuhan hingga mencapai sempurna. Kecepatan pertumbuhan itu sendiri pada masing-masing orang tidaklah sama. Banyak faktor yang mempengaruhinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mata ketiga ialah:
- Tingkat kebersihan mata ketiga
- Kundalini
- Kemahiran menggunakan mata ketiga
Bagian-bagian dari mata ketiga:
1. Mata ketiga
Letaknya ditengah-tengah dahi. Pada kondisi tertutup, secara waskita mata ketiga tidak akan kelihatan sama sekali, baru setelah terbuka mata ketiga baru terlihat seperti mata fisik yang terbaik memanjang secara vertikal.
2. Inti mata ketiga
Letak inti mata ketiga persis ditengah-tengah kepala, atau persisnya adalah kelenjar pineal. Fungsi inti mata ketiga adalah untuk memperkuat kemampuan mata ketiga dan sebagai pusat fokus dan konsentrasi dari mata ketiga
3. Saluran mata ketiga
Saluran mata ketiga memiliki fungsi menghubungkan mata ketiga dengan inti mata ketiga dan dasar otak. Saluran mata ketiga melintang dari tengah dahi (mata ketiga) menuju belakang kepala (dasar otak) melewati kelenjar pineal (inti mata ketiga).
4. Dasar Otak
Dasar otak terletak di kepala bagian belakang, memiliki fungsi sebagai pusat kesadaran.
5. Intisari energi mata ketiga
Letaknya di dalam saluran mata ketiga. Memiliki fungsi sebagai energi untuk melihat, jika dalam tabung televisi atau monitor komputer merupakan kumpulan serbuk halus yang memendarkan banyak warna-warni cahaya sehingga menimbulkan gambar pada layar monitor komputer atau televisi. Jika intisari energi mata ketiga sedikit maka mata ketiga tidak dapat berfungsi.
6. Selaput belakang mata ketiga
Terletak dibagian paling belakang saluran mata ketiga, selaput ini memisahkan saluran mata ketiga dengan layar mata ketiga, saat selaput mata ketiga telah terbuka, gambar pada layar mata ketiga dapat terproyeksi dengan baik.
7. Layar mata ketiga
Letaknya dibelakang kepala, berada di luar dari saluran mata ketiga. Fungsinya ialah untuk memproyeksikan gambar dari mata ketiga
8. Saluran penghubung mata ketiga dan dasar otak
Saluran ini melintang dari inti mata ketiga hingga dasar otak. Memiliki fungsi menghubungkan mata ketiga dengan dasar otak.
Cara membuka mata ketiga:
Cara 1. Dengan latihan melakukan meditasi pada mata ketiga yaitu,
Duduk meditasi , mata tertutup, santai.
Niatkan untuk melihat dari belakang kepala fokus ke titik antara 2 alis.
Tetap berada dalam kondisi diatas hingga 20 menit. Dengan latihan rutin minimal 1 hari 1 kali, maka mata ketiga akan terbuka dengan sendirinya.
Cara 2. Inisiasi
Cara ini menggunakan metode untuk membuka mata ketiga merupakan metode kultivasi pada mata ketiga. Pembukaan mata ketiga dilakan melalui inisiasi. Hasil dari inisiasi ialah tumbuhnya tubuh jiwa abadi mata ketiga berupa tubuh emas.
Pada proses inisiasi mata ketiga sebaiknya seseorang berada dalam kondisi mata tertutup dan santai sangat dalam agar hasil inisiasi mencapai hasil maksimal. Saat diri stress, membuka mata ketiga menjadi sangat sulit bahkan dengan energi yang sangat besar sekalipun. Untuk itu sangat dibutuhkan kerjasama penerima inisiasi agar inisiasi dapat berhasil maksimal. Dan sebaiknya saat inisiasi, penerima tidak melakukan aktivitas apa pun termasuk mendengarkan musik atau melakukan visualisasi karena akan mengganggu proses inisiasi. Saat inisiasi yang perlu dilakukan hanyalah santai dan pasrah terhadap apa pun yang terjadi
Faktor yang menghambat terbuka dan berfungsinya mata ketiga :
1. Hambatan mental
2. Trauma
3. Aura keinginan yang terlalu kuat melihat dengan menggunakan mata ketiga
4. Energi kotor
5. Gangguan makhluk Jin
6. Kurang terlatih
Demikian catatan dokumentasi mengenai Fenomena Mata ketiga yang penulis dapat dari seorang sahabat yang menggeluti dunia Meditasi dan Tenaga dalam di Kota Bandung.
Anggar
Yg gue alami ntu?
Gue tampa sadar ngebuka mata ke 3 gue?
"Siapa yang menyampaikan satu
ilmu dan orang membaca
mengamalkannya maka dia akan
beroleh pahala walaupun sudah
tiada."(HR. Muslim).
aku nanya yg ini loo..
can u explain this?...
like sebelum baca
Medhon
Medhon adalah hantu atau setan
yang berwujud putih seperti
pocong, akan tetapi dapat menjadi
panjang atau bahkan bisa
mengecil. Medhon biasanya berada
di kerumunan bambu. Ia memiliki
ludah yang bisa membuat orang
mati dan tubuh korbannya
berbintik-bintik hitam.
Danyang
Danyang adalah penunggu suatu
daerah tertentu yang sudah
menetap lama, penunggu suatu
tempat, contohnya punden dan
tempat-tempat keramat. Biasanya
Danyang ini sulit diusir bahkan
kadang-kadang dijadikan identitas
suatu daerah. Ada salah penafsiran
tentang danyang biasanya orang-
orang mengatakan danyang
adalah roh pendiri tempat tersebut
misal suatu desa A dengan
danyang A. Akan tetapi itu salah,
Danyang merupakan iblis yang
sulit diusir sehingga seorang
pendiri kampung biasanya
membiarkannya tetap disitu istilah
jawanya sisihan enggon. Danyang
sering disertai macan putih
sebagai kendaraannya.
Bajang Angkrik
Bajang Angrik adalah setan yang
dapat menyamar, wujud
sebenarnya berupa seorang
tambun kerdil yang berkepala kecil.
Tapi dia bisa menyamar sebagai
apa saja biasanya berupa
perampok, begal dll. Sebenarnya ia
tidak berbahaya hanya menguji
keimanan saja terutama para
pertapa.
Onggo Inggi
Setan ini memiliki siung panjang
dan lidah panjang, rambut
gimbaldan menyeramkan biasanya
bertempat di rawa-rawa. Setan
yang satu ini sangat menakutkan
karena meminum darah manusia.
Keblek
Keblek adalah setan yang
sebenarnya adalah jejadian saja
seperti halnya babi ngepet.
Bentuknya seperti kelelawar dan
berperut tambun hingga
menyentuh tanah hingga
menimbulkan suara Blek!1 Blek!!!
Blek!!! Dan memang ia bisa
menyedot harta benda orang yang
rumahnya didatangi. Biasanya
dibelakang rumah terdengar suara
Blek!!! Blek!! Blek!!! Dan tahu-tahu
harta didalam rumah hilang. Ia
dikategorikan setan pencuri.
Tuyul
Setan ini sangat populer, bahkan
ada seminar yang membahas
tentang tuyul. Tuyul adalah setan
yang memiliki tuan yang
makanannya adalah ASI dari
tuannya. Ia dikategorikan juga
sebagai setan pencuri.
Thethekan
Setan yang satu ini sangat
menghibur tapi orang-orang juga
sering takut. Belum ada yang
mengetahui wujudnya. Karena
hanya berupa suara berirama
seperti kentongan. Atau pukulan-
pukulan pada bambu. Yang
ditakutkan orang-orang karena
setan ini usil sering melempar
kerikil atau batu yang tak tahu
entah darimana datangnya.
Banaspati
Banaspati berupa api yang
berkobar seperti manusia yang
dipenuhi api. Ia sering juga
mengganggu manusia menyerang
dan meminum darahnya, sehingga
dikategorikan setan pengganggu.
Gendruwo
Setan yang satu ini sangat populer
juga. Biasa berada di pohon-
pohon besar dan sering
mengganggu perempuan.
Wujudnya tinggi besar dan
berbulu dia juga bisa menyamar
sebagai suami orang, sehingga
seorang istri tertipu melayaninya.
Maka tak ayal kadang ada anak
dari seorang ayah gendruwo. Dan
dia gemar menculik orang,
sehingga ia sangat dibenci oleh
siapapun karena tindakannya yang
jahil.
Kemamang
Wujudnya api berkobar bulat dan
menghuni daerah-daerah datar,
seperti padang rumput luas,
persawahan, dan kebun-kebun.
Iatidak berbahaya dan sering
muncul ketika persawahan habis
panen. Jika dicermati lama-lama
menjadi sangat besar. Dan sekali
lagi jangan dituding atau
diperhatikan karena lama
kelamaan malah menjadi besar jika
tidak dihiraukan ia akan hilang
dengan sendirinya.
Kalasrenggi
Kalasrenggi ini mirip tokoh
wayang, akan tetapi dia disebut
sebagai setan penolong misalkan
anda jatuh tiba-tiba tidak jadi.
Anda lupa kemudian tiba-tiba
ingat. Punya firasat tidak enak
tentang sesuatu dan kejadian
beneran. Wujudnya berambut
gimabal berbadan tambun dan
tinggi besar atau bisa juga seperti
kakek-kakek. Tapi ia sangat jarang
menampakkan diri.
Kalau di tempat kalian ada setan apa aja yg gentayangan?
anggar
@yudhaArt
Kisah Jin yang Menjelma Menjadi Istriku
Seremcuy.com - Kisah Jin yang Menyamar Menjadi Istriku - Jin dapat dilihat secara transparan dengan kasat mata bila ia menjelma menjadi makhluk berwujud, ia bisa menjelma menjadi wanita yang sangat cantik, tetapi juga bisa menjelma menjadi makhluk yang sangat menakutkan dan menjijikkan.
Tentang jin yang dapat menjelma ini, saya ingin menceritakan apa yang pernah dituturkan seorang kenalan saya, tinggal di Bandung, sebut saja namanya Agus. Dia bersama istrinya, Tina, dan seorang anak perempuannya - Nanda (6 tahun) - berangkat dari Bandung ke Jakarta dengan kendaraan sendih untuk menghadiri resepsi pernikahan putera paman Tina.
Setiba di Puncak, Tina membujuk suaminya agar beristirahat sejenak di Telaga Warna sambil menikmati udara sejuk menyegarkan. Agus mengomentari ajakan istrinya itu kemudian, "Kalau saja saya bisa mengetahui musibah mengerikan dan menjijikkan yang terjadi akibat beristirahat di tempat itu, permintaan istri saya itu pasti akan saya tolak mentah-mentah, Tetapi karena saya tak tahu tempat itu angker, saya meminggirkan mobil dan parkir di kawasan Telaga Warna tersebut. Apa yang terjadi sesudahnya membuatku merinding dan tak akan terlupakan seumur hidup."
gambar ilustrasi jin
Setelah puas menikmati keindahan panorama Telaga Warna, mereka melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Waktu itu, jalan Tol Jagorawi sedang dalam proses penyelesaian, sehingga mereka masih harus melalui Jalan Bogor lama. Setiba di Bogor, Tina meminta mampir di toko roti untuk membeli roti.
Nanda, puteri mereka pada saat itu lelah sekali sehingga tertidur di jok belakang, sedangkan Agus merasa malas turun dari mobil. Jadi. Tina saja yang turun dan pergi ke toko roti tersebut.
Beberapa saat kemudian, Agus melihat istrinya membawa bungkusan besar berisi roti dan makanan lainnya mendekat ke mobil, Agus membukakan pintu mobil. Saat istrinya memasuki mobil, sekilas tercium oleh Agus aroma bunga kamboja bercampur kemenyan yang menyebabkan bulu kuduknya agak merinding. Tetapi karena melihat wajah istrinya berseri-seri seraya mengatakan bahwa ia telah membelikan beberapa roti kesukaan Agus, maka Agus segera melupakan keanehan yang dirasakannya muncul bersamaan dengan kedatangan istrinya itu.
Tanpa curiga dan berburuk sangka, Agus menghidupkan mobil, lalu meluncur menuju Jakarta.
Sayangnya mata Agus kurang jeli. Ia tidak melihat bahwa beberapa detik sebelum mobil meninggalkan area toko roti, Tina muncul di pintu toko dengan membawa bungkusan besar dan melihat di dalam mobil ada wanita lain.
Akibatnya Tina marah besar. Ia mengira, suaminya pergi meninggalkan dirinya dengan membawa wanita lain. Saking marahnya, ia membantingkan bungkusan belanjaanya ke tanah dan dengan air mata bercucuran ia kemudian pulang naik taksi ke Bandung. Hatinya dipenuhi emosi, marah, cemburu, benci, sedih dan kesal bercampur menjadi satu.
"Awas kalau pulang nanti", katanya berkali-kali sepanjang perjalanan kembali ke Bandung. Hatinya yang terus menerus dipenuhi perasaan marah dan cemburu, bertanya-tanya siapa gerangan wanita yang pergi bersama suaminya itu? Mengapa dirinya sebagai istri ditinggalkan begitu saja tanpa menoleh sedikit pun? Mengapa Agus sampai hati meninggalkan dirinya? Bagaimana dengan Nanda, anak mereka? Apakah Nanda sedang menangis menanyakan ibunya? Jahat sekali Agus itu. Kalau saja ia tahu hati suaminya sejahat itu, tak akan mau dia diperistri. Perasaan benci semakin berkecamuk di dalam hatinya. Sedih dan luka bagai tertusuk sembilu.
Setiba di rumah langsung ia membanting tubuhnya ke atas tempat tidur dan menangis tersedu-sedu sambil tak henti-hentinya mengeluarkan ancaman terhadap suaminya.
Pada saat Tina marah-marah dan kecewa serta bersedih, Agus sama sekali tidak merasa bersalah dan tak merasa telah menzalimi istrinya. Bahkan ia asyik berbicara dengan wanita yang dikiranya istrinya itu. Sebab perjalanan itu sangat dinikmatinya. Hanya ada yang agak mengherankan hatinya, yaitu istrinya bersikap genit dan ingin bermanja-manja, beberapa kali pipinya dicium mesra.
Keheranan Agus bertambah ketika istrinya kemudian merapatkan duduknya dan merebahkan kepala ke pundaknya, seraya berkata "Maas, kalau bisa aku ingin peristiwa ini jangan cepat berlalu."
Pada waktu itu, Agus membatin, "Lho nanti kan banyak waktu sesampainya di Jakarta...."
Ketika rambutnya menyentuh pipi Agus, kembali sekilas tercium oleh Agus aroma wangi bunga kamboja bercampur aroma kemenyan, sehingga bulu romanya merinding lagi. Di dalam hati ia berjanji akan membelikan istrinya shampo standar, karena bau wangi shampo yang digunakannya saat itu menimbulkan rasa tidak sedap di hatinya.
Setiba di Jakarta, Agus langsung ke hotel di kawasan Cikini, dan memesan kamar untuk satu malam, karena ingin beristirahat sejenak menjelang resepsi pada malamnya di rumah paman Tina.
Nanda, sangat senang dan bernyanyi-nyanyi kecil lucu sambil menyentuh barang-barang hiasan yang terdapat di kamar hotel. Pada sore harinya, setelah memandikan Nanda, istrinya mengajak Agus mandi bareng, Ajakan itu dirasakan aneh oleh Agus, karena di luar kebiasaannya, tetapi ia mau juga. Di dalam kamar mandi, istrinya mesra berbisik meminta hubungan intim, Agus semula kurang setuju. Tetapi karena istrinya sangat aktif dan 'terampil' membangkitkan hasrat kelaki-lakiannya, Agus akhirnya memenuhi keinginan istrinya itu. Dan saat berhubungan badan itu, Agus menemukan beberapa hal yang tak lazim dialaminya. Di antaranya gairah istrinya luar biasa, sampai-sampai Agus merasa kewalahan.
Acara resepsi pernikahan yang dihadiri Agus bersama istri dan anaknya itu sangat meriah. Keluarga yang datang banyak sekali, sehingga bagaikan reuni keluarga besar. Mereka saling bertanya dan menceritakan keadaan terakhir keluarga masing-masing dengan gembira. Beberapa kali Nanda, meminta ayahnya membersihkan pipinya yang berubah menjadi merah bekas lipstik karena diciumi gemas oleh tante-tantenya.
Ketika berfoto bersama, istrinya semula menolak keras, Tetapi setelah didesak-desak akhirnya ia mau juga. Akhirnya acara resepsi usai sudah dan seorang demi seorang para tamu pamit pulang, demikian juga Agus sekeluarga.
Dalam perjalanan kembali ke hotel Agus melihat istrinya sangat bahagia. Bahkan komentarnya terhadap suasana resepsi bertubi-tubi. Nanda sendiri kelelahan dan segera tertidur pulas begitu kepalanya menyentuh bantal.
Melihat Nanda telah tertidur, Tina melepaskan pakaian pestanya sehelai demi sehelai, lalu menggerak-gerakkan tubuhnya dengan erotis, berusaha memancing gairah Agus, dan setelah busananya terlepas semua, ia langsung menerkam Agus, dan mengajak bercinta.
Pada malam itu berkali-kali hubungan intim mereka lakukan, membuat Agus merasa tulang-tulangnya lunglai karena kelelahan melayani hasrat istrinya yang menggebu-gebu, sehingga saat matahari telah tinggi mereka masih tertidur kelelahan. Lewat tengah hari baru mereka berangkat pulang ke Bandung,
Perjalanan pulang agak lambat karena mereka sering berhenti untuk belanja oleh-oleh. Lagi pula Agus menjalankan kendaraan perlahan karena masih agak mengantuk. Nanda, sepanjang jalan kembali tertidur pulas, mungkin karena masih kelelahan.
Menjelang magrib, ketika mobil mendekati Puncak, Tina mendesak untuk - berhenti sebentar agar kembali beristirahat di Telaga Warna. Agus menolak, Alasannya perjalanan masih jauh. Lagi pula sudah menjelang magrib. Tetapi karena Tina terus bersikeras dengan bujukan dan alasan yang sebetulnya sulit diterima akal, Agus akhirnya mengalah dan memarkir mobil di kawasan Telaga Warna.
Udara saat itu masih agak terang. Nanda, walaupun sudah terbangun namun masih menggeliat malas untuk berjalan, sehingga Agus menggendongnya turun mengikuti ibunya ke tepi telaga.
Setelah duduk, suasana menjadi santai. Tina berkata dengan serius, bahwa perjalanan ini tak akan pernah dilupakannya dan ia mencium pipi Agus berkali-kali. Kelakuannya itu dirasakankan agak aneh oleh Agus, seakan mereka tidak akan pernah bertemu lagi.
Ketika azan magrib berkumandang, terjadi kejutan dan sekaligus keanehan
yang irasional. Di luar nalar Agus, istrinya terjun ke dalam Telaga Warna. Agus terkejut setengah mati dan cemas ketakutan. Apalagi setelah mendengar putrinya berteriak histeris dan kemudian menangis meraung-raung memanggil-manggil ibunya, "Mamaaaamaama..."
Setelah menunggu beberapa saat, namun istrinya tidak muncul juga dari dalam telaga, Agus berteriak-teriak memanggil nama istrinya lalu kemudian terjun ke dalam air telaga untuk mencarinya.
Beberapa orang berkumpul melihat kelakuan Agus yang dianggap aneh. Agus menjelaskan apa yang terjadi dengan suara terbata-bata dan tubuh gemetar kebingungan. Beberapa orang kemudian tergerak untuk ikut terjun berusaha mencari istri Agus di dasar telaga. Beberapa wanita yang hadir berusaha membujuk mendiamkan Nanda yang terus menangis.
Lebih dua jam mengobok-obok seluruh telaga dibantu banyak orang tanpa hasil. Akhirnya dengan baju basah kuyup dan tubuh menggigil kedinginan serta perasaan tak menentu karena sangat sedih, Agus memutuskan untuk kembali ke Bandung dengan perinsip pencarian dilanjutkan esok paginya. Apalagi Nanda terus menangis memanggil-manggil ibunya.
Saat itu pikiran Agus terus bertanya-tanya, "Mengapa istriku tega berbuat begitu? Apa salahku? Setelah cukup lama tidak juga muncul dari dalam air apakah mungkin ia telah mati....?"
Ia menjalankan mobil dengan kecepatan tinggi agar cepat tiba di rumah, dan berniat untuk mengabari saudara-saudaranya perihal istrinya yang 'hilang' itu, agar besoknya, mereka dapat ikut membantu upaya pencarian. Dengan perasaan sangat sedih dan terpukul atas musibah ini, Agus, masuk ke dalam rumah dan...
Mendengar suara mobil memasuki rumahnya, Tina yang ternyata belum tidur, bangun dan meloncat mengintip dari jendela kamar. Mengetahui suaminya pulang, emosinya kembali muncul. Diambilnya sepatu hak tingginya dan berlari ke pintu depan.
Agus sangat terkejut dan sekaligus merasa heran ketika membuka pintu depan, sepasang sepatu hak tinggi mendarat telak di kepalanya, Dan perasaan herannya bertambah ketika melihat pelakunya adalah istrinya. Agus kaget setengah mati, bahkan ketakutan, wajahnya pucat pasi, sehingga rasa sakit pada kepalanya yang benjol-memar karena terbentur sepatu tak dirasakannya lagi.
Kata Agus di dalam hatinya, "Bagaimana mungkin istriku yang hilang tenggelam di Telaga Warna sekarang muncul di hadapanku dengan wajah marah menakutkan dan suara menggelegar keras, mengumpat dan memaki?"
Dengan terpana, bengong dan perasaan tak karuan, Agus hanya bisa berdiri mematung di depan pintu, sementara Tina masih terus melemparkan segala macam benda ke arahnya sambil memaki-maki. Nalar Agus pada saat itu masih kacau belum jalan, dan masih bingung, sehingga ia tak berusaha menghentikannya. Kemudian baru buka mulut, "Ka..kaau ...ternyata masih hidup? Kukira sudah mati tenggelam." Mendengar kata-kata itu, dan melihat keadaan suaminya yang kacau, kini giliran Tina yang bingung, apalagi kemudian Nanda berlari dan memeluk dirinya sambil berteriak keras, "Mama... jangan melompat lagi ke danau, Nanda takuuut."
Tina terkejut dan heran mendengar ucapan Nanda, sehingga kemarahannya terlupakan, dan matanya melotot ke arah suaminya, meminta penjelasan, sambil mendekap Nanda yang menangis tersedu-sedu di pelukannya. Agus sendiri masih belum bisa mencerna dengan baik situasi di luar prediksinya itu, sehingga terpaku keheranan.
Melihat Agus tidak memberikan jawaban, emosi Tina timbul lagi dan berteriak keras, "Mengapa kau tinggalkan aku sendirian di Bogor, dan siapa wanita sialan itu!"
Pikiran Agus berusaha menyimak kata-kata istrinya, ... ditinggal di Bogor?, Siapa wanita itu? Apa yang sesungguhnya telah terjadi? Bukankah aku pergi dengannya ke Jakarta? Kalau yang pergi denganku itu bukan istriku, lalu siapa wanita yang menyerupai diri istriku dari Bogor hingga terjun ke telaga itu?
Setelah berpikir sejenak sambil mengingat-ingat apa yang dialaminya di telaga angker itu, baru Agus sadar bahwa wanita yang bersamanya itu bukan istrinya, Tiba-tiba ia berteriak keras, " Tidaaaak....! Aku tidak tahu bahwa wanita itu bukan kau! Makhluk itu menyerupai kau, lalu kukira kau."
Kemudian Agus memeluk Tina dan berkata, "Syukurlah bahwa kau masih hidup, kukira sudah matiiiii !"
Pelukan erat suaminya seakan takut kehilangan dirinya, membuat emosi Tina akhimya cair juga dan tenang, kemudian meminta penjelasan lengkap apa yang telah terjadi sebenarnya.
Agus menjelaskan kronologis kejadian yang telah dialaminya. Tentu saja dengan menyembunyikan adegan hubungan intimnya dengan makhluk itu. Tetapi Tina tak percaya. Tak masuk di akalnya. Untuk lebih meyakinkannya, Agus mengajaknya menelepon ke Jakarta.
Paman Tina di Jakarta setelah mengetahui kejadian ini, atas permintaan Agus dan atas keingintahuannya atas peristiwa aneh yang membuat orang merinding itu, esok harinya dengan kereta api terpagi segera berangkat ke Bandung. Sang paman bersumpah meyakinkan Tina bahwa mereka bertiga - Agus,Tina dan Nanda - memang benar-benar datang ke resepsi pernikahan anaknya. Bahkan berfoto bersama, dan katanya nanti bila sudah diafdruk akan dikirim ke Bandung. Sang paman terpaksa bermalam di Bandung karena Tina sangat terpukul dan histeris dengan kejadian fantastis dan menyeramkan itu. Bagaimana pun sang paman meyakinkan keponakannya itu, ia tetap tak dapat mempercayainya. Bahkan berkali-kali ia mengatakan apa yang diungkapkan itu tak masuk di akalnya.
Besoknya salah seorang putera pamannya itu datang dengan keluarga yang lainnya dan ikut meyakinkan Tina dengan kesaksian mereka membawa hasil cetakan foto-foto resepsi perkimpoian, Tina dengan perasaan penuh keheranan memperhatikan foto yang di dalamnya terdapat foto Agus, suaminya sendiri, Nanda puterinya sedang menggandeng bayangan kosong. Ternyata makhluk berwujud Tina yang juga ikut berfoto itu tidak nampak di kertas foto.
Tiba-tiba Tina terhuyung, mujur Agus cepat menangkap tubuhnya agar tidak jatuh. Tina ternyata pingsan. Apa yang diceritakan kepadanya itu ternyata baginya cukup dahsyat menghantam jiwanya sehingga membuatnya shok. Mungkin terbayang di pikirannya apa saja yang dilakukan oleh suaminya dengan makhluk itu karena mengira bahwa mahluk itu adalah dia, isterinya.
Sampai saat ini tak seorang pun mengetahui siapa sesungguhnya wanita misterius itu, yang ikut naik mobil Agus mulai dari toko roti di Bogor, tidur di hotel bersama Agus, lalu akhirnya terjun ke Telaga Warna itu. Nanda sendiri tak pernah memikirkannya, karena pikirannya belum sampai ke sana. Bahkan ia sering bercerita kepada keluarga yang datang bahwa dirinya sangat senang diajak pergi jalan-jalan ke Jakarta bersama ibunya, menginap di hotel, pergi ke pesta, ia ternyata masih belum mampu memahami bahwa sesungguhnya orang yang dikiranya ibunya itu bukan ibunya.
Lalu pada suatu malam Agus bermimpi didatangi makhluk hijau menyeramkan, berbadan reptil seperti bunglon tetapi kepalanya menyerupai istrinya. Makhluk itu minta maaf telah mengacaukan keluarga Agus dengan menjelma dan menggantikan sosok Tina, Ia melakukan hal itu karena merasa tertarik mendengar celoteh Tina yang mesra di tepi telaga mengenai enaknya bepergian ke pesta pernikahan. Maka ia ikut dalam mobil Agus karena ingin tahu. Begitu ia melihat Tina masuk ke toko roti, kesempatan itu tak disia-siakannya lalu mendahului masuk ke mobil dengan wujud menyerupai Tina.
Makhluk itu memberitahukan bahwa ia sangat menikmati perjalanan itu dan tidak akan pernah melupakannya, dan berharap semoga Agus juga demikian. Akhirnya dia minta maaf atas segala kelancangannya itu dan juga menitipkan permintaan maafnya kepada Tina.
Agus yang sebelumnya marah dan benci kepada makhluk itu akhirnya luluh hatinya dan memaafkannya karena melihat tetesan air mata di pipinya tanda penyesalan dan ketulusan hatinya.
Makhluk itu kemudian menghilang setelah sebelumnya mendoakan agar keluarga Agus selalu rukun dan bahagi
.
tapi masa' gak bisa ngerasain dari awal kalo itu bukan istrinya... --"
@yudhaArt
@p3lilover
@pyrojack
@BB3117
@afn
@JosephKeane
@p3lilover
@claudy
@mr_anamnesis
@shank
@inlove
@LittleBro
http://sphotos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/p480x480/539603_10151514217273346_1972425384_n.jpg
TULANG SULBI (TULANG EKOR) MANUSIA dan KEBENARAN HADIST NABI SAW
[img][/img]
[img][/img]
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim … Teman-teman tahu tulang sulbi manusia? Ya, itu tulang yang berada pada setiap manusia. Mau tahu seperti apa? Coba dilihat di bawah ini:
Tulang sulbi atau dengan bahasa Inggrisnya adalah Coccyx ini adalah bagian tulang dari tubuh manusia. Terletak pada bagian terbawah dari tulang belakang.
Tulang sulbi ini adalah tulang yang pertama kali ketika manusia diciptakan oleh Allah. Dari tulang inilah nantinya manusia dibangunkan pada hari akhir. Hebatnya lagi tulang sulbi ini tak akan hancur dimakan tanah.
Tulang sulbi sering disebutkan dalam hadits yaitu, dari Abu Huairah Nabi bersabda, “Sesungguhnya bagian tubuh manusia akan rusak, kecuali “tulang sulbi”, dari tulang ini pertama kali manusia diciptakan, dan dari tulang ini manusia dibangunkan dari kematian di hari akhir” (HR. Bukhari, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah)
Dan ada satu lagi hadits tentang tulang sulbi ini:
Dari Abu Huairah Nabi bersabda, “Ada satu tulang yang tidak akan dimakan tanah. Mereka bertanya,”tulang apa ya Rasul?” Nabi menjawab” Tulang Sulbi”. (HR. Bukhari, Nasa’i, Abu Daud, Ibnu Majah)
Yakin sama hadits yang di atas tadi? Masih ragu? Hmm, Masih belum percaya. Akan ditunjukkan bahwa Allah itu maha benar. Dan Nabi itu tidak keliru dengan apa yang ia ucapkan. Dan membuktikan fakta, bahwa hadits ini benar.
Seorang dokter yang berama Dr. Othman Al-Djilani dan syaikh Abdul Majid melakukan sebuah eksperimen terhadap tulang sulbi ini. Pada bulan Ramadhan 1423 atau sama dengan 2002 di tahun Masehi di Yaman.
Mereka berdua memanggang tulang punggung berikut juga dengan tulang sulbi. Dengan gas selama 10 menit hingga sampai benar-benar terbakar (tulang-tulang berubah menjadi mereha kemudian menghitam).
Kemudian mereka berdua meletakkan potongan-potongan yang telah gosong itu pada kotak steril.
Kemudian kotak steril itu mereka bawa ke labolatorium analisa terkenal di Sanaa, Yaman. Nama labolatorium itu adalah (Al Olaki Labolatory) –> Oke, tak perlu dihapal, tidak ada dalam UN kok. Hehe
Dr. Al Olaki, juga merupakan seorang professor di bidang histologi dan pathologi di Sanaa University, di Yaman. Ia menganalisa hasil potongan-potongan tulang tersebut dan menemukan bahwa sel-sel pada jaringan tulang sulbi (coccyx) dapat bertahan terhadap pembakaran.
Ternyata hanya sel-sel otot, sumsum, dan jaringan lemak saja yang terbakar. Sementara sel-sel tulang sulbi tidak terpengaruh.
Percobaan yang diatas ini membuktikan bahwa, hadits itu benar. Tulang sulbi akan tetap akan. Tak dimakan tanah, tak hancur terbakar, tahan pada kondisi apapun. Luar biasa bukan? Itulah, hebatnya Allah.
Jika kita gali ilmu-ilmu-Nya betapa kecilnya kita ini dihadapan Allah. Dunia saja ibarat butiran-butiran pasir. Bagaimana dengan kita yang lebih kecil daripada bumi? Sungguh Allah itu maha besar maha mengetahui.
1400 tahun yang silam Nabi sudah bersabda tentang tulang sulbi ini. Sudah terbukti hingga sekarang! So, kenapa harus ragu sama Allah?
Keep istiqomah wal hamasah. Semoga ilmunya bermanfaat
[img][/img]
http://sphotos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-frc1/p480x480/407163_10151534431228346_994666916_n.jpg
"Ridho Allah tergantung kepada keridhoan orang tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua" (HR Bukhori, Ibnu Hibban, Tirmidzi, Hakim)
Ada satu kisah yang sangat BERHARGA, diceritakan seorang trainer Kubik Leadership yang bernama Jamil Azzaini di kantor Bea dan Cukai Tipe A Bekasi sekitar akhir tahun 2005. Dalam berceramah agama, beliau menceritakan satu kisah dengan sangat APIK dan membuat air mata pendengar berurai. Berikut ini adalah kisahnya:
Pada akhir tahun 2003, istri saya selama 11 malam tidak bisa tidur. Saya sudah berusaha membantu agar istri saya bisa tidur, dengan membelai, diusap-usap, masih susah tidur juga. Sungguh cobaan yang sangat berat.
Akhirnya saya membawa istri saya ke RS Citra Insani yang kebetulan dekat dengan rumah saya. Sudah 3 hari diperiksa tapi dokter tidak menemukan penyakit istri saya. Kemudian saya pindahkan istri saya ke RS Azra, Bogor.
Selama berada di RS Azra, istri saya badannya panas dan selalu kehausan sehingga setiap malam minum 3 galon air Aqua. Setelah dirawat 3 bulan di RS Azra, penyakit istri saya belum juga diketahui penyakitnya.
Akhirnya saya putuskan untuk pindah ke RS Harapan Mereka di Jakarta dan langsung di rawat di ruang ICU. Satu malam berada di ruang ICU pada waktu itu senilai Rp 2,5 juta. Badan istri saya –maaf- tidak memakai sehelai pakaian pun. Dengan ditutupi kain, badan istri saya penuh dengan kabel yang disambungkan ke monitor untuk mengetahui keadaan istri saya. Selama 3 minggu penyakit istri saya belum bisa teridentifikasi, tidak diketahui penyakit apa sebenarnya.
Kemudian pada minggu ke-tiga, seorang dokter yang menangani istri saya menemui saya dan bertanya,
“Pak Jamil, kami minta izin kepada pak Jamil untuk mengganti obat istri bapak.”
“Dok, kenapa hari ini dokter minta izin kepada saya, padahal setiap hari saya memang gonta-ganti mencari obat untuk istri saya, lalu kenapa hari ini dokter minta izin ?”
“Ini beda pak Jamil. Obatnya lebih mahal dan obat ini nantinya disuntikkan ke istri bapak.”
“Berapa harganya dok?”
“Obat untuk satu kali suntik 12 juta pak.”
“Satu hari berapa kali suntik dok?”
“Sehari 3 kali suntik.”
“Berarti sehari 36 juta dok?”
“Iya pak Jamil.”
“Dok, 36 juta bagi saya itu besar sedangkan tabungan saya sekarang hampir habis untuk menyembuhkan istri saya. Tolong dok, periksa istri saya sekali lagi. Tolong temukan penyakit istri saya dok.”
“Pak Jamil, kami juga sudah berusaha namun kami belum menemukan penyakit istri bapak. Kami sudah mendatangkan perlengkapan dari RS Cipto dan banyak laboratorium namun penyakit istri bapak tidak ketahuan.”
“Tolong dok…., coba dokter periksa sekali lagi. Dokter yang memeriksa dan saya akan berdoa kepada Rabb saya. Tolong dok dicari”
“Pak Jamil, janji ya kalau setelah pemeriksaan ini kami tidak juga menemukan penyakit istri bapak, maka dengan terpaksa kami akan mengganti obatnya.” Kemudian dokter memeriksa lagi.
“Iya dok.”
Setelah itu saya pergi ke mushola untuk shalat dhuha dua raka’at. Selesai shalat dhuha, saya berdoa dengan menengadahkan tangan memohon kepada Allah, -setelah memuji Allah dan bershalawat kepada Rasululloh,
“Ya Allah, ya Tuhanku….., gerangan maksiat apa yang aku lakukan. Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga engkau menguji aku dengan penyakit istriku yang tak kunjung sembuh. Ya Allah, aku sudah lelah. Tunjukkanlah kepadaku ya Allah, gerangan energi negatif apakah yang aku lakukan sehingga istriku sakit tak kunjung sembuh ? sembuhkanlah istriku ya Allah. Bagimu amat mudah menyembuhkan penyakit istriku semudah Engkau mengatur Milyaran planet di muka bumi ini ya Allah.”
Kemudian secara tiba-tiba ketika saya berdoa, “Ya Allah, gerangan maksiat apa yang pernah aku lakukan? Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga aku diuji dengan penyakit istriku tak kunjung sembuh?” saya teringat kejadian berpuluh-puluh tahun yang lalu, yaitu ketika saya mengambil uang ibu sebanyak Rp150,-.
Dulu, ketika kelas 6 SD, SPP saya menunggak 3 bulan. Pada waktu itu SPP bulanannya adalah Rp 25,-. Setiap pagi wali kelas memanggil dan menanyakan saya, “JaMil, kapan membayar SPP ? JaMil, kapan membayar SPP ? JaMil, kapan membayar SPP ?” Malu saya. Dan ketika waktu istrirahat saya pulang dari sekolah, saya menemukan ada uang Rp150,- di bawah bantal ibu saya. Saya mengambilnya. Rp75,- untuk membayar SPP dan Rp75,- saya gunakan untuk jajan.
Saya kemudian bertanya, kenapa ketika berdoa, “Ya Allah, gerangan maksiat apa? Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga penyakit istriku tak kunjung sembuh?” saya diingatkan dengan kejadian kelas 6 SD dulu ketika saya mengambil uang ibu.
Padahal saya hampir tidak lagi mengingatnya ??. Maka saya berkesimpulan mungkin ini petunjuk dari Allah. Mungkin inilah yang menyebabkan istri saya sakit tak kunjung sembuh dan tabungan saya hampir habis. Setelah itu saya menelpon ibu saya,
“Assalamu’alaikum Ma…”
“Wa’alaikumus salam Mil….” Jawab ibu saya.
“Bagaimana kabarnya Ma ?”
“Ibu baik-baik saja Mil.”
“Trus, bagaimana kabarnya anak-anak Ma ?”
“Mil, mama jauh-jauh dari Lampung ke Bogor untuk menjaga anak-anakmu. Sudah kamu tidak usah memikirkan anak-anakmu, kamu cukup memikirkan istrimu saja. Bagaimana kabar istrimu Mil, bagaimana kabar Ria nak ?” –dengan suara terbata-bata dan menahan sesenggukan isak tangisnya-.
“Belum sembuh Ma.”
“Yang sabar ya Mil.”
Setelah lama berbincang sana-sini –dengan menyeka butiran air mata yang keluar-, saya bertanya, “Ma…, Mama masih ingat kejadian beberapa tahun yang lalu ?”
“Yang mana Mil ?”
“Kejadian ketika Mama kehilangan uang Rp150,- yang tersimpan di bawah bantal ?”
Kemudian di balik ujung telephon yang nun jauh di sana, Mama berteriak, (ini yang membuat bulu roma saya merinding setiap kali mengingatnya)
“Mil, sampai Mama meninggal, Mama tidak akan melupakannya.” (suara mama semakin pilu dan menyayat hati),
“Gara-gara uang itu hilang, mama dicaci-maki di depan banyak orang. Gara-gara uang itu hilang mama dihina dan direndahkan di depan banyak orang. Pada waktu itu mama punya hutang sama orang kaya di kampung kita Mil. Uang itu sudah siap dan mama simpan di bawah bantal namun ketika mama pulang, uang itu sudah tidak ada.
Mama memberanikan diri mendatangi orang kaya itu, dan memohon maaf karena uang yang sudah mama siapkan hilang. Mendengar alasan mama, orang itu merendahkan mama Mil.
Orang itu mencaci-maki mama Mil. Orang itu menghina mama Mil, padahal di situ banyak orang. ...rasanya Mil. Mamamu direndahkan di depan banyak orang padahal bapakmu pada waktu itu guru ngaji di kampung kita Mil tetapi mama dihinakan di depan banyak orang. SAKIT.... SAKIT... SAKIT rasanya.”
Dengan suara sedu sedan setelah membayangkan dan mendengar penderitaan dan sakit hati yang dialami mama pada waktu itu, saya bertanya, “Mama tahu siapa yang mengambil uang itu ?”
“Tidak tahu Mil…Mama tidak tahu.”
Maka dengan mengakui semua kesalahan, saya menjawab dengan suara serak,
“Ma, yang mengambil uang itu saya Ma….., maka melalui telphon ini saya memohon keikhlasan Mama. Ma, tolong maafkan Jamil Ma…., Jamil berjanji nanti kalau bertemu sama Mama, Jamil akan sungkem sama mama. Maafkan saya Ma, maafkan saya….”
Kembali terdengar suara jeritan dari ujung telephon sana,
“Astaghfirullahal ‘Azhim….. Astaghfirullahal ‘Azhim….. Astaghfirullahal ‘Azhim…..Ya Allah ya Tuhanku, aku maafkan orang yang mengambil uangku karena ia adalah putraku. Maafkanlah dia ya Allah, ridhailah dia ya Rahman, ampunilah dia ya Allah.”
“Ma, benar mama sudah memaafkan saya ?”
“Mil, bukan kamu yang harus meminta maaf. Mama yang seharusnya minta maaf sama kamu Mil karena terlalu lama mama memendam dendam ini. Mama tidak tahu kalau yang mengambil uang itu adalah kamu Mil.”
“Ma, tolong maafkan saya Ma. Maafkan saya Ma?”
“Mil, sudah lupakan semuanya. Semua kesalahanmu telah saya maafkan, termasuk mengambil uang itu.”
“Ma, tolong iringi dengan doa untuk istri saya Ma agar cepat sembuh.”
“Ya Allah, ya Tuhanku….pada hari ini aku telah memaafkan kesalahan orang yang mengambil uangku karena ia adalah putraku. Dan juga semua kesalahan-kesalahannya yang lain. Ya Allah, sembuhkanlah penyakit menantu dan istri putraku ya Allah.”
Setelah itu, saya tutup telephon dengan mengucapkan terima kasih kepada mama. Dan itu selesai pada pukul 10.00 wib, dan pada pukul 11.45 wib seorang dokter mendatangi saya sembari berkata,
“Selamat pak Jamil. Penyakit istri bapak sudah ketahuan.”
“Apa dok?”
“Infeksi prankreas.”
Saya terus memeluk dokter tersebut dengan berlinang air mata kebahagiaan, “Terima kasih dokter, terima kasih dokter. Terima kasih, terima kasih dok.”
Selesai memeluk, dokter itu berkata, “Pak Jamil, kalau boleh jujur, sebenarnya pemeriksaan yang kami lakukan sama dengan sebelumnya. Namun pada hari ini terjadi keajaiban, istri bapak terkena infeksi prankreas. Dan kami meminta izin kepada pak Jamil untuk mengoperasi cesar istri bapak terlebih dahulu mengeluarkan janin yang sudah berusia 8 bulan. Setelah itu baru kita operasi agar lebih mudah.”
Setelah selesai, dan saya pastikan istri dan anak saya selamat, saya kembali ke Bogor untuk sungkem kepada mama bersimpuh meminta maaf kepadanya, “Terima kasih Ma…., terima kasih Ma.”
Namun…., itulah hebatnya seorang ibu. Saya yang bersalah namun justru mama yang meminta maaf. “Bukan kamu yang harus meminta maaf Mil, Mama yang seharusnya minta maaf.”
Sahabat ... Sungguh benar sabda Rasulullaah shalallaahu ’alaihi wa sallam :
"Ridho Allah tergantung kepada keridhoan orang tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua" (HR Bukhori, Ibnu Hibban, Tirmidzi, Hakim)
"Ada tiga orang yang tidak ditolak doa mereka: orang yang berpuasa sampai dia berbuka, seorang penguasa yang adil, dan doa orang yang teraniaya. Doa mereka diangkat Allah ke atas awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Allah bertitah, 'Demi keperkasaan-Ku, Aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera." (HR. Attirmidzi)
Kita dapat mengambil HIKMAH bahwa:
Bila kita seorang anak ...
Janganlah sekali-kali membuat marah orang tua, karena murka mereka akan membuat murka Allah subhanau wa ta’ala. Dan bila kita ingin selalu diridloi-Nya maka buatlah selalu orang tua kita ridlo kepada kita.
Jangan sampai kita berbuat zholim atau aniaya kepada orang lain, apalagi kepada kedua orang tua, karena doa orang teraniaya itu terkabul.
Bila kita sebagai orang tua ...
Berhati-hatilah pada waktu marah kepada anak, karena kemarahan kita dan ucapan kita akan dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, dan kadang penyesalan adalah ujungnya.
Doa orang tua adalah makbul, bila kita marah kepada Anak, berdoalah untuk kebaikan anak-anak kita, maafkanlah mereka.
(ikhwan G)
@hari_12x
@dundileo