BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

PIJAT by @seno (TAMAT)

1181921232430

Comments

  • dari awal baca udah buat senyum2 dewe mesem, ampw akhir bikin sesak napas, hahaah..
    maaih ada lanjutanhya kan mas @seno heheu
  • Ya ollo pak dhe @seno iki kebe imajinasine,,
    Sek pak dhe tak mbenak ne sempak, tititku kecepit #ngumek sempakeke @seno
  • yaaaaaaaa......basah .........
  • Muncrat deh di muka mas @seno ... Melelehhhh
  • basaaaaaaah!!!!!
    seliter nih muncratnya!!!
    bkin sesak napas!!!!

    oke mas @seno rekamannya maw dikirim kemana ini??
    sbg wujud pertanggungjawabanku..
    ahahah..
  • Ini kok blom update juga ya om seno???
  • Wah gilaaaaa,,
    Sangat unyu banget,,

  • Aku berada di titik nol….
    Dalam arti hilang sudah sisi manusia dalam jiwaku
    Yang ada dan muncul sisi hewani…
    Makhluk yang hanya dikuasai nafsu semata…yang menyala-nyala
    Menerkam…
    Melumat…
    Dan merobek mangsanya tanpa ampun…

    Kulumat penisnya..
    Penis yang kini berwarna merah tua..
    Perubahan warna penisnya yang tak kuketahui sejak kapan
    Yang jelas penisnya seperti sebuah benda keras yang siap meledak meluluh lantakkan dunia

    Aku terus melumat…
    Menghisap…
    Tanpa kupedulikan lagi aromanya

    Gerakanku seperti gelombang lautan
    Kadang begitu cepat dan keras
    Kadang begitu pelan…
    Berupa jilatan super pelan …
    Lidahku pelan menjilat dari pangkal penisnya sampai keujung kepala penisnya
    Dan diakhiri dengan hisapan pelan di kepala penisnya
    Semua kulakukan seperti tak sadarkan diri
    Terus…dan terus….berulang-ulang
    Aku sangat menikmatinya

    Hafid seperti orang gelisah menerima ‘serbuanku’
    Tangannya kesana kemari
    Meremas…bahkan menjambak kuat rambutku
    Dan kadang mengusap kuat punggungku
    Kakinya membelit pantatku
    Semua seperti tak terkontrol lagi
    Tanpa disadari
    Dan ketika aku mulai menjilat kantung pelirnya….
    “masss….aku…aku….” dia mengerang dengan suara serak parau
    Aku sadar…
    Aku harus mengakhirinya…

    Segera aku bangkit
    Kembali ke atas
    Kudapati wajahnya yang merah
    Dengan bibir sexy nya yang terbuka basah
    Kembali kuserbu bibirnya
    Dia menyambutnya ganas
    Kami saling melumat tak sadarkan diri

    Tanganku menelusur kebawah
    Menggapai kembali penisnya
    Mengocoknya pelan

    Demikian juga tangan hafid
    Menelusuri punggungku
    Dan berakhir di bongkahan pantatku
    Meremasnya pelan…
    Tak cukup…
    Tangannya menelusur menuju sela-sela diantara dua pinggang yang saling menghimpit…
    Kulonggarkan himpitan pinggangku
    Kuberi keleluasaan…
    Keleluasaan agar tangannya bebas
    Bebas….bebas untuk….
    Menggapai penisku yang sudah sekeras baja…

    Kami Saling mengocok pelan
    Dengan dua mulut saling melumat
    Kakinya membelit kuat pahaku
    Sangat sangat kuat
    Hingga tubuhku terhimpit erat di tubuhnya

    Semua gerakan seperti tak terkendali
    Semua gerakan hanya mengikuti naluri nafsu yang sudah memuncak…
    Hingga…..

    “masss…….” Dia menjerit pelan
    Aku tahu…
    Dia diujung orgasme
    Sebenarnya sama…
    Akupun sejak tadi sudah seperti mau meledak
    Dorongan dari dalam tubuhku kuat
    Kugigit bibir bawahnya
    Ketika cairan kental menyemprot deras
    Keluar tanpa kendali…
    Panas…
    Lengket
    Keluar diantara himpitan tubuh kami
    Demikian juga dengan hafid…
    Sama…
    Sungguh cairan ini luar biasa banyak…
    Cairan yang keluar dari dua tubuh lelaki
    Lengket
    Seperti lem yang merekatkan kedua tubuh kami
    Dan yang tersisa…
    Hanyalah nafas kami…
    Nafas yang terulur pelan
    Diakhiri dengan sebuah desahan…
    Sebuah desahan panjang
    Diujung sebuah kepuasan..
    Kepuasan dari nikmat yang tak dapat lagi kugambarkan

    Kami masih berpelukan sedemikan eratnya
    Tangan hafid masih mengusap-usap pelan punggungku
    Menikmati sisa-sisa kenikmatan…

    Kulepaskan bibirnya
    Dan kembali kukecup sisi pipinya…
    Dia sedikit menggelinjang…
    Bibirku disisi telinganya
    Berbisik super pelan….
    “fiddddd…..makasih fid…”
    Hafid hanya terdiam
    Dalam sebuah kebisuan
    aku paham…
    Dia tak mampu lagi berucap untuk sekedar menjawabnya
  • Ranjang ini terasa begitu sempitnya
    Yahh…ini bukan ranjang hotel yang lebar
    Ini ranjang untuk pijat
    Hanya untuk satu orang…
    Dan aku sadari itu
    Makanya aku berbaring miring
    Tubuhku menghadap ke tubuhnya
    Memandang tubuhnya yang terlentang tak berdaya
    Nafasnya naik turun pelan
    Kelopak matanya terpejam
    Dan aku tak tahu ada apa dibalik pikirannya
    Mungkin sedikit penyesalan tersisa

    Kupandang tubuhnya
    Kini sudah bersih dengan cairan lengket sperma
    Tadi dengan cepat kuambil handuk kecil diatas meja
    Dan kubersihkan tubuhku dan tubuh hafid

    Kuusap pelan keningnya dan menyisir pelan rambutnya yang acak-acakan
    Kuelus pipinya…
    Dia masih terdiam

    “fid…”
    Dia masih terdiam
    Tiba-tiba aku merasa bersalah..
    “maafkan aku” aku berbisik

    Tiba-tiba dia membuat gerakan miring
    Memelukku erat
    Aku sedikit kaget dengan gerakannya

    “aku…aku mas yang harusnya minta maaf”
    “hmmm…sama-sama”
    “mas…tidak seharusnya aku meladeni permintaan pelanggan seperti tadi…maaf ya” dia berbisik
    “iya…akunya saja yang nakal…aku memang pelanggan nakal ya..hehehe” ak berbisik sambil terkekeh
    “iya…masse nakal”
    “kamu menikmatinya?”
    “hmmm…”
    ‘fid…maafin aku, aku kalau terangsang harus di tuntaskan…tadi pijatanmu membuatmu terangsang fid”

    Pelan hafid melepaskan pelukannya
    “ohhh membuat terangsang ya?”
    “iya..aku paling tidak betah kalau dipijat, semua merangsangku”
    “ohhh…masse sering pijat?’
    “belum pernah, baru kali ini”
    “pantesan”
    “napa?”
    “kalau belum pernah ya memang seperti itu”
    “oh gitu ya?”
    “iya mas, aku sering mendapati pelanggan seperti mas aji”
    “maksudmu?’
    “ya gitu…terangsang juga saat dipijat”
    “kok kamu tau?”
    “hmmm kadang kesenggol anunya…dia pas lagi ngaceng hehehe”
    “wah ternyata kamu pemijat yang nakal ya..”

    Tiba-tiba hafid bergerak
    Aku tahu
    Dia sepertinya akan bangkit dari ranjang
    Secepatnya aku langsung mencegahnya
    “fid..mau kemana?”
    ‘napa mas?”
    “jangan pergi dulu…bentar…kita ngobrol dulu”
    “ohhh..ngobrol apa?”
    “uhhh..ya ngobrol saja, mosok ngobrol pakai tema?”
    “hehehe…terus pijatnya gimana? Mau dilanjut tidak?”
    “nggak usah, kuanggap cukup lah”
    “tapi…”
    “udahhh…aku nggak pa pa kok”

    Kami kembali diam
    “fid…”
    “iya mas”
    “hmmm…kamu pernah…pernah…dapat pelanggan seperti aku tidak?”
    “maksud mas aji?”
    “hmmm..pelanggan yang nakal seperti aku?”
    “kok nakal? Mas aji tidak nakal kok”
    Duhhh…nggak nyambung deh…
    Dia polos banget

    “fid…maksudku pelanggan yang minta lebih dari sekedar pijat…seperti tadi tuh”
    “ohhh…ya ada lah”
    “wahh…berarti aku bukan yang pertama yang ngajakin kamu seperti tadi to?”
    “ohhh nggak gitu mas, selama ini kalau ada pelanggan yang ngajakin gituan selalu aku tolak”
    “lho..tadi sama aku, kamu kok mau to?’
    “lho…tadi kan sudah kutolak, mas aji saja yang ngeyel”
    ‘hehehe…iya ….aku memang pelanggan yang nakal ya”
    “iya…. nakal”
    Kulihat hafid tersenyum manis
    Aku gemas melihat senyumnya dari dekat
    Ingin kembali kucecup bibirnya
    Tapi kuurungkan…

    “mas…sebenarnya aku…hmmm …aku sempat trauma”
    “trauma? Napa?”
    “aku…aku pernah diperkosa lelaki homo mas” ujarnya lirih
    “hahh…diperkosa? Maksudmu apa?”
    “ya diperkosa mas…disodok di bokongku sampai berdarah-darah”
    “wahhhhhh…kamu kok nggak berontak fid?’
    “yahhh..waktu itu malam mas..hujan lagi, dipanti ini Cuma tinggal aku, dan orangnya kuat banget”
    “ohhh…terus kamu lapor tidak?”
    “nggak lah…aku nggak mau itu jadi masalah”

    Kuraih telapak tangannya
    Kuremas kuat
    “maafkan aku fid…maafkan aku ya…tadi aku berbuat kayak gitu sama kamu”
    “nggak pa pa mas…Cuma tadi aku sempat takut saja”
    “takut napa?’
    “takut kalau mas aji ini homo juga”
    “kok homo?”
    “iya mas…aku paling benci sama orang homo”
    “kok benci emang napa?”
    “ya gitu mas…orang homo yang membikin aku sengsara…memperkosaku”
    “hahhh…emang orang homo selalu gitu ya?”
    “iya…menurutku homo itu jahat”
    “wahhh…nggak semua gitu fid”
    “tetap saja aku nggak suka sama orang homo”

    Aku terdiam
    Aku paham…
    Hafid masih trauma dengan orang homoseks
    Mungkin akibat tindakan pemerkosaan
    Tapi…hmmm…bukannya tadi tindakanku juga masuk dalam tindakan pemerkosaan?
    Kok hafid bisa menerima?
    Harusnya dia sadar…apa yang tadi aku lakukan jelas-jelas menunjukkan bahwa aku juga orang homoseks

    “fid…”
    “iya mas…”
    “menurutmu aku ini homo bukan?”
    “ohhh ya bukan lah”
    “lho…tadi kan aku memperkosamu juga to fi?”
    “hehehehe…mosok kayak gitu memperkosa?...ya nggak lah”
    “terus kita tadi ngapain ?”
    “hmmm…apa ya namanya…ya…kegiatan ngeluarin mani…gitu ya hehehe”
    “kamu sering ya..melakukan kayak tadi dengan temenmu”
    “iya…ngocok bareng di kamar mandi, hehehe”
    “wah asyik dong”
    “ya gitu lah…makanya aku paham, kalo mani tidak dikeluarin…bikin suntuk, Cuma masse beda”
    “beda? Apanya yang beda?”
    “masse tadi ngemut…biasanya kalau temenku Cuma ngocok”
    “hmmm enak nggak?”
    “enak banget lah…namanya saja di emut gitu”
    ‘Kalau pas lagi sama orang homo dulu…enak tidak?”
    “wahhh jangan di tanya lagi mas…mosok diperkosa enak to? Sakitt banget…aku tuh sampai tiga hari lho sakitnya…’
    “wahhh kebangeten ya…orang homo itu”
    “iya mas…makanya amit-amit deh…moga aku nggak ketemu lagi sama orang homo, besok kalau aku buka panti pijat akan aku suruh tulis…’selain orang homo’”
    “hahahaha…”

    Dalam hati aku sungguh geli
    Akhh…bagaimanapun juga hafid tidak tahu siapa orang homo itu

    “fid…”
    “iya mas”
    “menurutmu…hmmmm…menurutmu…aku ini orang homo atau tidak?” tanyaku sekali lagi untuk menyakinkan
    “ lho, tadi kan mas aji sudah nanya itu to...hmmmm...kayaknya…sih tidak homo mas?”
    “ohhh…”
    Aneh…
    Ini sangat aneh…
    Anehhh……..
    Dia tidak paham…aku ini homo atau tidak…
    Aneh…


  • Love this part, panas! muaaach dah buat mas @seno ku sayang. ehh... ^O^
  • aa_akew wrote: »
    Love this part, panas! muaaach dah buat mas @seno ku sayang. ehh... ^O^

    jujur...aku lom pernah ml...
    mungkin kalau ml seperti itu ya?
    pastinya hot hahahahaha

  • Aneh...
    Ini Aneh...
    Ini sungguh aneh...
    Kenapa aku merinding bacanya?
    Ini pasti mas seno ngetiknya penuh perasaan :D
  • emm..kalo..mas seno, homo apa nggak..?
Sign In or Register to comment.