It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@jerukbali sabar ya bro, masih capek, baru pulang dari luar kota masalahe
Henji couple jadi kakak adik aja. Biar Henry buat aq. Hehehehe.
#ngarepbanget
lanjutttt><
Henry nya aja belum jelas apakah G ato Str8, hahaha
@Tsu_no_YanYan ngapain Dio di kamarmu? gentayangin kamu, ya?
sabar ya, jeung. tanganku cuman ada dua soale
@Zhar12
"Nak, Koji! Bangun!" bi Sumi menggoyang-goyangkan tubuhku.
"Hoaaamm, ada apasih bi?" tanyaku masih ngantuk. Kemudian kembali menguap.
"Sudah jam 7, nak Rio menyuruh bibi untuk membangunkanmu. Katanya kau harus segera mandi dan turun untuk makan malam."
"Ayah dan ibu belum pulang bi?". Bibi membenarkan.
Aku meniup poniku, "Huuhh, lagi-lagi" kataku bete.
"Yaudah bi, bibi turun aja duluan." akupun ke kamar mandi untuk mencuci muka. Aku segera turun ke bawah. Kak Nori sedang menungguku, dia tersenyum ke arahku. Akupun tersenyum.
"Ayo makan, kak!" aku duduk di kursi.
"Bi, Sumi! Mari makan disini bersama kami!" ajak kakakku.
"Iya, bi. Ayo!" aku menambahkan.
"Gausah den. Nanti bibi makan di dapur saja."
"Tapi, bi"
"Sudahlah, lagi pula bibi masih ada kerjaan." kata bi Sumi lagi. Kamipun melanjutkan makan berdua saja.
Aku teringat pada seseorang, "Ayo ikut makan, Yo...,eh" aku tersadar dan tidak melanjutkan perkataanku. Astagaa, aku keceplosan ngajak hantu itu makan juga. Lagipula kemanasih dia kok gak muncul-muncul.
"Hah?" tanya kakakku heran.
"Eh, engga, kak. Udahlah kita lanjut aja makannya. Aku tadi cuma ngerasa sepi aja kalo cuma makan berdua" kakakku tersenyum namun sedikit dipaksakan.
Selesai makan kakakku berpamitan untuk pergi ke rumah temannya. Katanya ada urusan penting. Aku terpaksa tinggal sendiri di rumah bersama bi Sumi.
Aku kembali ke kamar dan membaringkan tubuhku. Aku melihat ke langit-langit kamarku.
"Apa kau ada disana?"
"Aku disini!" suara Dio mengagetkanku.
"Kyaaaa, kau ini selalu mengagetkanku dengan muncul tiba-tiba!" aku sedikit memarahinya.
"Hehehe, maaf" dia menggaruk kepala seperti orang bodoh.
Aku menepak pundaknya, "Kau ini kemana saja? Aku mencarimu dari tadi. Ahh, sebenarnya tidak mencari, tapi menunggu kemunculanmu."
"Kulihat hari ini kau sangat bahagia. Jadi kuputuskan untuk tidak mengganggumu."
"Ohh..itu, hehehe yaa begitulah. Aku senang bisa seharian bersamanya." kataku ceria. Dia diam saja.
"Eh, tidak tidak! Kau jangan salah paham! Aku hanya menganggapnya sebagai kakak saja kok!" aduuh bodohnya aku terbawa perasaan. Dia tetap tidak berkata apa-apa.
"Aaah baik, aku akui aku akui. Aku menyukai orang itu. Aku tidak tertarik sama sekali dengan perempuan. Aku adalah seorang G." kataku kesal karena dia hanya diam saja. Ahh, ini pertama kalinya aku coming out mengenai orientasi sex ku. Benar-benar aneh aku coming out ke sesosok hantu. Tapi tak apalah pikirku, dia kan cuma hantu.
"Tapi, aku berusaha untuk tidak menyukainya dan menganggap dia sebagai kakakku saja. Kau juga pernah merasakan bagaimana rasanya menyukai seseorang, kan?" kataku serius.
"Aku tidak percaya adanya keajaiban. Tapi aku punya sedikit harapan." dia menunduk lesu.
Aku mengerti maksudnya. Kata-kata itu sepertinya juga berlaku untukku.
****
Sepulang sekolah aku langsung masuk kamar dan menangis. Aku tak bisa menangis di sekolah, banyak orang di sana.
[FLASHBACK]
Pagi ini sebelum berangkat ke sekolah. Pagi-pagi sekali orang tuaku membangunkanku.
"Ada apasih bu?" tanyaku setengah tidak sadar (karna masih ngantuk).
"Aeeh, cepat bangun! Hari ini ibu dan ayah mendadak harus pergi ke Jepang. Kakakmu juga harus ikut bersama kami karna dia cepat atau lambat juga akan masuk perusahaan. Ada proyek kerja disana. Tidak lama kok, hanya satu minggu." jawab ibu menenangkan.
"Lalu kalian akan meninggalkanku disini sendirian?" protesku.
"Kau kan harus sekolah. Lagi pula ada bi Sumi yang akan menjagamu." ayah menambahkan.
"Tapi, yah"
"Eeh, cepat mandi sana! Sebentar lagi kami akan pergi ke bandara. Kau tak mau mengucapkan selamat jalan pada kami?"
Setelah kami sarapan, orang tua dan kakakku pun berpamitan. Disana juga ada keluarga pak Heru. Aku dan ibu saling berpelukan, ibu mencium keningku.
"Aku menyayangimu, bu"
"Ibu juga, baik-baik di rumah ya?" pesan ibu padaku.
"Kalo pulang tolong bawakan aku oleh-oleh, kak! Aku sebenarnya juga rindu kakek-nenek disana dan ingin ikut dgn kalian" kataku sedih.
"Iya, adikku yang manis. Nanti kita akan pergi ke Jepang bersama, kau tenang saja." kak Nori mencubit pipiku kemudian mengelus rambutku.
[FLASHBACK END]
Dan baru saja tadi aku mendapat kabar kalo kak Henry juga harus menjalani KKN di luar kota selama 10 hari. Dia akan berangkat besok.
Kenapa orang-orang yang aku sayangi harus pergi? Mereka pasti bersenang-senang disana tanpaku. Arrhh, seminggu kedepan aku sial!!.
Tiba-tiba, seseorang mengelap air mataku. Itu Dio.
"Hai!" dia menyapa dengan senyum sumringah. Akupun tersenyum. Aku baru sadar kalo dia masih memakai sarung tangan pemberianku.
"Jangan sedih, ya!" ucap Dio menenangkan. Aku mengangguk.
Akupun baru sadar kalo aku masih punya Dio di sisiku. Kenapa aku tidak peka pada hantu ini? Aku merasa bersalah padanya. Akupun memeluknya.
"Maafin aku, ya! Yo!" Dio hanya melongo. Dia kemudian menepuk-nepuk punggungku.
"Kau tidak boleh sedih" kata-katanya sungguh menenangkanku. Karna capek akupun tertidur masih dalam posisi memeluknya. Kami berbaring. Dia terjaga dan masih menepuk-nepuk punggungku pelan. Nyaman sekali bisa tidur dipelukannya.
(CONT)
Catatan penulis:
Aku kok jadi kasian sama si Dio yaa. Apalagi dia kayaknya suka sama si Koji gitu (tapi yaa gak tau jugak sih). Koji harus lebih peka sama si Dio nih, hahaha.
Oh iya, di chapter ini aku jadi terinspirasi. Coming out yang aman lebih baik coming out sama hantu aja! OKE!
@aicasukakonde @hakenun @reyputra updated
Eh jeung, gue mo bokering dulu ye, yey lanjutin, and tong hilap mention gue jeung... (saraf)
errr catatan penulisnya harus ya??? hal yg seharusnya reader tau sendiri melalui cerita, jadi ketauan duluan.
co: Aku kok jadi kasian sama si Dio yaa. Apalagi dia kayaknya suka sama si Koji gitu (tapi yaa gak tau jugak sih). Koji harus lebih peka sama si Dio nih, hahaha.
hihihi kok jadi gw yg bawel ya~~~ gomen ne ^:)^
lanjuuuuuttttt><
@Tsu_no_YanYan
tapikan reader udah menyimpulkan sendiri pas baca ceritanya, lagi pula catatan itukan kayak pendapat/tanggapan thd ceritanya, jadi belum tentu benar apa yang yang ada pada catatan kaki tsb, tuloh