Persimpangan (TAMAT), book 2 di halaman 19

erickhidayat

kimo_chie wrote: »

kasian rendra

@kimo_chie, tenang, badai pasti berlalu

erickhidayat

hikaru wrote: »

Ya, saya siap.

@hikaru, siap utk menderita yang akan tergantikan oleh kebahagiaan setelahnya.

Dekisugi

Hendra.. Sini.. Om cukurin jenggotnya..

Aaihh..
)

erickhidayat

Dekisugi wrote: »

Hendra.. Sini.. Om cukurin jenggotnya..

Aaihh..
)

@Dekisugi, hayo...xlingkuh ni yeeee... Asalnya randy... O o... Kamu ketahuan...hahaha

Dekisugi

Eit eith.... Nggak donk...

Kan cuma bantu nyukur doank...
Nggak nyipok..
#ups

YANS FILAN

kasian HENDRA.....kasian YADI...... ........... :bz

arieat

Cinta ini..... Kadang2 tak ada logika..... Semua hasrat hanya dalam hati!

erickhidayat

Dekisugi wrote: »

Eit eith.... Nggak donk...

Kan cuma bantu nyukur doank...
Nggak nyipok..
#ups

@Dekisugi, nyukur yang atas, lalu yang bawah... hwahahahaha

erickhidayat

YANS FILAN wrote: »

kasian HENDRA.....kasian YADI...... ........... :bz

@YANS FILAN, cinta... memang terkadang mesakitkan

erickhidayat

arieat wrote: »

Cinta ini..... Kadang2 tak ada logika..... Semua hasrat hanya dalam hati!

@arieat, memang.... kadang perih tapi kita XLalu cari itu cinta dan kesakitan

erickhidayat

Tanpa kata- kata Setiadi berdiri di depan Hendra. Mereka mematung, membiarkan cinta kasih saling bertukar dari satu jiwa ke jiwa lainnya. Setiadi tidak tahu siapa yang memulai, tapi dari mata mereka keluarlah getah jiwa meleleh melalui jendela jiwa mereka. Walau Setiadi telah siap kehilangan Hendra, dia tahu betul apa kata hatinya. Saat itu dia melihat Hendra dengan perasaan yang sama.

Perlahan- lahan mereka saling mendekat. Setiadi meraih pinggang Hendra. Hendra meraih leher Setiadi dengan halus. Dari telapak tangan mereka, keluarlah getaran cinta mengaliri tubuh mereka. Kepala mereka saling bersandar pada bahu mereka. Mereka sudah tak mampu menahannya. Tangis pun pecah.

erickhidayat

Dari lantai bawah, ibu Widya dan Cassandra, yang saat itu baru beberapa menit tiba, mendengar cukup jelas tangisan mereka. Bapak Wongso pun ikut mendengar Hendra dan Setiadi menangis tersedu- sedan. Mereka merasa bersalah telah merusak cinta Hendra dan Setiadi. Mereka bingung harus bersikap apa setelah menyaksikan begitu jelasnya mereka saling mencinta.

"Ndra, kalo dari aku, aku juga gak mau kehilangan kamu, kalo aku sudah kasih semuanya artinya kamu adalah pasangan aku. Apa kamu pikir aku suka relain kamu pergi?"
"Yadi, jangan kamu usir aku kayak gini... Aku beneran cinta kamu..."
"SUMPAH MATI AKU GAK USIR KAMU NDRA, kalo masa depan kamu..."
"JANGAN BILANG- BILANG MASA DEPAN ! MASA DEPAN AKU AMA KAMU YADI... AMA KAMUUUUU..."

Hendra menjawab kata- kata Setiadi dengan suara berteriak, hanya membuat ngilu semua telinga yang mendengarnya.

Ricky89

masi belon ad clue endingnya bakal bejimana nih om bro. don't give us any clues, biar kita nebak apa yg bakal terjadi.

erickhidayat

Ricky89 wrote: »

masi belon ad clue endingnya bakal bejimana nih om bro. don't give us any clues, biar kita nebak apa yg bakal terjadi.

@Ricky89, oke, ku jaga kerahasiaan nya.

erickhidayat

erickhidayat wrote: »

panggil...
@Dekisugi, @arieat, @rivengold, @Gabriel_Valiant, @YANS FILAN,@the_angel_of_hell, @Lu_Chu, @hikaru, @aii, @badboykem, @Ricky89, @mr_Kim, @ananda1, @dheeotherside, @shuda2001, @paranoid, @kimo_chie, @AhmadJegeg, @A@ry, @Gigiharis_Krist, @hantuusil, @moccachino, @Monic