It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
hahahaha kebetulan yg membahenong,, #masangBuluMataTornado wkwkwkwkwkwkwk
aq padamuuhhhhhhh
@andhi90
@greenbubles, @erickhidayat @diarlied @darrenhat @shuda2001 @zhar12 @b_hyun @binyolgnatius @aicasukakonde @adzhar @esadewantara88 @flowerboy
_____________________________________________________________________________________
Ini sudah hari sabtu, aku merasa sedang diteror Alber. Hampir setiap hari dia mengirimkan pesan mengingatkan ku untul date denganya. Arrrgh, kenapa aku bisa kalah denganya, dan bodohnya, kenapa aku menyanggupi keinginanya.
"Ayolah Dion. Kau sudah cukup dewasa"
Suara Ibnu terdengar yang sedang memarahi Dion terdengar sampai ke kamar, apalagi yang Dion lakukan sampai Ibnu terdengar kesal. Dalam hal ini Ibnu selalu memintaku menjauh jika dia sedang memarahi Dion Ya, aku tidak pernah tega melihat Dion dimarahi, tapi jika untuk kebaikanya, aku akan setuju.
" Dion berhenti!"
"Brak".
Pintu kamarku dibuka paksa
"Rant. Tolong" Dion meminta tolong. Tanganya memegang kerah depan bajunya.
Didepan mataku sekarang Ibnu menarik kerah kemeja Dion sementara Dion meronta memaksa untuk masuk.
"Kalian ngapain?" tanyaku penasaran
"Tolongin dulu ini. Akkh" Dion masi memegangi kerah depanya yang dari tadi ditarik Ibnu dengan sebelah tanganya
"Keluar!" Ibnu semakin menarik Dion keluar dari kamar. Kini Ibnu memengang pinggang Dion untuk menariknya keluar.
"Hey hey" kataku. Aku berdiri dan berusaha melerai mereka.
Setelah beberapa menit aku berhasil melerai mereka. Keringat bercucuran di sekeliling dahi dan leher ku. Baju yang kukenakan juga sedikit basah karna keringat.
"Aku tidak ingin ikut campur dalam hal ini karna Ibnu melarang ku, tapi ini sudah masuk daerah kamar ku nu. Mau tidak mau aku harus ikut campur"
Sekrang kami bertiga duduk di ruang tengah aku duduk tapat di depan Dion dan Ibnu duduk di sampingku. Aku meminta penjelasan dari Dion, seperti biasanya jika ada Ibnu. Dion lebih memilih untuk diam.
"Nu?" aku meminta Ibnu menceritakanya.
Ibnu sepertinya sudah bisa mengatur emosinya.
"Kali ini Dion keterlaluan Rant, dia sudah menunggak uang semester nya, hari ini dy di panggil pihak kampus, kau tau yang lebih parah nya, uang semester yang seharusnya dibayarkan di pakai untuk minum-minum."
"Apa kau tidak kasihan dengan ibu mu Yon!" Ibnu kembali membentak Dion.
"Apa betul yang di bilang Ibnu Yon?"
Dion hanya ternduduk. Yah, dia tidak menyangkalnya. Berarti benar apa yang di katakan Ibnu.
"Berapa Yon? pake uang ku aja dulu" tawar ku
"Rant, mau sampai kapan kau memanjakanya"
"Aku ngerti Nu, tapi pembayaranya harus cepat kan? Jika tidak, dia bisa dikeluarkan"
"RANT!" Ibnu membentak ku.
"Iya aku ngerti"
Ibnu atau Dion terdiam cukup lama. Mungkin aku hanya memberikan solusi instan untuk Dion, tapi kufikir memang tidak ada pilihan lain selain memberikanya uang. Aku lebih beruntung di banding mereka, saat ini aku sudah bekerja jadi tidak alasan untuk tidak membantu mereka semampuku.
"Rant" Dion memelas memanggil ku.
"Baiklah pinjamkan saja dia uangnya rant"
"Boleh Nu" kata ku
"Dion. Ini yang terakhir, tabung uang sakumu, dan bayarkan ke Farant"
"Siap bos" sambut Dion tersenyum.
_____________________________________________________________
Bzzz
"Pesan dari Alber lagi" aku mengacak-ngacak rambut.
Alber : "persiapkan dirimu rant hahahahahha"
Me : " -___- bunuh aku ber"
Alber : "besok kau milik ku *wink"
Alber : "apa kita harus menggunakan baju couple"
"Ahhh" tanpa sadar aku berteriak di halaman rumah
"Ada apa rant" Dion menghampiriku.
"Belum pulang Yon. Bukanya Ibnu sudah pulang" tanyaku lemas
"Nginap aja boleh?"
"Iya"
Dion sekarang duduk di belakangku Menyandarkan punggungnya ke punggungku.
"Kenapa Yon? Tumben?" Aku masih mengotak-atik ponsel.
"Aku pasti akan membayarnya rant"
"Hmmm" aku memalingkan wajahku melihatnya.
"Aku akan jadi lebih baik lagi"
Sekarang aku memalingkan tubuhku lalu mengacak-acak rambut Dion. Yah walaupun Dion lebih tua 1 tahun, dibanyak sisi aku rasa aku lebih menganggapnya sebagai adik.
"Good boy" kata ku
"Besok jagain rumah yah. Sekalian pinjam mobilmu"
"Emm buat apa?" tanyanya heran.
"Jangan ditanya buat apa. Aku hanya akan mengajak anak kecil jalan jalan.
"-______-"
8.30 am.
Aku menjemput Alber di kawasan Gobah. Kawasan perumahan elit dan Alber kos disana, tidak perlu waktu lama untuk lama untuk tiba di kostnya. Di kost-annya Alber berdiri menyandar di pagar menyunggingkan senyum kemenanganya, kemeja bermotif kotak berwarna merah, jeans berwarna gelap, kacamata minus frame hitam dan tas punggung dikenakanya pagi itu.
"Kau milik ku" itu kata yang pertama diucapkanya setelah masuk kedalam mobil.
"Mau kemana kita?" Tanya Alber
"Bangkinang, kita ke Bukit Naang" jelasku.
"Ngapain kesana, pulang pergi saja sudah 4 jam. Hey.. kau korupsi waktu" katanya dan melipat tanganya.
Ada sedikit kekecewaan terlihat dari wajahnya, dan jujur aku merasa senang karena menggodanya.
"Hey. Kenapa? Kelihatan kesal Ber, gak mau ke Bangkinang? Kita batalin saja date kita?" Aku kembali menggodanya.
Kali ini dy tersenyum, membenarkan posisi duduknya dan kembali dengan senyumanya.
"Bangkinang juga gak apa-apa, kali ini aku akan membuatmu mengatakan suka kepadaku"
"Hey" aku memukul pundaknya
"Bangunkan jika sudah di bangkinang"
"-______-" aku hanya bisa diam.
Sedikit dilema memang dalam perjalanan ini. Jika aku melaju kencang, pada akhirnya akan lebih lama dengan Alber di bangkinang. Jika kecepatan mobil hanya seperti ini.
"Huuuuuuhf"
Aku akan sangat menikmati wajahnya yang tertidur pulas.
Ayolah rant jangan berfikiran macam-macam. Apa karena dia mengatakan kalau dia menyukaimu, kau jadi menaruh perhatian dengan ucapannya. Okey "he's a man, and you are man" dia gak jauh beda dengan Ibnu atau Dion.
Beberapa kali aku melihatnya sepanjang perjalanan. Tenang sekali dia tidur, ada baiknya juga ke bangkinang, dy bisa istirahat.
"Hahaha" aku menertawakan diriku sendiri. Apa sekarang aku mulai memperhatikanya.
Memakan waktu hampir 2 jam dari PKU menuju Bangkinang. Salah satu tempat rekresi outbond jaraknya kurang lebih 8 km dari pusat kota kampar. Begitu masuk kawasan Bukit Naang kami sudah disambut plank besar bertuliskan "Arena Naang Treetop Adventure Park". Suasana disini jauh lebih sejuk dibandingkan kota kota lain di provinsi di riau, memang Kab. Kampar-Bengkalis adalah daerah tersejuk di Riau. Suasana alam yang masih asri, kawasan perbukitan dan udara sejuk jadi daya tarik tempat ini selain permainan outbond disini.
"Ber, udah nyampe" aku membangunkan Alber
"Mmmm" dy mengucek matanya dam merenggakan tanganya.
"Deg... apa ini. Kenapa jantungku berdetak kencang melihat Alber. Fokus rant fokus"
"Kenapa rant" tegurnya
"Lalu gimana date kita? Disini sangat ramai apa kita harus date di sana?" Alber menunjuk arah bukit yang penuh pepohonan. Mungkin lebih tepatnya hutan.
Aku tertawa kecil. Lalu menggodanya.
"Boleh saja. Tapi aku rasa aku akan meninggalkan mu disana"
Ada banyak permainan di Bukit Naang. Flying Fox dengan panjang 280 M yang juga Flying Fox terpanjang Se-Sumatra, AVT Track, Berkuda, Paintball area dan Waterpark area. Satu hal yang pasti aku tidak akan mengajaknya ke waterpark area.
Hampir semua permainan dipadati pengunjung, dan mengantri jadi satu-satunya solusi jika ingin mencoba salah satu permainan. Mungkin karena ini hari minggu makanya tempat ini jadi sangat ramai.
"Cobain yang mana dulu" Alber semangat
"Itu didepan sepi" aku menunjuk arena berkuda.
Mungkin lebih tepatnya hanya menunggang kuda dan dibawa berkeliling dengan joki memegangi kudanya di bawah, karena ini bukan pacuan berkuda.
"Apa aku terlihat seperti anak kecil?" Tanya nya protes.
"Dibanding naik kuda itu, mending main kuda-kuda an dengan mu rant"
"Hey!" protes ku
Dia hanya tertawa.
Aku memutuskan mengajaknya ke area AVT track. Kawasan yang dibuat menjadi offroad. Tidak perlu mengantri lama, dibanding area ini, pengunjung lebih suka menguji adrenalin nya di area Flying Fox, atau berenang di area Waterpark, atau hanya sekedar piknik menikmati alam.
Dia tertawa, tersenyum, dan entah kenapa aku menyukai hal itu. Sejenak aku melupakan taruhan atau date kami ini, aku seakan sangat menikmatinya. Ada kepuasan dan rasa senang yang berbeda ketika aku bermain disini dengan Ibnu, Dion atau teman lainya. Saat dia tersenyum dan menatap ke arahku, aku befikir ada apa dengan ku, kenapa lagi-lagi jantungku berdedak jadi kencang, aku menyentuh dadaku yang berdetak kecang.
"Apa aku menyukainya?"
"Apa aku sudah menempatkannya di hatiku?"
"Kenapa harus Alber?"
"Kenapa harus dengan laki-laki?"
_____________________________________________________
masih membosankan yah! well, selamat Hari Kemerdekaan, MERDEKA!!
gw belum tw tuh klo di bawah. -_____-
hahahahahahaha.. gw da apdet nih..
gw lagi nyiapin kebaya buat pesyen show besok 17an haahaha
soal e-mail santai aja mah. gw tungguin hahaha.. di buat jd bentuk word aja. trus e-mail dr pd copas gitu bro
@b_hyun ahaahaha. coba apdet konsis 1,1 bro hahaha. jadinya dikit. hihi. besok lebih panjang lg.
@erickhidayat war net = jaring perang ??? hahahaha