It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
si alber panggilanya emang ber hahahahha, mungkin karna ini based on true event kali ya, agak susah klo panggilanya bakal berubah
Panggil @andhi90 irit bgt bro “komeng”nya hahahaha,
@greenbubles, to be continued yah bro gosiipnya, @erickhidayat @diarlied @darrenhat @shuda2001 @zhar12 @b_hyun @binyolgnatius @aicasukakonde @adzhar @esadewantara88
_____________________________________________________
Minggu 8.30 am
"Rant bangun"
Suara Ibnu membangunkan ku di pagi minggu ini, aku menutupi wajahku dengan sebelah tangan, cepat sekali malam berlalu, kulihat jam tangan di atas kepala.
"Hmmm. Baru jam 8" aku melanjutkan tidur ku.
"Hey bangun" kali ini Dion membalikan posisi tubuhku yang sebelumnya tengkurap.
"Masih pagi Yon"
"Apa yang sebenarnya terjadi" Ibnu menarik tanganku memaksaku untuk duduk.
"Apanya?" Jawabku malas.
"Apalagi yang aku tanyakan. Ini tentang kau dan Naira!"
"Kau pasti sudah mengetahuinya Nu, aku tidur lagi yah"
"Tunggu dulu" Dion menarik tangan ku sebelum aku kembali merebahkan badan ku.
"Ceritain" Dion merengek
"Aku mau mendengar dari mu langsung Rant" kata Ibnu serius.
Sepertinya Ibnu sudah mendengar kejadian tadi malam dari Naira. Tanpa mendengar penjelasankupun mungkin dia sudah mengetahui apa yang terjadi, dibandingkan aku. Selama ini Naira lebih banyak bercerita tentang hubungan kami ke Ibnu.
"Aku tidak akan ikut campur tentang kalian, tapi kenapa jadi seperti ini?"
"Hey apa ini?" Dion keheranan
"Diam dulu Yon!" Ibnu menaikan nadanya.
"Biarkan aku cuci muka dulu Nu" jawabku malas.
"Ceritakan langsung Rant!"
Ibnu sepertinya serius dengan pertanyaan, sementara aku mengucek mata, Dion hanya keheranan dengan kejadian pagi ini. Tadi malam Dion memang menginap di rumahkum tapi aku tidak menceritakan apapun.
Aku menceritakan semuanya di depan Ibnu dan Dion. Ada expresi kekecewaan dari mimik wajah Ibnu, memang selama ini Ibnu selalu menyemangati hubungan aku dan Naira. Jadi, mungkin saja dia shock mendegar kalau aku dan Naira benar benar sudah tidak ada harapan lagi. Aku menghormati keputusan Naira saat dia memutuskan untuk putus dengan ku 4 bulan lalu, dan aku juga menerima permintaanya untuk benar benar lepas dari ku, aku ingin yang terbaik untuk kami berdua. Hari ini mungkin aku masih sedih dengan keputusan yang kami buat, tapi besok atau lusa, aku mungkin saja mensyukurinya jika ini memang jalan terbaik.
Biar bagaimanapun Ibnu sadar aku dan Naira yang menjalani hubungan ini, jaadi hanya kami yang mengerti dan mengetahui apa yang terjadi di antara kami. Ibnu menyayangkan keputusan yang aku buat, tapi dy mengerti posisi ku dan Ibnu juga tidak ingin membuat hal ini jadi lebih buruk. Aku menjelaskan kalau aku tetap menyangi Naira. Tapi aku harus bisa merubah rasa sayang ini.
"Sudah kan, sekarang biarkan aku melanjutkan tidur" kata ku mengambil bantal
"Rant sarapan ku gimana?” Dion merengek menggoyang tubuhku.
"Aku masak saja"
"JANGAN!" kompak jawaban ku dan Ibnu.
"Ayo Yon. Kita beli sarapan" Ibnu menarik tangan Dion.
"Bungkusin yah" kataku tersenyum
"Iya" jawab Ibnu.
Tidak lama selang Ibnu dan Dion keluar mencari sarapan, ponsel ku bergetar, pesan dari Alber.
Alber : "aku masi belon terima date tadi malam, hukuman taruhan belum 100 %"
Me : "enak aja. Date = jalan b2, kan udah td malam”
Alber : "indomaret. Ayolah?”
Me : "kita taruhan lagi?”
Alber : "deal”
Me : " klo aku menang 1 minggu kamu harus memanggilku bos”
Alber : "kalo aku yang menang?”
Me : "aku akan mengajak mu ke alfamart”
Me : "swalayan lagi? Ayolah, kalo aku yang menang kita pacaran”
Me : "HEY”
Alber : "hahahaha. Sabtu dan minggu, kamu harus mengajak ku jalan”
Me : "setengah hari, hari minggu?”
Alber : "hari minggu seharian?
Me : "DEAL”
Aku harus memikirkan taruhan yang menguntungkan untuk ku, jika aku yang kalah aku harus mengajak Alber seharian jalan, ayolah 2 orang pria yang jalan seharian, aku tidak pernah memikirkannya.
Jam 4 sore janjian dengan Alber di salah satu Mall di pusat kota. Hari minggu jadi hari tepat untuk sekedar hangout atau tebar pesona, walaupun aku bukan tipe orang yang menghabiskan waktu di Mall. Tapi ini spot yang tepat untuk taruhan dengan Alber.
"Hei, disini" aku melambaikan tangan ke arah Alber.
"Ini" aku menawarkan sekotak donuts yang barusan ku beli di outlate yang berada tepat di depan ku.
"Donuts?" Alber membuka kotak itu dan mengambil chesse donut.
Setelah Alber menikmati dua buah donuts dan tiramisunya kami memulai taruhan kami, kali ini aku yang memilih taruhanya, dalam 15 menit diantara kami harus bisa mendapatkan pin BB wanita terbanyak. Aku fikir ini taruhan paling adil, secara fisik Alber jauh menarik dari ku, tapi aku tau orientasi nya, jadi ini cukup adil bagiku.
"Kau siap" kataku menantangnya.
"Aku akan menang" katanya optimis.
"Sekarang 4.25 pm, kita ketemu lagi pukul 4.40 pm, lewat 5 menit kalah. Deal"
"Deal"
Okey, dalam situasi seperti ini aku sudah memikirkanya dari sebelumnya, ada beberapa cara untuk memenangkan taruhan ini. Yang pertama aku harus menghentikan setiap wanita yang lewat di depan ku atau mencari kerumunan wanita yang berkumpul atau makan atau menggosip. Ini Mall, tdak akan sulit menemukan wanita yang sedang berkumpul di Mall, and yup, I found them.
Aku optimis, dalam 15 menit 5 contact bbm bertambah, ini jumlah yang cukup banyak. Aku kembali keposisi awal bertemu, disana Alber sudah duduk tenang mengutak-atik ponselnya.
"So?'" aku duduk tepat disebelahnya.
"What about you" Alber tersenyum percaya diri
Okey. This is gamble I'm sure I'll be the winner
"This is it, 5 contact dalam 15 menit" sambil menunjukan layar ponsel.
"Banyak juga, tapi aku menang, siap siap minggu depan date dengan ku" Alber beranjak dari tempat duduknya.
"Ber. Kok kamu yang menang. Tunggu dulu.
"15 contact 15 menit" Alber tersenyum puas menunjukan ponselnya.
Alber melangkah keluar Mall dengan senyum kemenanganya, sesekali dy meloncat kecil kegirangan dan menoleh kebelakan melihatku. Sedangkan aku hanya mengikutinya dari belakang, berfikir minggu depan akan menjadi teman date nya seharian.
"Albeeeeer" aku berteriak dari belakangnya.
"Minggu depan kau milik ku"
Sekali lagi dy menoleh kebelakang. Dan menunjukan senyum kemenanganya.
_________________________________________________________
Besok, smoga bisa update lagi #udahGGlemburlagi, ini udah hampir klimaks nya, maunya sebelum tanggal 20 udah selese, hahaha
Mungkin 2 atau 3 hari dari ini jadi titik balik cerita gw, jd please pantengin terus yah *puppy eyes*
NB: buat anak PKU yang weekendnya nemu 2 cowo putih pake kacamata ngendarain motor t*ger merah boncengan, mungkin itu gw ma alber.
#alaymodeon
ak mention yah!!
@esadewantara88 hahahaha iyah, emang orangnya lebih seneng dipanggil gitu. gg kepikiran juga panggil dy al. klo berubah sekarang agak gimana gitu yah jeung #plak
di part 1 gw coba gambarin si al udah haaha
@erickhidayat dy gg pake "t" broh just alber. lucu yah. makanya lebih seneng di panggil ber haha
tinggal bbrp hari lg klimaks nya nih. be sure buat mampir yah