It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
ceritanya udah kayak sinetron aja ya...ada konflik baru lagi...but tetap msh menarik
MAAF Tarik kalian om bro @erickhidayat bro @diarlied bro @greenbubles @kimo_chie @andhi90 @darrenhat @shuda2001 @zhar12 @b_hyun @binyolgnatius @aicasukakonde @adzhar @esadewantara88 @flowerboy @boyzfath @2mocin @bintang69 @ardi_cukup @hikaru @congcong @pokemon @kim_kei @syeoull mb @vbear @caetsith @galihsetya14 @el_crush @joenior68 @the_angel_of_hell @obay @Rez1 @brownice @arifinselalusial @chasper @003xing @kim leonard @tyo_ary @meong_meong @gaylovski @treezz @ahmadjegeg @farizpratama7 @bintang96 @difer @karena @rez_1 @dhanirizky @ularuskasurius @rickyAza @nakashima @leehan_kim dan READER/PEMBACA LAIN/
HAPPY READ I HOPE ^^
________________________________________________________________________
RENDRA POV #
"Ehmmmm, berapa jam aku tidur"
Aku melihat sekarang sudah jam 8 malam melalui ponsel yang sengaja kuletakan di atas kepalaku, hampir 3 jam aku tertidur, tidur sore yang membuat tubuhku, jadi sedikit pegal, pengaruh obat memang tidak pernah menyenangkan. Beranjak dari kasur empuk dan ke kamar mandi untuk membasuh wajahku, agar lebih segar, aku melihat pantulan diriku di kamar mandi ini, walaupun tidak di tutupi perban lagi, tapi bagian perut ku masih di tempeli benda putih menutupi bagian luka tusukan,
"Hmmmm, aku memang sangat attractive"
"Pfff" aku menertawakan diriku sendiri, yah, mungkin ini yang namanya PDOD - Percaya Diri Over Dosis
Ada beberapa panggilan tidak terjawab dari Calvin, dan pesan yang mengatakan bahwa dia akan mampir. ke rumah beberapa menit yang lalu.
Rumah ini cukup besar, tapi untung saja ada Yoga, jadi aku tidak terlalu merasa kesepian, setidaknya kulkas akan terisi makanan sehat yang di beli Yoga, tidak lagi junk food atau makanan sisa yang tidak kuhabiskan. Dari kamar aku beranjak ke arah dapur, mengambil secangkir air putih untung menghilangkan dahaga.
"Apa ada tamu di luar?" aku sedikit mendengar ada suara obrolan dari arah luar.
Hal yang membuatku kaget, ketika melihat Yoga menindih Calvin di sofa ruang tamu.
"Hahaha, wajahmu memerah Vin"
"Jangan mempermaikanku Ga"
"Kapan aku pernah mempermaikanmu, dulu aku memang tidak memiliki waktu untuk menunjukan bahwa aku menginginkanmu Vin, kali ini aku akan serius, walaupun harus bersaing dengan adik ku sendiri"
Ini keterlaluan, tapi-- , aku harus besikap biasa.
"Bersaing apa bang?" Aku rasa aku telah mengagetkan mereka
"Hooaaam" yah, dengan ini, mereka tidak akan mengatahui aku mendengar obrolan mereka.
"Re-Rendra"
Entah, Calvin merasa canggung, dia sedikit terbata setelah melihatku, aku memperhatikan sikap Yoga, yang sekarang berpaling tidak melihat wajahku.
"Udah lama Vin, bang Yoga kok ngak ngasih tau, kalo Calvin disini bang?"
"Dia baru datang dra. Ia kan vin"
"Ah" jawab Calvin gugup
"Abang ke dalam yah dra"
"Gak usah bang, sini aja temenin kita?"
"Ayolah bang" aku menepuk sofa di sebelahku. Sementara Calvin duduk di hadapan kami berdua.
"Aku penasaran nih, sama kalian, kok bisa kenal yah, berapa lama bisa kenal?"
"Dari Calvin lulus sma dra, abang seniornya satu kampus, tapi beda jurusan"
"Oh, kok Calvin kayak kagok gitu ngeliat abang"
"Masa sih dra"
Terlihat sekali Calvin menghindari kontak mataku langsung, dan selalu berkelat dengan setiap pertanyaan yang ku ajukan tentang mereka berdua, aku tidak ingin berprasangka buruk, tapi setelah melihat tadi, aku harus tau apapun yang terjadi di antara mereka, walaupun tidak dari mereka, aku akan mencari tau semuanya cepat atau lambat.
Calvin memutuskan untuk pulang lebih cepat, setelah memastika keadaanku baik-baik saja, aku tidak menahanya, karena aku sedikit kecewa denganya, tapi aku tidak perlu menunjukan bahwa aku kecewa sekarang ini, sebelum aku mengetahui apa yang terjadi diantara mereka. Yoga sendiri tidak menunjukan perubahan sikap seperti Calvin yang terlihat gugup, dan salah tingkah.
Rutinitas malam pun mengalir begitu saja, Yoga memanggilku untuk makan malam bersama, mengobrolkan hal yang biasa tanpa menyinggung hal apapun mengenai Calvin. Hampir jam 11 malam saat Yoga pindah kedalam kamarnya setelah kami menonton tv di ruang tengah.
"Tok tok" Aku membuka pintu kamar Yoga,
"Aku masuk bang yah?"
"Kenapa, mau tidur sama abang? Tumben"
Aku merebahkan diriku di sebelah Yoga, dia masih menikmati bacaanya.
"Bang aku mau nanya boleh bang?"
"Kenapa? Kok jadi serius gini" Yoga menutup bukunya.
"Apa abang masih mikirin cowok yang pernah abang taksir 2 tahun lalu bang, apa abang gak niat buat move on?"
"Pertanyaan macam apa itu, kenapa kamu jadi mau tau sekarang?"
Aku tidak menjawab apapun, ada nama yang kufikirkan, tapi aku tetalu takut menanyakanya.
"Some people said, cinta membuat waktu berlalu, tapi ada juga yang bilang waktu membuat cinta berlalu"
"Dalam hal ini, walaupun abang tidak punya kepastian, waktu tidak membuat cinta abang berlalu, malah setiap abang memikirkanya, abang merasa waktu belalu cepat dan abang masi merasakan cinta untuknya"
"Terus dianya gimana bang?"
"Entahlah dra, dulu abang terlanjur pergi tanpa bisa menyembuhkan lukanya, sekarang abang akan berjuang untuk mendapatnya"
Aku bertepuk tangan untuk jawaban Yoga, dan dia mengelus kepalaku. Setelah beberapa saat kami terdiam, dan Yoga kembali melanjutkan bacaanya, sampai aku menguatkan hatiku menyebutkan nama itu.
"Apa dia Calvin bang?"
“____________” Yoga terdiam
Sudah kuduga, Yoga tidak memberikan penolakan atau mengiyakan pertanyaanku.
***
"Yay Rendra masuk" sapa Leo
"Sepi yah kantor gak ada gue"
"Lu gak apa masuk skarang, dengan kondisi lu?"
"Santai aja gue kuat"
"Pacar gue mana? Gak keliatan dia?"
"Calvin? Hahaha Ada kuliah pagi dia kalo gak salah" kata Leo
Rutinitas kantor tidak sepenuhnya aku kerjakan, walaupun aku hanya kerja part time disini, pimpinan redaksi dan lainya memberikan pengertian yang luar biasa.
Hasil project 7 hari playful couple sudah di tentukan, walaupun banyak yang merasa tulisan Calvin yang salah satu yang terbaik, tapi Leo dan Anya disini mendapatkan penilaian yang lebih dari tulisan Calvin, yah, biarpun begitu, aku juga turun ikut bahagia mendengarnya. Aku sempat membaca hasil tulisan mereka dan memang benar aku merasa ada di dalam tulisan Leo dan Anya, tulisan mereka begitu nyata dan aku merasa ada dalam tulisan mereka. Mengenai apa yang terjadi dengan aku dan Calvin teman kantor tidak mengambil pusing tentang hal itu, dan itu hal yang baik, yang hanya aku fikirkan mungkin saja mereka tidak mengetahuinya atau mereka tidak ingin ikut terlibat.
Dalam 2 jam ini, 2 sampai 3 kali aku sengaja mampir ke ruangan penulis, untuk melihat Calvin sudah datang atau belum.
"Dra"
"Viiiiin" aku menghampirinya di depan pintu masuk ke ruangan penulis ini.
"Already lunch?"
"Belum"
"Yok" aku menarik tangan Calvin
"Aku baru datang dra"
"Leo, gue ijin bawa Calvin setengah jam aja" aku berteriak ke arah Leo
"Lanjut dra" jawab Leo
Suasana siang yang cukup terik dan sekali lagi aku tidak terbiasa dengan panasnya matahari, tapi untung Lokasi makan siang tidak terlalu jauh dari kantor, aku memilih menggunakan sepeda motor Calvin menuju kesana.
Aku melihat Calvin lahap menikmati santap siangnya dan aku senang dengan hal itu.
"Sudah selesai memperhatikan aku dra, gak kasian tu makanan gak dimakan?"
"Apa kamu selalu sadar saat orang-orang memperhatikanmu vi?"
"Cuma kamu yang selalu melihatku seperti ini"
Hanya tersisa batu es saja di cangkir yang sebelumnya penuh jus jeruk dan sekarang aku masih memainkan sedotan di cangkiri itu dengan tanganku.
"Apa aku boleh tanya sesuatu vin?"
"Boleh"
"Apa ada kemiripan antara aku dengan Riki?
Walaupun aku tidak ingin membandingkan diri dengan Riki yang sudah tiada, tapi banyak hal yang harus aku ungkap sekarang ini sebelum aku mengambil langkah lebih jauh lagi.
Calvin terdiam cukup lama, aku tahu pertanyaanku mungkin saja membangkitkan kenanganya dengan Riki, aku sekarang sedang dekat denganya, kurasa aku juga harus mengetahui hubunganya sebelumnya.
"Maaf vin"
"Gak apa" Calvin tersenyum
"Walaupun semua orang itu beda, tetap aja ada beberapa kesamaan yang dimiliki tiap orang, kamu belum pernah bertemu Riki kan dra, tapi jika kalian saling mengenal, kalian akan jadi teman baik"
"Maksudmu vin?"
"Ceria, menghangatkan suasana, keras kepala, selalu bertindak ceroboh, dan kalian memiliki senyuman yang sama" Calvin tertawa mengatakan hal ini.
"Maaf dra"
Aku hanya membalas senyum, aku tau maksud dari maaf Calvin, dia meminta maaf karena sudah seperti menyamakan aku dengan Riki.
"Dra, bang Yoga pernah bilang, kalo dia selalu memikirkan satu cowok ini dan sampai dua tahun terakhir dia masih memikirkanya"
"Ini adalah kehidupan bang Yoga, aku tidak ingin mencampurinya, hanya saja, aku sedikit penasaran, kamu mengenal bang Yoga kan, apa kamu tau cowok yang dia maksud?"
“__________”
Yoga terdiam, tidak menjawab pertanyaanku.
Vin jd dra
Vin jd yoga.. Apa gw yg salah tangkep ? Hahhahah
@difer wah tulisan gw bs bikin lo deg-degan.. konfliknya masih baru dimulai nih
@erickhidayat masih membangun main kofliknya om bro. hahaha ini di luar target rencana cuma 8 chap sama kyk session 1 tp kyknya bakal lewat dr 8 nih om bro
@joenior68 ahahahaha gpp dah dr pada yg saingan bokap sama anak. hahaaha
@hades3004 kena tanggung? hahahaha biar seruh. mau di mention ntr kalo apdet?
memikirkan satu cowok ini dan sampai dua tahun terakhir dia masih memikirkanya"
"Ini adalah kehidupan bang Yoga, aku tidak ingin mencampurinya, hanya saja, aku sedikit penasaran, kamu
mengenal bang Yoga kan, apa kamu tau cowok yang dia maksud?"
“__________”
Yoga terdiam, tidak menjawab pertanyaanku.
.
.
.
Bro @Ricky89, dra dan yoga disini maksudnya "Vin" dan "Calvin" ya? | gw salut sama tindakan rendra yg cukup dewasa buat nyari tau dulu hub.yoga-calvin ,.
ah ia di part itu salalh penulisan nama T.T fatal banget
nanggung bgt update ny
suka yang nanggung2 ya