It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
nih udah enak banget dibacanya
*ala eno lerian
@pokemon : mau tau aja atau mau tau banget? ahahha
\
“apanya?”
“itu si David, dia imut loh.” Ia mengambil sebuah ikat rambut berwarna merah muda dan mengikat rambutnya. “panas banget sih hari ini.”
aku menghela nafasku dan mengambil sebuah buku, “Noh kipas sendiri.” ia mengambil buku tersebut dari tanganku dan mengerang.
“kenapa sih ga beli A.C? panas banget sumpah.”
“kenapa g potong aja rambutmu supaya botak semua. Pasti adem.” Ucapku yang diikuti oleh sebuah pukulan tepat di kepalaku.
“hmm… bagaimana dengan David. Dia tipemu kan?”
Aku menatapnya. “Apa maksudmu dengan tipeku?”
Ia mengangkat bahunya “well, he is handsome and cute.”
Aku menepuk kepalaku sekali, “Astaga Syl, di otakmu itu ada apa sih. Kamu pikir cuman gara – gara mereka cakep dan manis, aku akan otomatis suka dengan mereka?”
Ia tertawa “ya! maksudku, Aku tidak menyangkal kalau fisik itu tidak penting, tapi-”
Aku menatapnya geram, “jadi selama kamu berpikir bahwa sampai sekarang aku berteman denganmu karna fisikmu?”
Ia terlihat terkejut mendengar pengakuanku. “tidak!”pekiknya tajam. “aku memang cantik sekarang.” Kemudian wajahnya berubah murung. “dan itu semua karnamu. Di saat semua orang memandangku sebelah mata, hanya kamu seorang yang terus menyemangatimu. Aku bahkan pernah berpikir untuk bunuh diri. Tak ada gunanya hidup di dunia yang terus – terusan menjelek – jelekkanmu.”
“karena itulah aku ingin membantumu.” Katanya sambil memegangku. “kamu berharga. Lebih dari apa yang kamu pikirkan” kemudian tersenyum. “and I think David is the one.”
Aku menghela nafasku “terserahlah”
“YES! And I already set a date between you two, look forward to it.” Katanya sambil keluar dari kamar kosku.
“APA?!”
***
“kuliah apa?” aku terkejut saat mendapati briant menungguku di depan kampus, ia tersenyum melihatku.
Berbagai pikiran melintas di benakku, apa yang terjadi?. Kenapa dia berbicara denganku?. Apakah ia sedang mempermainkanku?. Apa maksud dari semua ini. Apa ini tidak apa – apa mengingat bagaimana sikapnya kemarin?. dan seterusnya.
Aku menatapnya heran. “kenapa kamu?” tanyanya lagi. ia memegang keningku, dari raut wajahnya dapat kulihat ia khawatir. DEG!
Aku menepis tangannya dari wajahku. Ia terkejut. “maaf. Mengenai kemarin, aku sudah berpikir. Dan…” ia mencari kalimat yang tepat.
“aku terkejut. Sangat terkejut mengingat sahabatku adalah seorang G” katanya pelan sambil memperhatikan beberapa mahasiswa. “tapi yang membuatku lebih terkejut lagi adalah saat kamu pergi dariku dan berkata kamu tidak akan melihat atau bahkan berbicara padaku lagi.” ia memasang wajah marahnya.
“kamu berpikir pertemanan kita akan rusak hanya karena kamu berbeda?“
“and and, to think you told Sylvi first! Seharusnya akulah yang menjadi sahabat terbaikmu. Bukan Syl-“
“Kenapa denganku”
“Astaga Syl!! Kamu ngapaen kesini make rok semini itu. ini kampus.” Kataku sambil menatapnya.
“hello bitch..” kata briant sambil menatapnya.
“oh… steve, kita pergi yok dari sini ada kentut bau banget.” Katanya sambil menarikku menjauh dari briant.
Hahahaha
oh iya, formatnya juga agak compact
agak susah dibaca soalnya keliatan rapat
hahaha
ditunggu lanjutannya!!!
SUMMON @masdabudd @idhe_sama @totalfreak
monggo sesepuh, dibaca...
#kaburjauhjauh
“apa?” tanyaku tak mengerti.
“itu. Kan kemaren kamu bilang tidak akan mendekati briant lagi, tadi itu apa?” tanya sylvi lagi, wajahnya memerah, rambutnya terlihat acak – acak, ia lebih terlihat sebagai nenek sihir sekarang ini. seorang nenek sihir yang seksi dengan rok mini.
Aku menatapnya aneh, “kenapa denganmu. Tadi itu briant yang mendekatiku. Katanya ia ingin berteman lagi denganku… mungkin… maksudku tadi ia berkata bahwa ia tidak keberatan.” Aku menatap perubahan ekspresinya. Dari marah menjadi bingung kemudian campuran antara kedua emosi tersebut.
“kamu tahu kan, dia cuman mau temenan” katanya sambil menekan teman padaku, ia menatapku garang.
Aku menatapnya dan mengangguk “akan ada batasan”
Ia menggelengkan kepalanya dan tertawa. “itu yang sering kamu ucapin kan. dan pada akhirnya apa. Kamu tetep aja jatuh cinta ama dia.”
“suka, bukan cinta. Bedakan itu.”
“sama saja.” katanya lagi.
Aku menghela nafasku tidak ada gunanya berdebat dengan sylvi, ia adalah salah satu dari sekian orang yang tidak mau mengalah. “jadi apa yang harus kulakukan dengan briant.”
Ia menatapku aneh, seakan pertanyaan ku itu adalah pertanyaan termudah di dunia dan semua orang tahu jawabannya. “putus semua kontak yang ada dengannya.”
“apa maksudmu. Ia temanku.”
“mantan teman.”
Ia menghela nafasnya lalu menatapku. “semua yang kulakukan ini hanya untukmu, aku hanya g mau kamu sakit untuk kedua kalinya. Kemaren kan aku udah bilang ke kamu jangan come out ke dia. tapi kamu tetap aja kukuh buat come out kedia.”
“tapi buktinya ia bilang mau menerimaku.”
“emgnya apa buktinya dia bakalan tetap jadi temanmu kalau dia tahu kamu suka sama dia.” tanyanya lagi.
“ia mau temenan sama kamu karena dia percaya sama kamu. kalau kamu itu sahabatnya dan dia pikir kamu juga nganggep dia sahabatnya.” Lanjutnya lagi sambil melipat tangannya.
“pikirlah. Gimana kalau misalnya dia tahu kamu suka sama dia. dia pasti berpikir seumur kamu temenan sama dia itu ada maksudnya”
“tapi aku g begitu syl” bantahku.
“tapi dia tahu ga? Briant ngerti ga kalau kamu g kaya gitu?”
“gimana pun media yang membuat mindset seseorang, di media sering kali memuat tentang pembunuhan pria homoseksual, atau pasangan homoseksual yang bunuh diri. Bukan cuman itu. dia juga sering kan ngobrolin kalau gay itu bejat, dan gay itu pantas masuk neraka.”
“briant ga mung-“
“gimanapun briant itu cowok, dan cowok itu bangsat. Bahkan yang gay. Mungkin cuman kamu doank cowok paling naif yang pernah aku temui.
Ia menghela nafasnya sekali. “Semenjak kamu ketemu briant semester lalu, ngomongnya briant ini briant itu. lihat sekelilingmu, dunia ini g berputar di sekeliling briant. Masih banyak cowok yang tampan bahkan melebihi briant. Contohnya si David itu.”
“sekali lagi.” mohonku.
“apanya?”
“sekali lagi. aku ingin temenan sama dia. setidaknya sekali
lagi. bagaimanapun ia mau menerimaku.”
“argh terserahlah. Yang penting aku udah mengingatkanmu.” Katanya sambil beranjak keluar dari toilet tersebut meninggalkanku sendirian.
Beberapa menit kemudian ia masuk lagi sambil tersenyum “oh ya.. si David nanya kamu bisanya kapan, jadi kujawab aja entar malam.”
“APA?!”
@kimo_chie : hihihi... ada cerita diantara mereka berdua. drama rumah tangga
@Silverrain : eh ibu baca cerita saya, mau disuguhin apa bu. biar saya kasih, adanya air keran ama air comberan. hahaha
iya, soalnya saya pusing. kalo banyak - banyak g ada yang baca. yang sedikit aja. biar baca nya g pusiang.
apdetanmu aja belom tak baca. lagi males bgt
@free_man aduh ses free, jangan panggil ibu, panggil ses aja
lebih kekeluargaan rasanya
hoohohoho
#ketawaditutupkipas
ohhhohoho
ga usah repot2 ses
sirup frambozen aja
sama kue kering ya
#alaarisanibu2rt
@kimo_chie : kan cewek itu gay best friend. kl g salah sih. hahaha
@Silverrain : inggih ses. aduh ses, adanya wine e ses. sama keripiknya mak icih, kalo maunya sirup frambozen ama kue kering ya oke, #BRBkepasar, sekalian tak beliin konde ya, katanya butuh konde kemarin hahaha