BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Fan fiction, sekuel: The love of siam... TamaT

1568101116

Comments

  • Pertama kali dia "fly", ia merasa menyentuh nirwana. Untuk sesaat ia lupa dengan kesedihan hatinya, hanya damai dan bahagia. Di mana- mana ia terbang di dataran itu, ia tidak melihat apapun hanya dataran putih menyala. Kali selanjutnya ia melanglang buana ke "dunia"nya, ia tiba dekat rumah Mew, dekat pinggir sungai dimana ia bersama Mew tahun- tahun sebelumnya sering duduk berdua. Tak ada satu orang pun di sana, namun ia melihat bocah dengan pakaian kaos lengan panjang berwarna coklat, duduk di pinggir sungai. Bocah itu melirik ke arahnya, dan ia mengenali siapa dia. Adalah Mew sebagai anak SD tersenyum kearahnya. Ia berjalan ke arahnya, ingin duduk bersamanya, namun Mew anak- anak itu tertawa gembira dan lari menjauhinya, sambil tertawa.
  • Kali selanjutnya, Tong menggunakan narkoba untuk menemukan Mew, dan ia pun menemukannya. Di dunia rekaannya, ia bebas untuk dirinya. Di nirwana, dia bebas bercengkrama, berpelukan, menjalin cinta dengannya, bersatu, gaya untuknya sendiri, tanpa gangguan dari Aex atau apapun juga. Setiap kali ia berhalusinasi, ia bertemu denga Mew miliknya, bebas bersatu dan bercinta dengannya. Tong tidak sadar apa yang hilang dari dirinya dengan perjalanan haramnya.
  • kenapa tong jadi depresi gitu ??????
  • Bodohnye tong.
    Seharusnye die flash back ke yg 3 tahun ntu.
  • @kimo_chie, itu cuma Tong yang tahu... Secara gitu loh, dia cuma cintanya cuma ama Mew aja.
    @arieat, iyah sih, dia salah, gak ada kontak sama sekali... Jadi kehilangan Mew...
  • Nah ntu die intinye, coba die komunikasi n kasih pengertian pasti mew tetep ngejaga hatinye. :D
  • ribet masalah mereka....lanjt lg bray..
  • Pasti... Liat kan cerita ku sebelumnya yg ukuran nya xl aja selesai..
  • "TONG... APA INI?? NGAPAIN KAMU??" ayahnya menemukannya setelah berhasil mendobrak pintu kamarnya setelah 3 hari Tong tidak keluar dari kamar.

    Ayahnya mengguncang- guncang badan Tong, namun dia tidak bereaksi. Wajahnya pucat, lurus dan kuyu. Korn melihat barang- barang di sekeliling Tong, jarum- jarum suntik, beberapa botol dengan sedotan, kertas aluminium. Ayahnya melihat tidak percaya atas apa yang terjadi. Dia secepatnya menghubungi istrinya, Sunee. Mereka membawa Tong ke rumah sakit. Beberapa hari kemudian hasil pemeriksaan keluar. Kenyataan pahit harus di terima Korn dan Sunee, ada kandungan obat terlarang. Dokter pun mengurus surat rekomendasi Tong untuk mengikuti rehab. Cukup beruntung Tong luput dari proses hukum.
  • "Tong, please... Kita bukan lagi hukum kamu, kita ingin kamu sembuh, hidup bahagia. Masa depan yang..." perkataan Sunee terhenti pada saat ia melihat mata Tong.

    Tong menatap Sunee dengan pandangan kosong.

    "Tong... Tong... Kamu denger?" Sunee bertanya.

    Tong menatap ibunya...

    "Masa depan..." jawab Tong dengan suara serak.

    Sunee bingung ingin menjawab apa. Ia pun meninggalkan pusat rehab.

    "Dokter, tolonglah Tong. Dia anak kami satu- satunya setelah kami kehilangan anak perempuan kami dulu. Saya tidak ingin kehilangan dia."
    "Kami akan berusaha sebisanya. Jangan kuatir tuan Korn, nyonya Sunee."
  • Tong di antar ke kamarnya, dan setelah dia di tinggal sendirian, barulah ia benar- benar merasa kesepian yang amat sangat. Asingnya lingkungan dan tak adanya orang yang ia kenali membuatnya makin mengunci diri di minggu pertamanya. Pun dengan terapis ia tidak banyak bekerja sama, lebih banyak diam menutup diri rapat- rapat karena tidak merasa nyaman berbicara dengan orang asing. Beberapa hari tanpa barang- barang itu membuat kondisi Tong menjadi sakau. Sering terdengar jeritan Tong, entah meminta obat buat memanggil mana Mew, ketika tubuhnya meminta zat- zat itu.

    "Nyonya Sunee, Tong sepertinya kurang bisa diajak bekerja sama. Tubuhnya memang belum terlalu lama terekspos zat- zat semacam itu jadi proses detoksifikasinya sebenarnya cukup lancar, namun ada satu luka batin yang cukup dalam yang saya liat sepertinya. Selama ini dia tidak mau terbuka soal ini."
  • Sunee mendengarkan penjelasan counceller, dengan ragu- ragu menjawab,

    "Sebenarnya, beberapa tahun lampau, waktu mereka di masa sekolah, Tong pernah berteman dekat, agak terlalu dekat untuk sebuah pertemanan dengan teman pria. Saya tidak menyetujuinya. Buat saya pertemanan itu hampir bisa di sebut hubungan sesama jenis.... Lalu... Saya... Berbicara dengan temannya untuk tidak lagi berhubungan dengan Tong."
    "Nyonya Sunee, bagaimana reaksi Tong waktu itu?"
    "Dia sempat marah, beberapa waktu tidak pulang ke rumah. Lama kelamaan saya berusaha untuk menerima orientasinya...setelah ayahnya masuk rehab, dan saat itu Tong mulai menunjukkan hal yang aneh..."

    Sunee melanjutkan ceritanya tentang anak perempuannya yang hilang, suaminya yang depresi dan menjadi alkoholik.
  • Sedikit demi sedikit terapis mulai mendapatkan gambaran apa yang terjadi pada Tong setelah beberapa seri Tong mulai merasa nyaman dan cukup percaya diri untuk mancuka diri. Tong menyimpan kepahitan karena ayahnya terlihat lebih memikirkan kakak perempuannya yang hilang, membuat dirinya berasa di lupakan sebagai adik, cintanya kepada Mew di tentang ibunya, dan penolakkan Mew yang jadi penyebab Tong jatuh. Ia tidak kuat menahan beban luka batin atas 3 peristiwa itu yang ia bilang sangat melukainya. Sunee berusaha untuk mengerti beban hati anaknya dengan segudang penyesalan karena semua terjadi terlambat. Kata- kata Tong memang terdengar pedas di telinga Korn, ayahnya yang masih dalam proses rehab. Perlu beberapa sesi terapi dan satu insiden untuk mengetahui apa yang Tong benar- benar perlukan.
Sign In or Register to comment.